Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT SESSION

Evan Aleron 130112160597

Dr. Elsa Pudji Setiawati, dr., MM


dr. Aan Warisman Valina
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Moh. Khair Fadilah
• Umur : 12 tahun
• Alamat : Arum Sari no. 2 RT 3 RW 12
• Pekerjaan : Siswa
• Pendidikan : SD
• Agama : Islam
• Tanggal Periksa : 23 Desember 2017
ANAMNESIS

▶ Keluhan Utama : Gatal di sela jari tangan dan kaki


▶ Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan rasa gatal di sela jari kaki dan tangan sejak 1 minggu yang
lalu. Rasa gatal dirasakan sangat gatal setelah maghrib hingga subuh. Terdapat
bruntus bruntus di daerah gatal yang semakin banyak. Sejak 2 hari yang lalu banyak
bruntus pecah karena digaruk dan muncul nanah. Tidak ada riwayat digigit serangga
dan kutu. Tidak ada riwayat alergi.
Saudara pasien juga mengeluhkan hal yang sama seperti pasien tetapi membaik
setelah diberi salep dari apotek. Sementara pasien diberikan salep yang sama dengan
saudara pasien tetap tidak kunjung sembuh. Hanya saudara nya dan pasien yang
pernah mengeluhkan gatal.
ANAMNESIS

▶ Riwayat Penyakit dan Pengobatan Terdahulu :


Ini merupakan keluhan pertama pasien. Pasien pernah mengobati dengan obat
salep dari apotek terhadap keluhan pasien tetapi tidak membaik.
▶ Riwayat Keluarga dan Lingkungan :

Pasien mandi 2 kali sehari dan berganti baju 2 kali sehari. 3 minggu
sebelumnya, Saudara pasien memiliki keluhan yang sama yaitu bruntus-
bruntus disertai gatal di seluruh badan namun sudah membaik karena sudah
membeli obat di apotek. Pasien sering berbagi alat mandi dan tempat tidur
dengan saudaranya. Pasien tinggal dalam rumah yang padat berisi 10 orang.
Keluhan yang sama pada ibu dan ayah pasien disangkal. Keluhan yang sama di
lingkungan rumah dan sekolah disangkal.
Genogram
Bentuk Keluarga : Extended family

Tahapan Siklus Hidup Keluarga : Duvall stage VII, keluarga setengah baya

Family Map :

• Pasien sedang tinggal dengan keluarga besar selama 1 bulan dalam


rangka liburan

• Hubungan antar keluarga baik


• Kakek dari ibu mempunyai riwayat diabetes melitus
• Kake dan Nenek dari ayah meninggal dengan riwayat hipertensi
No. Pertanyaan APGAR Selalu/ Kadang- Jarang/
sering kadang/ tidak
pernah

1. Saya puas karena saya dapat kembali pada 2


keluarga saya jika saya menghadapi masalah

2. Saya puas dengan cara keluarga saya 2


membahas serta membagi masalah dengan
saya
3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 2
mendukung keinginan saya melaksanakan
kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya 2


menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi
emosi

5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya 2


membagi waktu bersama

APGAR SCORE: 10  highly functional family


SCREEM

1. Interaksi sosial Pasien suka bersosialisasi dengan keluarga dan teman.

2. Dukungan budaya Pasien bersuku sunda

3. Agama Pasien beragama Islam dan taat menjalankan ibadah di rumah


dengan orang tua. R
4. Stabilitas ekonomi Kebutuhan ekonomi tercukupi bersumber dari orang tua pasien
yang bekerja sebagai guru dan pedagang

5. Pendidikan Pasien sedang menempuh pendidikan SD sehingga pengetahuan


masih bergantung kepada orang tua pasien dengan lulusan SMA.
6. Pelayanan medis Kebetulan sedang berliburan di tempat nenek dimana puskesmas
babakan sari dekat
FAKTOR RISIKO

- Klien:
- Anak-anak
- Pasien sering tidur bersama saudara nya
- Keluarga:
- Pasien sering tidur bersama saudaranya
- Lingkungan:
- Kondisi rumah yang padat
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : sakit ringan,compos mentis

BB : 20 kg TB : 115 cm BMI : 15,15 kg/m2

Kepala

- Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

- Hidung: deformitas (-) , sekret -/-

- Telinga : deformitas (-) , sekret -/-

- Mulut: faring hiperemis - , tonsil T1-T1 tenang


Leher

- KGB membesar (-)

Thorax : bentuk dan gerak simetris

- Pulmo: VBS ka=ki, ronchi -/- , wheezing -/-


- Cor : S1 S2 murni reguler, murmur(-)

Abdomen :
cembung lembut, nyeri tekan (-), BU (+) normal, asites (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas :
akral hangat +/+/+/+, CRT <2 detik, edema -/-/-/-
Status Dermatologikus
• Distribusi : Regioner
• Ad Regio : sela jari tangan dan kaki
• Karakteristik :
1. a/r sela jari tangan dan kaki :
• Lesi multipel, diskret, bulat, diameter 2-3 mm, batas tegas, menimbul
kemerahan, Sebagian kering dan sebagian berisi cairan
• Efloresensi : papula eritem, krusta sanguinolenta, vesiculo-pustulosa
DIAGNOSIS BANDING

• Skabies + infeksi sekunder


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan kanalikuli dengan burrow ink -> untuk memperkuat diagnosis
skabies
• Pemeriksaan apusan kulit dengan mikroskop (tungau, telur, nimfa, skibala) -
> untuk memperkuat diagnosis skabies
DIAGNOSIS HOLISTIK

• Aspek Personal
Alasan kedatangan : Gatal di sela jari kaki dan tangan
Harapan : Sembuh
Kekhawatiran : Luka dan gatal menyebar

• Aspek Klinis
Skabies + infeksi sekunder
DIAGNOSIS HOLISTIK

• Aspek Risiko Internal


- Pasien anak-anak
- Kebersihan diri kurang

• Aspek Risiko Eksternal


- Penularan penyakit dari saudara
PENATALAKSANAAN
Farmakologis :
- Cetirizine syrup 1x1 cth
- Salep kloramfenikol 3x1
- Permetrin 1x1
Non-farmakologis :
- Edukasi pemakaian obat skabies kepada pasien dan seluruh keluarga
- Edukasi kebersihan diri dan keluarga, tidak meggunakan alat mandi dan
handuk bersamaan
- Edukasi seluruh pakaian, handuk, selimut, sprei, sarung bantal dicuci
dengan air panas. Barang-barang yang tidak tahan air dimasukan plastik
atau dijemur selama 2 minggu
- Istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur untuk
mempercepat penyembuhan infeksi
- Edukasi PHBS (mencuci tangan dengan air dan sabun, makan makanan
bergizi, melakukan aktivitas fisik)
RENCANA PEMELIHARAAN KESEHATAN

No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis


Kesehatan
1. Tn. A Sehat BMI, tekanan darah, PHBS (cuci tangan, Multivitamin
(33 thn) profil lipid, gula darah, nutrisi, olahraga), KB,
prostat pola asuh

2. Ny. R Sehat BMI, tekanan darah, PHBS (cuci tangan, HPV Multivitamin
(27 thn) profil lipid, gula darah, nutrisi, olahraga), KB,
IVA test, SADARI pola asuh
3. An. I Skabies+infeksi BMI, tekanan darah, PHBS (cuci tangan, Multivitamin
(9 thn) sekunder tumbuh kembang, nutrisi, olahraga),
kesehatan mental perilaku

4. An. R Skabies Tumbuh kembang (BB, PHBS (cuci tangan, Multivitamin


(3 thn) TB, denver), kesehatan nutrisi, aktivitas fisik),
gigi kebersihan gigi dan mulut
PENATALAKSANAAN KASUS GIZI
- BB: 20 kg
- TB: 115 cm,
- BMI: 15,15 kg/m2
Assesment
1. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi : tidak
ada
2.Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: tidak ada
3. Riwayat penyakit di keluarga: Hipertensi
4.Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
5. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
PENATALAKSANAAN KASUS GIZI

6. Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu :


tidak ada
7. Kapasitas fungsional : tidak ada disfungsi
8. Jenis aktivitas fisik : sedang
9. Asupan makanan:
• Perubahan asupan makanan : Tidak ada
• Konsistensi makanan sekarang : Biasa (padat)
FOOD RECALL (24-HOUR)

Waktu Jenis Makanan Jumlah URT Kalori


07.00 Nasi putih 1 mangkok 176 kkal
Ayam goreng paha 1 buah 240 kkal

10.00 Biskuit 4 buah 120 kkal


Teh gelas 1 gelas 80 kkal

12.00 Mie goreng instan 1 porsi 185 kkal


Telur dadar 1 buah 251 kkal
18.00 Mie Goreng instan 1 porsi 185 kkal

Total 1237 kkal


Intervensi Gizi
• TB = 115 cm;
• BB= 20 kg;
• BMI= 15,15 kg/m2
• Diagnosis status gizi pasien :
Normal
• Kebutuhan kalori dengan rumus Haris Bennedict :
66 + (13,7 x kgBB) + (5 x TB) – (6,8 x usia)
66 + (13,7 x 20) + (5 x 115) – (6,8 x 12)=
66 + 274 + 575 – 81,6 = 833,4
• Koreksi kebutuhan kalori :
• Infeksi : 10% x 833,4 kkal = 83,34 kkal
• Aktivitas sedang : 20% x 833,4 kkal = 166,68 kkal
• Total yang dibutuhkan : 833,4 + 83,34 + 166,68 = 1083,42 kkal
Jenis makanan yang dianjurkan
• Karbohidrat (nasi, roti, biskuit),
• Protein Hewani (ayam, ikan, telur),
• Protein Nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan)
• Sayuran
• Buah
Komposisi energi: KH 45-65%, Prot 15-20%, Lemak 20-25%
Jenis makanan yang tidak dianjurkan
• Makanan instan yang banyak mengandung MSG dan pengawet
(contoh : mie instan, jajanan pinggir jalan)
Konsistensi yang dianjurkan : Biasa (padat)
Pengolahan yang dianjurkan : direbus /dikukus, digoreng jangan terlalu banyak
Cara pemberian : Oral
Frekuensi yang dianjurkan : 3x makan berat serta 2x cemilan
ANJURAN POLA MAKAN
Jadwal Jenis Makanan Jumlah Kalori

Pagi 07.00 Nasi goreng telur 1 porsi 198

09.00 Pepaya ¼ buah 20


Siang 12.00 Nasi putih 1 mangkok 176
Ayam paha 1 daging paha ayam 240
Tumis kangkung 1 porsi 34
45

15.00 Semangka 1 potong 5


Malam 19.00 Nasi putih 1 mangkok 175
Telur mata sapi 1 butir 240
Sayur bayam 1 mangkok 74
Total 1107 kkal
AKTIVITAS DAN OLAHRAGA
• Frekuensi: 3-5x/minggu
• Intensitas: ringan-sedang
• Waktu: 60 menit
• Tipe: aerobik (jogging, jalan cepat, bersepeda)
• Disesuaikan dengan kondisi pasien :
• Disesuaikan dengan kemauan pasien (biarkan pasien memilih aktivitas fisik yang
disuka)
Clinical Science Session:

Skabies
Relevansi Bagi Dokter Umum

• Lesi kulit dan gatal-gatal merupakan keluhan yang sering ditemui pada
pelayanan kesehatan primer
• Skabies merupakan penyakit yang sering ditemui pada lingkungan rumah
yang padat dan dapat berulang jika penanganannya tidak tepat
Definisi
• Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap infeksi tungau Sarcoptes scabiei var. hominis beserta
produknya
Transmisi
• Kontak fisik langsung  berjabat tangan, tidur bersama, dan koitus.
• Kontak tidak langsung  fomite melalui pakaian, handuk, sprei, bantal dan
lain-lain
Manifestasi Klinis
• Lesi papular atau nodular, kemerahan, scaly, kadang disertai ekskoriasi, gatal
• Lesi patognomonic: burrow/ tunnel/canaliculi -> tipis seperti benang sedikit
naik, berwarna keabuan, panjang 1-10 mm, pada ujungnya terdapat vesikel
atau pustul berisi tungau
Lokasi
• Lingkaran imajiner yang menunjukkan lokasi predileksi (kulit tipis):
• Areola mammae (pada wanita), ketiak, lipat siku (fossa cubiti),
pergelangan tangan bagian fleksor/volar. sela jari, periumbilikus,
genitalia, gluteus ,dan sakrum
Diagnosis
• Diagnosis kriteria (2/4) :
• Pruritus nokturnal
• Mengenai sekelompok orang yang tinggal bersama (atau sering kontak
langsung)
• Ditemukan adanya kanalikuli pada tempat predileksi (circle of Hebra)
• Ditemukan telur, nimfa, tungau, atau skibala dengan pemeriksaan
mikroskopis
Tatalaksana
Khusus :
Umum :
• Edukasi mengenai penyakit scabies  Penyakit menular, menyebar secara
langsung dan tidak langsung
• Menghilangkan faktor predisposisi  Membersihkan pakaian, handuk
bekas pakai, sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan air panas dan
disetrika. Barang yang tidak tahan air dijemur atau dimasukkan ke plastik
dan didiamkan di tempat yang hangat selama 2 minggu. Karpet divakum.
• Mengobati sumber penularan  Seluruh anggota keluarga sebaiknya
berobat dan menghilangkan faktor predisposisi secara serempak
• Menjelaskan tentang pengobatan yang dilakukan & kontrol setelah 7 hari
• Pasien harus diinformasikan bahwa meskipun dengan terapi ini, kemerahan
dan pruritus masih bisa ada hingga 4 minggu.
Patfis Berbasis Biopsikososial
Etiologi : faktor-faktor biopsikososial

Faktor Psikososial :
Faktor Biologis : - Rumah padat dan
- Usia (12thn) -> sistem bertukar alat mandi
imun kurang -> resiko penularan
tinggi

Kontak dengan
Sarcoptes scabei
S.Scabei betina yang hamil masuk ke stratum
corneum dan meletakkan telur

Papul eritem, krusta Digaruk terus-


Skabies Infeksi sekunder
sanguinolenta menerus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai