Anda di halaman 1dari 44

Case Report

Family Medicine
Gastritis
Ulfi Ainun Hanifah
130112160658

Preseptor Family Medicine : Kuswandewi Mutyara, dr, M.Sc


Preseptor Lapangan : Aan Warisman Valina, dr.
Identitas Pasien
• Nama : Ny. R
• Usia : 36 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : RT 02 RW 15 Kelurahan
Babakan Sumedang
• Agama : Islam
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Tanggal Pemeriksaan : 21 Maret 2018
• Tanggal Home Visit : 21 Maret 2018
Anamnesis
Kueluhan Utama : Nyeri Ulu Hati

Sejak 1 hari sebelum ke Puskesmas, pasien mengalami nyeri ulu


hati. Keluhan dirasakan hilang timbul. Nyeri tidak menjalar ke bagian perut
yang lain. Pasien mengatakan keluhannya disertai dengan mual dan perut
yang terasa penuh. Tidak ada keluhan muntah atau muntah darah. Keluhan
tidak disertai dengan rasa asam di mulut, tenggorokan panas ataupun dada
terasa terbakar. Tidak ada keluhan pada BAK dan BAB. Tidak ada keluhan
sesak napas ataupun jantung berdebar. Keluhan nyeri diakui cukup
mengganggu aktivitas pasien.
Untuk keluhannya saat ini pasien sudah meminum obat antasida,
namun keluhannya belum membaik sehingga pasien dating ke Puskesmas.
Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menderita keluhan
serupa sejak 2 tahun yang lalu, dimana sakitnya ini diawali karena
pasien minum kopi dan makan makanan asam pada saat pasien belum
makan. Keluhan ini dikatakan pasien akan timbul ketika pasien
melewatkan jam makan seharusnya, dan sakit akan berkurang setelah
pasien makan. Rasa sakit serupa juga dirasakan pasien jika pasien
minum kopi dalam keadaan belum makan. Pasien mengaku bahwa
keluhannya kadang dapat muncul apabila pasien sedang mengalami
stress atau banyak pikiran.
Tidak terdapat keluhan serupa di Keluarga pasien. Riwayat
alergi pada pasien tidak ada. Riwayat hipertensi dan diabetes pada
pasien dan Keluarga pasien tidak ada.
Timeline Penyakit

Tahun 2016 2 hari lalu Saat ini

Keluhan Nyeri Nyeri uluhati Pasien datang


uluhati dirasakan pasien berobat ke pu
pertama kali skesmas

RF : makanan asam Diberikan


dan kopi Antasida namun tidak
membaik
Faktor Resiko
• Pasien  Melewatkan waktu makan membentuk pola makan
tidak teratur.
• Keluarga  Kondisi anak masih dalam masa pengasuhan yang
membutuhkan waktu dan perhatian lebih, sehingga
membuat pasien tidak makan secara teratur dan
menjadi stressor untuk pasien.
• Lingkungan  Makanan yang dijual dilingkungan rumah kebanyakan
merupakan jajanan yang pedas-pedas (seblak, bakso dll)
Genogram
Keluarga Tn. S (42 thn) ; dibuat pada 21 Maret 2018

Ny. E (65)
X
Tn. A (72) Ny. E (65) Ny. E (65)
Bentuk Keluarga:
Keluarga Inti
2016 (Nuclear Family)

Siklus Keluarga:
Ny. J (45) Tn. S (42) Ny. R (36) Ny. N (26) Ny. T (28) S (16) Duvall Life Cicle
Stage VI : masa usia
dewasa (Pelepasan
Anak)
R (15) R (6) By. S (6 bln)
Family Map
• Pasien hanya tinggal satu atap dengan Keluarga inti, yakni kedua
anaknya. Suami pasien tinggal bersama namun pulang ke rumah
sekitar 2-3 bulan sekali untuk 3-5 hari
• Hubungan antar anggota Keluarga tidak ada konflik
• Sumber penghasilan Keluarga beraal dari penghasilan suami
pasien
• Pasien sehari- hari merawat anak dari adik pasien yang masih be
rusia 6 bulan.
Fungsi Keluarga
berdasar APGAR dan SCREEM
Selalu/ Kadang-ka Jarang/
No. Pernyataan Sering dang/ Pern tidak
(2) ah (1) (0)
1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika v
saya menghadapi masalah

2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta v


membagi masalah dengan saya

3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung kein v


ginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang
baru
4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa
kasih sayang dan menanggapi emosi.
V
5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu
bersama
v
Skor APGAR : 8 (Functional Family)
ASPEK KETERANGAN

Social Pasien berhubungan baik dengan anggota Keluarga dan juga dengan tetangga. Pasi
(Sosial) en suka bersosialisasi dengan warga sekitar

Culture Pasien merupakan suku sunda. Tidak mempengaruhi keluhan pasien saat ini.
(Budaya)
Religion Pasien beragama Islam. Sakitnya saat ini tidak menghalangi atau membuat kesulita
(Agama) n untuk pasien beribadah
Economy Dengan keadaan saat ini, pasien merasa kubutuhan ekonominya dapat dipenuhi
(Ekonomi) dengan cukup baik

Education Pasien merupakan tamatan SMA, dimana pasien cukup mengerti untuk mengetahu
(Pendidikan) i dan menangani masalah kesehatan dirinya dan keluarga

Medical Pasien biasanya ke Puskesmas jika sakit, akes ke Puskesmas dari rumah pasien
(Kesehatan) cukup mudah dijangkau, pasien bias berjalan kaki dengan waktu tempuk sekitar
10 menit. Pasien hingga saat ini menggunakan BPJS dan pelayanan puskesmas
dirakan baik oleh pasien
• Keadaan Umum :
• Leher : KGB membesar (-)
Hasil sakit ringan
• Kesadaran :
• Thorax :
• Pulmo : VBS ka=ki ,
Pemeriksaan Kompos Mentis rh -/- , wh -/-
• Tanda- tanda Vital : • Cor : S1=S2, murmur (-)
Fisik •

N : 76 x / min
R : 24 x / min
• Abdomen : datar lembut,
• TD : 120/80 mmHg nyeri tekan epigastrium (+),
• S : 36.8˚C BU (+) normal
• Kepala : • Ekstremitas : Akral hangat,
• Konjungtiva anemis -/- CRT < 2 detik
sclera ikterik -/-
• Hidung : secret -/-
• Telinga : secret -/-
Diagnosis Banding
• Dispepsia e.c Gastritis
• Dispepsia e.c Peptic Ulcer
• Gastropathy
Pemeriksaan Penunjang
• EKG  untuk memastikan bahwa memang bukan jantung yang
merupakan penyebab dari keluhan pasien
• Pemeriksaan Darah :
• Hb  untuk melihat apakah pasien mengalami penurunan Hb atau
tidak, jika ya, maka dapat dicurigai terjadi pendarahan saluran
cerna.
• Leukosit  untuk melihat apakah ada Infeksi saluran cerna atau
tidak
• Endoskopi (Gold Standard)  jika keluhan terus berulan dan terus
terasa memberat, untuk melihat kelainan atau kerusakan pada saluran
cerna (pemeriksaan definitive untuk menyingkirkan dd/ peptic ulcer)
Aspek Personal
• Pasien datang karena nyeri dirasakan mulai mengganggu
aktivitas harian
Diagnostik • Pasien khawatir penyakitnya dapat berakibat lebih
Holistik buruk dari yang sekarang sudah dialami dan
memberatkan Keluarga
• Pasien berharap pasien dapat sembuh
Aspek Klinis
Dispepsia e.c Gastritis
Aspek Risiko Internal
Pola makan yang tidak teratur, makan makanan asam dan
pedas
Aspek Risiko Eksternal
Kesibukan dalam mengurus rumah tangga
Terapi Non-
Farmakologis :
Farmakologis :
• Omeprazole • Edukasi Gastritis
2 x 20 mg & Faktor Resiko
• Antasida • Edukasi Pola
3 x 150 mg Makan yang baik
• Menghindari
makanan yang
dapat memicu
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemo-
Kesehatan profilaksis
1 Tn. S Myalgia BMI, Tekanan Darah, PHBS, Pola makan teratur, Multivitamin
(42 thn) Profil Lipid, Gula Darah, Aktivitas fisik, Smoking
Pemeriksaan Prostat Cessation

2 Ny. R Dispepsia e.c Tekanan Darah, BMI, PHBS, Pola makan dan gizi HPV Multivitamin
(36 thn) Gastritis Profil Lipid, Gula seimbang, Olahraga, kontra-
Darah, SADARI, Pap- sepsi, pola asuh anak
Smear

3 An. R Sehat BMI, Pendengaran PHBS, Pola makan dan gizi Td, MR Multivitamin
(15 thn) dan penglihatan, seimbang, Aktivitas fisik,
Anemia Pendidikan seks, Kenakalan
Remaja
4 An. R ISPA BMI, penglihatan dan Pola makan dan gizi Td, MR Multivitamin
(6 thn) Penggendongan, develo seimbang, aktivitas fisik,
pment assessment Kesehatan gigi mulut, indera
Home Visit
Alasan Dilakukan Home Visit
• Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lebih
lanjut juga untuk melakukan follow up kondisi
kesehatan pasien
• Mengetahui Faktor Resiko Keluarga
• Mengetahui Faktor Resiko Rumah & Lingkungan
Demografi Keluarga
No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis
Dalam &biopsikososial
keluarga
1 Tn S Kepala Laki- laki 42 tahun Supir truk SMA Myalgia
Keluarga
Suami
Ayah
2 Ny R Istri Perempuan 36 tahun Ibu Rumah Tangga SMA Dispepsia e.c
Ibu Gastritis
3 An R Anak Perempuan 15 tahun Pelajar SMP Sehat

4 An R Anak Laki-laki 6 tahun Pelajar SD ISPA


Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah: Milik sendiri
Daerah perumahan: Padat rapi

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah : Keramik
Atap rumah : Genteng
Dinding rumah : Tembok
Cat dinding rumah : Dicat
Luas tanah : 48 m2
Luas bangunan : 48 m2
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 2
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jumlah jendela-ventilasi Tidak ada
Jumlah jendela-pencahayaan Ada, 3 jendela
Sumber air bersih Ada

Sumber pencemaran di dekat (<10m) Tidak


sumber air

Kemudahan mendapatkan air untuk Mudah


keperluan harian
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air galon dan air PDAM)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air gallon / Air PDAM yang dimasak

Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah tertutup

Tempat penampungan air limbah dari kamar Langsung ke got/sungai


mandi/tempat cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah Saluran terbuka

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ya

Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG

Memelihara ternak di rumah? Tidak ada


Akses dan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Babakan Sari
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh 5 Km
10 menit
Angkutan umum ke fasilitas? Tidak ada. Jalan kaki

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Pelayanan Memuaskan
Interpretasi
• Rumah berada di lingkungan padat rapi
• Kondisi rumah cukup bersih, rumah disapu dan dipel setiap h
ari
• Pencahayaan dan ventilasi kurang
• Kebersihan toilet cukup baik, jamban berada didalam rumah
• Pengelolaan sampah cukup baik, sampah dikumpulkan
pada kardus terbuka, diambil petugas setiap seminggu sekali
• Akses terhadap sarana kesehatan baik
Lingkungan Pekerjaan
• Anggota keluarga yang bekerja: Suami pasien (Kepala Keluarga)
• Risiko kesehatan dalam pekerjaannya:

Faktor Risiko
Faktor Fisik Resiko KLL, Getaran Mesin dalam jangka waktu lama
(resiko LBP)
Faktor Kimia Polusi asap mesin kendaraan

Faktor Biologis Makanan sehari- hari dan kebersihan diri


Ergonomis Posisi duduk saat mengemudi dalam waktu yang lama
Faktor Psikologis Stres keadaan pekerjaan atau dengan hubugan orang lain
dalam lingkungan kerja, support kelurga kurang karena
waktu pulang yang singkat
Penatalaksanaan Gizi
• BB= 52 kg
• TB= 154 cm
• BMI= 20.9
Status: Gizi baik (normal)
Assessment:
– Riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan masalah gizi: tidak ada
– Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: tidak ada
– Riwayat penyakit di keluarga: tidak ada
– Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
– Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
• Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu:
tidak ada
• Kapasitas fungsional: tidak ada disfungsi
• Jenis aktivitas: ringan
• Asupan makanan:
– Tidak ada perubahan
– Konsistensi makanan sekarang: padat
– Puasa/tidak masuk makanan sama sekali: tidak
Food Recall
Waktu Makanan Bahan Makanan URT Analisis
08.00 Lontong Beras 1 buah 38 kkal
Bakwan Tepung 2 buah 540 kkal
12.00 Nasi putih Beras 1 piring 175 kkal
Ayam Goreng Daging 1 potong paha 350 kkal
Lalapan Sayuran ½ ikat 10 kkal
15.00 Roti Coklat Tepung 1 bungkus 240 kkal
Pisang Ambon Buah 1 buah 35 kkal
Apel Buah 1 buah 25 kkal
Teh Manis Teh + gula 1 gelas kecil 75 kkal

19.00 Nasi putih Beras 1 piring 175 kkal


Sayur Bayam Sayur ½ ikat 78 kkal
Perkedel Kentang + telur 2 buah 125 kkal
Total energi 1866 kkal
Terapi Gizi
• Berat badan ideal
– 90% (TB-100) = 90% (154-100) = 48.6
• Total kebutuhan kalori
– Kalori basal = 665 + (9,6 X BB kg) +(1,7 X TB cm) – (4,7 X umur thn)
= 665 + 499.2 + 261.8 – 169.2
= 1206.8 kkal
– Aktifitas ringan = +10% kalori basal = + 120.68 kkal
– Total kebutuhan kalori = 1327.48 kkal
Rekomendasi Menu Makanan
Waktu Makanan Bahan Makanan URT Analisis
07.00 Nasi Putih Beras ½ piring (50 gr) 87.5 kkal
Telur mata sapi Telur 1 buah (40 gr) 40 kkal
Tumis Sayur Sayur (buncis) 1 mangkok kecil (125 gram) 52 kkal
09.00 Buah Potong Semangka 1 potong (150 gr) 48 kkal
Melon 1 potong (120 gr) 46 kkal
12.00 Nasi Putih Beras ½ piring (50 gr) 87.5 kkal
Ayam Goreng Daging Ayam 1 potong dada (75 gr) 350 kkal
Tumis Sayur Sayur (buncis) 1 mangkok kecil (125 gr) 52 kkal
16.00 Buah Potong Apel 1 buah (160 gr) 92 kkal
Jeruk medan 1 buah (140 gr) 46 kkal
Semangka 1 potong (150 gr) 48 kkal
18.00 Nasi putih Beras ½ piring (50 gr) 87.5 kkal
Sayur Asam Sayur 1 mangkok kecil (100 gr) 88 kkal
Perkedel jagung Jagung + telur 2 buah (50 gr) 108 kkal
Total energi 1232.3 kkal
Anjuran Aktivitas Fisik
Anjuran Aktifitas Fisik dan Olahraga
Untuk Kelompok Usia Dewasa

Aktivitas Fisik :
• Hindari gaya hidup inaktif
• Aktivitas Aerobic, intensitas sedang selama 150 menit selama 1 minggu atau inte
nsitas berat 75 menit selama 1 minggu
• Aktivitas pengutan otot dilakukan 1 kali setiap hari

Olahraga :
• Frekuensi 3-5 kali seminggu
• 20-60 menit setiap sesi
• Target mencapai 50-85% Nadi maksimal
Basic Science
GASTRITIS
PENDAHULUAN
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submucosa lambung
Etiologi :
– Infeksi Helicobacter pylori  infeksi pada 90% di negara berkembang 
peptic ulcer
– Gangguan fungsi system imum  autoantibodi terhadap faktor instrinsik
dan secretory canalicular structure cell parietal pada gaster
– Infeksi virus  enteric rotavirus  menginfeksi mukosa lambung
– Infeksi Jamur  Candida species, pada pasien immunocompromised
– Pemakaian NSAID(OAINS)  gastropathy
GASTRITIS AKUT
• Onset tiba- tiba, dimana gejala yang muncul : nyeri epigastrium,
mual, muntah, rasa terbakar di uluhati.
• Dalam pemeriksaan histopatologi didapatkan : infiltrasi neutrophil,
edema sel permukaan lambung, kemerahan pada permukaan
lambung

Jika gastritis akut tidak di tangani dengan baik, akan dapat berkemb
ang menjadi gastritis kronik
GASTRITIS KRONIK
• Fase awal = Gastritis Superfisial  perubahan karna inflamasi
masih terbatas pada lapisan mukosa lamina propria, terdapat ede
ma sel dan infiltrate pada lapisan lambung
• Fase Lanjutan = Gastritis Atrofik  inflamasi lebih dalam dan
sudah mulai merusak bagian permukaan lambung
• Fase Final = Gastritis Atrofi Inflamasi hingga menghilangkan
struktur glandular pada mukosa lambung, mukosa menjadi
sangat tipis, pembuluh darah lambung sangat jelas terlihat.
GASTRITIS KRONIK
Juga dibedakan dari letak predominan
• Type A = body-predominant, disebabkan autoimmune, berhubungan
dengan anemia pernisious.
• Type B= antral-predominant, disebut juga “gastritis kronik atropi multi
focal”, biasanya disebabkan infeksi H.pylori, dapat menyebabkan
duodenal dan peptic ulser.
DIAGNOSIS
• Kebanyakan tanpa gejala / keluhan tidak khas
• Keluhan yang sering dihubung-hubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas
dan pedih di ulu hati disertai mual muntah  sebenarnya tidak berkolerasi baik
dengan gastritis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi
• Gambaran endoskopi yang dijumpai : eritema, eksudatif, erosi mukosa, perdaraha,
rugae lambung edema
• Gambaran histopatologi dapat memperlihatkan keadaan yang mendasari
(ex. Autoimun atau respon adaptif dari lambung)
PENATALAKSANAAN
NON-FARMAKOLOGI
• Edukasi penyakit dan faktor resiko penyakit
• Edukasi pola makan teratur
• Hindari makanan pedas, asam, kopi, teh, makanan yang
banyak mengandung gas (nangka, kol, tape, durian)
• Manajemen stres
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai