Anda di halaman 1dari 14

PENUGASAN II

KOLITIS
“KOLITIS AMOEBA”

YUNDA RIANA DINI HARIANI


H1A016087
OUTLINE
01 Definisi
.

02 Epidemiologi

03 Patofisiologi

04 Manifestasi Klinis

05 Diagnosis
.

06 Komplikasi

07 Penatalaksanaan

08 Pencegahan
Kolitis merupakan suatu peradangan pada
mukosa kolon baik akut maupun kronik.

Berikut pembagian kolitis berdasarkan penyebabnya.


• Kolitis infeksi, misalnya: shigelosis, kolitis tuberkulosa, kolitis
amebik, kolitis pseudomembran, kolitis karena virus atau
(Sudoyo, et. al., 2014, Isea, et. al., 2012).
bakteri atau parasit lain.
• Kolitis non-infeksi, misalnya: colitis ulseratif, penyakit
Crohn’s, colitis radiasi, colitis iskemik, colitis mikroskopik,
colitis non-spesifik (simple colitis).

Kolitis infeksi merupakan jenis kolitis yang paling sering


ditemukan di seluruh dunia terutama di negara berkembang,
yang secara signifikan menjadi beban morbiditas dan mortalitas

(Sudoyo, et. al., 2014, Isea, et. al., 2012).


DEFINISI
Kolitis amoeba juga dikenal sebagai
amebiasis, merupakan peradangan
kolon yang disebabkan oleh invasi dari
protozoa Entamoeba histolytica (Ishii,
er. at., 2016; Moonah, et. al., 2013).

Disentri amoeba adalah penyakit


infeksi saluran pencernaan akibat
tertelannya kista E. histolytica yang
merupakan mikroorganisme anaerob
bersel tunggal dan bersifat patogen
(Andayasari, 2011).

E. histolytica menginvasi usus sehingga dapat


menyebabkan gejala disentri fulminan, seperti
demam, menggigil, berdarah atau penyakit
menular, diare, dan ketidaknyamanan perut
(Mackey, et. al., 2011).
EPIDEMIOLOGI

We Create
Quality Professional
PPT Presentation

Amebiasis adalah penyakit dengan beban morbiditas dan mortalitas yang tinggi dan
penyebab utama kematian kedua akibat penyakit parasit di seluruh dunia dan diperkirakan
sekitar 10% populasi terinfeksi. Negara-negara dengan perkiraan prevalensi mencapai
50% atau lebih antara lain Amerika Tengah dan Selatan, Asia dan Afrika.

(Sudoyo, et. al., 2014, Isea, et. al., 2012).


Menurut World Health Organization, morbiditas dari
Epidemiologi amebiasis sekitar 40-50 juta perkiraan kasus per
tahun di dunia. Sedangkan, mortalitas karena
Manusia merupakan host amebiasis diperkirakan mencapai 40.000-100.000
sekaligus reservoir utama. kematian per tahun. Case fatality ratio pada kolitis
Penularannya dapat melalui amoeba diperkirakan dalam 2-10%, namun akan
kontaminasi feses pada makanan meningkat hingga 40% ketika kolitis amoeba
dan minuman baik dengan berevolusi menjadi kolitis nekrosis atau kolon
perantara lalat kecoak ataupun fulminant.
kontak interpersonal dan dapat
pula ditularkan lewat hubungan
seksual anal-oral.

(Sudoyo, et. al., 2014, Isea, et. al., 2012; Mackey, et. al., 2011).
Patofisiologi

Your Text Here

Get a modern PowerPoint Presentation


Contents
that is beautifully designed. Easy to
Contents change colors, photos and Text.

Your Text Here

Get a modern PowerPoint


Contents
Presentation that is beautifully Contents
designed. Easy to change colors,
photos and Text.

Your Text Here

Get a modern PowerPoint


Presentation that is beautifully Contents
designed. Easy to change colors,
photos and Text.
Manifestasi Klinis

Gejala klinik amebiasis bergantung pada Gejala klinis bervariasi, mulai dari
lokalisasi dan beratnya infeksi. Pada sebagian
besar orang yang terinfeksi, E. histolytica hidup asimptomatik sampai berat dengan
sebagai organisme komensal di dalam usus gejala klinis menyerupai kolitis
besar dan tidak menimbulkan gejala. ulseratif

Gejala yang timbul berupa nyeri perut (12-85%), Bentuk klinis yang dikenal ada
diare (94-100%), buang air besar bercampur dua, yaitu amebiasis intestinal
darah (70-100%), demam (10-30%), penurunan
berat badan (40%) dan anoreksia. Perforasi dan (akut dan kronis) dan amebiasis
peritonitis sekitar 0,5% dengan mortalitas lebih ekstra intestinal.
dari 40%

(Andayasari, 2011; Sudoyo, et. al., 2014; Isea, et. al., 2012).
Diagnosis
Komplikasi

• Intestinal, berupa pendarahan kolon, perforasi, peritonitis,


ameboma, intususepsi, dan striktur.
• Ekstraintestinal, dapat terjadi abses hati, amebiasis kulit,
amebiasis pleuropulmonal, abses otak, limpa, atau organ
lain.
Penatalaksanaan
• Karier asimptomatik diberi obat yang bekerja di lumen
usus antara lain : Iodoquinol (diiodohidroxyquin) 650mg
tiga kali perhari selama 20 hari atau Paromomycine 500
mg tiga kali sehari selama 10 hari.
• Kolitis amoeba akut. Metronidazol 750mg tiga kali sehari
selama 5-10 hari, ditambah dengan obat luminal tersebut
di atas.
Pencegahan
01 02 03 04 05

Mencuci tangan Mengkonsumsi Membuang


Tidak memakan Mencuci buah,
dengan sabun air minum yang kotoran, air kotor
sayuran, ikan dan sayuran dan
setelah keluar dari sudah dimasak dan sampah
daging mentah peralatan makan organik secara baik
kamar kecil dan
atau setengah minum dengan tidak
sebelum menjamah
matang.. membuangnya
makanan. sembarangan.

D
D
D

Segera berobat ke petugas kesehatan jika frekuensi buang air meningkat, sakit
pada bagian abdomen dan kondisi tinja encer, berlendir dan terdapat darah.
DAFTAR PUSTAKA
Andayasari, L., 2011. Kajian epidemiologi penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh amuba
di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 21(1 Mar). Available at :<
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/110>
Fleming, R., Cooper, C.J., Ramirez-Vega, R., Huerta-Alardin, A., Boman, D. and Zuckerman, M.J., 2015.
Clinical manifestations and endoscopic findings of amebic colitis in a United States-Mexico border city: a
case series. BMC research notes, 8(1), p.781. Available at :
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4678475/>
Ishii T, Takeuchi N, Takada M, Otsuka A, Nomura Y (2016) A Case of Fulminant Amebic Colitis Diagnosed
after Colonic Resection. J Clin Case Rep 6:736. doi:10.4172/2165-7920.1000736. Available at :
<https://www.omicsonline.org/open-access/a-case-of-fulminant-amebic-colitis-diagnosed-after-colonic-
resection-2165-7920-1000736.php?aid=71692>
Mackey-Lawrence, N.M. and Petri Jr, W.A., 2011. Amoebic dysentery. BMJ clinical evidence, 2011. Available
at : <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3275292/>
Moonah, S.N., Jiang, N.M. and Petri Jr, W.A., 2013. Host immune response to intestinal amebiasis. PLoS
pathogens, 9(8), p.e1003489. Available at : < https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3749964/>
Showler, A.J. and Boggild, A.K., 2013. Entamoeba histolytica. Canadian Medical Association
Journal, 185(12), pp.1064-1064. Available at : <http://www.cmaj.ca/content/185/12/1064.short>
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. 2014. Buku Ajar Ilmu. Penyakit Dalam Jilid II edisi
VI. Jakarta: Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai