NAMA KELOMPOK 1 :
Ayu satriyani (02)
Gst ayu ketut lory kania swati (12)
Ni luh putu meita wahyuni (14)
Ni putu agung muncani purti (16)
Ni luh putu sri rastiti (22)
Pertama –tama kami ucapkan puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya ,sehinggah pembuatan makalah ini dapat diselesaikan.
Kami membuat makalah ini dengan judul”INFEKSI SALURAN KEMIH” Makalah
ini dibuat sebagai salah satu materi pembelajaran ,kami sebagai penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah dan menyadari pula bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna.maka dari itu,keritik dan saran yang bersifat membangun
(konstruktif) sangat kami harapkan demi penyempurnaan dimasa yang akan datang.semoga
makalah yang kami buat dapat bermamfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 .Tujuan penulisan makalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Definisi infeksi saluran kemih.....................................................................................................3
2.2 klasifikasi infeksi saluran kemih.................................................................................................3
2.3 Epidemiologi...............................................................................................................................4
2.4 Etiologi........................................................................................................................................5
2.5 Patofisiologi................................................................................................................................5
2.6 Tanda dan gejala........................................................................................................................5
2.7 Penyebab ISK........................................................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien infeksi saluran
kemih dengan standar terapi standar pelayanan medik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
wanita hamil,biasanya diawali dengan hidro ureter dan hidronefrosis
akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar.
2.3 Epidemiologi
Infeksi saluran kemih pada masa neonatus bermanifestasi setelah 27 jam
kehidupan.insidensinya berkisar antara 0,1 sampai 1% pada semua neonatus.lebih sering pada
anak laki-laki dan neonatus preterm dan dapat meningkat menjadi 10% pada bayi berat
badan lahir rendah.pada usia 1 sampai 5 tahun prevalensinya meningkat antara pria dan
wanita masing-masing sekitar 4,5% dan 0,5% dan sekitar 8% wanita pernah mendapat
infeksi saluran kemih pada masa kanak-kanaknya.pada masa remaja ,prevelensi infeksi
saluran kemih meningkat secara dramatis dari 1% sebelum puber hingga menjadi 4% pada
masa setelah puber.kenaikan ini pada umumnya dihubungkan dengan prilaku seksual,dimana
pada usia pertumbuhan sebagian remaja sudah mulai melakukan aktivitas seksual.
Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun,perempuan cenderung
menderita ISK dibandingkan laki-laki.ISK berulang pada laki-laki jarang di laporkan ,kecuali
disertai faktor predisposisi (pencetus).prevalensi bakteriuri asimtomatik lebih sering
ditemukan pada perempuan.prevalensi selama priode sekolah 1% meningkatkan menjadi
5% selama periode aktif secara seksual.prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai
30%,baik laki-laki maupun perempuan bila disertai faktor pencetus.
4
2.4 Etiologi
Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih sejauh ini
adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap 80% kasus
infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif lain seperti Klebsiella dan
spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci, Enterococci, dan Staphylococcus
saprophyticus. Organisme terakhir dapat ditemui pada kasus-kasus infeksi saluran kemih
wanita muda yang aktif kegiatan seksualnya. Infeksi saluran kemih yang berhubungan
dengan abnormalitas struktur saluran kemih sering disebabkan oleh bakteri yang lebih
resisten seperti Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-
bakteri ini juga sering ditemui pada kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien
yang mendapatkan diagnosa infeksi saluran kemih (Bint, 2003). Selain karena bakteri,
faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih antara lain
kehamilan, menopause, batu ginjal, memiliki banyak pasangan dalam aktivitas seksual,
penggunaan diafragma sebagai alatkontrasepsi, inflamasi atau pembesaran pada prostat,
kelainan pada uretra, immobilitas, kurang masukan cairan, dan kateterisasi urin
(Knowles, 2005).
2.5 Patofisiologi
Etiologi pielonefritis multifaktirial dan secara jelas menunjukkan tidak seimbangnya
antara pejamu dan patogen penyebaran bakteri hematogen pada saluran kemih mungkin
dapat muncul meskipun sangat jarang kebanyakan pielonefritis berasal dari kandung
kencing kemudian asenden sehingga menyebabkan pielonefritis
Ketika bakteri masuk kedalam parenking ginjal dengan tekanan yang sangat tinggi ,
daerah fokal infeksi dan implamasi semakin berkembang dan beberapa tahap kompleks
implamasi bertingkat terbentuk .Bila proses ini tidak di cegah dengan pengobatan , hal ini
dapat menyebabkan kerusakan ginjal berat atau jaringan perut . lebih lanjut, bila infeksi
berulang terus menerus tanpa terapi yang adekuat, hasil jangka panjang adanya jaringan
perut ginjal yang signipikan , yang lebih ekstrim lagi menyebabkan refluk nephropahy
yang menyebabakn end stage renal disease.
Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa bisa dicegah oleh
penutupan ureter di tempat masuknya ke kandungan kemih. Berbagai penyumbatan fisik
pada aliran air kemih (batu ginjal atau pembesaran prostat atau arus balik kemih dari
kandungan kemih di dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadi infeksi
ginjal. Infeksi juga bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui darah
5
a. Gejala biasanya timbul secara tiba - tiba berupa demam ,menggigil,
nyeri dipinggang bagian bawah ,mual dan muntah.
b. Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian
bawah ,yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih .
c. Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal kadang otot perut
berkntraksi kuat.
d. Bisa terjadi kolik renalis , dimana penderita merasakan nyeri hebat
yang di sebabakan oleh kejang ureter . kejang bisa terjadi karena
adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal .
e. Pada anak – anak , gejala infeksi ginjal sering kali sangat ringan dan
lebih sulit di kenali .
f. Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis),nyerinya bersifat samar
dan demam hilang timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali
2.7 Penyebab ISK
Infeksi saluran kemih(ISK) Terjadi ketika suatu organisme penginfeksi,biasanya
suatu bakteri gram negatif seperti E.Coli,masuk ke saluran kencing.radang area lokal
terjadi,diikuti dengan infeksi ketika organisme bereproduksi.bakteri radang muncul
dikulit area genital dan memasuki saluran perkemihan melalui pembukaan
uretra.organisme dapat juga masuk selama kontak seksual.Dalam hal ini infeksi
terjadi sebagai infeksi yang diperoleh dari komunitas yang tidak kompleks.pasien
dengan kateter perkemihan bisa juga mengalami infeksi karena adanya kateter yang
memberikan suatu jalan kecil bagi bakteri untuk masuk ke kandung kemih.beberapa
peralatan saluran kencing ,misal cystoscopy,juga memberikan syuatu jalan kecil bagi
bakteri untuk masuk kandung kemih.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pembahasan dalam makalah ini dapat diperoleh kesimpulan
yaitu;
Infeksi saluran kemit atau urinarius troctus infection adalah suatu keadaan
adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemi.(agus tessy,2001)infeksi saluran
kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh bakteri
terutama escherichia coli:resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti
refluksvesikouretral,obstruksi saluran perkemihan,pemakaian instrumen
baru,septikemia.(susan martin tucker,dkk,1998).infeksi saluran kemih adalah suatu
istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih.(agus tessy,ardaya,suwanto,2001)
3.2 Saran
Diharapkan kepada yang lain untuk dapat melaksanakan makalah ini dalam
lingkup yang lebih luas dari makalah ini,sehingga dapat memperkarya khasanah ilmu
kesehatan umumnya dan dibidang study ilmu penyakit dasar khususnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
http;//kumpulanilmu.blogsp[ot.com/2001/06/infeksisalurankemih.html.agus,tessy.
http://kumpulanilmu,blogsfot/1998/02/infeksisalurankemih.enggaram barbara.