1.
Pokok Bahasa
: Sistem Perkemihan
2.
Judul
pielonefritis
3.
Sasaran
4.
Hari/tanggal
5.
Waktu
: 20 menit
6.
7.
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti dan memahami tentang
penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
b.
Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan benar
2.Menyebutkan tentang penyebab dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan benar
3.Menyebutkan tentang Tanda dan gejala dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
dengan benar
8. Metode
9.
Media
waktu
2 menit
10menit
5 menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan (moderator)
a.
Mengucakan salam dan
terimakasih atas kedatangan para
peserta
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan
Ceramah
atau
penyampaian
materi ( peserta )
a. Menggali
pengetahuan
peserta
b. Pengertian Infeksi Saluran
Kemih (ISK), pielonefritis
c. Penyebab Infeksi Saluran
Kemih (ISK), pielonefritis
d. Tanda dan Gejala Infeksi
Saluran
Kemih
(ISK),
pielonefritis
e. Komplikasi Infeksi Saluran
Kemih (ISK), pielonefritis
f. Penatalaksanaan medis dan
perawat pada Infeksi Saluran
Kemih (ISK), pielonefritis
g. Pencegahan Infeksi Saluran
Kemih (ISK), pielonefritis
Evaluasi
a.
Memberikan
kesempatan
Kegiatan Peserta
Peserta : menjawab
salam
Mendengarkan serta
memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan serta
memperhatikan
Peserta mengajukan
pertanyaan
3 menit
Peserta
memperhatikan
dan
mendengarkan
Peserta
menjawab
pertanyaan
Membalas
terimakasih
Membalas salam
Penutup
Peserta
menjawab
a.
Mengucapkan terimakasih salam
dan meminta maaf apabila ada
kesalahan
b.
Mengucapkan salam
11. Evaluasi
a.
b.
c.
Evaluasi Struktur
1.
Menyiapkan SAP
2.
3.
4.
Menyiapkan tempat
5.
Menyiapkan pertanyaan
Evaluasi Proses
1.
2.
3.
4.
5.
Evaluasi Hasil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
c.
d.
e.
Penatalaksanaan medis dan perawat pada Infeksi Saluran Kemih (ISK), Pielonefritis
f.
MATERI BAHASAN
A. Pengertian Infeksi Saluran Kemih dan Pielonefritis
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur
baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis
kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umu, kurang lebih 5
15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh
bakteri terutama scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti
refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian instrumen
uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998)
Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal
dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak
antara uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik
melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya UTI paa pria jarang terjadi,
namun ketika gangguan ini terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan
struktur dari traktus urinarius.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran
kemih. (Enggram, Barbara, 1998) Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus
Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih.
(Agus Tessy, 2001)
Infeksi saluran kencing merupakan keadaan dimana adanya suatu proses peradangan yang
akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis
ginjal, jaringan intersisial dan tubulus gijal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cytitis),
danUrethra (Uretritis)
Pielonefritis adalah jenis infeksi saluran kemih atau ISK, yang menyerang ginjal. Saluran
kemih terdiri dari kandung kemih, uretra, ginjal, dan ureter. Kebanyakan infeksi saluran
kemih dimulai dari uretra, yaitu saluran paling akhir saat urin dikeluarkan dari tubuh.
Apabila tidak segera diobati, infeksi akan menyebar ke kandung kemih yang disebut
cystitis (radang kandung kemih) salah satu jenis umum ISK.
Apabila bertambah parah, infeksi akan menyerang ureter dan ginjal, yang berperan penting
dalam sistem ginjal. Ginjal menyaring zat sisa dari sekitar 200 liter darah setiap hari, dan
zat sisa tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui kandung kemih sebagai urin.
Walaupun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan cytitis, pielonefritis adalah kondisi
yang sangat serius. Bila tidak ditangani tepat waktu, dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
yang akhirnya mengakibatkan gagal ginjal. Ketika ini terjadi, pasien akan membutuhkan
cuci darah dan kemudian transplantasi ginjal.
Pielonefritis juga dapat menyebabkan sepsis. Walaupun jarang terjadi, sepsis sangat serius
karena infeksi tidak hanya ada pada satu daerah saja, tetapi dapat menjalar ke seluruh
tubuh melalui aliran darah.
2.
Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang
efektif
3.
4.
Kurang minum
5.
6.
7.
Penyebab infeksi ginjal secara umum terjadi karena akibat dari kompilkasi infeksi
kandung kemih atau sistitis. Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya infeksi
kandung kemih dapat berkembang dan pindah dan kemudian menginfeksi ginjal.
Mikroorganisme yang dalam hal ini biasanya bakteri biasanya hidup dan berkembang di
dalam usus. Dari usus bakteri tersebut bisa berpindah dari anus dan naik melalui tabung
yang menjadi jalannya urin yang kemudian menuju kandung kemih atau uretra, di sini
bakteri tersebut dapat menyebabkan kandung kemih, yang selanjutnya juga dapat
berpindah
dan
menyebabkan
infeksi
ginjal.
Penyebab Infeksi Ginjal atau Pielonefritis juga disebabkan oleh adanya gangguan pada
ginjal itu sendiri. Beberapa orang biasanya rentan terhadap infeksi ginjal jika ia memiliki
penyakit
batu
ginjal
atau
gangguan
ginjal
lainnya.
Faktor jenis kelamin juga berpengaruh terhadap terjadinya infeksi ginjal atau
Pielonefritis, dimana wanita lebih rentan untuk memiliki gangguan infeksi ginjal. Hal itu
terjadi karena uretra atau kandung kemih pada wanita lebih dekat dengan anus mereka,
hal ini menyebabkan mudahnya bakteri untuk masuk kedalam kandung kemih. Selain itu
wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada pria.
Pielonefritis dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus dan bakteri, tetapi yang paling
umum adalah Escherichia coli. Bakteri jenis ini biasanya berasal dari kandung kemih dan
naik ke ginjal melalui aliran darah.
Bakteri ini dapat menjangkiti siapa pun, akan tetapi lebih umum menyerang orang yang
telah terkena infeksi kandung kemih atau orang dengan kelainan struktur/anatomi pada
saluran kemih. Jenis kelainan ini akan menyebabkan urin tidak dapat mengalir dengan
normal.
Aliran urin yang normal dapat terganggu oleh batu ginjal, kelenjar prostat yang
membesar, atau cacat mekanisme katup yang mencegah urin kembali ke ginjal sebuah
kondisi yang disebut refluks vesikoureteral.
Wanita mengandung yang memiliki penyakit diabetes dan sistem kekebalan tubuh yang
lemah juga berisiko terkena pielonefritis.
Sakit dan nyeri menggigit di perut bagian bawah, di atas tulang kemaluan.
2.
3.
Anyang-anyangan atau rasa masih ingin kencing lagi. Meski sudah dicoba untuk
berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
4.
Kedinginan
Demam
Muntah dan mual
Sering dan terasa sakit saat buang air kecil
Nyeri pada bagian belakang dan pangkal paha
D. Komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK), Pielonefritis
Apabila Infeksi Saluran Kemih (ISK) tidak segera ditangani bisa menimbulkan Sepsis
dimana terjadi infeksi di seluruh tubuh.
E. Penatalaksanaan medis dan perawat pada Infeksi Saluran Kemih (ISK),
Pielonefritis
Perawatan yang diberikan pada infeksi ginjal atau pielonefritis tidak jauh beda dengan
pengobatan yang dilakukan pada infeksi lainnya. Pemberian obat antibiotik dan obat
pereda sakit dipercaya mampu mengatasi infeksi ini. Anti biotik bisa langsung diberikan
jika sudah ada gejala tanpa harus melakukan tes urin terlebih dahulu. Semntara itu
pemberian obat pereda sakit seperti parasetamol akan sangat bermanfaat dalam mengatasi
suhu tubuh yang tinggi atau demam. Selain memberikan obat obatan antibiotik dan obat
pereda sakit, penderita sangat disarankan untuk mengkonsumsi banyak cairan. Hal ini
dilakukan untuk menghidari terjadinya dehidrasi atau kekeurangan cairan.
Infeksi ginjal biasanya tidak parah, dan bisa dirawat di rumah dengan mengkonsumsi
obat obatan antibiotik. Akan tetapi ada beberapa kasus yang menyebabkan pasien harus
dirawat di rumah sakit. Pasien biasanya akan dirawat di rumah sakit jika infeksi tergolong
parah dan tidak sembuh dengan pengobatan anti biotik. Selain itu, pasien juga perlu
dirawat di rumah sakit jika pasien ,engalami dehidrasi dan memiliki gangguan ginjal
lainnya.
a.
Penatalaksanaan medis
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah dilihat dari penyebabnya.
1. Apabila penyebabnya karena bakteri maka diberikan obat-obatan seperti antibiotic
untuk membunuh bakteri
2. Apabila karena batu pada saluran kencing maka akan dilakukan tindakan
pembedahan
b.
Penatalaksanaan perawat
1.
2. Melakukan perawatan dengan aseptik pada pasien yang telah dilakukan tindakan
pembedahan
3.
4. Menjaga status gizi pasien agar tetap seimbang untuk meningkatkan daya tahan
tubuh
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing.
2.
Membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang memiliki pH (seimbang)
sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih. Misalnya sabun sirih.
3.
Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.
4.
5.
Tidak cebok di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember.
6.
7.
Banyak minum
8.
9.
Antibiotik adalah pengobatan pertama untuk kondisi ini dan biasanya sangat efektif.
Gejalanya akan berkurang dalam beberapa hari. Sementara itu, pada kasus parah pasien
harus dirawat rumah sakit, di mana antibiotik akan diberikan melalui infus. Lamanya
menginap di rumah sakit akan ditentukan oleh tingkat keparahan kondisi dan respon pasien
terhadap pengobatan.
Karena infeksi dapat disebabkan oleh kelainan struktur, mengobatinya dengan antibiotik
hanya akan menjadi pengobatan sementara. Infeksi akan kembali terjaditerus muncul
selama masalah stukturnya belum diperbaiki. Operasi akan diperlukan untuk menangani
masalah seperti batu ginjal, untuk mengurangi risiko kambuh.
DAFTAR PUSTAKA