Pendahuluan
Akibat transisi ekstra uterine BBL
mengalami perubahan biofisiologi
& perilaku
Asuhan keperawatan BBL
mengacu pada perubahan tsb
Beberapa jam pertama mrp
adaptasi kritis
Setelah periode transisi BBL
harus terus dimonitor scr periodik
Adaptasi BBL
Adaptasi fisiologis
1. Respirasi
Penyesuaian paling kritis
Napas bayi menjadi dangkal & tidak teratur,
bervariasi dari 30-60 x /mnt disertai apnea
singkat < 15 detik yg sering tjd selama siklus
tidur aktif
Pergerakan diafragma terbatas (tl dada & iga
datar)
Kontrol pernapasan belum matur
Cardiovaskuler
Napas pertama bayi menurunkan resistensi
vaskuler pulmonel sehingga darah paru
mengalir & tekanan arteri pulmoner menurun
Arteri & vena umbilikalis ligamen
DJB 120-160x/mnt (bangun & tidur beda)
Terdapat Murmur hilang sesudah 6 bln
TD 78 / 42
Vol drh 80 110 ml / kg
Sisrkem Perkemihan
Sistem
Belum matur saat lahir.
Gastrointestinal
Sistem Reproduksi
Wanita : pada saat lahir ovariumnya ada
beribu ribu sel telur.
Klitorisnya menonjol sampai sepanjang labia
mayora ke labia minora
Laki Laki : terjadi penurunan testis dalam
skrotum.
Jika lahir pada posisi sungsang scrotumnya
oedema.
Rooting
Sucking
Palmar grasp
Plantar grasp
Tonic neck
Moro
Stepping
Babinskis
Reflexes
Moro Reflex
Birth to 4-6 months
Birth to 10 months
Karakteritik umum:
kepala: fontanel anterior
bentuk diamond 2-3 cm
fontanel Posterior
triangular 0.5 - 1 cm
Fontanel: lembut, & datar
LK: 33 35 cm
LD: 30.5 33 cm
Molding is shaping
of fetal head to
adapt to the
mothers pelvis
during labor.
Caput succedaneum
2 3 days disappears
Cephalohematoma
Terdapatnya darah
diantara periosteum &
skull.
Tdk melewati sutura
Disebabkan oleh
ruptur pd vena
periosteal (akibat
gesekan dan tekanan
selama persalinan.
Hilang dlm 3 6 mg
5.
6.
7.
8.
9.
Apgar Score
Penilaian:
20
APGAR SCORE
KLINIS
SCORE
0
Appearance
Seluruh
Badan
biru
Bdn merah
Ekstremit
Biru/pucat
Selrh tbh
merah
muda
Pulse
Tdk ada
< 100
> 100
Grimace
Tdk ada
Menyeri
ngai
Batuk,
bersin
Activity
Lunglai
Ekstremit
Fleksi
Gerak
aktif
Respiratory
Tdk ada
Tdk teratur
Tangis
kuat
PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas bayi: didasarkan pd informasi dari ibu
/pengasuhnya.
2. Riwayat kehamilan, proses persalinan & umur
kehamilan
3. Faktor sosial: alamat rumah, pekerjaan orang
tua, orang-orang yg tinggaal serumah, saudara
kandung & sumber/faktor pendukung lain,
penyalah gunaan obat/ napza dilingkungan
dekat.
B. Data Obyektif
1. Nilai Apgar
a. Penilaian satu menit setelah lahir : untuk menilai
derajat aspiksi.
b. Penilaian lima menit setelah lahir : menentukan
prognosa.
2. Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan
bawaan, bayi diperiksa secara sistematis dari : kepala,
mata, hidung,muka, mulut, teling, leher, dada,
abdomen, punggung extemetis,kulit, genitalia & anus.
Data objektif
3. Anteropometri :
a. BB ditimbang dlm gram
b. PB dlm cm
c. Lingkar perut dalam cm, ukuran melalui
pusat
4. Refleks: moro, rooting, isap, menggenggam,
babinski.
5. Keadaan umum: Suhu, RR,HR, Warna kulit
C. Data Laboratorium
1. Gula darah sewaktu
2. Bilirubin dan golongan darah
3. Hb, Ht, Lekosit dan Trombosit.
Potensial komplikasi
1. Berat badn lahir rendah.
2. Aspirasi air ketuban
3. Aspiksia
4. Infeksi
5. Hipoglikemia
6. Hiperbilirubinemi
PENATALAKSANAAN
8. Memandikan/membersihkan badan
bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa
tunggu sampai enam jam setelah lahir)
9. Menetetesi obat mata bayi untuk
mencegah opthalmia neonatorum.
10. Pemeriksaan fisik dan antropometri.
11. Pemberian vitamin K oral/parenteral
ssi
kebijakan setempat.
12. Rooming in (rawat gabung): penuh or
partial.
Apgar scoring
Kaji: HR, respiratory
effort, tonus otot, reflex
irritability & warna kulit
1 and 5 minutes after
birth
Interpretation of Apgar
score:
7 or higher: infant
beradaptasi dgn baik
extrauterine life
4 - 6: moderate difficulty
adjusting
0 - 3: severe distress
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Neonatus cukup bulan sesuai masa Kehamilan
Hasil yang diharapkan: bayi sehat
Rencana tindakan
1. Mengeringkan dan membungkus bayi
2. Menghisap lendir sesui kondisi bayi
3. Memotong & mengikat tali pusat & diberi
antiseptik
4. Kontak kulit dini & ditetekan ke ibu untuk
mendukung
laktasi.
5. Menilai Apgar satu dan lima menit setelah
lahir.
6. Observasi keadaan umum bayi.
C. Potensial hipotermi
Hasil yg diharapkan :
hipotermi tidak tjd (suhu bayi dlm batas
normal > 36,5oC aksila)
Rencana tindakan:
1. Keringkan badan bayi segera stlh
lahir
2. Bungkus bayi dgn selimut yg hangat
(hati-hati dgn ruangan ber AC)
3. Kontak dini kulit
4. Metode kangguru
PENYULUHAN
Penyuluhan diberikan pd ibu & keluarga.
Hasil yg diharapkan:
1. Ibu & keluarga dpt mengerti serta
menerapkan materi penyuluhan yg
diberikan
2. Dapat mendeteksi secara dini jika
ditemukan kelainan
3. Bayi mendapatkan perawatan yg baik
di rumah
Materi Penyuluhan
1. Pemberian ASI ekslusif, perawatan
payudara
2. Pemijatan pada bayi
3. Perawatan bayi: memandikan bayi,
perawatan tali pusat, cara dan
indikasi menjemur bayi.
Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Simulasi / praktek
4. Diskusi dan tanya jawab
Daftar Pustaka
Bobak, Lowdermille, Jensen (2004). Buku ajar keperawatan
maternitas, EGC, Jakarta
Gorrie, T.M., Mc. Kinney, Murray, S.S. (1998). Foundations of
maternal-newborn nursing, second edition, California ; WB
Saunders Co.
Neeson, May (1986). Comprehensive maternity nursing:
nursing process and the childbearing family, Philadelphia
Conrick M. Journal Clinical decision making : issues in teaching,
http://www.scu.edu.au/schools/nhcp/aejne/archive/vol21/mc21.html