1. P : Provokatif / Paliatif
Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda paksa /
benturan..? Akibat penyayatan..? dll.
2. Q : Qualitas / Quantitas
3. R : Region / Radiasi
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga menyebar
ke daerah lain / area penyebarannya..?
4. S : Skala Seviritas
Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS (Glasgow's Coma Scale) ) untuk
gangguan kesadaran, skala nyeri / ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan
5. T : Timing
Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering keluhan
nyeri tersebut dirasakan / terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap..?
Acut atau Kronis..?
Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf telanjang yang ditemukan hampir pada
setiap jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem Saraf Pusat (SSP) melalui dua
sistem Serabut. Sistem pertama terdiri dari serabut Ad bermielin halus bergaris tengah 2-5
m, dengan kecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem kedua terdiri dari serabut C tak
bermielin dengan diameter 0.4-1.2 m, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik.
Serabut Ad berperan dalam menghantarkan 'Nyeri cepat' dan menghasilkan persepsi nyeri
yang jelas, tajam dan terlokalisasi, sedangkan serabut C menghantarkan 'nyeri Lambat' dan
menghasilkan persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaan tidak enak.
Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis serabut nyeri berakhir pada neuron traktus
spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini ke nukleus
posteromidal ventral dan posterolateral dari talamus. Dari sini impuls diteruskan ke gyrus
post sentral dari korteks otak.
Klasifikasi Nyeri
1. Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu, dibagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis
1. Nyeri Akut adalah Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan terjadinya singkat
contoh nyeri trauma
2. Nyeri Kronis adalah nyeri yang terjadi atau dialami sudah lama contoh kanker
1. Nyeri Somatik adalah Nyeri yang dirasakan hanya pada tempat terjadinya
kerusakan atau gangguan, bersifat tajam, mudah dilihat dan mudah ditangani,
contoh Nyeri karena tertusuk
2. Nyeri Visceral adalah nyeri yang terkait kerusakan organ dalam, contoh nyeri
karena trauma di hati atau paru-paru.
3. Nyeri Reperred : nyeri yang dirasakan jauh dari lokasi nyeri, contoh nyeri
angina.
2. Nyeri neuropatik adalah nyeri yang kerusakan jaringan tidak jelas. contohnya :
Nyeri yang diakitbatkan oleh kelainan pada susunan saraf.
Definisi Erythropoietin
Erythropoietin (EPO) adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh ginjal yang memajukan
pembentukan dari sel-sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).
Sel-sel ginjal yang membuat erythropoietin adalah khusus sehingga mereka peka pada
tingkat-tingkat oksigen yang rendah didalam darah yang mengalir melalui ginjal. Sel-sel ini
membuat dan melepaskan erythropoietin ketika tingkat oksigen terlalu rendah. Tingkat
oksigen yang rendah mungkin mengindikasikan anemia, suatu jumlah sel-sel darah merah
yang berkurang, atau molekul-molekul hemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh.
Sebagai pengatur utama dari produksi sel merah, fungsi-fungsi utama erythropoietin adalah
untuk:
2. Memulai sintesis dari hemoglobin, molekul didalam sel-sel darah merah yang
mengangkut oksigen.
Terlalu banyak erythropoietin mungkin adalah bukti untuk suatu tumor ginjal.