Pendahuluan Manajemen perioperatif mencakup masalah- masalah sebelum anastesi/ pembedahan, selama anastesi/pembedahan dan setelah anastesi/pembedahan. meliputi semua aspek fisiologis dan patologis yang mempengaruhi anastesi dan pembedahan, pengaruh anastesi dan pembedahan terhadap fisiologi tubuh dan resiko maupun komplikasi yang diakibatkannya Memiliki peran sangat penting dalam keberhasilan suatu tindakan operasi. Penilaian yang optimal akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dari suatu operasi serta menjadi dasar untuk tatalaksana post operatif yang memuaskan.
Keberhasilan operasi tentunya akan mengurangi
angka morbiditas dan mortalitas, meningkatkan kualitas dan harapan hidup anak khususnya dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat umumnya. Tinjauan Pustaka Manajemen Pediatrik pada anak Kunjungan pra-anestesia dalam manajemen preoperatif dilakukan sekurang-kurangnya dalam waktu 24 jam sebelum tindakan anestesia. Tahapan yang perlu dilakukan dalam persiapan preoperatif meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan penjelasan mengenai prosedur anestesi yang akan dilakukan berikut manfaat dan resikonya (informed consent), premedikasi dan puasa 1. Anamnesis Keluhan utama
Sistem saraf 3. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah rutin
Transfusi PRC harus dilakukan pada pasien dengan
Hb 7 g/dL tanpa adanya kelainan jantung dan kardiovaskuler. ASA menentukan Hb 6 g/dL untuk indikasi transfusi PRC sampai kadar Hb 10 g/dL. Leukopenia terjadi bila jumlah leukosit kurang dari 4000/mm3. Neutropenia terjadi bila hitung jenis neutropenia kurang dari 1000/mm3 pada bayi antara usia 2 minggu-1 tahun dan dibawah 1500/mm3 diatas usia 1 tahun. Tes Koagulasi Indikasi untuk pemberian FFP adalah untuk kadar PT atau aPTT yang 1,5 kali lebih dari normal. Pemberian FFP dengan dosis 10-15 mL/kg akan menaikan konsentrasi faktor plasma 30%
FFP dapat pula diberikan pada untuk pasien dengan
defisiensi koagulopati atau pasien dengan purpura trombositopenia. Indikasi diberikan transfusi kryopresipitat adalah saat diketahui kadar fibrinogen kurang dari 80 mg/dL 4. Pemeriksaan Elektrolit Kelainan elektrolit sangat jarang terjadi pada anak sehat. Skrining perioperatif untuk kelainan ini umumnya tidak berguna dan tidak mengubah penatalaksanaan anestesi. Bahkan bagi pasien rawat inap yang mungkin diduga memiliki insidensi kelainan elektrolit lebih tinggi daripada pasien rawat jalan sehat, pemeriksaan sebelum operasi rutin tidak diindikasikan 5. Terapi Albumin Obat yang sering dilaporkan adalah penggunaan
fenitoin sebelum operasi. Albumin dapat
mempengaruhi faktor koagulasi.
Albumin dapat menurunkan agregasi trombosit
dan menimbulkan efek heparin-like activity sehingga mempengaruhi antitrombin. Albumin mempengaruhi mikrosirkulasi karena perubahan permeabilitas kapiler 6. Pemeriksaan Penunjang Lain Pemeriksan penunjang lain hanya dilakukan
atau indikasi seperti dilakukannya tes fungsi
ginjal, tes fungsi hati, tes urin rutin, rontgen, EKG, ekokardiografi, USG, CT scan maupun Magnetic Resonance Imaging (MRI). 7. Premedikasi Tidak ada kesepakatan yang pasti akan
keuntungan dari premedikasi pada anak-anak,
terutama pada bayi. Namun seorang anak yang kooperatif dan tersedasi, dapat mengurangi level kecemasan pada orang tuanya sendiri yang mungkin dapat berpengaruh terhadap persiapan preoperasi atau bahkan terhadap sikap anaknya sendiri. Anak-anak yang Cenderung Mengalami Komplikasi 1. Hipertropi Adenoid 2. Macroglossia Fungsional 3. Pasien dengan Kelainan Neurologi 4. Distrofi muscular Puasa Usia Makanan padat/ Susu Cairan jernih tanpa formula/ ASI partikel
< 6 bulan 4 jam 2 jam
6 – 36 bulan 6 jam 3 jam
> 36 bulan 8 jam 3 jam
Kesimpulan Perioperatif care pada neonatus dan anak-anak membutuhkan pertimbangan yang cermat dari berbagai aspek termasuk dampak anestesi dan pembedahan pada berbagai sistem organ. Perawatan neonatal harus mendapat perhatian lebih untuk mencapai homeostasis dan stabilitas dalam periode perioperatif.
Memiliki peran sangat penting dalam keberhasilan
suatu tindakan operasi. Penilaian yang optimal akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dari suatu operasi serta menjadi dasar untuk tatalaksana post operatif yang memuaskan TERIMA KASIH