PRAKTIK BERBASIS
EVIDENCE BASED
KEPERAWATAN
MANAJEMEN
PRACTICE
KELOMPOK 4
Komponen
kunci EBP
opini pemimpin, dan diskusi ahli
EBP yang sering digunakan yaitu IOWA model dalam EBP digunakan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, digunakan dalam berbagai
akademik dan setting klinis. Ciri khas dari model ini adalah adanya konsep
“triggers” dalam pelaksanaan EBP. Trigers adalah masalah klinis ataupun
informasi yang berasal dari luar organisasi.
Ada beberapa faktor yang akan mendukung penerapan
evidence based practice oleh mahasiswa kepearawatan,
diantaranya adalah intention (niat), pengetahuan, sikap, dan
perilaku mahasiswa keperawatan.
Faktor-
faktor
yang
mempeng
aruhi EBP
Faktor intrinsik terkait erat dengan intention atau sikap
serta pengetahuan mahasiswa sedangkan faktor ekstrinsik erat
kaitannya dengan organizational atau institutional support
seperti kemampuan fasilitator atau mentorship dalam
memberikan arahan guna mentransformasi evidence kedalam
praktek, ketersedian fasilitias yang mendukung serta dukungan
lingkungan.
Terdapat beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki
tenaga kesehatan professional untuk dapat menerapkan
praktek klinis berbasis bukti, yaitu :
1. Apakah hasil penelitian valid? Ini pertanyaan validitas studi berpusat pada
apakah metode penelitian yang cukup ketat untuk membuat temuan sedekat
mungkin dengan kebenaran.
Keperawatan
5. Kurang paham atau kurang mengerti.
6. Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa untuk
penggunaan hasil-hasil riset.
7. Salah pengertian tentang proses.
8. Kualitas dari fakta yang ditemukan.
9. Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang
bagaimana untuk menggunakan literatur hasil
penemuan untuk intervensi praktek yang terbaik untuk
diterapkan pada klien.