Anda di halaman 1dari 32

Konsep

Evidence
based
practice

KELO MPOKI
KELOMPO
o KI
Anggun Angraini
o Ghina Atikah
o Irma Rahmawati
o Meli Sundari
o Ratifa Juliya
o Rika Apriliani
o Silvia Marniati
o Yulia Vivra Rahayu Putri
Latar belakang
• Tenaga kesehatan kadang dipenuhi oleh rasa ketidakpastian dalam memilih tindakan yang paling efektif dan
terbaik untuk pasien

• .Tenaga kesehatan harus memiliki kemampuan dalam meningkatkan kesadaran profesional kesehatan dalam
belajar, mengetahui dan menerapkan praktek berbasis bukti dalam kebidanan atau disebut Evidance Based
Practice
EBP
Dalam Praktik kebidanan
Segala sesuatu atau ilmu-ilmu terbaru dalam
kebidanan ,Yang mana dulunya tidak
dilakukan tapi sekarang dilakukan.Maupun
sebaliknya

BERDASARKAN BUKTI ILMIAH


YANG BISA DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
Pengertian ebp
• Penggunaan secara sungguh-sungguh dari evidence terbaik dengan
menggabungkan keahlian klinik dan nilai/ lingkungan untuk asuhan klien(Straus, et
al, 2005)

• EBP merupakan penggunanaan bukti eksternal, bukti internal (clinical expertise),


serta manfaat dan keinginan pasien dalam mendukung pengambilan keputusan di
pelayanan kesehatan (Melnyk dan Overholt, 2011)
TUJUAN
EBP
mencapai kesempurnaan dalam
Memberikan data pada bidan
pemberian asuhan kebidanan
berdasarkan bukti ilmiah
dalam memberikan asuhan
berdasar penelitian terbaik

Menyelesaikan masalah yang Jaminan standar kualitas dan


ada di tempat pemberian untuk memicu adanya inovasi
pelayanan terhadap pasien
KOMPONEN EBP

Bukti
Bukti
Manfaat Dan Keinginan
Internal
Eksternal
Pasien

PENGAMBILAN
KOMPONEN EBP

 Penilaian klinis
 Hasil dari proyek peningkatan
kualitas dalam rangka
BUKTI meningkatkan kualitas pelayanan
INTERNAL klinik
 Hasil dari pengkajian dan evaluasi
pasien
 Alasan klinis
 Evaluasi dan penggunaan sumber
daya tenaga kesehatan yang
diperlukan untuk melakukan
treatment yang dipilih
 Mencapai hasil yang diharapkan

—Pengambilan Keputusan
Hasil penelitian, teori-teori yang lahir dari penelitian,
BUKTI
EKSTERNAL
pendapat dari para ahli, hasil diskusi panel dari para
ahli

—Pengambilan Keputusan
MANFAAT Dapat memberikan manfaat terbaik untuk kondisi
DAN pasien saat itu dan meminimalkan pembiayaan
KEINGINAN
PASIEN

—Pengambilan Keputusan
KEKUATAN DAN KELEMAHAN EBP
(T r i n d e r & R e y n o l d s , 2 0 0 6 )

KEKUATAN
• Memberikan pelayanan yang terbaik
• Menggunakan sumber daya yang terbaik
dan terpercaya

KELEMAHAN
• Membatasi autonomi professional
MANFAAT EBP
Berikut beberapa Manfaat Dari EBP

Menjadi jembatan antara penelitian dan praktek

Mengeliminasi penelitin dengan


kualitas penelitian yang buruk

Mencegah terjadinya informasi yang overload


terkait hasil-hasil penelitian

Mengeliminasi budaya
“practice which is not evidence based
ALASAN PENTINGNYA EBP

• Memberikan hasil asuhan kebidanan yang lebih baik kepada pasien


• Memberikan kontribusi perkembangan ilmu kebidanan
• Menjadikan standar praktik saat ini dan relevan
• Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
• Mendukung kebijakan dan prosedur saat ini dan termasuk menjadi penelitian terbaru
• Integrasi EBP dan praktik asuhan kebidanan sangat penting untuk meningkatkan
kualitas asuhan pada klien.
TINGKAT EVIDENCE
Tingkatan evidence disebut juga dengan herarchy evidence
yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu evidence dari
rentang bukti terbaik sampai dengan bukti yang paling rendah.
Tingkatanevidence ini digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam EBP. Hirarki untuk tingkatan evidence yang ditetapkan
oleh Badan Kesehatan Penelitian dan Kualitas
TINGKAT EVIDENCE
1. Level 1 : Evidence berasal dari systemic review atau meta-analysis dari
RCT yang sesuai
2. Level 2 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT dengan
randominasi
3. Level 3 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT tanpa randomisasi
4. Level 4 : Evidence berasal dari suatu penelitian dengan desain case
control dan kohort.
5. Level 5 : Evidence berasal dari systemic reviews dari penelitian dan
descriptive dan qualitative
6. Level 6 : Evidence berasal dari suat penelitian descriptive atau
qualitative
7. Level 7 : Evidence berasal dari suatu opini dan atau laporan dari para
ahli
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI
EBP
1. Menumbuhkan semangat terhadap penelitian
2. Merumuskan pertanyaan klinis dalam format PICOT (Patient populatioan,
Intervention or issue of interest, Comparation of group, Outcome, Time
frame)
3. Mencari dan mengumpulkan literature evidence yang berhubungan
4. Melakukan telaah atau penilaian kritis terhadap evidence
5. Mengintegrasikan evidence terbaik dengan pengalaman klinis dan rujukan
serta nilai-nilai pasien didalam pengambilan keputusan atau perubahan.
6. Mengevalusi tujuan di dalam keputusan praktis berdasarkan evidence
7. Menyebarluaskan tujuan EBP atau perubahan
Menumbuhkan Semangat Menyelidiki
“Budaya ini ditanamkan dalam visi dan misi institusi”
Elemen-elemen dalam membudayakan EBP:
 Mengajak semua petugas kesehatan untuk menanyakan kembali praktik
kesehatan yang sedang mereka lakukan.
 Memasukkan EBP dalam visi, misi, dan promosi yang dilakukan oleh
institusi kesehatan
 Adanya mentor serta kadernya yang mempunyai kemampuan dalam EBP
dan kemampuan untuk mengatasi hambatan terkait dengan perubahan
dalam individu dan institusi
 Adanya infrastuktur yang menyediakan alat-alat untuk pengembangan
EBP
 Dukungan administrasi dan adanya leadership yang menilai, menentukan
EBP model, serta menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk
mempertahankan budaya EBP
 Secara teratur mengenali/mengidentifikasi individu atau kelompok-
kelompok yang secara consisten melakukan EBP
PICO/PICOT
• P : Populasi pasien atau disease of interest
• I : Intervensi atau Issues of Interest
• C : Intervensi pembanding/ kelompok pembanding
• O : Outcomes/hasil-hasil yang diharapkan
• T : Time frame (batas waktu)
JENIS-JENIS PERTANYAAN KLINIS
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)
Intervention question
• Meneliti mengenai keefektifan dari suatu treatment/intervensi
Diagnostic question
• Meneliti mengenai manfaat, keakuratan, seleksi, atau interpretasi dari suatu
alat/instrumen
Prognostic question
• Meneliti mengenai keadaan pasien terkait kondisi tertentu atau mengidentifikasi
faktor-faktor yang mungkin mengubah prognosis pasien
Etiology question
• Meneliti mengenai hubungan sebab akibat dan sesuatu yang mungkin merugikan
Meaning question
• Meneliti mengenai makna dari sesuatu hal
Langkah ke-2
Mencari dan Mengumpulkan Bukti-bukti
 Kata kunci untuk mencari bukti-bukti = kata-kata yang ada
dalam PICO/PICOT
 Cari kata-kata lain yang mempunyai makna sama seperti kata-
kata yang ada di PICO/PICOT
 Setiap jenis pertanyaan mempunyai hierarchy of evidence
yang berbeda
 Database:
Pubmed
CINAHL
Ovid-medline
National Guideline Clearing house
Chochrane Databases
Langkah ke-3

● Melakukan Critical Appraisal Terhadap Bukti-bukti


●  Critical Appraisal menyesuaikan dari jenis/level artikel
●  Pertanyaan utama dalam Critical Appraisal adalah VIA
●  Apakah hasil dari penelitian tersebut valid?
●  Apakah penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian
● yang baik?
●  Apakah hasil dari penelitian tersebut reliable?
●  Apakah intervensinya bekerja dengan baik?
●  Sebesar apa efek dari intervensi tersebut?
●  Apakah hasil penelitian tersebut akan membantu dalam
● melakukan perawatan untuk pasien saya?
●  Apakah sample penelitiannya mirip dengan pasien saya?
●  Apakah keuntungannya lebih besar dari pada resikonya?
●  Apakah intervensi tersebut mudah untuk di implementasikan
Langkah ke-4
● Mengintegrasikan Bukti-bukti
●  Clinical expertise (CE)
●  Ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses EBP
● decision making.
●  Contoh: saat follow up untuk evaluasi hasil, CE mencatat
● bahwa saat treatment kasus acute otitis media first-line
● antibiotik tidak effective. Artikel terbaru menyatakan
● Antibiotik A mempunyai manfaat yang lebih baik dari pada
● Antibiotik B sebagai second-line antibiotik pada anak-anak.
●  Pasien
●  Jika kualitas evidence bagus dan intervensi sangat
● memberikan manfaat, akan tetapi jika hasil diskusi dengan
● pasien menghasilkan suatu alasan yang membuat pasien
● menolak treatment, maka intervensi tersebut tidak bisa diaplikasikan
Langkah ke-5
● Mengevaluasi Outcome
●  Langkah ini penting, untuk menilai dan mendokumentasikan
● dampak dari perubahan pelayanan berdasarkan EBP dalam kualitas
● pelayanan kesehatan/ manfaatnya bagi pasien.
●  Menilai apakah perubahan yang terjadi saat mengimplementasikan
● hasil EBP di klinik sesuai dengan apa yang tertulis dalam artikel.
●  Jika hasil tidak sesuai dengan artikel-artikel yang ada  Apakah
● treatment dilaksanakan sesuai dengan SOP di artikel; apakah
● pasien kita mirip dengan sample penelitian dalam artikel tersebut?
Langkah ke-6
● Menyebarluaskan Hasil dari EBP
●  Dessiminasi dilakukan untuk meng-share hasil EBP sehingga perawat
● dan tenaga kesehatan yang lain mau melakukan perubahan bersama
● dan atau menerima perubahan tersebut untuk memberikan pelayanan
● perawatan yang lebih baik.
●  Bentuk-bentuk dessiminasi:
●  Melalui oral presentasi
●  Melalui panel presentasi
●  Melalui roundtable presentasi
●  Melalui poster presentasi
●  Melalui small-group presentasi
●  Melalui podcast/vodcast presentasi
●  Melalui community meetings
●  Melalui hospital/organization-based & professional committee meetings. Melalui journal clubs
●  Melalui publishing
CONTOH EBP
● Normal & Natural
childbirth
● Women centre care
● Continuity of care
● Empowering women
● women and family
partnership
Thank
you 
SEMOGA BERMANFAAT
ANY
QUESTION?
Than
ks Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, including icons by Flaticon, infographics & images by
Freepik and illustrations by Storyset
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai