Anda di halaman 1dari 16

OM

SWATYASTU
“MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN”

OLEH
KELOMPOK 7 :

KOMANG ITA TRISNA DEWI


(P07120016096)
NI KADEK MITA SELVIANI
(P07120016098)
IDA AYU PUTU MIRAH AA
(P07120016099)
A. KONSEP MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. DEFINISI MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan


keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat (Gillies, 1998). Manajemen keperawatan
mempunyai lingkup manajemen operasional yang merencanakan, mengatur,
dan menggerakkan para staf untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
sebaik-baiknya kepada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan.
Dalam manajemen keperawatan ada beberapa elemen utama berdasarkan
fungsinya, salah satunya adalah perencanaan (planning).
2. TUJUAN MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

a. Sebagai upaya koordinasi dalam memberikan arahan


sehingga semua anggota paham akan kondisi organisasi
dan mengerti kontribusinya dalam mencapai tujuan baik
secara mandiri maupun tim
b. Mengurangi dampak perubahan
c. Memininimalkan hasil yang tidak efektif dan tidak
efisien serta menghindari pengulangan kegagalan
d. Menetapkan standar pengontrolan/ pengendalian:
membandingkan kinerja dan tujuan, deviasi dan
tindakan korektif yang diperlukan
e. Menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
3. PRINSIP MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

a. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik


b. Memandang proses perencanaan sebagai suatu
rangkaian kegiatan yang harus dijawab dengan
memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H
c. Memandang proses perencanaan sebagai suatu
masalah yang harus diselesaikan dengan
menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun
dengan cara sistematis
B. MODEL DALAM SISTEM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN

Dalam memberikan asuhan keperawatan, model asuhan keperawatan yang


yang lazim dipakai meliputi metode kasus, metode fungsional, tim keperawatan,
keperawatan primer dan sistem manajemen kasus.

1. Metode kasus
Metode kusus disebut juga
sebagai perawatan total (total
care) yang merupakan metode
paling awal. Pada metode ini
seorang perawat bertanggung
jawab umtuk memberikan
perawatan pada sejumlah pasien
dalam waktu 8-12 jam setiap
shift.
2. Metode
fungsional
Sistem tugas
mengacu pada ilmu
manajemen dalam
bidang administrasi
Dalam model ini
dibutuhkan
pembagian tugas
(job description),
prosedur, kebijakan
dan alur
komunikasi yang
jelas. Metode ini
cukup ekonomis
dan efisien serta
mengarahkan
pemusatan
pengendalian.
3. Metode tim
Metode ini digunakan untuk
mengatasi fragmentasi dari
metode orientasi pada tugas dan
memenuhi peningkatan tuntutan
kebutuhan perawat profesional
yang muncul karena kemajuan
teknologi, kesehatan dan
peralatan. Tim keperawatan
terdiri dari perawat profesional
(registered nursing), perawat
praktis yang mendapat izin serta
pembantu perawat. Tim
bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan keperawatan
kepada sejumlah pasien selama 8-
12 jam.
4. Keperawatan Primer
Metode ini merupakan sistem
dimana perawat bertanggung
jawab selama 24 jam sehari, 7
hari/ minggu. Ini merupakan
metode yang memberikan
perawatan secara
komprehensif, individual dan
konsisten. Perawat primer
mempunyai tugas mengkaji
dan membuat prioritas setiap
kebutuhan klien,
mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mengembangkan
rencana keperawatan, dan
mengevaluasi keefektivan
keperawatan. Sementara
perawat lain memberikan
tindakan keperawatan
5. Sistem manejemen kasus
Metode ini merupakan sistem
pelayanan keperawatan,
dimana para manajer kasus
(case manager) bertanggung
jawab terhadap muatan kasus
pasien selama dirawat. Metode
ini mempertahankan filsafat
keperawatan primer dan
membutuhkan seorang sarjana
keperawatan atau perawat
dengan pendidikan tingkat
master untuk
mengimplementasikan praktek
keperawatan dengan budget
yang tinggi.
6. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
yaitu suatu sistem (struktur proses dan nilai-nilai
profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan yang dapat
menopang pemberian asuhan keperawatan (Hoffart
dan Woods, 1996).
C. ISSUE-ISSUE DALAM MANAJEMEN ASUHAN
KEPERAWATAN
Isu yang berkembang di Indonesia saat ini, terutama di area pelayanan
kesehatan rumah sakit adalah apabila Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit sudah dipergunakan. Isu tentang SIM keperawatan di Indonesia
sampai saat ini adalah :
1. Perawat di Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk memiliki
program SIM keperawatan
2. Belum dilaksanakannya SIM keperawatan di Indonesia berdampak
terhadap semakin tingginya beban kerja perawat. Sehingga perawat
berharap pihak manajemen RS segera mengaplikasikan program SIM
keperawatan.
3. Beberapa rumah sakit di Indonesia, sampai saat ini yang berkembang
adalah Sistem Informasi Rumah Sakit yang baru berupa billing system.
4. Rumah Sakit di Indonesia 99% masih melaksanakan pendokumentasian
keperawatan secara manual .
5. Untuk aplikasi sistem informasi manajemen asuhan keperawatan baru
beberapa rumah sakit saja yang sudah menerapkan dan itu pun masih
terbatas
D. SYSTEM KLASIFIKASI PASIEN GAWAT
DARURAT
1. Sistem Triase
 Spot check
25% UGD menggunakan sistem ini, perawat mengkaji dan mengklasifikasikan
pasien dalam waktu 2-3 menit.
Komprehensif
Merupakan triase dasar yang standart di gunakan
A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Dissability of Neurity), E
( Ekspose), F (Full-set of Vital sign), Pulse Oximetry
 Trise two-tier
Sistem ini memetluhan orang kedua yang bertindak sebagai penolong
Triase Expanded
Sistem ini dapat di tambahkan ke sistem komprohensif dan two-tier mencakup
protokol penanganan
Triase Bedside
Pasien dalam sistem ini tidak di klasifikasikan triasenya, langsung di tangani
oleh perawat yang bertugas
2. Kategori/Klasifikasi Triase
61% menggunakan 4 kategori pengambilan keputusan yaitu
dengan menggunakan warna hartu/status sebagai tanda
klasifikasi yaitu Merah (Emergen), kuning (Urgen), hijau
(non Urgen), hitam (Expectant)
E. JENIS KEGIATAN DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
Pengumpulan data, kriteria : menggunakan format yang baku, sistematis,
diisi sesuai item yang tersedia, aktual, valid
2. Diagnosa Keperawatan
Kriteria : Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
3. Perencanaan Keperawatan
Prioritas masalah, kriteria: Masalah yang mengancam kehidupan
merupakan prioritas utama
4. Intervensi Keperawatan
Kriteria : dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan, menyangkut
keadaan bio-psiko- sosio spiritual pasien, menjelaskan setiap tindakan
keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga, sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
5. Evaluasi Keperawatan
Kriteria: setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi, evaluasi hasil
menggunakan indikator yang ada pada rumusan tujuan, hasil evaluasi
segera dicatat dan dikomunikasikan,
6. Catatan asuhan keperawatan
Kriteria : dilakukan selama pasien dirawat nginap dan rawat jalan, dapat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai