Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
BAYI DENGAN RDS
(Respiratory
Distress Syndrome)

Disusun oleh : Evita Yulianti R


Apa itu RDS???

– Respiratory distress syndrome (RDS) merupakan kumpulan gejala yang terdiri atas
dispnea, frekuensi pernafasan yang lebih dari 60 kali permenit, adanya sianosis, adanya
rintihan pada saat ekspirasi (ekspiratory grunting), serta adanya retraksi suprasternal,
interkostal, dan epigastrium saat inspirasi. Penyakit ini adalah penyakit membran hialin,
dimana terjadi perubahan atau berkurangnya komponen surfaktan pulmonal (zat aktif
alveoli yang dapat mencegah kolaps paru dan mampu menahan sisa udara pada akhir
ekspirasi)
Etiologi Parofisiologi

– RDS terjadi pada bayi prematur atau


– Faktor-faktor yang memudahkan
kurang bulan, karena kurangnya terjadinya RDS pada bayi prematur
produksi surfaktan. Produksi surfaktan disebabkan oleh alveoli masih kecil
ini dimulai sejak kehamilan minggu ke- sehingga kesulitan berkembang,
22, makin muda usia kehamilan, makin pengembangan kurang sempurna
kerana dinding thorax masih lemah,
besar pula kemungkinan terjadi RDS. produksi surfaktan kurang sempurna.
Ada 4 faktor penting penyebab Kekurangan surfaktan mengakibatkan
defisiensi surfaktan pada RDS yaitu kolaps pada alveolus sehingga paru-
prematur, asfiksia perinatal, maternal paru menjadi kaku. Hal tersebut
menyebabkan perubahan fisiologi paru
diabetes, secsiocaesaria.
sehingga daya pengembangan paru
(compliance) menurun 25% dari normal,
pernafasan menjadi berat, shunting
intrapulmonal meningkat dan terjadi
hipoksemia berat, hipoventilasi yang
menyebabkan asidosis respiratorik.
WOC Manifestasi Klinis

– Takipnea : laju napas > 60 kali per


– D:\Evita\WOC.docx menit (normal laju napas 40 kali per
menit)
– Sianosis sentral pada suhu
kamaryang menetap atau memburuk
pada 48-96 jam kehidupan dengan x-
ray thorak yang spesifik
– Retraksi : cekungan pada sternum
dan kosta pada saat inspirasi
– Grunting : suara merintih saat
ekspirasi
– Pernapasan cuping hidung
Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian Analisa Data


– Identitas klien : Meliputi nama, jenis
kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, – D:\Evita\Analisa Data.docx
alamat, agama, tanggal pengkajian.

– Riwayat kesehatan : Riwayat maternal


dan Status infant saat lahir

– Data dasar pengkajian : meliputi


pemeriksaan head to toe

– Pemeriksaan Doagnostik : Meliputi


pemeriksaan rontgen dada, Bronchogram
udara dan pemeriksaan laboratorium
Diagnosa Keperawatan INTERVENSI
1. Kerusakan pertukaran gas – D:\Evita\INTERVENSI.docx
berhubungan dengan
ketidakadekuatan kadar surfaktan,
ketidakseimbangan perfusi ventilasi.
2. Pola napas tidak efektif
berhubungan dengan penurunan
energi/kelelahan, keterbatasan
pengembangan otot.
3. Termoregulasi tidak efektif
berhubungan dengan penurunan
lemak subkutan, peningkatan upaya
pernapasan sekunder akibat RDS.
4. Risiko tinggi penurunan curah
jantung berhubungan dengan
gangguan ventilasi pulmonal
Asuhan Keperawatan PADA
BY. NN LINDA

Seorang Ibu bernama Linda melahirkan Analisa Kasus


seorang bayi berjenis kelamin laki-laki
disuatu Rumah sakit dengan usia kehamilan – DS : Ibu Klien mengatakan setelah
32 minggu dan status kehamilan G3 P3 Ao melakukan persalinan prematur
ketuban pecah dini kemudian Ibu Linda
melahirkan prematur secara secsio caesaria,
anaknya menjadi sesak dan
dengan berat 1200 gram PB 36 cm, LK 25 cm, mengalami perubahan warna
LD 25 cm dan LP 24 cm. Kemudian setelah di menjadi biru pada area sekitar mulut
lahirkan bayi tersebut mengalami sesak dan kuku
napas dan disertai dengan perubahan warna
biru pada sekitar bibir dan kuku (sianosis). – DO: usia kehamilan 32 minggu,
Setelah dilakukan pengamatan retraksi ketuban pecah dini, A/S 7/9, retraksi
dinding dada berlebihan, nafas 80x/menit
dinding dada berlebihan. RR:
dan pernafasan dengan menggunakan cuping
hidung Selain itu suhu tubuh mencapai 35,7 80x/menit s: 35,7 C.
C.
ANALISA DATA
No Data Penunjang Etiologi Problem
1 Ds: -  Atelaksasis Gangguan pola
Do:  Menurunnya ventilator nafas
RR 70 x/menit  CO2 meningkat
Retraksi dinding dada  Perfusi perifer jaringan
(+)  Sulfaktan menurun
Retraksi dinding
efigastrium (+)
Bayi tampak lemah
2 Ds: -  Metabolisme menurun Resiko tinggi
Do:  Bayi tidak bisa hipotermi.
Suhu bayi 36,2 °C memproduksi panas
tubuh sesuai kebutuhan
 Panas tubuh mudah
hilang
3 Ds: -  Intake yang tidak Kekurangan
Do: adekuat nutrisi
- Toleransi minum
belum baik
- Bayi tampak
muntah

4 Ds: - Gangguan mekanisme Resiko


Do: Turgor Kulit kurang regulasi kekurangan
elastis volume cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

– Gangguan pola nafas berhubungan dengan belum terbentuknya zat sulfaktan


dalam tubuh
– Resiko tinggi gangguan termoregulasi: hipotermi berhubungan dengan belum
terbentuknya lapisan lemak pada kulit.
– Kekurangan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
– Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

No DX Tujuan Intervensi Rasional

1 Gangguan pola nafas Setelah dilakukan perawatan  Observasi pola nafas  Mengetahui frekuensi nafas
berhubungan dengan dalam 3 x 24 jam, gangguan
belum terbentuknya zat pola nafas berkurang.  Observasi TTV  Mengetahui keadaan umum
sulfaktan dalam tubuh  Tempatkan bayi pada tempat bayi
yang hangat  Mempertahankan suhu
 Berikan terapy O2 sesuai dengan tubuh
kebutuhan Membantu
 Kolaborasi pemberian terapy  Memenuhi suplai O2
obat  Obat-obatan mungkin
dibutuhkan dalam
pemberian terapi
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DX Tujuan Intervensi Rasional
O
2 Resiko tinggi Tupan: Tempatkan bayi pada Mencegah terjadinya
gangguan Setelah dilakukan tindakan tempat yang hangat hipotermi
termoregulasi: keperawatan selama 3 x 24 jam Pantau suhu tubuh setiap 2 Mengetahui perubahan
hipotermi diharapkan suhu tubuh tetap jam suhu yang terjadi
berhubungan normal.
dengan belum Kriteria Hasil:
terbentuknya Suhu 37oc
lapisan lemak Bayi tidak kedinginan
pada kulit.
3 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Observasi intake dan output. Mengetahui status nutrisi
nutrisi keperawatan selama 3 x 24 jam Berikan cairan IV dengan bayi
berhubungan diharapkan nutrisi pada bayi kandungan glukosa sesuai Memenuhi kebutuhan
dengan intake dapat tercukupi kebutuhan neonates kalori bayi
yang tidak Kriteria Hasil Rujuk kepada ahli diet Menentukan diet yang
adekuat - Tidak terjadi penurunan BB untuk membantu memilih tepat bagi bayi
> 15 %. cairan yang dapat memenuhi
- Bayi tidak muntah kebutuhan gizi
- Bayi dapat minum dengan
baik
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
Resiko kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan  Observasi suhu dan nadi.  Mengetahui adanya indikasi
cairan berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam  Observasi adanya tanda-tanda kekurangan volume cairan
gangguan mekanisme diharapkan Resiko kekurangan dehidrasi atau overhidrasi.  Menentukan intervensi lebih
regulasi volume cairan tidak terjadi  Berikan terapi intravena sesuai lanjut

Kriteria hasil.- dengan anjuran dan berikan dosis  Mempertahankan

- Turgor pada perut bagian depan pemeliharaan, selain itu berikan pula keseimbangan cairan

kenyal, tidak ada edema, tindakan-tindakan pencegahan  Cairan membantu distribusi

membranmukosa lembab, intake  Berikan susu dan cairan intravena obat-obatan dalam tubuh serta

cairan sesuai dengan usia dan BB. sesuai kebutuhan membantu menurunkan

- Output urin 1-2 ml/kg BB/jam, demam. Cairan bening

ubun-ubun datar, elektrolit darah membantu menambahkan

dalam batas norma kalori serta menanggulangi


kehilangan BB
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No No DX Tanggal Implementasi Respon
1 I Sabtu, 21 o Mengobservasi pola /R: klien tampak
Desember nafas gelisah
2017 o Mengobsevasi TTV Respirasi : 66
Pukul 20.00 o Menempatkan bayi x/menit
WIB pada tempat yang /R : Klien Tampak
hangat lemah
o Melakukan kolaborasi Suhu: 36. 2 o
C
pemberian terapy obat Nadi: 128 x/menit
Respirasi :
66x/menit
/R : klien tampak
lemah
/R : Klien terlihat
meringis

II Sabtu, 21 o Menempatkan bayi / R : Klien tampak


Desember pada tempat yang lemah
2017 hangat / R : Klien tampak
Pukul 19.00 o Memantau suhu tubuh gelisah
WIB setiap 2 jam H : Suhu : 36.5 °C
III, IV Sabtu, 21 o Mengobservasi Intake /R : Klien tampak
Desember dan output meangis
2017 o Memberikan cairan H : Bayi tampak
Pukul 18.00 sesuai advice DPJP muntah -+ 5cc
WIB o Memberikan Diit
sesuai kebutuhan bayi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2 I,II Minggu, 22 o Mengobservasi pola /R: klien gelisah I,II Senin, 23 o Mengobservasi pola /R: klien tampak
Desember nafas Respirasi : 72
Desember nafas tenang
2017 o Mengobsevasi TTV x/menit
Pukul 12.00 o Menempatkan bayi /R : Klien Tampak 2017 o Mengobsevasi TTV Respirasi :
WIB pada tempat yang lemah Pukul 20.00 o Menempatkan bayi 58x/menit
3
hangat Suhu: 36,1 o C WIB pada tempat yang Suhu: 36. 7 o C
o Melakukan kolaborasi Nadi: 134 x/menit
hangat Nadi: 149 x/menit
pemberian terapy obat Respirasi :
72x/menit o Mengobservasi suhu
/R : klien tampak bayi tiap 2 jam
lemah Senin, 23 o Memberikan minum /R: Muntah tidak
III,IV
/R : Klien tampak
Desember perogt ada
menangis
2017 o Mengukur intake dan Intake : 32cc
III,IV Minggu, 22 o Memberi diit sesuai / R : Muntah tidak Pukul 20.00 output Output : 18cc, BAB
Desember kebutuhan bayi ada WIB o Memberikan bayi 1x
2017 o Mengobservasi Intake H : Balace + 62.8
posisi yang nyaman
Pukul 12.00 dan output Deuresi : 1.28
WIB
Evaluasi keperawatan

DX EVALUASI DX EVALUASI
I Sabtu, 21 Desember 2017 Pukul 20.00 WIB III Sabtu, 21 Desember 2017Pukul 20.00 WIB
S:- S:-
O : Keadaan Bayi hipoaktif, bayi gelisah, nafas cepat O : Bayi tampak muntah dan rewel
66 x / menit A : Kekurangan nutrisi berhubungan dengan intake yang
A : Gangguan pola nafas belum teratasi tidak adekuat belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan P : Lanjutkan Intervensi
I: I: o Kaji intake dan output
o Kaji pola nafas bayi O Beri diit sesuai kebutuhan bayi
o Observasi TTV O timbang BB perhari
o Kolaborasi pembererian obat sesuai kebutuhan. IV Sabtu, 21 Desember 2017Pukul 20.00 WIB
S: -
II Sabtu, 21 Desember 2017Pukul 20.00 WIB 0: Turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir lembab
S:- A: Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
O : Suhu tubuh 36,5 oc gangguan mekanisme regulasi belum teratasi
A : Resiko tinggi Gangguan termoregulasi P: Lanjutkan Intervensi
Hypotermoregulasi belum teratasi I: o Kaji minum bayi per OGT
P : Lanjutkan intervensi o ukur balance per 12 jam
I : o Kaji suhu tubuh setiap hari
Evaluasi keperawatan

DX EVALUASI DX EVALUASI
I Minggu, 22 Desember 2017Pukul 12.00 WIB III Minggu, 22 Desember 2017Pukul 12.00 WIB
S: S:-
O: o Nadi 134 x permenit, Respitasi 72 x permenit, Suhu O : Bayi tampak rewel, muntah tidak ada, BB 1.24 kg
36.1 A : Kekurangan nutrisi berhubungan dengan intake yang
o Retraksi dada minimal tidak adekuat belum teratasi
o terpasang o2 nasal kanul 1,5 Lpm P : Lanjutkan Intervensi
A: Gangguan pola nafas belum teratasi I: o Kaji intake dan output
P: Lanjutkan intervensi o Beri diit sesuai kebutuhan bayi
I : o Kaji pola nafas nayi o timbang BB perhari
o Monitor TTV Minggu, 22 Desember 2017 Pukul 12.00 WIB
IV
o Beri O2 sesuai intruksi DPJP S: -
II Minggu, 22 Desember 2017Pukul 12.00 WIB 0: Turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir lembab,
S:- abdomen supel, diit Asi/ Pregestemil 8 x 4cc
O : Suhu tubuh 36,1 oc, bayi tampak rewel A: Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
A : Resiko tinggi Gangguan termoregulasi gangguan mekanisme regulasi belum teratasi
Hypotermoregulasi belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan intervensi I: o Kaji minum bayi per OGT
I : o Kaji suhu tubuh perjam o ukur balance per 12 jam
Evaluasi keperawatan
DX EVALUASI DX EVALUASI
I Senin, 23 Desember 2017 Pukul 20.00 WIB III Senin, 23 Desember 2017 Pukul 20.00 WIB
S: S:-
O: o Nadi 149 x permenit, Respitasi 54 x permenit, Suhu O : Bayi tampak tenang, muntah tidak ada, BB 1.24 kg
36.7 A : Kekurangan nutrisi berhubungan dengan intake yang
o Retraksi dada minimal tidak adekuat belum teratasi
o terpasang o2 nasal kanul 1,5 Lpm P : Lanjutkan Intervensi
A: Gangguan pola nafas belum teratasi I: o Kaji intake dan output
P: Lanjutkan intervensi o Beri diit sesuai kebutuhan bayi
I : o Kaji pola nafas nayi o timbang BB perhari
o Monitor TTV
IV Senin, 23 Desember 2017
o Beri O2 sesuai intruksi DPJP
Pukul 20.00 WIB
II Senin, 23 Desember 2017 Pukul 20.00 WIB S: -
S:- 0: Mukosa bibir lembab, abdomen supel, diit Asi/
O : Suhu tubuh 36,7 oc, bayi tampak tenang Pregestemil 8 x 4cc
A : Resiko tinggi Gangguan termoregulasi A: Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
Hypotermoregulasi belum teratasi gangguan mekanisme regulasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan Intervensi
I : o Kaji suhu tubuh perjam I: o Kaji minum bayi per OGT
o Pertahankan suhu inkubstor o ukur balance per 12 jam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai