Anda di halaman 1dari 69

INTENATAL

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Askep pada ibu hamil trimester I (1-12 minggu)


a. Pengkajian
1) Dari pola keadaan kesehatan ibu yang meliputi adanya pembesaran
mamae, hipertropi, tuber kelenjar mengomeri puting menonjol dan
hiperpigmentasi.
2) Dari segi nutrisi yaitu adanya peningkatan BMR, peningkatan natrium,
sering haus dan sering BAK.
3) Riwayat reproduksi yaitu; aktivitas sexual, kehamilan direncanakan, riwayat
KB, riwayat ginekologi dan riwayat perkawinan.

Pemeriksaan kehamilan
1) Anamnase
Nama, umur, pekerjaan, nama suami agama, alamat, keluhan utama.
2) Riwayat menstruasi
a) Menarse
b) Haid teratur atau tidak
c) Banyaknya darah dan sifat darah, warna dan baui.

3) Tentang perkawinan
a) Kawin atau tidak
b) Berapa kali kawin
4) Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
a) Kehamilan: ada gangguan seperti perdarahan, muntah yang berlebihan,
toxoemia gravidarum.
b) Persalinan: spontan, buatan aterm, post partum, dan perdarahan
ditolong oleh siapa.
c) Anak: jenis kehamilan, hidup/mati, jika mati umur berapa? BB lahir dan
kenapa sebabnya ?
5) Kehamilan sekarang
6) Anamnesa keluarga

Pemeriksaan fisik
1) Integumen
Adanya hiperpigmentasi pada area mamae dan areola hipertropi tuber
kelenjar mengomeri, striae gravidarum cloasma gravidarum, linia nigra,
dan adanmya pigmentasi pada daerah leher.
a) Cardiovaskuler
TD biasanya menurun 8-12 mmhg, nadi meningkat 8-10 kali/menit.
b) Pernafasan
Volume tidal meningkat, frekuensi 6-12 kali/menit dan bernafas lebih
dalam.
c) Gastrointestinal
Adanya nause dan vomiting karena dipengaruhi oleh peningkatan
hormon estrogen dan tonus traktus-traktus digestinus menurun
sehingga mortilitas menurun konstipasi dan hipersalivasi.
d) Traktus urinarius
Vesika urinaria tertekan sehingga menyebabkan frekuensi BAK
meningkat, poliuria karena peningkatan sirkulasi.
Pengkajian psikososial
1) Reaksi terhadap kehamolaian/kehamilan
2) Pengetahuan tentang respon sex
3) Mekanisme koping
4) Konsep diri
5) Behavior

b. Diagnosa Keperawatan yang muncul


1) Resiko tinggi kekurangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan BMR
Intervensi
a) Kaji keadequatan nutrisi sebelum hamil
b) Kaji tentang pengetahuan ibu tentang nutrisi pada ibu hamil
c) Kaji adanya tabu makanan/pantangan
2) Gangguan rasa nyaman (diskomport) berhubungan dengan nause dan
vomiting.
Intervensi:
a) Kaji tingkat gangguan rasa nyaman klien
b) Anjurkan klien untuk memakai BH yang menyangga mamae
c) Kaji adanya kram, mual dan muntah
3) Resiko tinggi injuri pada ibu berhubungan dengan komplikasi kehamilan,
kehamilan ektopik.

Intevensi:
a) Anjurkan untuk melaporkan adanya perdarahan pervagina
b) Anjurkan segera melapor jika nyeri akut
c) Kolaborasi
4) Resiko tinggi infeksi pada traktus urinaria berhubungan dengan efek
tekanan uterus pada vesika urinaria.
Intervensi:
a) Berikan informasi tanda dan gejala adanya infeksi
b) Jaga personal higiene
c) Anjurkan untuk minum minimal 6-8 gelas/hari.

c. Prioritas Askep pada trimester I


1) Suport klien untuk berprilaku sehat
2) Deteksi adanya faktor resiko
3) Cegah komplikasi
4) Bantu pasangan agar berpartisipasi terhadap kehamilan dalam menjadi
orang tua.

2. Askep pada Ibu Hamil pada Trimester II


a. Pengkajian
1) Memperbaharui riwayat keperawatan perlu dilanjutkan dari
2) trimester I ditambah sesuai dengan perkembangan
3) Pengkajian fisik
4) Pengkajian psikososial
5) Pengkajian kondisi janin

b. Diagnosa Keperawatan yang muncul


1) Resiko tinggi terjadi konstipasi berhubungan dengan perubahan
timester II pada sistem GI.
2) Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
menurunnya absorpsi Fe selama trimester II.
3) Resiko gangguan penampilan peran berhubungan dengan kurangnya
model peran pada ibu
4) Resiko tinggi konflik peran berhubungan dengan konflik karier dan
perlunya bekerja untuk menambah penghasilan.

c. Intervensi:
1) Kaji tingkat pengetahuan klien
2) Kaji kondisi psikososial

3. Askep Ibu hamil Trimester III


a. Pengkajian
1) Sitem Reproduksi
a) Uterus : Bertambah besar, distensi miometrium, dinding
menipis dan adanya kontraksi broxon his.
b) Cervik : Mengeluarkan mukus
c) Vagina : Hiperemia dan leokorea maningkat
d) Mamae : Membesar dan kolostrum bertambah
2) Sistem cardiovaskuler
HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%
volume darah meningkat 30-50%.
3) Sistem Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.

4) Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dan
konsentrasi albumin meningkat.
5) Sistem Muskulus kletal: lordosis
6) Sistem integumen
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambut
menipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh.
7) Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster refluk
kapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsi
nutrisi dan air meningkat.
8) Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroid
meningkat. BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9) Pengkajian Janin
a) Pembukaan leopod
b) Pergerakan janin
c) Elektronik fetal mariltoni contoh USG
d) Non stress test (NST)

b. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan rasa nyman
2) Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3) kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungan
dengan kurangnya informasi
4) Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5) perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus
6) perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan
(pembesaran abdomen)

c. Intervensi
1) anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2) kurangi minum susu imblance Ca
3) rubah/ganti posisi
4) hindari duduk terlalu lama sering mandi
5) gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.

ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER I


3.1 Pengkajian umum
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien.
1. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Biodata:
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya
perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama:
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam
berulang
c. Riwayat kesehatan:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah
Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
2) Riwayat kesehatan masa lalu.
d. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan ,
kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
e. Riwayat penyakit yang pernah dialami:Kaji adanya penyakit yang pernah dialami
oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary ,
penyakit endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat
diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat
dalam keluarga.
g. Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau,
warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya.
h. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini,
bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
i. Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta
keluahn yang menyertainya.
j. Riwayat pemakaian obat:
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat
lainnya.
k. Pola aktivitas sehari-hari:
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat
tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya kelenjar
yang bias langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat metabolic dan ritme,
termasuk keteraturan menstrtuasi pada usia subur, diatur oleh kelenjar tiroid. Efek
aktifitas tiroid sangat luas. Oleh karena itu, observasi tingkah laku, penampilan,
kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskular merupakan hal yang penting

b. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah untuk
menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa harus
waspada terhadap kemungkinan keganasan.

c. Abdomen
Periksaan abdomen dengan hati-hati dan systematis.pengkajian kulit dilakukan
untuk memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam, lesi, jaringan parut, stria,
dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut. konstur, kesimetrisan, dan
adanya hernia juga harus dicatat.bunyi usus diauskultasi.tinggi fundus dicatat jika
pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
3. Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap
smear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah
klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB
jenis apa.

3.2 Diagnosa Keperawatan


Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik
terhadap kehamilan. Untuk meresponsnya, perawat menyusun diagnosa
keperawatan yang sesuai dari daftar berikut:
1. Perubahan Nutrisi ; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan Morning
Sickness
2. Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh Hormonal
3. Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual muntah
4. Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan Kurang
Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan
Dampaknya Terhadap Klien/Keluarga.
5. Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing Selama
Kehamilan
6. Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran GI

3.3 Rencana Keperawatan


1. Diagnosa 1: Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan
Dengan morning sickness
Tujuan: diharapkan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dengan mengunakan batasan
24 jam.
Rasional : kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama
kehamilan.
b. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia khususnya kurang dari 17 tahun dan
lebih dari 35 tahun.
Rasional : remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dank lien lansia
mungkin cenderung obesitas
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
Rasional: menentukan kebutuhan belajar khususnya pada periode prenatal
mencegah terjandinya resiko klien dengan nutrisi buruk dan diet yang
seimbang dapat meningkatkan kebutuhan kalori yang adekuat.
d. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepap tentang diet pranatal dan
suplemen vitamin/zat besi setiap hari
Rasional:materi referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
e. Evaluasi/motivasi sikap dengan mendengar keterangan klien dengan umpan
balik tentang informasi yang telah diberikan.
Rasional: bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi
lanjut atau intervensi lain mungkin dapat di indikasikan.
f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dan hal yang tebu selama
kehamilan.
Rasional: dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi
layanan kesehatan.
g. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk memakanya
Rasional: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin
didasarkan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap
lapar dan respon tubuh terhadap kebuuhan nutrisi.
h. Timbang berat badan klien. Pastika berat badan pregravid biasanya. Berikan
informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
Rasional: ketidakadekuatan berat badan prenatal/ dibawah berat badan
normal masa kehamilan meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intra
uterin (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah.
i. Tunjau ulang frekuensi dan beratnya mual/ muntah
Rasional: mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada
status nutrisi prenatal, khusunya pada periode kritis perkembangan janin.
2. Diagnosa 2: Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh
Hormonal
Tujuan: px merakaan kenyamanan selama kehamilan.
Intervensi:
a. Catat adanya derajat rasa tidak nyaman minor
Rasional: memberikan informasi untuk memilih intervensi petunjuk
terhadap respon klien pada ketidaknyaman dan nyeri.
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selam pemeriksaan
Rasional: ketidnyaman selama pemeriksaan dapat terjadi khususnya pada
klien asing yang telah mengalami sirkumsisi/infibulasi.
c. Anjurkan pengunaan bra penyokong. Tinjau perawtan putting.
Rasional: memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang
membesar, menguatkan jaringan aerolar.
d. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan.
Rasional: stimulasi putting berlebihan dapat memperbesar kemungkinan
persalinan praterm melalui pelepasan oksitoksin.
e. Instruksikan penggunaan tehnik Hoffman untuk putting yang datar/masuk
atau anjurkan penggunaan tutup plastic yang keras( confi- dry) pada bra.
Rasional : tehnik Hoffman dan penggunaan tutup plastic yang keras
membantu melepaskan perlekatan dan menyebabkan putting yang
masuk/datar menonjol dan menjadi lebih tegak.
f. Kaji adanya hemoroid perhatikan keluhan keluhan gatal, bengkak,
perdarahan.
Rasional: penurunan motilitas GI dan perubahan usus serta tekanan pada
system pembuluh darah oleh pembesaran uterus member kecenderungan
terjadinya hemoroid.
g. Instruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kai dengan kaki diekstensikan
serta mengurangi makan keju dan susu.
Rasional: meningkatkan suplai darah ke kaki. Kelebihan asupan produk susu
mengakibatkan kadar fosfor lebih besar dari pada kalsium sehingga
menimbulkan ketidak seimbangan yang mengakibatkan kram otot.
h. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang mempengaruhi frekuensi berkemih.
Anjukan menghindari minuman yang mengandung kafein.
Rasional : frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus yang
membesar terhadap kandung kemih.kafein mempunyai sifat diuretik yang
dapat memperberat masalah frekuensi berkemih.
i. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Rasional : mendorong klien untuk menyusun prioritas termasuk waktu untuk
istirahat.

3. Diagnosa 3: Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual


muntah
Tujuan: tidak terjadi kekurangan volume cairan
Intervensi:
a. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)
Rasional: Adanya deyut jantung memastikan adanyajanin bukan mola
hidatidosa.
b. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan
kadar hormone gonadotropin korionik (HCG), perubahan metabolisme
korbohidrat, dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
c. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis, ulkus
peptikum, gastritis, kolesistisis).
Rasional : membantu dalam mengeyampingkan penyebab lain. Untuk
mengetasi masalah khusus dalam mengidentifikasikan intervensi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan penurunan
berat badan setiap hari. (Rujuk pada MA: Resiko Tinggi Kehamilan, DK:
Nutrisis, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh.)
Rasional: membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol (hiperemesis gravidarum).
e. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah(TD), suhu,
masukan/haluaran,dan berat jenis urine. Timbang berat badan klien dan
bandingkan dengan standar.
Rasional: indicator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/ kebutuhan
hidrassi.
f. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,makan enam kali
sehari dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis,
popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.)
Rasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
4. Diagnosa 4: Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan
Kurang Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan
Dampaknya Terhadap Klien/Keluarga.
Tujuan : terpenuhinya pengetahuan tentang kehamilan
Intervensi:
a. Buat hubungan perawat- klien yang yang mendukung dan terus menerus.
Rasional: peran penyuluh/konselor dapat memberikan bimbingan antisipasi
dan meningkatkan tangung jawab individu terhadap kesehatan.
b. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
meyakinkan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
Rasional : memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi
kebutuhan dan membuat rencana perawatan.
c. Klarifikasi kesalahpahaman
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat
memnggau pembelajaran selanjutnya.
d. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: klien dapat mengalami kesulitan belajar kecuali kebutuhan untuk
belajar tersebut jelas.
e. Identifikasi siapa yang memberikan dukungan/intruksi dalam kebudayaan
klien.
Rasional : membantu menjamin kualitas/ konyinuitas asuhan karena orang
pendukung munkin lebih berhasil dari pada dokter/perawat/bidan dalam
memberikan informasi.
f. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
Rasional : penerimaan penting untuk mengembangakan dan
mempertahankan hubungan.
g. Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikan oleh pria,bidan, atau
praktisi wanita.
Rasional : beberapa budaya memandang dokter medis sebagai seseorang
yang menangani penyakit dan mengunakan bidan untuk melahirkan
sehat.tuntunan kesopanan atau budaya dapat menghambat asuhan yang
dilakukan pria dan/ atau dapat meminta suami tetapa diruangan selama
asuhan diberikan.
5. Diagnosa 5: Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing
Selama Kehamilan.
Tujuan : tidak terjadi cidera terhadap janin
Intervensi :
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.
Rasional : Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan idu, khususnya selama trimester pertama, saat perkembangan
sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau
keturunan.

b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien melakukan


latihan secukupnya bukan latihan berat (mis.,berenang, bersepeda).
Rasional : Aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70% karena latihan
keras, bradikardia sementar, kemungkinan hipertermia janin, dan intra
uterine growth retardation (IUGR). Juga latihan nonendurace prenatal dalam
jumlah besar cenderung memperpendek persalina, meningkatkan
kemungkinan kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan perlunya
penambahan oksitosin.
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman, menggunakan
kondom. (rujuk pada MK: infeksi prenatal).
Rasional : Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus dapat
meningkatkan resiko transmisi penyakit hubungan kelamin (PHS).
Khususnya human immunodeficiency virus (HIV), bila klien tidak
mengetahui riwayat/ kontak seksual pasangan.
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat badan.
Diskusikan kurva penambahan berat badan normal untuk setiap trimester.
Rasional : Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin dan
bayi berat badan lahir rendah. Obesitas ibu pragravid telah dihubungkan
dengan kelahiran paterm.
e. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi rubella bila klien tidak kebal, dan tentang perlunya
diimunisasi setelah kelahiran. (Rujuk pada MK: Infeksi Pranatal).
Rasional : Kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan terhadap
rubella, yang disebarkan oleh infeksi droplet. Pemajanan dapat mempunyai
efek negative pada perkembangan janin, khususnya pada trimester pertama.
Imunisasi setelah kelahiran mengakibatkan imunitas selama kehamilan
selanjutnya.
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
Rasional : Merokok dapat mempenhgaruhi sirkulasi plasenta. Skor Apagar
rendah pada kelahiran (di bawah 7 pada 5 menit) dihubungkan dengan
merokok.
g. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
Rasional : Memberikan informasi tentang gestasi janin: menggambarkan
IUGR; mengidentifikasi kehamilan multiple.
h. Lakukan Tes Serologi
Rasional : Diagnosa positif darik kondisi seperti toksoplasmosis dapat
dibuat.
6. Diagnosa 6: Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran
GI
Tujuan : konstipasi berkurang/hilang
Intervensi :
a. Tentukan kebiasaan eleminasisebelum kehamilan, perhatikan perubahan
selama hamil.
Rasional : pola eleminasi dipertahankan bila mungkin.
b. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian,
serat, makanan kasar, dan masukan cairan adkuat.
Rasional : bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu meningkatkan
keefektifan pola defekasi.
c. Anjurkan latihan ringan secara teratur, seperti: jalan kaki. Beri tahu klien
supaya menghindari latihan yang lama dan keras. Perhatikan keyakinan
budaya tentang hal ini.
Rasional : meningkatkan peristaltik dan membantu mencegah konstipasi.
Latihan keras dianggap dapat menurunkan sirkulasi uteroplasenta,
kemungkinan mengakibatkan bradikardia janin, hipertermia, atau retardasi
pertumbuhan. Pada beberaa budaya, ketidakaktifan d3apat dipandang
sebagai perlindungan untuk ibu/anak.
d. Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk
bila diet/latihan tidak efektif.
Rasional : mungkin perlu untuk membantu mengatasi konstipasi dan
menciptakan rutinitas regular.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan
perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan
mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat
yang sulit juga.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi :

1. Perdarahan pervaginam.
2. Mual muntah berlebihan.
3. Sakit kepala yang hebat.
4. Penglihatan kabur.
5. Nyeri perut yang hebat.
6. Gerakan janin berkurang.
7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan.
8. Nyeri perut yang hebat.
9. Selaput kelopak mata pucat.
10. Demam tinggi.
11. Kejang.
12. Keluar air ketuban sebelum waktunya

4.2 Saran
Bagi para pembaca, dimana makalah yang kami susun banyak kekurangan dan kurang
lengkap, kami mohon kritik yang bisa membangun sehingga kedepan bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

- Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta


:EGC
- Kehamilan Kelahiran Dan Bayi
- Http://Www.Google.Com/

Pengkajian Maternal
Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan psikologis,
keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap masalah
yang dihadapi.
CEKLIST TRIMESTER KEDUA
- Skedul dan keadaan waktu kunjungan.
- Pengkajian maternal
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Test diagnostik spesifik
- Konseling untuk perawatan mandiri
- Rencana kelahiran
- Kecemasan / Adaptasi
Perubahan Kulit
- Jantung berdebar-debar
Kelemahan / pingsan
Gastrointestinal distres
Vascosities (VariseZ)
Neuromuskular dan skeletal distress
- Keselamatan (sabuk pengaman dengan tempat bersandar bahu dan kepala).
- Latihan dan istirahat
- Relaksasi
- Nutrisi
- Alkohol dan substansi lainnya.
- Seksualitas
- Personal hygiene
- Tanda-tanda peringatan / berbahaya.
Pemeriksaan Fisik
Pada setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur: tekanan
darah (lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan apakah bertambah atau tetap
atau berkurang) apakah cocok dengan rencana.
Tes Laboratorium
Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan yang baik.
Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton, lbumin/protein, RBCs,
dan leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient
excreation). Urine untuk culture dan sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan
hanya jika ada tanda-tanda dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell
Volume (PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.

Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehmilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang
uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation (IURG)/
pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan biasanya
kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi
pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds
atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak bayi dan
letak uterus.
TANDA-TANDA PERINGATAN TRIMESTER II
TANDA-TANDA / GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Menetap, kadang-kadang muntah. - Hypertensi gravidarun.
- Keluar cairan dari vgina, bleeding,- Membran pecah sebelum waktunya,
cairan, amnion. keguguran.
- Demam, panas, kencing panas, diare.- Infeksi.
- Perubahan gerakan janin. Tak ada
gerakan janin setelah gerakan lebih- Janin beresiko atau intrauteris fetal
cepat, ada perubahan yang tidak death (IUFD)
biasa dalam jumlah atau polanya.

Trimester Kedua
DIAGNOSA KEPERAWATAN: GANGGUAN CITRA TUBUH, RISIKO
TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Persepsi perubahan biofisik, respons orang
lain.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengungkapkan penerimaan / adaptasi
- KLIEN AKAN bertahap untuk mengubah konsep diri/citra
tubuh.
Mendemonstrasikan citra tubuh positif
dengan mempertahankan kepuasan
penampilan keseluruhan; berpakaian dengan
pakaian yang tepat dan sepatu ber-hak
rendah.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tinjau ulang / kaji sikap terhadap Pada trimester kedua, perubahan bentuk
kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan tubuh telah tampak. Respons negatif
sebagainya. dapat terjadi pada klien/ pasangan yang
memiliki konsep diri yang rapuh,
didasarkan pada penampilan fisik.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, Individu bereaksi secara berbeda
dan respons klien terhadap perubahan. terhadap perubahan yang terjadi.
Berikan informasi tentang kenormalan Informasi dapat membantu klien
perubahan. memahami/menerima apa yang terjadi.
Anjurkan gaya dan sumber-sumber Situasi individu menandakan kebutuhan
yang tersedia dari pakaian saat hamil. akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan
melakukan aktifitas yang
menyenangkan.
Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berias (untuk meminimalkan / merasa lebih baik mungkin membantu
menyembunyikan area kulit yang untuk mempertahankan perasaan positif
gelap), menggunakan kaus kaki tentang diri.
penyokong, pemeliharaan postur, dan
program latihan sedang.
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti Mungkin membantu dalam memberikan
konseling dan/atau kelas-kelas dukungan tambahan, selama periode
pendidikan kelhiran anak dan menjadi perubahan ini; mengidentifikasi model-
orang tua. model peran.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: POLA PERNAPASAN, KETIDAK


EFEKTIFAN
Faktor risiko dapat meliputi: Pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus.
Kemungkinan dibuktikan oleh: Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea,
perubahan kedalaman pernapasan.
HASIL YANG DIHARAPKAN Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya
- KLIEN AKAN keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernapasan.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Kaji status pernapasan (mis, sesak Menentukkan luas/beratnya masalah
napas pada pengerahan tenaga, yang terjadi pada kira-kira 60% klien
kelelahan) pranatal. Meskipun kapasitas vitl
meningkat, fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun
pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah
medis yang terjadi/ada sebelumnya pola pernapasan dan menurunkan
(mis,, alergi rinitis, asma, masalah oksigenasi jaringan ibu/janin.
sinus, tuberkulosis).
Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan Peningkatan kadar plasma pada gestasi
hematokrit (Ht) tekankan pentingnya minggu ke 24-32 mengencerkan kadar
masukan vitamin / fero sulfat pranatal Hb, mengakibatkan kemungkinan
setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia dan menurunkan kapasitas
anemia sel sabit). pembawa oksigen. (Catatan: Zat besi
dapat dikontraindisikan untuk klien
dengan anemia sel sabit).
Berikan informasi tentang rasional Menurunkan kemungkinan gejala-
untuk kesulitan pernapasan dan gejala pernapasan yang disebabkan oleh
program aktivitas/latihan yang realistis. kelebihan.
Anjurkan sering istirahat, tambah waktu
untuk melakukan aktivitas tertentu, dan
latihan ringan, seperti berjalan.
Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan sedikit
dilakukan klien untuk mengurangi membantu memaksimalkan penurunan
masalah; mis,, postur yang baik, diafragmatik, meningkatkan
menghindari merokok, makan sedikit ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.
tetapi lebih sering, dengan Merokok menurunkan persediaan
menggunakan posisi semi-Fowler untuk oksigen untuk pertukaran ibu-janin.
duduk/tidur bisa gejala berat. Pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KURANG PENGETAHUAN


(KEBUTUHAN BELAJAR) mengenai
kemajuan alamiah dari kehamilan
Dapat berhubungan dengan: Terus membutuhkan informasi sesuai
perubahan trimester kedua yang dialami.
Kemungkinan dibuktikan oleh: Meminta informasi, pernyataan masalah atau
konsep yang salah.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengungkapkan / mendemonstrasikan
- KLIEN AKAN perilaku perawatan diri yang meningkatkan
kesejah teraan.
Bertanggung jawab terhadap perawatan
kesehatannya sendiri.
Mengenali dan melakukan tindakan untuk
meminimalkan dan mencegah faktor risiko.
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya /
mencari perawatan medis dengan tepat.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Tinjau ulang perubahan yang Pernyataan timbul perubahan baru
diharapkan selama trimester kedua. yang terjadi tanpa memperhatikan
apakah perubahan diharapkan atau
tidak.
Berikan informasi tentang kebutuhan Fero sulfat dan asam folat membantu
terhadap fero sulfat dan asam folat. mempertahankan kadar Hb normal.
Definisi asam folat memperberat
anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi, dan
malformasi janin.
Identifikasi kemungkinan risiko Membantu mengingat / informasi untuk
kesehatan individu (mis,,aborsi klien tentang potensial situasi risiko
spontan, hipoksia yang berhubungan tinggi yang memerlukan pemantauan
dengan asma atau tuberkulosis, lebih ketat dan/atau intervensi.
penyakit jantung, hipertensi akibat
kehamilan [HAK], kelainan ginjal,
anemia, diabetes melitus gestasional
[DMG], penyakit hubungan seksual
[PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda bahaya
dan tindakan yang tepat.
Diskusikan adanya obat-obatan yang Membantu dalam memilih tindakan
mungkin diperlukan untuk mengontrol karena kebutuhan harus ditekankan
atau mengatasi masalah medis. pada kemungkinan efek berbahaya pada
janin.
Diskusikan kebutuhan terhadap Kunjungan pranatal yang lebih sering
pemeriksaan laboratorium khusus, mungkin diperlukan untuk
skrining, dan pemantauan ketat sesuai meningkatkan kesejahteraan ibu.
indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: CEDERA, RISIKO TINGGI TERHADAP


JANIN
Faktor risiko dapat meliputi: Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen / agen infeksi.
HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengungkapkan kesadaran tentang faktor
KLIEN AKAN risiko individu.
Menghindari faktor dan/atau menghindari
perilaku yang dapat memperberat cedera
janin.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tentukan pemahaman sebelum Mengidentifikasi kebutuhan / masalah
informasi diberikan. individu dan memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan konsep,
khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama
kali.
Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis,, Faktor-faktor ini dapat mempunyai
malnutrisi, penyalahgunaan / dampak besar pada perkembangan
penggunaan zat. jaringan dan organ janin, dan
identifikasi serta intervensi awal dapat
mencegah hasil yang buruk..
Kaji faktor lain yang ada pada situasi Identifikasi memungkinkan klien dan
ini yang mungkin berbahaya pada janin perawat untuk mendiskusikan cara-cara
(mis,, pemajanan pada virus/PHS lain, untuk meminimalkan / mencegah
faktor lingkungan). cedera. PHS atau virus-virus lain
mungkin merupakan masalah ringan
bagi klien, tetapi berdampak negatif
yang besar pada kesejahteraan janin.
Perhatikan quickening (persepsi ibu Gerakan janin yang dapat dirasakan
terhadap gerakan janin) dan denyut pertama terjadi diantara gestasi minggu
jantung janin (DJJ). Rujuk pada dokter ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan
bila ditemukan masalah. ukuran janin; kurang gerakan dapat
menandakan adanya masalah.
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi Merupakan skrining untuk gestasi
fundus pada setiap kunjungan. multipel, pertumbuhan janin normal
atau abnormal; dapat mendeteksi
masalah yang berhubungan dengan
polihidramnion atau oligohidramnion.
Berikan informasi tentang tes-tes Mempunyai informasi yang membantu
diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang klien/pasangan untuk menghadapi
resiko dan potensial efek samping. situasi dan membuat keputusan
berdasarkan informasi.
Kolaborasi
Bantu dengan prosedur ultrasonografi, Mendeteksi adanya janin di awal
dan jelaskan tujuannya minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan
informasi tentang pertumbuhan janin
dengan menggunakan pengukuran
kepala sampai kaki, panjang femur, dan
diameter biparietal, untuk memastikan
usia gestasi dan mengesampingkan
retardasi pertumbuhan.
Dapatkan sampel serum ibu untuk Pada NTD terbuka (paling umum, spina
kadar alfafetoprotein (AFT) diantara bifida dan anensefali), AFP, protein
minggu ke-14 dan ke-16 yang diproduksi oleh kantung yolk dan
hepar janin, ada pada serum ibu dengan
kadar 8 kali lebih tinggi dari normal
pada gestasi minggu ke-15. selanjutnya
turun sampai term.
Bantu dengan amniosintensis bila kadar Analisis cairan amniotik mendeteksi
AFP abnormal, khususnya pada kelainan genetik/kromoson dan NTD
populasi risiko tinggi (mis,, klien
dengan memungkinkan kelainan
genetik/anak sebelumnya mengalami
abnormalitas kromosom, gravida tua
lebih dari usia 35 tahun), bila klien
belum dilakukan sampel vilus korionik
(SVK).
Ikuti konseling genetik, bila perlu Klien/ pasangan akan memerlukan
(Rujuk pada MK: Konseling Genetik). informasi untuk membuat keputusan
berdasarkan informasi tentang
perjalanan tindakan selama kehamilan
ini serta yang akan datang.
Lakukan skrining klien terhadap DMG DMG dihubungkan dengan
dengan tes toleransi glukosa (TTG) makrosomia dan masalah distosia.
pada gestasi minggu ke 24-26, sesuai
indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: CURAH JANTUNG, risiko tinggi terhadap


dekompensasi
Faktor risiko dapat meliputi: Peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena), dan
afterload (peningkatan tahanan vaskular
perifer), hipertrofi ventrikel.
HASIL YANG DIHARAPKAN Tetap normotensitif selama perjalanan
- KLIEN AKAN pranatal.
Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda
HAK.
Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol
dan menurunkan masalah kardiovaskular.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Tinjau ulang proses fisiologis dan Selama trimester kedua, hipertrofi
perubahan normal dan banormal, tanda- ventrikel jantung menjamin
tanda, dan gejala-gejala. peningkatan curah jantung, yang
memuncak pada gestasi minggu 25-27
untuk memenuhi oksigen dan
kebutuhan nutrien ibu/janin.
Perhatikan riwayat yang ada Klien ini menghadapi risiko paling
sebelumnya atau potensial masalah tinggi terhadap masalah jantung selama
jantung / ginjal / diabetik. trimester kedua, bila curah jantung
memuncak.
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Peningkatan TD dapat menunjukkan
Laporkan jika peningkatan sistosik HAK, khususnya pada klien dengan
lebih dari 30 mm Hg dan diastolik lebih penyakit jantung atau ginjal, diabetes,
dari 15 mm Hh. atau adanya kehamilan multipel atau
mola hidatidosa.
Auskultasi bunyi jantung; catat adanya Murmur sistolik sering ringan dan
murmur. mungkin diciptakan oleh peningkatan
volume, penurunan viskositas darah,
perubahan posisi jantung atau torsio
pembuluh darah besar.
Kaji adanya edema pergelangan kaki Edema dependen dari eksremitas bawah
dan varises kaki, vulva dan rektum. (edema fisiologis) sering terjadi karena
Bedakan antara edema fisiologis dan stasis vena akibat vasodilatasi dari
yang potensial berbahaya. aktivitas progesteron, herediter, retensi
kelebihan cairan, dan tekanan uterus
pada pembuluh darah pelvis.
Anjurkan klien untuk menghindari Meningkatkan aliran balik vena dan
menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri menurunkan risiko terjadinya edema,
dalam waktu lama; dan membalikkan atau trombosis vena.
telapak kaki ke atas dalam posisi
dorsofleksi bila duduk atau berdiri
selama periode lama.
Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap Tanda Homan positif dapat
tanda Homan’s. Bila ada, rujuk pada menunjukkan tromboflebitis.
dokter.
Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien Perubahan posisi cepat dapat
untuk menghindari perubahan posisi mengakibatkan pusing saat darah
dengan cepat. terkumpul di ekstremitas bawah,
menurunkan volume sirkulasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KELEBIHAN VOLUME CAIRAN, RISIKO


TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Perubahan mekanisme regulator, retensi
natrium/air.
HASIL YANG DIHARAPKAN Menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan
- KLIEN AKAN masalah.
Mengidentifikasi tanda/gejala yang
memerlukan evaluasi / intervensi medis.
Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi
cairan berlebihan dan edema wajah.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Pantau berat badan secara teratur. Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang tidak
kelihatan yang potensial patologis.
Kaji adanya tanda-tanda HAK, Indikator edema patologis. Meskipun
perhatikan tekanan darah. Pantau HAK karena retensi cairan berlebihan
lokasi/luasnya edema, masukan atau biasanya tidak terlihat sampai akhir
keluaran cairan. minggu ke-10 kehamilan.
Tes urin terhadap albumin. Deteksi masalah vaskular berkenaan
dengan spasme glomerullar dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin.
Berikan informasi tentang diet (mis,, Nutrisi adekuat, khususnya peningkatan
peningkatan protein, tidak protein, menurunkan kemungkinan
menambahkan garam meja, HAK. Natrium berlebihan dapat
menghindari makanan dan minuman memperberat retensi air (terlalu sedikit
tinggi natrium). natrium dapat mengakibatkan
dehidrasi).
Anjurkan meninggikan ekstremitas Edema fisiologis dari ekstremitas
secara periodik selama sehari. bawah terjadi di penghujung hari adalah
normal, tetapi harus dapat diatasi
dengan tindakan sederhana. Bila ini
tidak teratasi, pemberi pelayanan
kesehatan harus diberi tahu.
Tinjau ulang kadar Ht. (Perhatikan efek Pada umumnya, kadar >41%
dari variabel-variabel, seperti sikap dan (Caucasian) atau >38% (keturunan
ras). Afrika) menunjukkan perpindahan
cairan intravaskular mengakibatkan
edema jaringan.
Kolaborasi
Jadwalkan kunjungan pranatal lebih Perawatan membantu meningkatkan
sering dan lakukan pengobatan bila ada kesejahteraan ibu/janin.
HAK. (Rujuk pada MK: Hipertensi
karena Kehamilan).

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KETIDAKNYAMANAN


Dapat berhubungan dengan: Perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek
hormon, ketidak seimbangan elektrolit.
Kemungkinan dibuktikan oleh: Melaporkan ketegangan pada punggung,
kram kaki, nyeri ulu hati
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengidentifikasi dan mendemostrasikan
- KLIEN AKAN tindakan perawatan diri yang tepat.
Melaporkan ketidaknyamanan dicegah atau
diminimalkan.
*Catatan penulis: Saat ini tidak ada diagnosis
NANDA yang memberikan isu-isu
kenyamanan di bawah tingkat nyeri [akut]
atau kronis. Meskipun label
ketidaknyamanan tidak diakui, kami
meyakini ini mengarah langsung pada
masalah yang diidentifikasi.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Perhatikan adanya masalah yang Meskipun kondisi ini adalah hal yang
berhubungan dengan curah jantung atau sering mengakibatkan ketidaknyaman,
kesulitan pernafasan, dan rujuk pada klien biasanya mengalami rasa nyaman
diagnosis keperawatan yang tepat. secara fisik, bebas dari
ketidaknyamanan khas pada trimester
ketiga.
Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Penurunan motilitas gastrointestinal,
hemoroid. efek suplemen zat besi, dan
peningkatan tekanan/perubahan posisi
dari pembesaran uterus mempengaruhi
fungsi normal.
Diskusikan masukan diet, latihan, dan Membantu dalam pencegahan /
penggunaan pelunak feses seperti penatalaksanaan konstipasi.
diperlihatkan pada MK: Trimester
Pertama, DK: Konstipasi, risiko tinggi
terhadap.
Perhatikan adanya nyeri ulu hati Makanan berlemak meningkatkan
(pirosis); tinjau ulang riwayat diet. keasaman gastrik; makan sering dalam
Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan porsi kecil menetralkan keasaman.
klien menghindari makanan Porsi semi-Fowler menurunkan
gorengan/berlemak, makan enam kali masukan cairan, dan menghindari
sehari dalam porsi kecil, lakukan posisi makanan dingin membantu mencegah
semiFowler, hindari makanan yang refluks gastrik.
sangat dingin.
Perhatikan adanya sakit punggung dari Menghilangkan tegang pada punggung
tekanan pada punggung bagian bawah. bawah yang disebabkan oleh
peningkatan lengkung vertebra
lumbosakral dan pengecangan otot-otot
punggung.
Kaji ulang adanya kram pada kaki, Tekanan pada saraf pelvis serta
ajarkan klien untuk meluruskan kaki rendahnya kalsium jaringan, potensial
dan dorsofleksi telapak kaki. menyebabkan kram kaki.
Anjurkan mengurangi masukan produk Masukan makanan yang mengandung
susu dan menggunakan aluminium kalsium/produk kalsium secara terus
laktat, atau melanjutkan dengan 1 quart menerus, meningkatkan kadar plasma
susu setiap hari dan menggunakan terionisasi.
alumunium hidroksida, bila kram kaki
berat atau menetap.
Berikan informasi tentang pilihan yang Mungkin menimbulkan konstipasi
tepat dari antasida yang dijual bebas. dan/atau dapat mengandung bahan,
seperti natrium, yang merupakan
kontraindikasi pada situasi tertentu
karena sifatnya meretensi air.
Kolaborasi
Berikan antasida rendah natrium. Menetralisir keasaman gastrik;
penurunan kadar fosfor.
Berikan suplemen kalsium dan Tambahan untuk produk susu akibat
alumunium dalam bentuk jeli dengan adanya introlerans diet. Dapat
tepat. menurunkan kadar fosfor.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KOPING, INDIVIDUAL, TIDAK


EFEKTIF, RISIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi,
persepsi tidak realistis.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengekspresikan perasaan dengan bebas.
- KLIEN AKAN Mengidentifikasi kekuatan individual.
Menunjukkan keterampilan koping dan
pemecahan masalah yang efektif.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Identifikasi rasa takut/angan- Rasa takut dan angan-angan yang
angan/pasangan yang mungkin dimiliki. umum dari wanita/pria dapat timbul
pada saat ini. Wanita mungkin takut
kematian dari suami, dan pria berfantasi
tentang jika dirinya hamil.
Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan Dapat menyulitkan bagi individu yang
fantasi tersebut adalah normal. tidak melihat kenormalan dari
pengalaman ini.
Evaluasi derajat disfungsi klien/ Klien yang mengalami kesulitan
pasangan yang dialami, untuk menyesuaikan tugas-tugas yang
mengubah apa yang sedang terjadi dan berlebihan berkenaan dengan
sudah diperkirakan. kehamilan / menjadi orang tua dapat
bermanifestasi tidak sesuai dalam
melewati perawatan kesehatan pranatal
dari kelabihan emosinva.
Anjurkan klien/pasangan untuk Mengakui dan mengekspresikan
mengekspresikan perasaan tentang perasaan dapat membantu individu
kehamilan dan menjadi orang tua. mulai mengidentifikasi masalah dan
memulai proses pemecahan masalah.

Kolaborasi
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan Mungkin perlu tambahan bantuan untuk
sesuai kebutuhan. (Rujuk pada MK: mengatsi masalah pokok.
Trimester Pertama, DK: Penampilan
Peran, perubahan, risiko tinggi
terhadap).

DIAGNOSA KEPERAWATAN: POLA SEKSUALITAS PERUBAHAN


Dapat berhubungan dengan: Konflik mengenai perubahan hasrat seksual
dan harapan takut akan cedera fisik.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mendiskusikan masalah seksual.
- KLIEN AKAN Mengungkapkan pemahaman tentang alasan
yang mungkin untuk diubah.
Megidentifikasi alternatif yang dapat
diterima untuk memenuhi kebutuhan
individu.
Mengungapkan kepuasan bersama atau
konseling bila dibutuhkan.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Diskusikan dampak kehamilan terhadap Mengidentifikasi kebutuhan / masalah
pola koitus seksual yang normal. individu dan memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan konsep,
khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama
kali.
Tinjau ulang apa yang dirasakan dan Rasa takut menderai janin pada saat
diskusikan kemungkinan pilihan dalam koitus adalah hal yang umum.
peningkatan kontak fisik melalui Meyakinkan dan memperhatikan bahwa
berpelukan dan bercumbu daripada hal tersbut normal dapat membantu
melakukan koitus secara aktual. menghilangkan ansietas.
Tinjau ulang perubahan posisi yang Membantu pasangan untuk
mungkin dilakukan dalam aktifitas mempertimbangkan / membuat pilihan.
seksual.
Waspadai adanya indikasi Di sini tampak frekuensi penyimpangan
kemungkinan kesulitan seksual atau menjadi lebih tinggi (mis,, perkosaan,
perilaku yang tidak sesuai dari pria. inses, kejahatan kekerasaan, dan
perselingkuhan ekstramarital) bila
pasangan sedang hamil.
Kolaborasi
Rujuk pada perawat klinis spesialis / Mungkin perlu bantuan tambahan untuk
konseling sesuai inkisasi. mengatasi masalah dasar, yang dapat
berkembang selama kehamilan atau
mungkin sudah ada sebelumnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya
adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian
diperlukan asuhan keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang
sedang memeriksakan kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.


Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP – SP

1. PENGKAJIAN IBU PADA MASA KEHAMILAN


 Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang. Riwayat obstetric
meliputi hal-hal dibawah ini :
1) Gravid, para – abortus, dan anak hidup (GPAH).
2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
4) Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan perdarahan.
6) Komplikasi pada bayi.
7) Rencana menyusui bayi.

 Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran persalinan
(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Neagle, yaitu hari
ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
Contoh :
“HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Neagle lebih akurat
dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari, kurang
akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

 Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang
tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.

 Riwayat Penyakit dan Operasi


Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan
penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu, adanya riwayat
infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada persalinan sebelumnya harus
didokumentasikan.

 Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Usia, ras, dan latar belakang, etnik (berhubungan dengan kelompok resiko
tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel, talasemia).
2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis.
6) Riwayat dan perawatan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, the dan coklat.
9) Merokok (jumlah batang per hari)
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan resiko
terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitive dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.
13) Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi seperti tuberculosis dan hepatitis.
14) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alcohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting
jika ibu dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.

 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi masalah fisik
yang dapat mempengaruhi kehamilan
1) Tanda tanda vital
a. Tekanan darah.
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah
diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajarposisi jantung.
b. Nadi.
Frekuensi nadi normalnya 60 – 90 kali permenit. Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung, nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c. Pernapasan.
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per menit.
Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung.
Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.

d. Suhu.
Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,60 C. peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2) System Kardiovaskular
a. Bendungan Vena.
Pemeriksaan system kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya
terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
b. Edema.
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisia darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
3) System Muskuloskeletal
a. Postur.
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan.
Berat badab awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. Berat
badab sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
masa kehamilan, hipertensi pada masa kuhamilan, persalinan section
Caesar dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan
berdasarkan indeks masa tubuh.

c. Pengukuran pelviks.
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen.
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur
jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan
keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donal dengan posisi ibu
berbaring.
4) System Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
5) System Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kuhamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian
kapiler baik.
6) System Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
7) System Gastrointestinal
a. Mulut.
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi terawat dengan baik.

b. Usus.
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk
ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi
bila menderita diare.
8) System Urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada
dalam urine yang menandakan suatu masalah.
a. Protein.
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika ada, hal ini menandakan
adanya kontaminasi secret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada
kehamilan.
b. Glukosa.
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urin bisa dikatakan normal pada
ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
c. Keton.
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d. Bakteri.
Penigkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih
yang biasa terjadi pada ibu hamil.
9) System Reproduksi
a. Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b. Organ reproduksi eksternal.
c. Kulit dan membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksorasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.

d. Organ reproduksi internal.


Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwick.

2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL


 Tujuan Asuhan Keperawatan
Tujuan asuhan keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan ulang
b. Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan.
c. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan.
d. Membantu menurunkan keluhan kehamilan.
e. Mengidentifikasi komplikasi.

 Diagnosis Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan


1. Trimester I kemungkinan diagnosis yang ditemukan :
a. Kecemasan
b. Nyeri
c. Gangguan nutrisi
d. Perubahan pola seksual
2. Trimester II kemungkinan diagnose yang ditemukan :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Gangguan gambaran diri
c. Perubahan proses keluarga
d. Kecemasan
e. Perubahan pola seksual
3. Trimester III kemungkinan diagnose yang ditemukan :
a. Nyeri
b. Perubahan pola napas tidak efektif
c. Perubahan pla tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Perubahan pola seksual

 Intervensi Keperawatan
Trimester I
Bergantung pada pengkajian biopsikososial
 Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester I adalah sebagai berikut.
1. Kehamilan didiagnosis dan taksiran persalinan dapat ditentukan.
2. Ibu mendapatkan informasi tentang adaptasi tubuh akibat perkembangan
janin.
3. Factor resiko dapat diidentifikasi.
 Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester I adalah sebagai berikut.
1. Ibu aktif merawat diri
2. Ibu mempersiapkan rencana persalinan
3. Terbina rasa saling percaya
Trimester II
Bergantung masalah yang ada pada ibu
 Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester II adalah sebagai berikut.
1. Memastikan taksiran persalinan
2. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasinya dan
perkembangan janin selama trimester II.
3. Ibu dapat merawat dirinya sendiri
4. Factor resiko dapat diidentifikasi
5. Ibu waspada dengan bahaya kehamilan
 Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester II adalah sebagai berikut.
1. Informasi kebutuhan persiapan persalinan
2. Kooperatif dan aktif selama trimester II
3. Mempersiapkan rencana persalinan
4. Hubungan saling percaya terbina
Trimester III
 Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester III adalah sebagai berikut.
1. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasi dan
perkembangan janin.
2. Ibu mendapatkan informasi perawatan mandiri secara adekuat.
 Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester III adalah sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan kesiapan ibu dengan keluarga teridentifikasi
2. Ibu dan keluarga aktif dalam perawatan trimester III
3. Hubungan saling percaya semakin baik.

 Implementasi Keperawatan
Trimester I
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Pencegahan infeksi neonatus
2. Penyuluhan tentang nutrisi, aktifitas, kebiasaan tidur, hubungan seksual, dan
pemakaian obat
3. Jadwal kunjungan, sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu kehamilan setiap 4
minggu, 29 – 36 minggu kehamilan setiap 2 atau 3 minggu, 37 minggu
kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu.
4. Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginam dengan tanda
atau tanpa nyeri, pecah ketuban (keluar air dari vagina), sakit kepala yang
berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen, serta demam
5. Kelas prenatal
6. Rencana melahirkan
Trimester II
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Pakaian direkomendasikan yang nyaman, praktis dan longgar
2. Postur dan mekanik tubuh
3. Kebersihan diri : mandi, gosok gigi
4. Aktifitas fisik/latihan yang teratur bisa memperkuat otot, mengurangi nyeri
punggung, dan meningkatkan kesejahteraan ibu
5. Istirahat dan tidur, temukan posisi yang nyaman untuk istirahat tidur.
6. Imunisasi, ibu harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksid (TT) dua kali
selama kehamilan
Trimester III
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Dukungan emosional dan social
2. Mengajarkan perawatan diri
3. Persiapan menyusui
4. Kaji ulang tanda bahaya kehamilan
5. Kenali kelahiran premature
6. Persiapan sebelum melahirkan

 Evaluasi Keperawatan
Kelanjutan dan evaluasi terhadap efektifitas intervensi keperawatan. Evaluasi
keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, demana perawat
menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana
masalah ibu dapat diatasi. Di samping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau
pengkajian ulang jika tujuan yang ditetapkan belum tercapai sehingga proses
keperawatan dapat dimodifikasi.

Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester II

Pengkajian Umum
1. Data Subyektif
a. Identitas (Nama, alamat, umur, pekerjaan, agama, suku/bangsa)
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit saat ini berhubungan dengan keluhan atau masalah utama:
 Tanggal dan waktu awitan
 Bentuk awitan
 Faktor pencetus atau latar belakang, yang berhubungan dengan awitan
 Perjalanan penyakit sejak awitan, termasuk durasi dan kekambuhan
 Lokasi spesifik
 Jenis nyeri atau ketidaknyamanan dan keparahan atau intensitas
 Gejala lain yg berkaitan
 Hubungan dengan fungsi dan aktivitas tubuh
 Gambaran kualitas (warna, konsistensi) dan kuantitas (jumlah,isi) jika ada
perdarahan,rabas.
 Faktor yang mempengaruhi masalah, baik yang memperparah atau yang
meredakan.
 Bantuan medis sebelumnya (dan dari siapa) unntuk ,asalah ini diagnosis dan
perawatan
 Keefektifan suatu terapi atau obat yang digunakan (dimulai atas inisisatif diri
sendiri atau dipogramkan dokter)
d. Status perkawinan
e. Riwayat obstetri dan ginekologi:
Riwayat Obstetri:
 Gravida / para (sistem penghitungan 4-5)
 Tipe golongan darah Rh dan ABO
 Pada setiap kehamilan
 Tanggal kehamilan berakhir
 Minggu gestasi
 Tempat beraslin misal rumah sakit (nama), pusat kelahiran anak (nama), Rumah
 Lama bersalin
 Jenis persalinan(spontan,seksio sesarea, forsep, ekstrasi vakum)
 RhoGAM yang diterima
 Masalah obstetrik, medis dan sosial
- selama kehamilan ( misal, preeklampsia, ISK, kekerasan dalam rumah
tangga)
- selama persalinan dan melahirkan (misal : malpresentasi, malposisi,
eklampsia, induksi pitosin, stiulasi pitosin, laserasi pareneal utama, laserasi
serviks)
- Selama masa pasca-perdarahan (misal : ISK, perdarahan, infeksi uterin,
kekerasan dalam rumah tangga).
 Berat lahir bayi
 jenis kelain bayi
 kelainan kongenital / komplikasi neonates (misal: ikterik,masalah pernafasan )
 status bayi saat lahir ( hidup / meninggal)
 status bayi saat ini (hidup dan dalam keadaan sehat, masalah , penyebab kematian )

Riwayat Ginekologi
 Infertilitas
 Terpajan dietilstilbestrol (DES)
 Infeksi vagina (misal monilia, vaginosis bakteri)
 Penyakit menular seksual (PMS) misal : klamedia, sivilis, gonorea, herpes, trikomonas,
kondiloma akumita.
 Servisitis kronis
 Endometritis
 Penyakit radang panggul
 Kista (Barthkolin, ovarium )
 Endometriosis
 Mioma
 Ralaksasi pelviks (sistokel,litokil)
 Polip
 Massa pada payudara
 Pap smire yg abnormal
 Biopsi (sevikal, endometrium, payudara)
 Kanker ginekologi
 Pembedahan gikenologi
 Perkosaan

a. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan rencana KB
setelah melahirkan.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
 Penyakit waktu kecil dan imunisasi (measles, mumps, chickenpox)
 Tes laboratorium akhir akhir ini terhadap penyakit infeksi (misal : hepatitis, tb, HIV),
tanggal dan hasilnya.
 Penyakit berat misal: pneumonia, hepatitis, demam rematik, difteri dan polio
 Masuk rumah sakit : tanggal dan penyebab masuk
 Pembedahan : tanggal dan penyebab
 Kecelakaan : fraktur, luka, dan lain lain.
 Transfursi darah : tanggal, penyebab dan reaksi.
 Alergi, misal : makanan,lingkungan,debu, bulu hewan dan asma
 Alergi obat
 Penggunaan alkohol
 Kebiasaan : merokok, alkohol, kafein(kopi, teh, soda, coklat) ; keselamatan (sabuk
pengaman, helm)
 Pola tidur.
 Diet
 Aktivitas
 Resiko dalam pekerjaan : posisi (berdiri, duduk), tarikan (mata, otot), ventilasi, paparan
racun kimiawi
 Resiko dari lingkungan ; udara, air dan lain lain
 Tes skrining genetik, misal sel sabit dan lain lain hasilnya
 Penyakit spesifik : diabetes, jantung, TB, asma, hepatitis / liver, ISK, tromboplebitis,
penyakit endokrin, gastrointestinal, cancer, hipertensi, aids, penyakit jiwa, epilepsi,
anemia.
 Pengobatan yang didapat.

3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester II
1. Gangguan Citra Tubuh, Resiko tinggi terhadap…
Batasan karakteristik :
- Respon non verbal terhadap presepsi perubahan terhadap tubuh (mis. Penampilan
struktur dan fungsi
- Verbalisasi persepsi yang mencermiknan perubahan pandangan tentang tubuh
individu dalam penampilan Perilaku menghindari bentuk tubuh
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ……
Batasan karakteristik :
- Keluhan –keluhan sesak nafas
- Dispnea
Perubahan kedalaman nafas
3. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan
Batasan karakteristik :
- Meminta informasi
Pernyataan masalah atau konsep yang salah
4. Cidera, resiko tinggi terhadap, janin ……..
Batasan karakteristik :
- Pekerjaan yang terlalu berat untuk ibu hamil
- Klien tidak memahami resiko janin
- Jatuh

5. Curah jantung, resiko tinggi terhadap dekompensasi ……..


Batasan karakteristik :
- Adanya edema patologis
- Tanda-tanda HAK
- Memiliki masalah kardiovaskuler

6. Kelebihan volume cairan, resiko tinggi terhadap ……..


Batasan karakteristik :
- Hypertensi
- Albuminuria
- Retensi cairan berlebih
- Edema wajah

7. Ketidaknyamanan
Batasan karakteristik :
- Tegang punggung
- Kram kaki
- Nyeri ulu hati

8. Koping indivual, tidak efektif, resiko tinggi terhadap


Batasan karakteristik :
- Tidak mempunyai ketrampilan koping.
- Tidak bisa memcahkan masalah sendiri.
- Ekspresi tidak bebas

9. Perubahan pola seksualitas


Batasan karakteristik
- Melaporkan kesulitan, pembatasan atau perubahan dalam perilaku/aktivitas sosial.
-
3.3 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Intervensi Rasional
Gangguan Citra
1. Tinjau ulang/ kaji
1. Pada trimester kedua,
Tubuh, Resiko tinggi sikap terhadap perubahan bentuk tubuh
terhadap … kehamilan perubahan telah tampak. Respons
bentuk tubuh, dan negatif dapat terjadi pada
sebagainya. klien/pasangan yang
2. Diskusikan memiliki konsep diri
perubahan aspek yang rapuh, didasarkan
fisiologis, dan respon pada penampilan fisik.
klien terhadap
2. Indivudu bereaksi
perubahan. Berikan secara berbeda terhadap
informasi tentang perubahan yang terjadi.
kenormalan perubahan. Informasi dapat
3. Diskusikan metoda membantu klien
perawatan kulit dan memahami/menerima apa
berias (untuk yang terjadi.
meminimalkan/ 3. Belajar dan ikut untuk
menyembunyikan area melihat dan merasa baik
kulit yang menjadi mungkin membantu
gelap), menggunakan untuk mempertahankan
kaus kaki penyokong , perasaan (+) tentang diri
pemeliharaan postur,
dan program latihan
sedang

Diagnosa Intervensi Rasional


Ketidakefektifan pola
1. Kaji status
1. Menentukan luas atau
nafas berhubungan pernapasan (mis, sesak beratnya masalah yang
dengan …… napas pada pengerahan terjadi pada kira-kira 60
tenaga, kelelahan) % klien pra natal
2. Kaji riwayat dan meskipun kapasitas vital
pantau masalah medis meningkat fungsi
yang terjadi/ ada pernafasan diubah pada
sebelumnya saat kemampuan
3. Berikan informasi diafragma untuk turun
tentang rasional untuk pada inspirasi berkurang
kesulitan pernapasan pada pembesaran uterus.
dan program aktivitas/
2. Masalah lain dapat
latihan yang realistis. terus mengubah pola
Anjurkan sering pernafasan dan
istirahat dan latihan menurunkan oksigenasi
ringan seperti berjalan jaringan ibu dan janin.
4. Tinjau ulang
3. Menurunkan
tindakan yang dapat kemungkinan gejala-
dilakukan klien untuk gejala yang disebabkan
mengurangi masalah, oleh kelebihan
misal makan sedikit
4. Postur yang baik dan
tetapi lebih sering dan makan sedikit
menggunakan posisi membantu
semi fowler untuk memaksimalkan
duduk/ tidur bila gejala penurunan difragmatik
berat
Diagnosa Intervensi Rasional

Kurang pengetahuan
1. Berikan informasi
1. Fero sulfat dan asam
(kebutuhan belajar), tentang kebutuhan folat dapat membantu
mengenai kebutuhan terhadap fero sulfat dan mempertahankan kadar
alamiah dari kehamilan asam folat Hb normal
2. Identifikasi
2. Membantu
kemungkinan resiko mengingatkan klien
kesehatan individu. untuk terjadinya resiko
Tinjau ulang tanda potensial dan
bahaya dan tindakan memerlukan
yang tepat pemantauan yang lebih
3. Diskusikan ketat
kebutuhan terhadap
3. Skrening untuk
pemeriksaan DMG pada gestasi
laboratorium khusus, minggu ke 24-26
skrining, dan resiko tinggi dapat
pemantauan ketat sesuai mendeteksi terjadinya
indikasi hyperglikemia
Diagnosa Intervensi Rasional

Cidera, resiko tinggi


1. Kaji pertumbuhan
1. Merupakan skrening
terhadap, janin uterus dan tinggi fundus untuk gestasi multifel
pada setiap kunjungan 2. Faktor ini dapat
2. Tinjau ulang status memiliki dampak besar
kesehatan ibu; mis : pada jaringan dan
malnutrisi, organ
penyalahgunaan/ 3. Gerakan janin yang
penggunaan zat dapat dirasakan
3. Perhatikan quickening pertama terjadi pada
(persepsi ibu terhadap gestasi minggu ke 16-
janin ) dan denyut 20
jantung janin (DJJ) 4. Mendeteksi adanya
4. Bantu dengan janin di awla minggu
prosedur ultrasonografi ke 5-6 gestasi
dan jelaskan tujuannya

Diagnosa Intervensi Rasional


Kelebihan volume
1. Pantau berat badan
1. Mendeteksi
cairan, resiko tinggi secara teratur penambahan berat
terhadap 2. Tes urin terhadap badan berlebihan
albumin secara patologis dapat
3. Beriakn informasi menyebabkan kadar
tentang diet ( mis : eksterogen merangsang
peningkatan protein, kelenjar adrenal
tidak menambahkan
2. Deteksi masalah
garam meja, vaskuler dengan
menghindari makanan spasnme glomerular
dan minuman tinggi dari ginjal yang
natrium) menurunkan resobsi
4. Tinjau ulang kadar HT albumen
3. Nutrisi adekuat
khusunya untuk
meningkatkan protein
dan menurunkan
kemungkinan HAK
4. Pada umumnya
kadar HT kadar lebih
41% menunjukan
perpindahan cairan
intravaskuler
mengakibatkan edema
jaringan
Diagnosa Intervensi Rasional

Ketidaknyamanan 1. Kaji status


1. Kondisi ini adalah
pernafasan (mis, sesak sering mengakibatkan
napas pada pengerahan ketidaknyamanan
tenaga, kelelahan) secara fisik pada
2. Kaji ulang adanya trimester 2
perubahan BAB dan
2. Penurunan motilitas
Hemoroid gastrointestinal efek
3. Diskusikan masukan suplemen zat besi dan
diet, latihan, dan peningkatan tekanan
penggunaan palunak akibat perbesaran
feses seperti uterus
diperlihatkan pada MK3.: Membantu dalam
trimester 1, DK : pencegahan konstipasi
Konstipasi, resiko tinggi
4. Tekanan pada saraf
terhadap pelfis potensial
4. Kaji ulang adanya menyebabkan kram
kram kaki, ajarkan klien kaki
untuk meluruskan kaki
dan dorsofleksi telapak
kaki
Diagnosa Intervensi Rasional

Koping indivual, tidak


1. Identifikasi rasa
1. Rasa takut dan
efektif, resiko tinggi takut/angan-angan angan-angan yang
terhadap klien/pasangan yang umum dari wanita atau
mungkin dimiliki pria dapat timbul pada
2. Evaluasi derajat saat dini
disfungsi klien yang
2. Kllien yang
dialami, untuk mengalami kesulitan
mengubah apa yang dalam tugas-tugas yang
sedang terjadi dan yang berlebihan berkanaan
sudah diperkirakan dengan kehamilan
3. Kuatkan pasangan
3. Dapat menyulitkan
bahwa rasa takut dan bagi individu yang
fantasi tersebut adalah melihat kenormalan
normal dari pengalaman ini
4. Rujuk untuk
4. Mungkin butuh
konseling dan tambahan bantuan
penyuluhan sesuai untuk mengatasi
kebutuhan masalah pokok
Diagnosa Intervensi Rasional

Perubahan pola
1. Tinjau ulang
1. Rasa takut
seksualitas perubahan posisi yang mencederai janin pada
mungkin dilakukan saat koitus adalah hal
dalam aktivitas seksual ynag umum
2. Waspadai indikasi
2. Disini tampak
kemungkinan kesulitan frekuensi
seksual atau perilaku penyimpangna menjadi
yang tidak sesuai lebih tinggi misalnya
3. Tinjau ulang apa yang perkosaan pada saat
dirasakan dan pasangan sedang hamil
didiskusikan 3. Menyakinkan dan
kemungkinan pilihan memperhatikan bahwa
dalam peningkatan hal tersebut normal dan
kontak fisik melalui dapat membantu
berpelukan dan menghilangkan asites
bercumbu daripada
4. Kepuasan seksual
melakukan koitus secara yang optimal lahir
aktual. prenatal terjadi pada
4. Diskusikan dampak trimester kedua
kehamilan terhadap
5. Mungkin butuh
dampak koitus seksual bantuan untuk
yang normal mengatasi masalah
5. Rujuk pada perawat dasar selama kehamilan
klinis spesialis/konseling
sesuai indikasi
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya
adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang
memeriksakan kehamilannya untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan.

4.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat pada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya yang dapat menganggu ibu hamil pada trimester kedua.
Daftar Pustaka

Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Merdeka
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC
Varney, Helen, dkk. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Https :// www.Biologionline.blogspot.com/2011/04/urutan-perkembangan-janin.html
(Online)

ASUHAN KEPERAWATAN SELAMA MASA HAMIL

A.PENGKAJIAN
Proses pengkajian berlangsung sepanjang periode prenatal proses di mulai saat wanita
bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga dirinya hamil.Pengkajian meliputi
wawancara, pengkajian fisik, dan tes laboratorium. Setiap penyimpangan dari temuan
normal dapat mengindikasikan suatu komplikasi sehingga harus dilakukan tes dan
pengkajian lebih lanjut.
1. Anamnesa
Wawancara berguna untuk membina hubungan yang terapeutik antara perawat dan ibu
hamil. Wawancara di rencanakan dan berisi komunkasi yang berfokus pada topik tertentu.
Dua sumber biasanya di pakai untuk mengumpulkan data intrepetasi data subjektif pasien
tentang status kesehatan dan observasi objektif perawat.selama wawancara perawat
mengobservasi afek klien postur bahasa tubuh warna kulit dan tanda fisik serta
emosional.Evaluasi meliputi riwayat kesehatan komperensif yang menekankan pada
kehamilan saat ini, kehamilan sebelumnya, keluarga, riwayat, psikososial, budaya, pengkajian
fisik, tes diagnostik dan pengkajian semua resiko yang mungkin terjadi (NAACOG, 1991)

Hal-hal yang yang diajukan adalah :


Data Subyektif
a. Identitas ibu hamil dan suami
Nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
b. Keluhan utama / alasan periksa
Apakah klien datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan ataukah ada
pengaduan-pengaduan lain.
c. Riwayat menstruasi
Kapan mendapat haid pertama, bagaimana siklusnya dan banyaknya pembalut
yang dipakai.
d. Riwayat perkawinan
 Kawin atau tidak
 Berapa kali kawin
 Berapa lama kawin
e. Riwayat obstetri
Apakah klien sebelumnya pernah mengalaami abortus, perdarahan, ditolong
oleh siapa (bidan, dokter,dukun). Apakah ibu hamil aterm atau prematur. Data
yang dikumpulkan mencakup usia menarke dan riwayat menstruasi, invertilitas,
setiap anomali ginekologi misalnya fibroit, riwayat penyakit menular seksual.
Riwayat seksual, semua kehamilan, termasuk kehamilan saat ini dan akhirnya.
f. Riwayat kehamilan yang lalu
Apakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat, persalinannya
spontan atau buatan.
g. Riwayat kehamilan saat ini
Kapan mendapat haid terakhir, apakah mulai terasa pergerakan anak, kalau
kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, dan
apabila kehamilan tua adakah bengkak di kaki atau muka sakit pinggang, dll.
Pernahkah memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat, sudahkah mendapat
suntikan TT.
h. Riwayat seksual
Pola hubungan seksual selama kehamilan.
i. Riwayat kontrasepsi
Alat kontrasepsi apa yang digunakan klien
j. Riwayat penyakit yang pernah dialami
Adakah penyakit yang memperberat kehamilan.
k. Riwayat penyakit keluarga
Adakah keluarga yang mempunyai penyakit DM, jantung, hipertensi, dll.
l. Riwayat psikososial
Bagaimana suasana atau keadaan klien dalam menghadapi kehamilannya. Pada
ibu hamil yang pertama kali mengalami kehamilan akan merasa cemas, labil
dan ketidaktahuan terhadap perubahan fisiologisnya.
m. Riwayat sosial
Apakah kehamilannya diharapkan atau tidak dan dukungan dari keluarga dan
suami. Riwayat Sosial. Faktor situasi seperti pekerjaan wanita dan
pasangannya, pendidikan, status perkawinan, Latar belakang,budaya dan etnik
serta status sosial ekonomi ditetapkan dalam riwayat status sosial. Mekanisme
koping dan pola interaksi diindentifikasi Perawat menentukan pengetahuan
wanita (pasangan) tentang kehamilan, perubahan maternal, pertumbuhan janin,
perawatan diri dan perawatan bayi yang baru lahir, termasuk pemberian
makanan. Sikap terhadap rentang berlaku seksual yang diterimaselama
kehamilan di gali.
n. Riwayat nutrisi
Kebiasaan makan dan minum baik sebelum hamil dan sesudah kehamilan serta
konsistensinya. Aspek ini merupakan komponen penting dalam riwayat prenata.
Status nutrisi seorangwanita hamilmemiliki efek langsung pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dan wanita memiliki motivasi yang tinggi untuk
mempelajari gizi yang baik. Pengkajian diet dapat mengungkapkan data praktek
diet khusus,alergi makanan.dan perilaku makan. Serta faktor lain yang terkait
dengan status nutrisi.
o. Riwayat obat-obatan
Apakah klien mempunyai kebiasaan merokok, minuman alkohol atau pernah
mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Perlu di kaji tentang penggunaan obat
baik secara legal ( obat bebas, tembakau, obat yg di resepkan, rokok, kafein,
alkohol) maupun ilegal(mariyuana kokain) banyak substansi menembus
plasentadan dapat menimbulkan efek merugikan pada janin yang
berkembang.screnningtoksikologi urine periodik sering di rekomendasikan
untuk wanita hamil yang memiliki riwayat menggunakn obat obatan ilegal.
p. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga dekat pasi8en termasuk orang
tua, saudara kandung dan anak anak hal ini membantu mengidentifikasi gangguan
genetik atau familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita
atau janin

2. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum penderita, Status Nutrisi/gizi, kelainan bentuk badan, berat badan,
tinggi badan, kesadaran dan tanda-tanda vital.

3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus memastikan Kebersihan fasilitas, peralatan, suplai, dan
tangan.Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda tanda vital, tinggi dan berat
badan, serta tekanan darah.Karena kandung kemih harus kosong sebelum pemeriksaan
panggul dilakukan maka spesimen air kemih harus diminta sebelum pemeriksaan
dilakukan.

a. Inspeksi
 Muka
Keadaan selaput mata pucat atau merah, edema, keadaan lidah dan gigi, adakah
kloasma gravidarum.
 Leher
Pembesaran kelenjar thyiroid dan kelenjar limfe, apakah vena dileher terbendung.
Mengobservasi dan palpasi daerah lokasi kelenjar tyroid. Efek aktifitas tyroid sangat
luas.oleh karena itu, observasi tingkah laku, penampilan, kulit , mata, rambut, dan
status kardiovaskuler merupakan hal yang penting.
 Payudara
Bentuk, putting susu, adakah cairan keluar. Pemeriksaan gekinologi dilakuakn dengan
mula mula memerika payudara untuk menetapkan data dasar tentang keadaan
normal. Karena payudara mengalami perubahn selama masa hamil dan menyusui,
maka selamawaktu ini pemeriksaan payudara mandiri tidak dapat di andalkan.
Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian
kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi,
jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur,
kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi
fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
 Abdomen
Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian
kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi,
jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur,
kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi
fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan
 Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul bisa ditangguhkan sampai kunjungan berikutnya bila wanita
merasa cemas, tegang, atau menolak menjalani pemeriksaan saat ini. Vagina
membesar dan struktur penyokong menjadi lebih rileks dengan semakin tuanya
kehamilan. Apabila pemeriksaan dilakukan tonus oto panggul dan kebutuhan akan
serta pengetahuan kegel juga dikaji. Pada pemeriksaan panggul posisinya litotomi
atau lateral kiri. Selama pemeriksaan panggul perawat mewaspadai hipotensi supine.
 Hipotensi supine
Ketika seorang wanita berbaring dalam posisi litotomi, berat isi abdomen menekan
vena kava dan aorta, sehingga tekanan darah menurun (hipotensi supine). Tanda
obyektif keadaan ini adalah palor, sesak nafas, dan kulit lembab (keringat dingin).
Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan ialah membaringkan wanita tersebut pada
salah satu sisi sampai tanda dan gejala mereda. Apabila wanita tidak dapat
menoleransi posisi litotomi, pemeriksaan kelamin dapat dilakukan pada posisi lateral.
 Vulva
Keadaan perinium, adakah varices, tanda Chadwick, oedema, luka dan lain-lain.

b. Palpasi
Besar rahim dapat menentukan tuanya kehamilan.
Letak janin dalam rahim
Tuanya kehamilan dapat ditentukan dari tingginya fundus uteri, yaitu :
Sebelum bulan ketiga (III) : Fundus Uteri belum dapat diraba dari luar
Akihr bulan III (12 minggu) : Fundus Uteri berada pada 1-2 jari diatas
symphisis
Akhir bulan IV (16 minggu) : Fundus Uteri terletak diantara pubis dengan
pusat.
Akhir bulan V (20 minggu) : F.U terletak 3 jari dibawah pusat.
Akhir bulan VI (24 minggu) : F.U. setinggi pusat
Akhir bulan VII (28 minggu) : F.U. Berada 3 jari diatas pusat
Akhir bulan VIII (32 minggu) : F.U. berada pada pertengahan antara
processus xypoideus dengan pusat.
Akhir bulan IX (36 minggu) : F.U.Berada pada arcus costarum atau 3 jari
dibawah processus xyphoideus.
Akhir bulan X (40 minggu) : Pertengahan antara Processus Xipoideus
dengan pusat.

Yang lazim dilakukan adalah palpasi menurut Leopold (I-IV)


Leopold I : Tinggi fundus uteri menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa
terdapat dalam fundus. (fundus terisi oleh bokong, bagian yang
kurang melenting dan kurang bundar)
Leopold II : Menentukan letak punggung anak dan dimana letak bagian-bagian
kecil.
 punggung terdapat sebelah kiri (tahanan yang terbesar sebelah
kiri). Bagian-bagian kecil terdapat sebelah kanan.
Leopold III : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
 Kepala (bagian yang keras bundar dan melenting) masih dapat
digerakkan di atas symphisis kecuali kalau kepala sudah masuk dalam
pintu atas panggul.
Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti pertumbuhan


rahim, maka sekarang sering digunakan tekhnik Mc.Donald. Yang diukur adalah
tinggi pundus uteri dan perimeter umbilikus (lingkaran perut setinggi pusat)

Tinggi fundus Uteri (cm) = tuanya kehamilan (dalam bulan)


3,5 cm

Melalui TFU pun dapat ditaksir berat badan janin (TBJ) :


 (TFU-13) x 155  pada presentasi Hodge I (H I)
 (TFU-12) x 155  pada presentasi Hodge II (H II)
 (TFU-11) x 155  pada presentasi Hodge III (H III)

c. Auskultasi

 Dengan stetoskop (monokuler) DJJ baru terdengar pada kehamilan akhir bulan
kelima
 Dengan Ultrasound (doptone) sudah dapat didengar padaa akhir bulan ke-3
 Stetoskop harus diletakkan tegak lurus pada permukaan perut dan tidak boleh
dipegang untuk menghindari suara-suara tambahan.
 Pada letak menekur DJJ paling jelas terdengar pada sisi punggung janin, yaitu
daerah skapula. Pada letak menengadah DJJ paling jelas terdengar pada sisi
dada.
Cara menghitung DJJ adalah sebagai berikut :
Mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlahnya dikalikan dengan 4.
- Anak dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara
120-140 per menit
- Kalau DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160/menit atau tidak teratur, maka
anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan O2)
- DJJ harus dibedakan dengan bunyi aorta, bising usus, bising rahim, bising tali
pusat, gerakan anak.

d. Pemeriksaan Psikososial
 Penerimaan ibu/keluarga akan kehamilan
 Kesiapan keluarga untuk menerima kelahiran bayinya
 Kesiapan klien untuk menjadi ibu
 Masalah-masalah lain yang mempengaruhi ketenangan ibu hamil.

2. Uji Laboratorium
Uji Laboratorium Pada Periode Prenatal

Uji laboratorium Tujuan

Hemoglobin / Hematokrit/WBC (sel darah Mendeteksi anemia atau infeksi


putih,), hitung jenis elektroporesis
hemoglobin

Sel darah, Rh, dan antibody tidak reguler Menemukan wanita yang menderita
hemoglobinbinopati(misalnya, anemia,sel
sabit, thalasemia)

Titer rubela Menemukan janin yang memiliki resiko


Test kulit tuberkulin ; foto thoraks setelah mengalami eritroblatosis fetalisi atau
minggu ke 20 pada wanita yang relatif hiperbilirubinemia pada periode neonatus
terhadap tes tuberkulin urinalisis, termasuk Menemukan kekebalan terhadap rubela
pemeriksaan mikroskopik sedimen urine Scrinning penduduk yang beresiko timggi
;Ph , berat jenis spesifik, warna, glukosa, terpapar tuberkulosis dan mengidentifikasi
albumin, protein, sel darah merah, sel wanita penderita diabetes melitus yang tidak
darah putih, silinder, aseton,; hCG biakan di duga, penyakit ginjal, hipertensi akibat
urine kehamilan, infeksi, kehamilan

Mengevaluai tingkat kompromi ginjal pada


Tes fungsi ginjal ; BUN , kreatinin, elektrolit, wanita yang memiliki riwayat diabetes,
kreatinin klierens, ekresi total protein hipertensi, atau penyakit ginjal.

Tes Pap Scrinning neoplasia intraepitel dan herpes


Apusan vagina dan rektum untuk neisseria simpleks tipe 2. Scrinning infeksi
gonorrhoeae , chlamidya, HPV asimptomatik pada penduduk yang beresio
tinggi.

Toleransi Glukosa 1 jam dan toleransi Scrinning diabetes gestasional ; dilakukan


Glukosa 3 jam dpada kunjungan pertama untuk wanita
beresiko tinggi; di lakukan pada minggu ke
28 untuk semua wanita hamil
Scrinning diabetes pada wanita dengan
peningkatan kadar glukosa sesudah tes 1
jam;untuk menegakkan diagnosis harus
didapatkan satu hasil positif pada waktu
puasa atau 2 hasil positif.

Pemeriksaan jantung : EKG, foto Mengevaluasi fungsi jantung pada wanita


thoraks.Ekokardiogram dengan riwayat hipertensi atau penyakit
jantung

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kehamilan trisemester pertama :
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness.
3. Keletihan berhubungan dengan kehamilan pada tahap awal.
4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal
kehamilan.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester kedua :
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi
membahayakan diri sendiri dan janin.
2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester ketiga :
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut
kehamilan.
2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi pembuluh
darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran uterus.
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
prematur.

C. IMPLEMENTASI
Trisemester Pertama
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil.
Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses
penyakit dan tampak rileks.

Intervensi Rasional

1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Merupakan hubungan terapeutik yang


keluarga akan membuat keluarga terbuka
terhadap perawat.

2. Kaji status mental dan tingkat ansietas


2. Dapat menggali tingkat kecemasan
keluarga terhadap kondisi klien.
3. Tentukan persepsi pasien terhadap 3. Membuat pengetahuan dasar dan
perubahan fisik selama kehamilan. pentingnya memberi kesadaran tentang
kehamilannya terutama terhadap
perubahan fisiknya.
4. Memberikan pendidikan kesehatan 4. Meningkatkan pemahaman tentang
pada klien dan keluarga. kehamilan.
5. Diskusikan pentingnya menjaga 5. Meningkatkan kesehatan ibu dan calon
kondisi fisiknya selama kehamilan. bayinya.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness.
Tujuannya terbebas dari nausea dan tenggorok kering, mendapat cukup nutrisi dan
mengalami peningktan berat badan.

Intervensi Rasional

1. Peringatkan untuk menghindari 1. Mengumpulkan data dasar untuk


makanan berlemak dan digoreng atau mengidentifikasi makanan yang
makanan yang merangsang, terutama menyebabkan mual.
sebelum tidur.
2. Anjurkan makan prosi kecil tapi sering. 2. Menghilangkan penyebab yang potensial.
3. Makanan essensial untuk mencukupi
3. Anjurkan klien untuk menyiapkan biskuit kebutuhan metabolik yang meningkat
yang tidak asin (karbohidrat kering lain) dan juga untuk menangkal keletihan.
disamping tempat.
4. Perut yang kosong berhubungan dengan
4. Hindari perut kosong. nausea.
5. Meningkatkan kemampuan koping
5. Makan sedikit biskuit saat bangun tidur melalui perawatan diri.
sebelum turun dari tempat tidur.

3. Keletihan berhubungan dengan kehamilan pada tahap awal.


Tujuannya untuk mengatasi keletihan pada awal kehamilan, mampu meningkatkantingkay
aktivitasnya dan melakukan tignkat aktivitas sehari-hari yang tidak menyebabkan keletihan
yang berlebihan.

Intervensi Rasional

1. Anjurkan untuk mengkonsumsi 1. Nutrisi yang adekuat dibutuhkan untuk


makanan yang bernutrisi tinggi. memenuhi kebutuhan metabolik yang
meningkat dan untuk mencegah anemia.

2. Anjurkan klien istirahat diantara waktu 2. Agar tidak mengalami keletihan yang
kerja, tidur sebentar setelah bekerja, berlebihan.
sebelum makan malam.
3. Anjurkan kepada suami klien untuk 3. Agar klien nafsu makannya bertambah
menyiapkan makanan kesukaan istrinya dan mau makan agar perut tidak kosong.
dan menyajikannya dengan menarik.
4. Anjurkan suami klien membantu untuk 4. Agar klien merasa nyaman berada di
pemeliharaan rumah. rumah dan tidak mengalami keletihan
dan tercipta keharmonisan.
5. Mengurangi jam kerja selama beberapa 5. Agar klien dapat berisitirahat lebih lama
minggu (untuk wanita karier) dan menjaga kehamilannya.

4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal
kehamilan.
Tujuannya untuk memahami fisiologi kehamilan terhadap hubungan seksual, untuk
menyatakan puas terhadap aktivitas seksual dengan suaminya

Intervensi Rasional

1. Menganjurkan pertanyaan yang sesuai 1. Diskusi yang terbuka membantu


dan bicarakan pemahaman dan pemahaman tentang fisiologi kehamilan.
penerimaan terhadap informasi yang di
diskusikan.
2. Mendiskusikan gejala-gejala yang 2. Posisi dan perilaku alternatif dapat
dialami klien yang mempengaruhinya digunakan untuk mengekspresikan
saat bercumbu dan berhubungan seksualitas.
seksual.
3. Mendiskusikan seksualitas dan perilaku 3. Memberi kesempatan untuk
dan posisi seksual alternatif yang dapat meningkatkan hubungan suami istri dan
digunakan selama masa hamil. koping keluarga,

Trisemester Kedua
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi
membahayakan diri sendiri dan janin.
Tujuannya mengungkapkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, segera memberi
tahu jika timbul tanda-tanda bahaya.

Intervensi Rasional

1. Membahas tanda-tanda bahaya dengan 1. Kondisi medis klien atau janinnya harus
klien. di identifikasi dan segera diobati.
2. Memberi daftar tertulis tentang tanda 2. Wanita sering kali merupakan orang
dan gejala pertama yang menyadari bahwa ada
sesautu yang salah.
3. Perawat menyertakan nomor telepon 3. Bahan-bahan tertulis memperkuat
gawat darurat kepada klien. proses pembelajaran dan memberi
wanita kesempatan untuk meninjau
ulang informasi.
2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil.
Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses
penyakit dan tampak rileks.

Intervensi Rasional

1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. Merupakan hubungan terapeutik yang


keluarga akan membuat keluarga terbuka
terhadap perawat.
2. Kaji status mental dan tingkat ansietas 2. Dapat menggali tingkat kecemasan
keluarga terhadap kondisi klien.
3. Tentukan persepsi pasien terhadap 3. Membuat pengetahuan dasar dan
perubahan fisik selama kehamilan. pentingnya memberi kesadaran tentang
kehamilannya terutama terhadap
perubahan fisiknya.
4. Memberikan pendidikan kesehatan 4. Meningkatkan pemahaman tentang
pada klien dan keluarga. kehamilan.
5. Diskusikan pentingnya menjaga 5. Meningkatkan kesehatan ibu dan calon
kondisi fisiknya selama kehamilan. bayinya.

Trisemester Ketiga
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut kehamilan.
Tujuannya akan belajar dan melakukan tindakan untuk mendapatkan rasa nyaman dan
akan tidur dengan tenang minimal selama tujuh jam setiap malam.

Intervensi Rasional

1. Perawat meyakinkan kembali bahwa 1. Dapat memahami hal-hal yang


insomnia adalah kejadian yang umum dijelaskan agar ia lebih nyaman saat
selama tahap hamil kehamilan. tidur.

2. Mengajarkan rasional, 2. Untuk memperoleh rasa nyaman dengan


mendemonstrasikan tindakan dan menggunakan teori get kontrol, fungsi
meminta klien mendemonstrasikan fisiologi normal dan memfasilitasi
kembali cara melakukan perawatan diri relaksasi.
seperti relaksasi.
3. Anjurkan klien menghindari minuman 3. Minuman berkafein membuat klien
berkafein pada malam hari. tidak bisa tidur.

2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi
pembuluh darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran
uterus.
Tujuannya edema di pergelangan kaki dan nyeri di kaki klien akan mereda.

Intervensi Rasional

1. Menggali kemungkinan berjalan atau 1. Berdiri dan duduk untuk waktu yang
menaiki tangga beberapa kali setiap hari. lama menganggu sirkulasi perifer dan
menimbulkan rasa letih dan nyeri di kaki.
2. Menggali kemungkinan ia dapat 2. Posisi berbaring miring memanfaatkan
beristirahat dengan kaki dan pinggang gravitasi untuk membantu mengurangi
diangkat selama 15 hingga 20 menit edema di pergelangan kaki.
selama rehat pagi, rehat siang, rehat
malam dan setelah bekerja.
3. Menganjurkan klien untuk menggunakan 3. Menopang dan mengangkat uterus yang
korset untuk membantu menopang berat memfasilitasi drainase vena atau
abdomen yang berat. limfe.
4. Menganjurkan klien untuk tetap minum 4. Asupan air dan posisi berbaring miring
sebanyak 8 gelas sehari. membantu diuresis dengan memperbaiki
perfusi ginjal.

3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan


prematur.
Tujuannya klien dan keluarga mempelajari cara mengenali pesalinan prematur.
Intervensi Rasional

1. Dengan menggunakan instruksi tertulis 1. Pengetahuan membuat klien mau


menggunakan cara untuk mengkaji dan bekerja sama dalam perawatan dirinya,
menghitung lama kontraksi kepada meningkatkan rasa percaya diri.
klien.
2. Menganjurkan agar famlet atau instruksi 2. Merasa terlalu cemas atau tidak mampu
ditempatkan di tempat yang dapat untuk membacanya, anggota keluarga
dengan mudah dilihat oleh suami atau perlu membantu dalam melakukan
keluarga. pengkajian dan memberi laporan kepada
pemberi perawatan primer.

Anda mungkin juga menyukai