B. ASUHAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan kehamilan
1) Anamnase
Nama, umur, pekerjaan, nama suami agama, alamat, keluhan utama.
2) Riwayat menstruasi
a) Menarse
b) Haid teratur atau tidak
c) Banyaknya darah dan sifat darah, warna dan baui.
3) Tentang perkawinan
a) Kawin atau tidak
b) Berapa kali kawin
4) Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
a) Kehamilan: ada gangguan seperti perdarahan, muntah yang berlebihan,
toxoemia gravidarum.
b) Persalinan: spontan, buatan aterm, post partum, dan perdarahan
ditolong oleh siapa.
c) Anak: jenis kehamilan, hidup/mati, jika mati umur berapa? BB lahir dan
kenapa sebabnya ?
5) Kehamilan sekarang
6) Anamnesa keluarga
Pemeriksaan fisik
1) Integumen
Adanya hiperpigmentasi pada area mamae dan areola hipertropi tuber
kelenjar mengomeri, striae gravidarum cloasma gravidarum, linia nigra,
dan adanmya pigmentasi pada daerah leher.
a) Cardiovaskuler
TD biasanya menurun 8-12 mmhg, nadi meningkat 8-10 kali/menit.
b) Pernafasan
Volume tidal meningkat, frekuensi 6-12 kali/menit dan bernafas lebih
dalam.
c) Gastrointestinal
Adanya nause dan vomiting karena dipengaruhi oleh peningkatan
hormon estrogen dan tonus traktus-traktus digestinus menurun
sehingga mortilitas menurun konstipasi dan hipersalivasi.
d) Traktus urinarius
Vesika urinaria tertekan sehingga menyebabkan frekuensi BAK
meningkat, poliuria karena peningkatan sirkulasi.
Pengkajian psikososial
1) Reaksi terhadap kehamolaian/kehamilan
2) Pengetahuan tentang respon sex
3) Mekanisme koping
4) Konsep diri
5) Behavior
Intevensi:
a) Anjurkan untuk melaporkan adanya perdarahan pervagina
b) Anjurkan segera melapor jika nyeri akut
c) Kolaborasi
4) Resiko tinggi infeksi pada traktus urinaria berhubungan dengan efek
tekanan uterus pada vesika urinaria.
Intervensi:
a) Berikan informasi tanda dan gejala adanya infeksi
b) Jaga personal higiene
c) Anjurkan untuk minum minimal 6-8 gelas/hari.
c. Intervensi:
1) Kaji tingkat pengetahuan klien
2) Kaji kondisi psikososial
4) Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dan
konsentrasi albumin meningkat.
5) Sistem Muskulus kletal: lordosis
6) Sistem integumen
Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambut
menipis dan kuku cepat patah dan mudah tumbuh.
7) Sistem Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster refluk
kapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsi
nutrisi dan air meningkat.
8) Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroid
meningkat. BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9) Pengkajian Janin
a) Pembukaan leopod
b) Pergerakan janin
c) Elektronik fetal mariltoni contoh USG
d) Non stress test (NST)
b. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan rasa nyman
2) Resiko tinggi terjadinya perdarahan
3) kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungan
dengan kurangnya informasi
4) Resti terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5) perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus
6) perubahan pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan
(pembesaran abdomen)
c. Intervensi
1) anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek
2) kurangi minum susu imblance Ca
3) rubah/ganti posisi
4) hindari duduk terlalu lama sering mandi
5) gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.
b. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah untuk
menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa harus
waspada terhadap kemungkinan keganasan.
c. Abdomen
Periksaan abdomen dengan hati-hati dan systematis.pengkajian kulit dilakukan
untuk memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam, lesi, jaringan parut, stria,
dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut. konstur, kesimetrisan, dan
adanya hernia juga harus dicatat.bunyi usus diauskultasi.tinggi fundus dicatat jika
pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
3. Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap
smear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah
klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB
jenis apa.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan
perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan
mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat
yang sulit juga.
1. Perdarahan pervaginam.
2. Mual muntah berlebihan.
3. Sakit kepala yang hebat.
4. Penglihatan kabur.
5. Nyeri perut yang hebat.
6. Gerakan janin berkurang.
7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan.
8. Nyeri perut yang hebat.
9. Selaput kelopak mata pucat.
10. Demam tinggi.
11. Kejang.
12. Keluar air ketuban sebelum waktunya
4.2 Saran
Bagi para pembaca, dimana makalah yang kami susun banyak kekurangan dan kurang
lengkap, kami mohon kritik yang bisa membangun sehingga kedepan bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pengkajian Maternal
Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan psikologis,
keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap masalah
yang dihadapi.
CEKLIST TRIMESTER KEDUA
- Skedul dan keadaan waktu kunjungan.
- Pengkajian maternal
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Test diagnostik spesifik
- Konseling untuk perawatan mandiri
- Rencana kelahiran
- Kecemasan / Adaptasi
Perubahan Kulit
- Jantung berdebar-debar
Kelemahan / pingsan
Gastrointestinal distres
Vascosities (VariseZ)
Neuromuskular dan skeletal distress
- Keselamatan (sabuk pengaman dengan tempat bersandar bahu dan kepala).
- Latihan dan istirahat
- Relaksasi
- Nutrisi
- Alkohol dan substansi lainnya.
- Seksualitas
- Personal hygiene
- Tanda-tanda peringatan / berbahaya.
Pemeriksaan Fisik
Pada setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur: tekanan
darah (lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan apakah bertambah atau tetap
atau berkurang) apakah cocok dengan rencana.
Tes Laboratorium
Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan yang baik.
Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton, lbumin/protein, RBCs,
dan leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient
excreation). Urine untuk culture dan sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan
hanya jika ada tanda-tanda dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell
Volume (PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.
Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehmilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang
uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation (IURG)/
pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan biasanya
kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi
pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds
atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak bayi dan
letak uterus.
TANDA-TANDA PERINGATAN TRIMESTER II
TANDA-TANDA / GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Menetap, kadang-kadang muntah. - Hypertensi gravidarun.
- Keluar cairan dari vgina, bleeding,- Membran pecah sebelum waktunya,
cairan, amnion. keguguran.
- Demam, panas, kencing panas, diare.- Infeksi.
- Perubahan gerakan janin. Tak ada
gerakan janin setelah gerakan lebih- Janin beresiko atau intrauteris fetal
cepat, ada perubahan yang tidak death (IUFD)
biasa dalam jumlah atau polanya.
Trimester Kedua
DIAGNOSA KEPERAWATAN: GANGGUAN CITRA TUBUH, RISIKO
TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Persepsi perubahan biofisik, respons orang
lain.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengungkapkan penerimaan / adaptasi
- KLIEN AKAN bertahap untuk mengubah konsep diri/citra
tubuh.
Mendemonstrasikan citra tubuh positif
dengan mempertahankan kepuasan
penampilan keseluruhan; berpakaian dengan
pakaian yang tepat dan sepatu ber-hak
rendah.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tinjau ulang / kaji sikap terhadap Pada trimester kedua, perubahan bentuk
kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan tubuh telah tampak. Respons negatif
sebagainya. dapat terjadi pada klien/ pasangan yang
memiliki konsep diri yang rapuh,
didasarkan pada penampilan fisik.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, Individu bereaksi secara berbeda
dan respons klien terhadap perubahan. terhadap perubahan yang terjadi.
Berikan informasi tentang kenormalan Informasi dapat membantu klien
perubahan. memahami/menerima apa yang terjadi.
Anjurkan gaya dan sumber-sumber Situasi individu menandakan kebutuhan
yang tersedia dari pakaian saat hamil. akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan
melakukan aktifitas yang
menyenangkan.
Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berias (untuk meminimalkan / merasa lebih baik mungkin membantu
menyembunyikan area kulit yang untuk mempertahankan perasaan positif
gelap), menggunakan kaus kaki tentang diri.
penyokong, pemeliharaan postur, dan
program latihan sedang.
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti Mungkin membantu dalam memberikan
konseling dan/atau kelas-kelas dukungan tambahan, selama periode
pendidikan kelhiran anak dan menjadi perubahan ini; mengidentifikasi model-
orang tua. model peran.
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan Mungkin perlu tambahan bantuan untuk
sesuai kebutuhan. (Rujuk pada MK: mengatsi masalah pokok.
Trimester Pertama, DK: Penampilan
Peran, perubahan, risiko tinggi
terhadap).
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya
adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian
diperlukan asuhan keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang
sedang memeriksakan kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran persalinan
(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Neagle, yaitu hari
ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
Contoh :
“HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Neagle lebih akurat
dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari, kurang
akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang
tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Usia, ras, dan latar belakang, etnik (berhubungan dengan kelompok resiko
tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel, talasemia).
2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis.
6) Riwayat dan perawatan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, the dan coklat.
9) Merokok (jumlah batang per hari)
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan resiko
terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitive dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.
13) Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi seperti tuberculosis dan hepatitis.
14) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alcohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting
jika ibu dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi masalah fisik
yang dapat mempengaruhi kehamilan
1) Tanda tanda vital
a. Tekanan darah.
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah
diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajarposisi jantung.
b. Nadi.
Frekuensi nadi normalnya 60 – 90 kali permenit. Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung, nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c. Pernapasan.
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per menit.
Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung.
Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu.
Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,60 C. peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2) System Kardiovaskular
a. Bendungan Vena.
Pemeriksaan system kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya
terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
b. Edema.
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisia darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
3) System Muskuloskeletal
a. Postur.
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan.
Berat badab awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. Berat
badab sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
masa kehamilan, hipertensi pada masa kuhamilan, persalinan section
Caesar dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan
berdasarkan indeks masa tubuh.
c. Pengukuran pelviks.
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen.
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur
jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan
keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donal dengan posisi ibu
berbaring.
4) System Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
5) System Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kuhamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian
kapiler baik.
6) System Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
7) System Gastrointestinal
a. Mulut.
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi terawat dengan baik.
b. Usus.
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk
ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi
bila menderita diare.
8) System Urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada
dalam urine yang menandakan suatu masalah.
a. Protein.
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika ada, hal ini menandakan
adanya kontaminasi secret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada
kehamilan.
b. Glukosa.
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urin bisa dikatakan normal pada
ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
c. Keton.
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d. Bakteri.
Penigkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih
yang biasa terjadi pada ibu hamil.
9) System Reproduksi
a. Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b. Organ reproduksi eksternal.
c. Kulit dan membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksorasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
Intervensi Keperawatan
Trimester I
Bergantung pada pengkajian biopsikososial
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester I adalah sebagai berikut.
1. Kehamilan didiagnosis dan taksiran persalinan dapat ditentukan.
2. Ibu mendapatkan informasi tentang adaptasi tubuh akibat perkembangan
janin.
3. Factor resiko dapat diidentifikasi.
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester I adalah sebagai berikut.
1. Ibu aktif merawat diri
2. Ibu mempersiapkan rencana persalinan
3. Terbina rasa saling percaya
Trimester II
Bergantung masalah yang ada pada ibu
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester II adalah sebagai berikut.
1. Memastikan taksiran persalinan
2. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasinya dan
perkembangan janin selama trimester II.
3. Ibu dapat merawat dirinya sendiri
4. Factor resiko dapat diidentifikasi
5. Ibu waspada dengan bahaya kehamilan
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester II adalah sebagai berikut.
1. Informasi kebutuhan persiapan persalinan
2. Kooperatif dan aktif selama trimester II
3. Mempersiapkan rencana persalinan
4. Hubungan saling percaya terbina
Trimester III
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester III adalah sebagai berikut.
1. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasi dan
perkembangan janin.
2. Ibu mendapatkan informasi perawatan mandiri secara adekuat.
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester III adalah sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan kesiapan ibu dengan keluarga teridentifikasi
2. Ibu dan keluarga aktif dalam perawatan trimester III
3. Hubungan saling percaya semakin baik.
Implementasi Keperawatan
Trimester I
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Pencegahan infeksi neonatus
2. Penyuluhan tentang nutrisi, aktifitas, kebiasaan tidur, hubungan seksual, dan
pemakaian obat
3. Jadwal kunjungan, sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu kehamilan setiap 4
minggu, 29 – 36 minggu kehamilan setiap 2 atau 3 minggu, 37 minggu
kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu.
4. Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginam dengan tanda
atau tanpa nyeri, pecah ketuban (keluar air dari vagina), sakit kepala yang
berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen, serta demam
5. Kelas prenatal
6. Rencana melahirkan
Trimester II
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Pakaian direkomendasikan yang nyaman, praktis dan longgar
2. Postur dan mekanik tubuh
3. Kebersihan diri : mandi, gosok gigi
4. Aktifitas fisik/latihan yang teratur bisa memperkuat otot, mengurangi nyeri
punggung, dan meningkatkan kesejahteraan ibu
5. Istirahat dan tidur, temukan posisi yang nyaman untuk istirahat tidur.
6. Imunisasi, ibu harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksid (TT) dua kali
selama kehamilan
Trimester III
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I
adalah sebagai berikut.
1. Dukungan emosional dan social
2. Mengajarkan perawatan diri
3. Persiapan menyusui
4. Kaji ulang tanda bahaya kehamilan
5. Kenali kelahiran premature
6. Persiapan sebelum melahirkan
Evaluasi Keperawatan
Kelanjutan dan evaluasi terhadap efektifitas intervensi keperawatan. Evaluasi
keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, demana perawat
menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana
masalah ibu dapat diatasi. Di samping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau
pengkajian ulang jika tujuan yang ditetapkan belum tercapai sehingga proses
keperawatan dapat dimodifikasi.
Pengkajian Umum
1. Data Subyektif
a. Identitas (Nama, alamat, umur, pekerjaan, agama, suku/bangsa)
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit saat ini berhubungan dengan keluhan atau masalah utama:
Tanggal dan waktu awitan
Bentuk awitan
Faktor pencetus atau latar belakang, yang berhubungan dengan awitan
Perjalanan penyakit sejak awitan, termasuk durasi dan kekambuhan
Lokasi spesifik
Jenis nyeri atau ketidaknyamanan dan keparahan atau intensitas
Gejala lain yg berkaitan
Hubungan dengan fungsi dan aktivitas tubuh
Gambaran kualitas (warna, konsistensi) dan kuantitas (jumlah,isi) jika ada
perdarahan,rabas.
Faktor yang mempengaruhi masalah, baik yang memperparah atau yang
meredakan.
Bantuan medis sebelumnya (dan dari siapa) unntuk ,asalah ini diagnosis dan
perawatan
Keefektifan suatu terapi atau obat yang digunakan (dimulai atas inisisatif diri
sendiri atau dipogramkan dokter)
d. Status perkawinan
e. Riwayat obstetri dan ginekologi:
Riwayat Obstetri:
Gravida / para (sistem penghitungan 4-5)
Tipe golongan darah Rh dan ABO
Pada setiap kehamilan
Tanggal kehamilan berakhir
Minggu gestasi
Tempat beraslin misal rumah sakit (nama), pusat kelahiran anak (nama), Rumah
Lama bersalin
Jenis persalinan(spontan,seksio sesarea, forsep, ekstrasi vakum)
RhoGAM yang diterima
Masalah obstetrik, medis dan sosial
- selama kehamilan ( misal, preeklampsia, ISK, kekerasan dalam rumah
tangga)
- selama persalinan dan melahirkan (misal : malpresentasi, malposisi,
eklampsia, induksi pitosin, stiulasi pitosin, laserasi pareneal utama, laserasi
serviks)
- Selama masa pasca-perdarahan (misal : ISK, perdarahan, infeksi uterin,
kekerasan dalam rumah tangga).
Berat lahir bayi
jenis kelain bayi
kelainan kongenital / komplikasi neonates (misal: ikterik,masalah pernafasan )
status bayi saat lahir ( hidup / meninggal)
status bayi saat ini (hidup dan dalam keadaan sehat, masalah , penyebab kematian )
Riwayat Ginekologi
Infertilitas
Terpajan dietilstilbestrol (DES)
Infeksi vagina (misal monilia, vaginosis bakteri)
Penyakit menular seksual (PMS) misal : klamedia, sivilis, gonorea, herpes, trikomonas,
kondiloma akumita.
Servisitis kronis
Endometritis
Penyakit radang panggul
Kista (Barthkolin, ovarium )
Endometriosis
Mioma
Ralaksasi pelviks (sistokel,litokil)
Polip
Massa pada payudara
Pap smire yg abnormal
Biopsi (sevikal, endometrium, payudara)
Kanker ginekologi
Pembedahan gikenologi
Perkosaan
a. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan rencana KB
setelah melahirkan.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit waktu kecil dan imunisasi (measles, mumps, chickenpox)
Tes laboratorium akhir akhir ini terhadap penyakit infeksi (misal : hepatitis, tb, HIV),
tanggal dan hasilnya.
Penyakit berat misal: pneumonia, hepatitis, demam rematik, difteri dan polio
Masuk rumah sakit : tanggal dan penyebab masuk
Pembedahan : tanggal dan penyebab
Kecelakaan : fraktur, luka, dan lain lain.
Transfursi darah : tanggal, penyebab dan reaksi.
Alergi, misal : makanan,lingkungan,debu, bulu hewan dan asma
Alergi obat
Penggunaan alkohol
Kebiasaan : merokok, alkohol, kafein(kopi, teh, soda, coklat) ; keselamatan (sabuk
pengaman, helm)
Pola tidur.
Diet
Aktivitas
Resiko dalam pekerjaan : posisi (berdiri, duduk), tarikan (mata, otot), ventilasi, paparan
racun kimiawi
Resiko dari lingkungan ; udara, air dan lain lain
Tes skrining genetik, misal sel sabit dan lain lain hasilnya
Penyakit spesifik : diabetes, jantung, TB, asma, hepatitis / liver, ISK, tromboplebitis,
penyakit endokrin, gastrointestinal, cancer, hipertensi, aids, penyakit jiwa, epilepsi,
anemia.
Pengobatan yang didapat.
3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ibu Hamil Trimester II
1. Gangguan Citra Tubuh, Resiko tinggi terhadap…
Batasan karakteristik :
- Respon non verbal terhadap presepsi perubahan terhadap tubuh (mis. Penampilan
struktur dan fungsi
- Verbalisasi persepsi yang mencermiknan perubahan pandangan tentang tubuh
individu dalam penampilan Perilaku menghindari bentuk tubuh
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ……
Batasan karakteristik :
- Keluhan –keluhan sesak nafas
- Dispnea
Perubahan kedalaman nafas
3. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kebutuhan alamiah dari kehamilan
Batasan karakteristik :
- Meminta informasi
Pernyataan masalah atau konsep yang salah
4. Cidera, resiko tinggi terhadap, janin ……..
Batasan karakteristik :
- Pekerjaan yang terlalu berat untuk ibu hamil
- Klien tidak memahami resiko janin
- Jatuh
7. Ketidaknyamanan
Batasan karakteristik :
- Tegang punggung
- Kram kaki
- Nyeri ulu hati
Kurang pengetahuan
1. Berikan informasi
1. Fero sulfat dan asam
(kebutuhan belajar), tentang kebutuhan folat dapat membantu
mengenai kebutuhan terhadap fero sulfat dan mempertahankan kadar
alamiah dari kehamilan asam folat Hb normal
2. Identifikasi
2. Membantu
kemungkinan resiko mengingatkan klien
kesehatan individu. untuk terjadinya resiko
Tinjau ulang tanda potensial dan
bahaya dan tindakan memerlukan
yang tepat pemantauan yang lebih
3. Diskusikan ketat
kebutuhan terhadap
3. Skrening untuk
pemeriksaan DMG pada gestasi
laboratorium khusus, minggu ke 24-26
skrining, dan resiko tinggi dapat
pemantauan ketat sesuai mendeteksi terjadinya
indikasi hyperglikemia
Diagnosa Intervensi Rasional
Perubahan pola
1. Tinjau ulang
1. Rasa takut
seksualitas perubahan posisi yang mencederai janin pada
mungkin dilakukan saat koitus adalah hal
dalam aktivitas seksual ynag umum
2. Waspadai indikasi
2. Disini tampak
kemungkinan kesulitan frekuensi
seksual atau perilaku penyimpangna menjadi
yang tidak sesuai lebih tinggi misalnya
3. Tinjau ulang apa yang perkosaan pada saat
dirasakan dan pasangan sedang hamil
didiskusikan 3. Menyakinkan dan
kemungkinan pilihan memperhatikan bahwa
dalam peningkatan hal tersebut normal dan
kontak fisik melalui dapat membantu
berpelukan dan menghilangkan asites
bercumbu daripada
4. Kepuasan seksual
melakukan koitus secara yang optimal lahir
aktual. prenatal terjadi pada
4. Diskusikan dampak trimester kedua
kehamilan terhadap
5. Mungkin butuh
dampak koitus seksual bantuan untuk
yang normal mengatasi masalah
5. Rujuk pada perawat dasar selama kehamilan
klinis spesialis/konseling
sesuai indikasi
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya
adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih
tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang
memeriksakan kehamilannya untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan.
4.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat pada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya yang dapat menganggu ibu hamil pada trimester kedua.
Daftar Pustaka
Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Merdeka
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC
Varney, Helen, dkk. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Https :// www.Biologionline.blogspot.com/2011/04/urutan-perkembangan-janin.html
(Online)
A.PENGKAJIAN
Proses pengkajian berlangsung sepanjang periode prenatal proses di mulai saat wanita
bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga dirinya hamil.Pengkajian meliputi
wawancara, pengkajian fisik, dan tes laboratorium. Setiap penyimpangan dari temuan
normal dapat mengindikasikan suatu komplikasi sehingga harus dilakukan tes dan
pengkajian lebih lanjut.
1. Anamnesa
Wawancara berguna untuk membina hubungan yang terapeutik antara perawat dan ibu
hamil. Wawancara di rencanakan dan berisi komunkasi yang berfokus pada topik tertentu.
Dua sumber biasanya di pakai untuk mengumpulkan data intrepetasi data subjektif pasien
tentang status kesehatan dan observasi objektif perawat.selama wawancara perawat
mengobservasi afek klien postur bahasa tubuh warna kulit dan tanda fisik serta
emosional.Evaluasi meliputi riwayat kesehatan komperensif yang menekankan pada
kehamilan saat ini, kehamilan sebelumnya, keluarga, riwayat, psikososial, budaya, pengkajian
fisik, tes diagnostik dan pengkajian semua resiko yang mungkin terjadi (NAACOG, 1991)
2. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum penderita, Status Nutrisi/gizi, kelainan bentuk badan, berat badan,
tinggi badan, kesadaran dan tanda-tanda vital.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus memastikan Kebersihan fasilitas, peralatan, suplai, dan
tangan.Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda tanda vital, tinggi dan berat
badan, serta tekanan darah.Karena kandung kemih harus kosong sebelum pemeriksaan
panggul dilakukan maka spesimen air kemih harus diminta sebelum pemeriksaan
dilakukan.
a. Inspeksi
Muka
Keadaan selaput mata pucat atau merah, edema, keadaan lidah dan gigi, adakah
kloasma gravidarum.
Leher
Pembesaran kelenjar thyiroid dan kelenjar limfe, apakah vena dileher terbendung.
Mengobservasi dan palpasi daerah lokasi kelenjar tyroid. Efek aktifitas tyroid sangat
luas.oleh karena itu, observasi tingkah laku, penampilan, kulit , mata, rambut, dan
status kardiovaskuler merupakan hal yang penting.
Payudara
Bentuk, putting susu, adakah cairan keluar. Pemeriksaan gekinologi dilakuakn dengan
mula mula memerika payudara untuk menetapkan data dasar tentang keadaan
normal. Karena payudara mengalami perubahn selama masa hamil dan menyusui,
maka selamawaktu ini pemeriksaan payudara mandiri tidak dapat di andalkan.
Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian
kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi,
jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur,
kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi
fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
Abdomen
Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian
kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi,
jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur,
kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi
fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan
Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul bisa ditangguhkan sampai kunjungan berikutnya bila wanita
merasa cemas, tegang, atau menolak menjalani pemeriksaan saat ini. Vagina
membesar dan struktur penyokong menjadi lebih rileks dengan semakin tuanya
kehamilan. Apabila pemeriksaan dilakukan tonus oto panggul dan kebutuhan akan
serta pengetahuan kegel juga dikaji. Pada pemeriksaan panggul posisinya litotomi
atau lateral kiri. Selama pemeriksaan panggul perawat mewaspadai hipotensi supine.
Hipotensi supine
Ketika seorang wanita berbaring dalam posisi litotomi, berat isi abdomen menekan
vena kava dan aorta, sehingga tekanan darah menurun (hipotensi supine). Tanda
obyektif keadaan ini adalah palor, sesak nafas, dan kulit lembab (keringat dingin).
Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan ialah membaringkan wanita tersebut pada
salah satu sisi sampai tanda dan gejala mereda. Apabila wanita tidak dapat
menoleransi posisi litotomi, pemeriksaan kelamin dapat dilakukan pada posisi lateral.
Vulva
Keadaan perinium, adakah varices, tanda Chadwick, oedema, luka dan lain-lain.
b. Palpasi
Besar rahim dapat menentukan tuanya kehamilan.
Letak janin dalam rahim
Tuanya kehamilan dapat ditentukan dari tingginya fundus uteri, yaitu :
Sebelum bulan ketiga (III) : Fundus Uteri belum dapat diraba dari luar
Akihr bulan III (12 minggu) : Fundus Uteri berada pada 1-2 jari diatas
symphisis
Akhir bulan IV (16 minggu) : Fundus Uteri terletak diantara pubis dengan
pusat.
Akhir bulan V (20 minggu) : F.U terletak 3 jari dibawah pusat.
Akhir bulan VI (24 minggu) : F.U. setinggi pusat
Akhir bulan VII (28 minggu) : F.U. Berada 3 jari diatas pusat
Akhir bulan VIII (32 minggu) : F.U. berada pada pertengahan antara
processus xypoideus dengan pusat.
Akhir bulan IX (36 minggu) : F.U.Berada pada arcus costarum atau 3 jari
dibawah processus xyphoideus.
Akhir bulan X (40 minggu) : Pertengahan antara Processus Xipoideus
dengan pusat.
c. Auskultasi
Dengan stetoskop (monokuler) DJJ baru terdengar pada kehamilan akhir bulan
kelima
Dengan Ultrasound (doptone) sudah dapat didengar padaa akhir bulan ke-3
Stetoskop harus diletakkan tegak lurus pada permukaan perut dan tidak boleh
dipegang untuk menghindari suara-suara tambahan.
Pada letak menekur DJJ paling jelas terdengar pada sisi punggung janin, yaitu
daerah skapula. Pada letak menengadah DJJ paling jelas terdengar pada sisi
dada.
Cara menghitung DJJ adalah sebagai berikut :
Mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlahnya dikalikan dengan 4.
- Anak dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara
120-140 per menit
- Kalau DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160/menit atau tidak teratur, maka
anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan O2)
- DJJ harus dibedakan dengan bunyi aorta, bising usus, bising rahim, bising tali
pusat, gerakan anak.
d. Pemeriksaan Psikososial
Penerimaan ibu/keluarga akan kehamilan
Kesiapan keluarga untuk menerima kelahiran bayinya
Kesiapan klien untuk menjadi ibu
Masalah-masalah lain yang mempengaruhi ketenangan ibu hamil.
2. Uji Laboratorium
Uji Laboratorium Pada Periode Prenatal
Sel darah, Rh, dan antibody tidak reguler Menemukan wanita yang menderita
hemoglobinbinopati(misalnya, anemia,sel
sabit, thalasemia)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kehamilan trisemester pertama :
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness.
3. Keletihan berhubungan dengan kehamilan pada tahap awal.
4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal
kehamilan.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester kedua :
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi
membahayakan diri sendiri dan janin.
2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester ketiga :
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut
kehamilan.
2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi pembuluh
darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran uterus.
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
prematur.
C. IMPLEMENTASI
Trisemester Pertama
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil.
Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses
penyakit dan tampak rileks.
Intervensi Rasional
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness.
Tujuannya terbebas dari nausea dan tenggorok kering, mendapat cukup nutrisi dan
mengalami peningktan berat badan.
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
2. Anjurkan klien istirahat diantara waktu 2. Agar tidak mengalami keletihan yang
kerja, tidur sebentar setelah bekerja, berlebihan.
sebelum makan malam.
3. Anjurkan kepada suami klien untuk 3. Agar klien nafsu makannya bertambah
menyiapkan makanan kesukaan istrinya dan mau makan agar perut tidak kosong.
dan menyajikannya dengan menarik.
4. Anjurkan suami klien membantu untuk 4. Agar klien merasa nyaman berada di
pemeliharaan rumah. rumah dan tidak mengalami keletihan
dan tercipta keharmonisan.
5. Mengurangi jam kerja selama beberapa 5. Agar klien dapat berisitirahat lebih lama
minggu (untuk wanita karier) dan menjaga kehamilannya.
4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal
kehamilan.
Tujuannya untuk memahami fisiologi kehamilan terhadap hubungan seksual, untuk
menyatakan puas terhadap aktivitas seksual dengan suaminya
Intervensi Rasional
Trisemester Kedua
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi
membahayakan diri sendiri dan janin.
Tujuannya mengungkapkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, segera memberi
tahu jika timbul tanda-tanda bahaya.
Intervensi Rasional
1. Membahas tanda-tanda bahaya dengan 1. Kondisi medis klien atau janinnya harus
klien. di identifikasi dan segera diobati.
2. Memberi daftar tertulis tentang tanda 2. Wanita sering kali merupakan orang
dan gejala pertama yang menyadari bahwa ada
sesautu yang salah.
3. Perawat menyertakan nomor telepon 3. Bahan-bahan tertulis memperkuat
gawat darurat kepada klien. proses pembelajaran dan memberi
wanita kesempatan untuk meninjau
ulang informasi.
2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil.
Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses
penyakit dan tampak rileks.
Intervensi Rasional
Trisemester Ketiga
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut kehamilan.
Tujuannya akan belajar dan melakukan tindakan untuk mendapatkan rasa nyaman dan
akan tidur dengan tenang minimal selama tujuh jam setiap malam.
Intervensi Rasional
2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi
pembuluh darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran
uterus.
Tujuannya edema di pergelangan kaki dan nyeri di kaki klien akan mereda.
Intervensi Rasional
1. Menggali kemungkinan berjalan atau 1. Berdiri dan duduk untuk waktu yang
menaiki tangga beberapa kali setiap hari. lama menganggu sirkulasi perifer dan
menimbulkan rasa letih dan nyeri di kaki.
2. Menggali kemungkinan ia dapat 2. Posisi berbaring miring memanfaatkan
beristirahat dengan kaki dan pinggang gravitasi untuk membantu mengurangi
diangkat selama 15 hingga 20 menit edema di pergelangan kaki.
selama rehat pagi, rehat siang, rehat
malam dan setelah bekerja.
3. Menganjurkan klien untuk menggunakan 3. Menopang dan mengangkat uterus yang
korset untuk membantu menopang berat memfasilitasi drainase vena atau
abdomen yang berat. limfe.
4. Menganjurkan klien untuk tetap minum 4. Asupan air dan posisi berbaring miring
sebanyak 8 gelas sehari. membantu diuresis dengan memperbaiki
perfusi ginjal.