Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASALAH GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Senin/8 Juni 2020
Oleh : Syarifa Aini

A. Identitas Pasien Penanggung Jawab :


Nama : Nn. H Nama : Ny. S
Umur : 18 th Umur : 47 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : Guru
Alamat : Batu Palano, Agam Alamat : Batu Palano, Agam

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Saat datangnya menstruasi pasien mengeluh sakit perut bagian bawah menjalar ke
pinggang
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat ini pasien masih mengeluhkan merasakan nyeri pada abdomen ketika haid
sampai menjalar pada pinggang bawah, mengalami sakit kepala/pusing kepala,
badan lemas/rasa letih, mual, sakit daerah bawah pinggang, jika nyeri tak
tertahankan klien bisa mengalami penurunan kesaradan (pingsan), dan nyeri saat
buang air kecil. Selain itu akhir akhir ini pasien juga mengalami sesak nafas pada
saat duduk duduk aja. P : Peluruhan dinding rahim, Q : Nyeri menjalar hingga ke
pinggang, R : Abdomen bagian bawah, S : Skala Nyeri 7, T : menetap selama
menstruasi.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan disminore.
Disminore ini telah dialami pasien sejak umur 16 tahun. Pasien memiliki riwayat
penyakit mag dan sesak nafas.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua perempuan dari pasien juga mengalami mag, kakek dari pasien memiliki
riwayat penyakit jantung. Namun tidak ada keluarga yang mengalami disminore
5. Riwayat Menstruasi
a. Siklus : 28 hari
b. Lama : 10 hari
c. Banyaknya : 4-5 kali ganti pembalut/hari
d. Sifat Darah : Merah Gelap
e. Disminore : (+) skala nyeri : 7
f. Menarche : 13 tahun

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis GCS 15
 Tanda-tanda vital :
 TD : 115/75 mmHg
 N : 82x/menit
 RR : 21x/menit
 T : 36,4o C
2. Pengukuran Antropometri
 TB : 148 cm
 BB : 40 kg
 IMT : 18,2
3. Pemeriksaan Head to Toe :
a. Kepala : bentuk kepala simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri
b. Rambut : warna hitam, struktur rambut lurus, kondisi rambut rontok
c. Mata : simetris, reflek pupil normal, palpebra, tidak ada edema, sclera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
d. Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip.
e. Telinga : daun telinga normal, tidak ada pengeluaran cairan
f. Mulut dan tenggorokkan: bibir (mukosa : lembab, warna : merah muda,
kondisi : baik), mukosa mulut (tidak ada luka,keadaan gusi baik), lidah (warna
pink pucat,tidak ada luka), gigi (jumlah :24, kondisi : baik, tidak ada gigi
palsu)
g. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
h. Dada dan thorax : Inspeksi (bentuk, pergerakan dada simetris, pasien
menggunakan alat bantu gerak nafas saat sesak nafas kambuh. Tidak ada luka
 Paru-paru :
 Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, terdapat
penggunaan otot bantu napas, terdapat ulkus pada dinding dada
 Palpasi: tractil fremitus +/+ .
 Perkusi : Resonan pada seluruh lapang paru
 Auskultasi : bunyi nafas Vesikular, tidak ada bunyi napas tambahan
 Jantung
 Inspeksi : ictus tidak terlihat
 Palpasi : ictus teraba di RIC V
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : Auskultasi : s1 “lub” S2 “dub” regular irama jantung
normal. TAK.
 Payudara
 Inspeksi : bentuk bulat, putting menonjol, areola coklat, tidak ada bekas
luka
 Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada bengkak, tidak ada pengeluaran
sekret atau ASI
i. Abdomen
 Inspeksi : bentuk simetris, tidak tampak ascites, tidak ada luka, maupun
sikatrik
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak teraba masa
 Perkusi : shifting dulnes (-), timpani
 Auskultasi : Bising usus normal
j. Eksremitas atas/bawah
 Capillary refill < 2 detik, tidak ada edema, tidak ada nyeri
 Kemampuan otot baik
k. Genitalia ( alat kelamin, anus)
 Pasien mengalami nyeri saat berkemih
4. Pola Fungsi Kesehatan
1) Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan terjadi perubahan dalam hidupnya selama sakit, pasien
selalu merasakan nyeri dan cemas terhadap penyakitnya, selama ini jika ada
anggota keluarga pasien yang sakit, pasien selalu berobat ke pelayanan
kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit.
2) Pola nutrisi dan metabolik
Nn. H sehari-hari makan nasi hanya 1x sehari dengan porsi 2-3 sendok, sayur,
dan juga lauk,. Nn. H mengalami penurunan nafsu makan. Ia sering tidak
menghabiskan porsi makanannya. Untuk memenuhi kebutuhan metabolik pasien
meminum air sebanyak 3-4 gelas saja.
3) Pola eliminasi
Pasien mengalami kesulitan saat buang air besar, hanya satu kali dalam
seminggu, sementara pasien buang air kecil sebanyak 4-5 kali dalam sehari. Saat
berkemih pasien sering mengalami nyeri pada saluran kemihnya.
4) Pola istirahat dan tidur
Nn. H memiliki kesulitan untuk memulai tidur, sehingga pasien memiliki
kebiasaan begadang hingga dini hari, pola tidur Nn. H dari jam 3 dini hari
sampai jam 10 pagi. Pasien tidak terbiasa tidur siang.
5) Pola persepsi sensori dan kognitif
Status mental pasien baik, pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas,
pasien dapat memahami penjelasan dengan baik, pasien dapat berkomunikasi
dengan bahasa minang dan Indonesia, tidak ada gangguan atau kelainan dalam
pendengaran, pengliatan atau penciuman.
6) Persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan cemas terhadap penyakit dirinya, pasien ingin cepat sembuh.
Pasien merasa takut akan masa depannya terkait infertilitas jika penyakitnya tak
kunjung membaik.
7) Pola hubungan dengan orang lain
Nn. H berperan sebagai pelajar SMA yang akan memasuki jenjang perkuliahan,
pasien memiliki banyak teman di sekolahnya, pasien juga memiliki hubungan
yang baik dengan keluarganya.
8) Pola reproduksi dan seksual
Pasien memiliki pola menstruasi yang teratur selama 28 hari, menstruasi
berlangsung setiap bulannya selama 9-10 hari, pasien selalu mengalami
disminore berat sehingga pasien sering pingsan saat menahan nyerinya.
9) Pola mekanisme koping
Pasien merasa takut dan cemas akan penyakit yang dideritanya. Ia mengatakan
sering berpikir jauh tentang penyakitnya. Dalam mengatasi masalah pasien
sering bercerita kepada orangtua dan teman temannya untuk mencari solusi dari
permasalahan yang dihadapi
10) Pola nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan tidak ada pantangan dengan nilai budaya dan agama dalam
menjalankan pengobatan dan perawatan di rumah sakit. pasien beragama islam
dan tetap melaksanakan ibadah

D. Analisa Data ( buat dalam bentuk tabel)


Symptom Etiologi Problem
DS : Kontraksi Uterus Nyeri Akut
1. Klien mengeluh nyeri
pada abdomen bawah
hingga menjalar ke bawah
pinggang dan punggung

DO :
1. Klien mengeluarkan
keringat banyak, dan sikap
tubuh menekuk memegang
bagian tubuh yang sakit
2. Wajah tampak menahan
nyeri
3. TD menjadi rendah 90/60

mmHg

P – Penyebab timbulnya
nyeri: disminore karena
adanya kontraksi distritmik
lapisan miometrium
Q – Nyeri dirasakan
meningkat saat aktivitas,
nyeri seperti ditusuk-tusuk
R – Nyeri terjadi pada
daerah sekitar abdomen
bawah hingga menjalar ke
daerah bawah pinggang dan
punggung
S – Skala nyeri 4 – 6. Nyeri
sampai menangis, merintih
dan menekan-nekan bagian
yang nyeri
T – Nyeri timbul
sebelumnya atau bersama-
sama ketika haid, nyeri
sering dan terus-menerus
DS : Imobilitas akibat nyeri Intoleransi Aktivitas
1. Klien mengeluh pusing,
lemas abdomen ketika haid
2. Klien mengatakan tidak
mampu melakukan aktivitas

DO :
1. Klien terlihat lemas,
pucat

Kurang pengetahuan Ansietas


penyebab nyeri abdomen
ketika haid

E. Diagnosa Keperawatan
F. Perencanaan Keperawatan
G. Implementasi
H. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai