NIM. 1941312044
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak-anak hingga orang dewasa, tetapi penyakit ini lebih banyak terjadi pada
anak-anak (Kylie, Terri & Carman, Susan. 2014). Menurut global initiative
for asthma (GINA) tahun 2018, asma didefinisikan sebagai suatu penyakit
saluran pernafasan. Hal ini ditentukan oleh adanya riwayat gejala gangguan
RI, 2017).
Menurut para ahli, prevalensi asma akan terus meningkat. Sekitar 100 -
150 juta penduduk dunia terserang asma dengan penambahan 180.000 setiap
sering dijumpai pada anak. Prevalensi asma telah meningkat dalam beberapa
dekade terakhir baik pada negera berkembang maupun pada negara maju.
menunjukkan bahwa prevalensi gejala asma berkisar dari 1.6-27.2% pada anak
usia 6-7 tahun, dan 1.9-35.5% pada anak usia 13-14 tahun. Sedangkan prevalensi
asma anak di Indonesia sekitar 10% pada anak usia 6-7 tahun dan sekitar 6,5%
Menurut WHO (2015), 235 juta orang menderita asma. Asma bukan
tinggi, namun terjadi di semua negara. Lebih dari 80% kematian asma terjadi
Indonesia mencapai 57,5%. Hal ini menunjukkan masih banyak orang yang
proporsi kekambuhan asma dalam 12 bulan terakhir pada anak umur 5-14
asma yang ditunjukkan oleh fungsi pulmonar yang kembali normal maupun
quick relief dari gejala asthma yang diberikan 2 kali seminggu dipantau
yoga, mahatma, buteyko dan papworth. Teknik pernafasan ini ditujukan tidak
hanya untuk mereka para penderita asthma, namun juga penderita penyakit
lancar dan dapat mengurangi hipoksia, hiperventilasi, dan apnea saat tidur
mengurangi gejala asma namun tidak dapat mengubah fungsi pulmonar pada
mengatasi sesak yang dirasakan anaknya, ibu klien memberikan obat inhalasi
ibu klien merasa cemas dengan hal tersebut karena seringnya kekambuhan
sesak yang dirasakan anaknya jika cuaca dingin terlebih lokasi tempat tinggal
asuhan keperawatan yang diberikan, yaitu pola nafas tidak efektif. Dari
penjelasan latar belakang diatas dan juga masalah keperawatan An.G diatas
B. Rumusan Masalah
karya ilmiah akhir ini adalah: “Literatur Review : Pengaruh Penerapan Terapi
Pernafasan Buteyko terhadap Penurunan Sesak pada Anak dengan Asma
Bronkial?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
bronkial.
D. Manfaat
bronkial
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS DATA
malam, pasien mengalami sesak pada nafasnya, keluhan sesak pada nafasnya
ini tidak disertai dengan keluhan nyeri dada pada pasien. Ny. I mengatakan
36,7oC.
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal
saat ada keluhan saja. Ny. I tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Ny. I
b. Intranatal
An. G lahir dengan umur kehamilan cukup bulan, lahir normal di RS ditolong
oleh dokter kandungan dengan BBL : 3250 gr dan dalam kondisi yang sehat.
c. Postnatal
Pemeriksaan bayi dan masa nifas dilakukan oleh dokter, kondisi pasien
saat itu sehat. ASI sudah diberikan ibu sejak usia 0 bulan sampai 2 tahun.
d. Alergi
Pasien memiliki alergi udara yaitu cuaca dingin, debu dan asap
maupun obat-obatan.
e. Kecelakaan
f. Riwayat Imunisasi
yang diderita dengan keluhan utama yang dirasakan pasien ialah sesak nafas.
Aktifitas yang berat dapat memperberat keluhan sesak pada pasien. Faktor
tinggal pasien sedang musim hujan dan pasien tinggal di wilayah dataran
lainnya adalah debu dan asap rokok. Saat dilakukan pengkajian tidak ada
peningkatan suhu, tidak ada penurunan nafsu makan. Pasien tampak sesak
30x/menit, T : 36,7oC.
yang sama dengan pasien, tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Pasien
mandiri, seperti makan, mandi, dll. An. S masih dibantu oleh ibu dan
c. Psikososial
An. S merupakan anak ketiga dari Ny. R, hubungan klien dengan keluarga
An. S belum memiliki teman sebaya, klien hanya bermain dan berinteraksi
e. Lingkungan Rumah
Lingkungan di rumah klien yaitu dengan pintu dan jendela sering terbuka,
di depan rumah langsung berhadapan dengan jalan raya dan tidak terdapat
- Rambut
Kebersihan : Tampak bersih
Warna : Pirang
Tekstur : Halus
dicabut
d. Mata : Simetris
- Sklera
: Tidak Ikterik
- Konjunctiva
: Tidak Anemis
- Palpebra
- Pupil : Normal
Ukuran : 2 mm
Bentuk : Normal
- Serumen
: Tidak ada pengeluaran
serumen
- Pendengaran
: Baik
- Sekret
: Tidak ada sekret
- Polip
: Tidak ada polip
g. Mulut
- Kebersihan
: Mulut tampak bersih
- Warna Bibir
: Warna bibir tidak pucat
- Kelembapan
- Inspeksi
: Pergerakan dada simetris
kanan sama
j. Jantung
- Inspeksi
: dinding dada simetris,
LMCS RIC V
- Inspeksi
: Pergerakan dada simetris
- Palpasi
: Fremitus kiri kanan
- Perkusi
- Auskultasi : Sonor
tambahan
l. Perut
- Inspeksi
: Tidak tampak membuncit
- Palpasi
: Hepar dan lien tidak
teraba
- Perkusi
: Tympani
- Auskultasi
pemeriksaan
p. Kulit
- Warna
: Kecoklatan
- Turgor
: Baik
- Integritas
: Normal
kejang
a. DDST
1. Personal Sosial
Membuka pakaian
Menyuapi boneka
Memakai baju
2. Motorik Halus
Mencoret-coret
3. Bahasa
Menunjuk 2 gambar
Kombinasi kata
Menyebut 1 gambar
Bagian badan
Menunjuk 4 gambar
Bicara dimengerti
Menyebut 4 gambar
Mengethaui 1 kegiatan
4. Motorik Kasar
Mundur
Lari
Melompat
b. Status Nutrisi
Berdasarkan hasil perhitungan dari kurva CDC 2000, status gizi pasien
ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun (early
childhood). Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga
orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta
kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan
sandal. Kepercayaan orang tua kepada anak pada usia ini untuk
yang mandiri dan percaya diri. Ny. R dalam mendidik anaknya pada usia ini
Karena dengan cara itulah anak akan bisa mengembangkan sikap kontrol
An. S belum mampu melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dll. Namun
frekuensi 1x/hari
di rumahnya
XIV. ANALISA DATA
Data Masalah
DS : Hambatan Rasa
pembengkakan
DO :
S : Skala nyeri 3
DO :
DS :
kunjung membaik
DO : Kurang
Pengetahuan
Permintaan informasi
Pernyataan kesalahpahaman
parotitis
KELUARGA
Keperawatan (NOC)
Nyaman Kenyamanan
Kriteria hasil:
berhubungan Aktivitas :
Kesejahteraan fisik
dengan Tentukan tujuan pasien dan
meningkat
manifestasi klinis keluarga dalam mengelola
dan bersih
Pertimbangkan sumber-sumber
ketidaknyamanan
memfasilitasi kenyamanan
tonjolan/pembengkakan terhadap
Aktivitas :
nyeri
terkena
2. Kerusakan Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
kedalaman luka,
karakteristik,warna
dengan steril
dan prognosis
kepercayaan
2. Kurang Pengetahuan Pengetahuan : Proses Pengajaran : Individu
masalah
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah
Brunner & Suddarth (edisi 8 vol 1). Jakarta : EGC.