Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR

DRAINASE POSTURAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0002/Keperawatan/STIK GIA 3 exp.

Tanggal terbit Ditetapkan


Ketua STIK GIA Makassar
25 November 2017
PROSEDUR TETAP

( Hj. Hasniaty AG. SKp. M.Kep.)

PROSEDUR FISIOTERAPI DADA

PENGERTIAN Pembersihan sekret dengan gaya gravitasi dari bagian bronkus tertentu
dengan menggunakan satu atau lebih dari sepuluh posisi yang berbeda
(Jacob, R, & Tarachnand, 2014)
TUJUAN Mengalirkan sekret dari bagian tertentu cabang-cabang trakeabronkial, baik itu
dari bagian atas, tengah atau bawah paru-paru ke dalam trakea.
KEBIJAKAN / Pasien yang menghasilkan banyak sputum
INDIKASI
KONTRAINDIKASI 1. Faktur iga atau flail chest
2. Tumor paru
3. Empiema
4. Penyakit dinding dada
5. Perdarahan paru/ hemoptisis
6. Kondisi dimana dada sangat nyeri, seperti efusi pleura
7. Tuberkulosis
8. Osteoporosis
9. Tekanan intrakarnial yang meningkat
10. Cedera medula spinalis

TAHAP PERSIAPAN (PRA INTERAKSI)


PROSEDUR KERJA Sebelum melakukan tindakan nafas dalam, perawat perlu ;
1. mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Sebelum berinteraksi dengan klien perawat perlu mengkaji perasaannya
sendiri (perasaan apa yang muncul sehubungan dengan interaksi yang
akan dilakukan, apakah ada perasaan cemas, dan apa yang dicemaskan,
biasanya kecemasan yang muncul: ragu terhadap kemampuan
melakukan tindakan dan tidak terbangunnya rasa saling percaya.
2. Analisis kekuatan dan kelemahan diri dalam berkomunikasi (drainase
postural)
3. Mengumpulkan data tentang klien dengan Cek catatan medik.
4. mengetahui informasi tentang klien minimal nama klien, kondisi klien dan
rencana tindakan yang akan dilakukan dengan mengetahui identitas klien
dan tindakan yang akan dilakukan maka perawat dapat menggunakannya
pada saat interaksi.
5. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien (perawat perlu
merencanakan waktu, tempat dan strategi yang akan digunakan untuk
pertemuan pertama tersebut)
6. cuci tangan
7. Mempersiapkan alat untuk melakukan prosedur drainase postural, yaitu :
a. Handuk
b. Bantal 2 atau 3
c. Tissue
d. Segelas air
e. Sputum pot
8. Berdoa sesuai keyakinan

TAHAP PERKENALAN / ORIENTASI

1 Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, memandang


pasien dan tersenyum sambil menyebut nama pasien, dan memvalidasi
keakuratan data, rencana yang telah dibuat , dan keadaan pasien saat
ini. (Bina rasa saling percaya (perawat harus bersikap terbuka, jujur,
ikhlas menerima klien apa adanya, menepati janji dan menghargai klien)
“baca tehnik komunikasi efektif”
2 Merumuskan kontrak bersama pasien, pada waktu merumuskan kontrak
perawat perlu menjelaskan / mengklarifikasi peranan perawat dan klien.
3 Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien
(pada tahap ini perawat mendorong klien untuk mengungkapkan /
mengekspresikan perasaannya dan pikirannya).
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja pada pasien dan keluarga
5 Meminta kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan nafas dalam
6 Membawa alat dan meletakkannya di samping klien.

Tahap Kerja

1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur pada pasien dan periksa kapan terakhir kali pasien
makan
3. Instruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diafragmatik
4. Posisikan pasien pada posisi drainase postural
5. Tutupi area tersebut dengan handuk
6. Perkusi :
Tepuk dinding dada dengan tangan tertangkup selama 1 sampai 2 menit
pada setiap area paru. Perkusi dari :
a. Iga bawah sampai bahu belakang
b. Iga bawah sampai dada atas depan
Hindari menepuk tulang belakang, hati, ginjal, limpa, payudara, klavikula
atau sternum
7. Vibrasi :
Pindahkan handuk dan letakkan tangan dengan telapak tangan pada area
dada yang akan didrainase dengan satu tangan berada di atas tangan
yang lainnya dan jari-jari dirapatkan atau letakkan tangan saling
bersebelahan
8. Instruksikan pasien untuk menarik napas dalam menghembuskan napas
perlahan lewat bibir yang dikerucutkan dan lakukan pernapasan perut.
9. Tegangkan semua otot-otot tangan dan lengan serta vibrasikan tangan
khususnya bagian bawah telapak tangan dengan tekanan sedang selama
ekspirasi
10. Hentikan vibrasi dan lepaskan tekanan pada saat inspirasi
11. Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru yang
sakit. Setelah 3-4 vibrasi, dorong pasien untuk bantuk atau meniup
dengan kencang dan mengeluarkan sputum ke dalam pot sputum
12. Biarkan pasien beristirahat selama beberapa menit
13. Auskultasi bunyi napas
14. Ulangi siklus sesuai toleransi dan kondisi klinis pasien, biasanya selama
10-15 menit
15. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
16. Bantu perawatan higine oral
17. Cuci tangan

TAHAP TERMINASI

1. Mengakhiri pertemuan dengan baik.: dgn ucapan terima kasih atas


kerjasamanya

2. Kaji status pernafasan pasien

3. Perhatikan karakteristik dahak dan kirim ke lab jika diperlu

4. Kaji bagaimana prosedur yang ditoleransi pasien

5. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada


tempat yang seharusnya

REFFERENSI Jacob, A., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing
Procedures. (E. Huriani & M. C. da Silva, Eds.) (2nd ed.). Tangerang
Selatan: Binarupa Aksara.

Anda mungkin juga menyukai