Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR

FISIOTERAPI DADA & POSTURAL DRAINASE

No. Dokuwdfemen No. Revisi Halaman


0002/Keperawatan/STIK GIA 3 exp.

PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan


Ketua STIK GIA Makassar
16 September 2023

( Dr. Suriani Bahrun, S.Kep.,Ns.M.Kes.)

PROSEDUR FISIOTERAPI DADA

PENGERTIAN Merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi,
vibrasi, dan postural drainage
 Perkusi : pukulan kuat, bukan berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada
dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk
 Vibrasi : Getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat
yang diletakkan datar pada dinding dada klien
 Postural drainage : merupakan salah satu untuk melepaskan sekresi dari
berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya
gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam
sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.
Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lendir klien berubah
warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam
TUJUAN  Perkusi : secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada
dinding bronkus
 Vibrasi : digunakan setelah perkusi meningkatkan turbulesi udara ekspirasi
dan melepaskan mukus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan
perkusi

KEBIJAKAN / Pasien dengan akumulasi secret pada saluran nafas bagian bawah
INDIKASI
TAHAP PERSIAPAN (PRA INTERAKSI)
PROSEDUR KERJA Sebelum melakukan tindakan nafas dalam, perawat perlu ;
1. mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Sebelum berinteraksi dengan klien perawat perlu mengkaji perasaannya
sendiri (perasaan apa yang muncul sehubungan dengan interaksi yang
akan dilakukan, apakah ada perasaan cemas, dan apa yang dicemaskan,
biasanya kecemasan yang muncul: ragu terhadap kemampuan
melakukan tindakan dan tidak terbangunnya rasa saling percaya.
2. Analisis kekuatan dan kelemahan diri dalam berkomunikasi (fisioterapi
dada)
3. Mengumpulkan data tentang klien dengan Cek catatan medik.
4. mengetahui informasi tentang klien minimal nama klien, kondisi klien dan
rencana tindakan yang akan dilakukan dengan mengetahui identitas klien
, dan tindakan yang akan dilakukan maka perawat dapat
menggunakannya pada saat interaksi.
5. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien (perawat perlu
merencanakan waktu, tempat dan strategi yang akan digunakan untuk
pertemuan pertama tersebut)
6. cuci tangan
7. Mempersiapkan alat untuk melakukan prosedur fisioterapi dada, yaitu :
a. Handuk
b. Peniti
c. Bantal 2 atau 3
d. Papan Pengatur posisi
e. Tisu wajah
f. Segelas air
g. Sputum pot
h. Hand rub
i. stetoscope
8. Berdoa sesuai keyakinan

TAHAP PERKENALAN / ORIENTASI

1 Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, memandang


pasien dan tersenyum sambil menyebut nama pasien, dan memvalidasi
keakuratan data, rencana yang telah dibuat , dan keadaan pasien saat
ini. (Bina rasa saling percaya (perawat harus bersikap terbuka, jujur,
ikhlas menerima klien apa adanya, menepati janji dan menghargai klien)
“baca tehnik komunikasi efektif”
2 Merumuskan kontrak bersama pasien, pada waktu merumuskan kontrak
perawat perlu menjelaskan / mengklarifikasi peranan perawat dan klien.
3 Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien
(pada tahap ini perawat mendorong klien untuk mengungkapkan /
mengekspresikan perasaannya dan pikirannya).
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja pada pasien dan keluarga
5 Meminta kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan nafas dalam
6 Membawa alat dan meletakkannya di samping klien.

Tahap Kerja

A. Perkusi

1. Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau


pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan
2. Anjurkan klien tarik nafas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi
3. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit
4. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang
mudah terjadi cedera seperti : mammae, sternum, dan ginjal
B. Vibrasi
1. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada
yang akan di drainage. Satu tangan di atas tangan yang lain dengan
jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara yang lain : tangan bisa
diletakkan secara bersebelahan.
2. Anjurkan klien menarik nafas dalam melalui hidung dan
menghembuskan nafas secara lambat lewat mulut atau pursed lips.
3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan,
dan gunakan hampir semua tumit tangan. Getarkan (kejutan) tangan,
gerakan ke arah bawah. Hentikan getaran jika klien melakukan
inspirasi
4. Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke
dalam tempat sputum
C. Postural Drainage
1. Cuci tangan
2. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan
pengkajian semua area paru, data klinis, dan chest X-ray.
3. Baringkan klien dalam posisi untuk men-drainage area yang
tersumbat
4. Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit
5. Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi
dan vibrasi dada diatas area yang di drainage.
6. Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk.
Bila tidak bisa batuk, lakukan suction. Tampung sputum di sputum pot
7. Minta pasien istirahat sebentar bila perlu
8. Anjurkan pasien minum sedikit air
9. Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat telah terdrainage.
10. Ulangi Pengkajian dada pada semua bidang paru

TAHAP TERMINASI

1 Mengakhiri pertemuan dengan baik, dgn ucapan terima kasih atas


kerjasamanya
2 Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada tempat
yang seharusnya.
3 Mencuci tangan
4 Mencatat semua tindakan yang dilakukan meliputi jam, tanggal,
tindakan yang dilakukan dan respon pasien.

REFFERENSI Asmadi (2008). tehnik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Saleba Medika

Riyadi, Sujono dan Harmoko (2012). standard Operatingf Procedure dalam


Praktik Klinik Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
LEMBAR PENILAIAN

FISIOTERAPI DADA

NILAI Keterangan
NO DESKRIPSI
TAHAP PERSIAPAN 0 1 2
1 mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
2 Analisis kekuatan dan kelemahan diri dalam berkomunikasi
(fisioterapi dada)
3 Mengumpulkan data tentang klien dengan Cek catatan medik.
4 mengetahui informasi tentang klien minimal nama klien, kondisi
klien dan rencana tindakan yang akan dilakukan dengan
mengetahui identitas klien , dan tindakan yang akan dilakukan
maka perawat dapat menggunakannya pada saat interaksi.
5 Merencanakan pertemuan pertama dengan klien (perawat perlu
merencanakan waktu, tempat dan strategi yang akan digunakan
untuk pertemuan pertama tersebut)
6 cuci tangan
7 Mempersiapkan alat untuk melakukan prosedur fisioterapi dada,
yaitu :

TAHAP PERKENALAN / ORIENTASI


1 Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri,
memandang pasien dan tersenyum sambil menyebut nama
pasien, dan memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah
dibuat , dan keadaan pasien saat ini. (Bina rasa saling percaya
(perawat harus bersikap terbuka, jujur, ikhlas menerima klien apa
adanya, menepati janji dan menghargai klien) “baca tehnik
komunikasi efektif”
2 Merumuskan kontrak bersama pasien, pada waktu merumuskan
kontrak perawat perlu menjelaskan / mengklarifikasi peranan
perawat dan klien.
3 Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah
klien (pada tahap ini perawat mendorong klien untuk
mengungkapkan / mengekspresikan perasaannya dan pikirannya)
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja pada pasien dan keluarga
5 Meminta kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan fisioterapi
dada
6 Membawa alat dan meletakkannya di samping klien

TAHAP KERJA
Perkusi
1 Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau
pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan
2 Anjurkan klien tarik nafas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi
3 Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit
4 Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur
yang mudah terjadi cedera seperti : mammae, sternum, dan
ginjal
Vibrasi
1 Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di
area dada yang akan di drainage. Satu tangan di atas tangan
yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi.
Cara yang lain : tangan bisa diletakkan secara bersebelahan.
2 Anjurkan klien menarik nafas dalam melalui hidung dan
menghembuskan nafas secara lambat lewat mulut atau
pursed lips.
3 Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan
lengan, dan gunakan hampir semua tumit tangan. Getarkan
(kejutan) tangan, gerakan ke arah bawah. Hentikan getaran
jika klien melakukan inspirasi
4 Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan
sekret ke dalam tempat sputum
Postural drainage
1 Cuci tangan

2 Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage


berdasarkan pengkajian semua area paru, data klinis, dan
chest X-ray.
3 Baringkan klien dalam posisi untuk men-drainage area yang
tersumbat

4 Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15


menit
5 Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan
perkusi dan vibrasi dada diatas area yang di drainage
6 Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan
batuk. Bila tidak bisa batuk, lakukan suction. Tampung
sputum di sputum pot

7 Minta pasien istirahat sebentar bila perlu


8 Anjurkan pasien minum sedikit air
9 Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat telah
terdrainage.
10 Ulangi Pengkajian dada pada semua bidang paru
TAHAP TERMINASI
1 Mengakhiri pertemuan dengan baik, dgn ucapan terima kasih atas
kerjasamanya
2 Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada
tempat yang seharusnya
3 Mencuci tangan
4 Mencatat semua tindakan yang dilakukan (jam, tanggal
pengambilan tindakan, tindakan dan kondisi klien)
TOTAL NILAI
Ket;
0= Tidak dilakukan

1= dilakukan tidak sempurna


2= dilakukan dengan sempurna

Nilai : Lulus = nilai tertinggi+nilai terendah/2 (setiap stase)


PENILAI ,

Anda mungkin juga menyukai