Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STROKE

Disusun Oleh
Nama : Febriana Ines
NIM: NS2314901040

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar


Program Profesi Ners
2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STROKE

Pokok Bahasan : Stroke


Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian Penyakit Stroke
b. Tanda dan Gejala Stroke
c. Komplikasi dari Stroke
d. Pencegahan dari Stroke
e. Komplikasi dari Stroke
f. Perawatan Pasien Stroke di Rumah
Sasaran : Tn. JG dan Keluarga

A. Latar Belakang
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke
hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan
nutrisi, sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati. Pada
stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan atau
bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah. Sedangkan pada
stroke hemoragik, pembuluh darah pecah dan menyebabkan terhamatnya
aliran darah yang normal serta darah keluar ke jaringan otak.

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu memahami
tentang penyakit stroke dan kekauan sendi yang dialami penderita.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien diharapkan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian Stroke
2. Gejala dan Penyebab Stroke
3. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan
penyakit stroke
4. Penatalaksanaan stroke

D. MATERI
1. Pengertian Stroke
2. Gejala dan Penyebab Stroke
3. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien
dengan penyakit stroke
E. Metode
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Tanya jawab

F. Media
Flipchart
G. Waktu
Hari/Tanggal : 30 Agustus 2023
Pukul :
H. Proses Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Respon peserta
1 5 menit Pendahuluan
- Memberi salam -Menjawab salam
-Menyampaikan pokok bahasan - Menyimak
- Menyampaikan tujuan - memperhatikan
- Melakukan apersepsi
2 15 menit Isi
Penyampaian materi tentang -Memperhatikan
pengertian penyakit stroke, gejala
dan penyebab, makanan yang boleh
dikonsumsi dan tidak boleh
dikonsumsi oleh penderita stroke,
serta penatalaksanaan stroke

3 10 menit Penutup Menyampaika


- Diskusi n jawaban
- Kesimpulan -Mendengarkan
- Evaluasi -Menjawab salam
- Memberikan salam penutup

I. EVALUASI
Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada pasien dan keluarga pasien:
a. Apa pengertian, penyebab Stroke ?
b. Apa gejala dan penyebab penderita Stroke ?
c. Makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita
Stroke ?
d. Bagaimana penatalaksanaan penderita Stroke ?
MATERI PENYULUHAN
STROKE

A. Pengertian Stroke
Stroke adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresi
cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang
berlangsung 24 jam atau lebih, atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran
darah non-traumatik.
Jenis Stroke dibagi menjadi dua, antara lain:
1. Stroke karena perdarahan. Stroke ini terjadi karena satu atau beberapa
pembuluh darah di otak pecah.
2. Stroke karena penyumbatan. Stroke ini terjadi karena pembuluh darah di
otak mengalami penyumbatan oleh kolesterol atau lemak lain sehingga
suplai oksigen ke otak terhambat. Otak tidak dapat bernapas sehingga
fungsi jaringannya terganggu.
B. Bagaimana Tanda dan Gejala Stroke
Gejala stroke tergantung luas dan area otak yang mengalami gangguan stroke.
Gejala Stroke secara umum sebagai berikut:

1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya satu sisi saja)yang


timbul mendadak

2. Gangguan kepekaan pada satu atau lebih anggota badan

3. Perubahan mendadak status mental (bingung, mengigau, koma)

4. Afasia (bicara tidak lancar, ucapan kurang, atau sulit memahami ucapan)

5. Disartria (bicara pelo atau cadel)

6. Gangguan penglihatan atau diplopia (penglihatan dobel)

7. Ataksia (kesulitan gerakan)

8. Vertigo, mual, dan muntah, atau nyeri kepala.


C. Makanan/Diet untuk Pasien Stroke
1. Pasien stroke dianjurkan untuk makan:
a. Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biscuit, bihun
b. Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur
ayam, susu skim
c. Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya
(tahu & tempe)
d. Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat,
toge.
e. Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti
pisang, papaya, manga, jambu biji, melon, semangka.
f. Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan mentega
dalam jumlah terbatas, dan santan encer.
Makanan yan gtidak dianjurkan untuk penderita stroke:
a. Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu
manis
b. Sumber protein hewani: daging sapid an ayam yang berlemak, jeroan,
keju, protein hewani yang diawetkan
c. Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang
diawetkan.
d. Sayuran: Sayuran yan gmengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol,
dan lobak
e. Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian,
nangka, dan buah-buahan yang diawetkan (buah kaleng)
f. Sumber lemak: santan kental dan produk goring-gorengan.

D. Pencegahan
1. Menghindari stres
2. Berhenti merokok
3. Mengurangi konsumsi makanan yang dipantang, memperbanyak makan
sayur dan buah
4. Rajin olahraga
5. Kontrol tekanan darah dan gula darah ke pelayanan kesehatan terdekat
dengan rutin
6. Minum obat teratur sesuai saran dokter

E. Komplikasi
1. Berhubungan dengan sulit bergerak : ada infeksi saluran pernapasan, nyeri
di bagian yang ditekan
2. Berhubungan dengan kelumpuhan sebagian atau seluruh otot : nyeri daerah
punggung dan akibat jatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi/ayan, sakit kepala
F. Perawatan Pasien Stroke di Rumah

1. Persiapan sebelum pasien pulang ke rumah


Setelah kondisi pasien stabil dan fase akut terlampaui, pasien masuk ke fase
pemulihan. Pasien stroke membutuhkan penanganan yang komprehensif,
termasuk upaya pemulihan dan rehabilitasi dalam jangka lama. Keluarga sangat
berperan dalam fase pemulihan ini, sehingga sejak awal perawatan keluarga
diharapkan terlibat penanganan pasien. Perencanaan pulang atau discharge
planning dilakukan oleh dokter, perawat dan anggota tim stroke yang lain,
dengan melibatkan pasien stroke dan keluarga jika memungkinkan. Proses
perencanaan pulang dimulai sejak pasien masuk rumah sakit, termasuk edukasi
kepada pasien dan keluarga.

2. Peran keluarga dalam merawat pasien stroke di rumah


Selama perawatan di rumah, keluarga berperan penting dalam upaya
meningkatkan kemampuan pasien untuk mandiri, meningkatkan rasa percaya
diri pasien, meminimalkan kecacatan menjadi seringan mungkin, serta
mencegah terjadinya serangan ulang stroke.

3. Masalah kesehatan pasien pasca stroke di rumah


Kemungkinan masalah kesehatan yang dialami pasien pasca stroke di rumah
antara lain:
a. Kelumpuhan / kelemahan separo badan atau hemiparese
b. Gangguan keseimbangan duduk atau berdiri
c. Gangguan berbicara dan gangguan berkomunikasi
d. Gangguan menelan
e. Gangguan buang air kecil atau inkontinensia
f. Gangguan buang air besar atau konstipasi
g. Kesulitan mengenakan pakaian
h. Gangguan memori atau daya ingat
i. Perubahan kepribadian dan emosi
4. Merawat pasien stroke di rumah dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Bantu pasien untuk berpindah tempat
Jika pasien masih mengalami gejala sisa seperti kelemahan anggota gerak,
pasien belum mampu bergerak sendiri maka bantulah dia saat ingin berjalan
atau damping pasien untuk menghindari resiko jatuh.
b. Ajak pasien untuk bergerak
Ajak pasien untuk menggerakkan sendi-sendi di tubuhnya setiap hari,
termasuk area yang ‘lemah’. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian
tubuh tersebut. Ini adalah aktivitas tambahan untuk melatih otot dan saraf di
area yang lemah, selain dengan mengunjungi tempat rehabilitasi medis.
c. Bantu pasien untuk makan
Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan atau disfagia.
Beberapa pasien pulang juga masih menggunakan NGT/ Selang makan.
Jadi, bantulah untuk memposisikan pasien duduk dengan lebih tegak ketika
sedang makan. Letakkan makanan pada sisi yang sehat. Hal ini untuk
mencegah terjadinya tersedak, yang bisa membahayakan nyawa.

d. Ajak bicara
Pasien stroke sering kali mengalami gangguan bicara / Afasia. Agar pasien
dapat kembali berkomunikasi dengan lancar, sering-seringlah mengajaknya
mengobrol. Semangati pasien untuk berusaha berbicara dan mengucapkan
kata-kata, gunakan alat bantu untuk berbicara, misal dengan menulis di
kertas.
e. Latih kesehatan otaknya
Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu,
dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya.
f. Ciptakan lingkungan yang aman
Sesuaikan lingkungan dengan derajat keparahan stroke pasien. Ciptakan
lingkungan yang aman namun tetap nyaman bagi pasien, misalnya:
1) Mengatur tempat tidur agar posisinya tidak terlalu tinggi dan
meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien
2) Pastikan juga lantai yang tidak licin, agar pasien tidak mudah terpeleset
atau terjatuh.
3) Bantu mengingatkan jadwal minum obat
4) Ingatkan jadwal kunjungan ke Klinik Rehabilitasi Medis

Anda mungkin juga menyukai