Oleh:
Kelompok 14
1. Rossy Ayu Pratiwi (P17212235004)
2. Feny Dwi A (P17212235057)
3. Yunita Anggraeni (P17212235058)
Jadwal Pelaksanaan :
Acara Waktu
10.00-10.03 10.03-10.13 10.13-10.18 10.18-10.20
Pembukaan
Penyampaian
materi
Sesi tanya
jawab
Penutup
Materi :
1. Pengertian stroke
Cerebrovascular accident (CVA) atau biasa dikenal sebagai stroke, suatu
penyakit neurologis yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak secara
mendadak yang mengakibatkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara,
proses berpikir, dan bentuk kecacatan yang lain akibat gangguan fungsi otak
(Okdiyantino, Sri S, & Setyaningsih, 2019).
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak akut fokal maupun
global akibat terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan (stroke
hemoragik) ataupun sumbatan (stroke iskemik)dengan gejala dan tanda sesuai
bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan
cacat,atau kematian (Usrin, Mutiara, & Yusad, 2011).
2. Penyebab Stroke
Stroke dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut
(Virani,2022):
1) Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko terpenting untuk semua tipe CVA, baik CVA
iskemik maupun CVA perdarahan. Peningkatan risiko CVA terjadi seiring dengan
peningkatan tekanan darah.
2) Penyakit kardiovaskuler
Misalnya emblisme serebral berasal dari jantung seperti penyakit arteri koronaria,
gagal jantung kongestif, MCI, hipertrofi ventrikel kiri. Pada fibrilasi atrium
menyebabkan penurunan cardiac output sehingga perfusi darah ke otak menurun,
otak mengalami kekurangan oksigen dan terjadi CVA.
3) Diabetes mellitus
Orang dengan diabetes melitus lebih rentan terhadap aterosklerosis dan peningkatan
prevalensi proaterogenik, terutama hipertensi dan lipid darah yang abnormal. Pada
penderita diabetes yang mengalami aterosklerosis menyebabkan emboli yang
kemudian menyumbat dan terjadi iskemik, iskemia menyebabkan penurunan perfusi
jaringan otak sehingga terjadi CVA.
4) Merokok
Pada perokok akan terjadi timbunan plak di dalam pembuluh darah yang
menyebabkan aterosklerosis kemudian menyebabkan emboli dan menyumbat
sehingga terjadi iskemik, iskemia menyebabkan penurunan perfusi jaringan otak
sehingga terjadi CVA.
5) Alkoholik
Pada alkoholik menyebabkan hipertensi, penurunan aliran darah ke otak dan kardiak
aritmia seta kelainan motilitas pembuluh darah sehingga terjadi emboli serebral.
6) Peningkatan kolesterol
Kolesterol dapat menyebabkan aterosklerosis kemudian menyebabkan emboli dan
menyumbat sehingga terjadi iskemik, iskemia menyebabkan penurunan perfusi
jaringan otak sehingga terjadi CVA.
7) Obesitas
8) Riwayat kesehatan keluarga yang mengalami CVA
9) Umur
10) Stress emosional
3. Jenis stroke
a. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah pecah sehingga aliran darah
yang seharusnya mengalir secara normal menjadi terhambat. Karena aliran darah
terhambat, maka akan terjadi perembesan darah ke daerah otak hingga merusak
bagian otak yang terkena dan dapat terjadi di seluruh bagian otak. Akibat dari
pembuluh darah yang pecah maka sel otak juga dapat mengalami kerusakan
hingga kematian karena aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak
terhenti (Nabyl, 2012).
b. Stroke iskemik
Stroke iskemik atau stroke non hemoragik merupakan penyumbatan yang
terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak.
Penyumbatan dari proses terjadinya stroke iskemik mengakibatkan terjadinya
suatu arteriosklerosis. Arteriosklerosis adalah suatu keadaan yang terjadi karena
adanya timbunan lemak pada arteri sehingga muncul luka pada dinding arteri.
Luka ini akan menimbulkan gumpalan darah (trombus) yang akan menyebabkan
arteri menyempit (Nabyl, 2012).
5. Pencegahan Stroke
Stroke dapat dicegah melalui hal sebagai berikut:
a. Menghindari stres
b. Berhenti merokok
c. Mengurangi konsumsi makanan yang dipantang misalnya tinggi garam dan
lemak untuk penderita hipertensi, memperbanyak makan sayur dan buah
d. Rajin olahraga
e. Kontrol tekanan darah dan gula darah ke pelayanan kesehatan terdekat dengan
rutin
f. Minum obat teratur sesuai saran dokter
1. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh : minyak yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan (minyak kacang tanah, minyak sawit, minyak jagung,
minyak kedelai, margarine).
2. Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, nunur, roti, gandum, makaroni, pasta,
kentang, ubi, havermout, sereal.
3. Sumber protein : tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan, daging tak
berlemak, ayam tanpa kulit, ikan.
4. Sayuran yang tidak menimbulkan gas : bayam, buncis, labu kuning, labu
siam, wortel, tauge, tomat, kacang panjang.
5. Makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan encer.
6. Makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada digoreng.
1. Bahan makanan yang mengandung lemak jenuh : lemak sapi, babi, kambing,
susu full cream, cream, keju, mentega, minyak kelapa, santan kental,
mayonaise.
2. Daging berlemak dan jeroan : sapi, kambing, babi, otak, limpa, ginjal, hati,
kuning telur, ham, sosis, babat, usus.
3. Minuman yang mengandung soda dan alkohol : arak, bir, soft drink.
REFERENSI
Nabyl (2012) Deteksi Dini Gejala & Pengobatan Stroke : Solusi Hidup Sehat Bebas
Stroke. Yogyakarta: Aulia Publishing.
Okdiyantino, R. G., Sri S, S. F., & Setyaningsih, M. M. (2019). Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Cerebro Vaskular Accident (Cva) Dengan Masalah Resiko
Aspirasi Di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Prodi D-III
Keperwatan Stikes Panti Wahya Malang.
Sari, Dian Eka. 2020. https://rsupsoeradji.id/diet-penyakit-stroke/.
Usrin, I., Mutiara, E., & Yusad, Y. (2011). Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian
Stroke Iskemik Dan Hemoragik Di Ruang Neurologi Di Rumah Sakit Stroke
Nasional (Rrsn) Bukittinggi. Staf Pengajar Departement Kependudukan dan
Biostatika FKM-USU.
Virani, P. M., Wahyuningsih, B. D., & Hariyono, R. (2022). Asuhan Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Cerebrovascular Accident (Cva)
Infark Di Rsud Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto (Doctoral
dissertation, Perpustakaan Universitas Bina Sehat PPNI).