Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
1. Topik penyuluhan : SNH
2. Sasaran : keluarga pasien diruang SOKA RSUD gunung jati
3. Hari : kamis
4. Tanggal : 20 febuari 2020
5. Tujuan :
a. Tujuan umum : setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien mengerti
tentang penyakit SNH
b. Tujuan khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien:
1) Mengetahui pengertian dari SNH
2) Mengetahui penyebab terjadinya SNH
3) Mengetahui tanda dan gejala terjadinya SNH
4) Mengetahui penatalaksanaan SNH di rumah sakit
5) Mengetahui cara mencegah terjadinya SNH
6) Mengetahui komplikasi dari SNH
6. Media
Lefleat
7. Metode
Ceramah dan tanya jawab
8. Kriteria dan evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Keluarga hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang soka
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2) Evaluasi Proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengetahui tentang kolelitiasis yang terjadi
b. Klien dan anggota keluarga yang lain hadir saat pertemuan
KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian SNH  Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab SNH
3. Menjelaskan beberapa tanda  Memperhatikan
dan gejala dari SNH
4. Menjelaskan cara pencegahan  Memperhatikan
SNH
5. Menjelaskan komplikasi  Memperhatikan

 Memperhatikan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih dan  Mendengarkan
salam penutup
9. Materi penyuluhan
A. Pengertian
Stroke non hemoregik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak,
progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau
lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak non straumatik (Arif Mansjoer, 2000).
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan
trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di
pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi iskemia yang menimbulkan
hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arif Muttaqin, 2008).
B. Penyebab
 Trombosis serebral
Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama
trombosis serebral, yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. Tanda-tanda
trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa
pasien dapat mengalami pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan beberapa
mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau
embolisme serebral. Secara umum, thrombosis serebral tidak terjadi dengan tiba-tiba, dan
kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat
mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari.
 Embolisme serebral
Embolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang -cabangnya, yang
merusak sirkulasi serebral. Awitan hemiparesis atau hemiplegia tiba-tiba dengan afasia
atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung atau
pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral.
 Iskemia serebral
Iskemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi ateroma
pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
 Haemorhagi serebral
C. Tanda dan gejala
a. HipertensiHipertensi merupakan faktor risiko stroke yang potensial. Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila
pembuluh darah otak pecah maka timbullah perdarahan otak dan apabila pembuluh
darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel – sel otak
akan mengalami kematian.
b. Diabetes MellitusDiabetes Mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak
yang berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menyempitkan
diameter pembuluh darah tadi dan penyempitan tersebut kemudian akan mengganggu
kelancaran aliran ke otak, yang pada akhirnya akan menyebabkan infark sel – sel otak.
c. Penyakit JantungBerbagai penyakit jantung berpotensi untuk menimbulkan stroke.
Faktor risiko ini akan menimbulkan hambatan/sumbatan aliran darah ke otak karena
jantung melepas gumpalan darah atau sel – sel/jaringan yang telah mati ke dalam
aliran darah.
d. HiperkolesterolemiMeningginya angka kolesterol dalam darah, terutama low density
lipoprotein (LDL), merupakan faktor risiko penting untuk terjadinya arteriosklerosis
(menebalnya dinding pembuluh darah yang kemudian diikuti penurunan elastisitas
pembuluh darah). Peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL (High Density
Lipoprotein) merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner.
e. InfeksiPenyakit infeksi yang mampu berperan sebagai faktor risiko stroke adalah
tuberkulosis, malaria, lues, leptospirosis, dan in feksi cacing.
f. ObesitasObesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
g. MerokokMerokok merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya infark jantung.
h. Kelainan pembuluh darah otakPembuluh darah otak yang tidak normal suatu saat akan
pecah dan menimbulkan perdarahan.
i. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
j. Kontrasepasi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar estrogen
tinggi)
k. Penyalahgunaan obat ( kokain)
l. Konsumsi alcohol
m. Lain – lain, Lanjut usia, penyakit paru – paru menahun, penyakit darah, asam urat
yang berlebihan, kombinasi berbagai faktor risiko secara teori.
D. Penalaksanaan keperawatan
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut:
1) Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan:
a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang
sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.
b. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki
hipotensi dan hipertensi.
2) Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
3) Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.
4) Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien
harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
Pengobatan Konservatif
1) Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (ADS) secara percobaan, tetapi
maknanya pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
2) Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin intra arterial.
3) Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan
agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
Pengobatan Pembedahan
Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral:
1) Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan membuka arteri
karotis di leher.
2) Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling
dirasakan oleh pasien TIA.
3) Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut.
4) Ligasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
E. Cara mencegah SNH
Pencegahan stroke yang efektif dengan cara menghindari faktor resikonya, banyak faktor
resiko stroke yang bisa di modifikasi. Sebagian dari pencegahan stroke caranya:
1) Kontrol tekanan darah. hipertensi merupakan penyebab serangan stroke.
2) Kurangi atau hentikan merokok. Karena nikotin dapat menempel di pembuluh darah dan
menjadi plak, jika plaknya menumpuk bisa menyumbat pembuluh darah.
3) Olahraga teratur. Olahraga teratur bisa meningkatkan ketahanan jantung dan menurunkan
berat badan
4) Perbanyak makan sayur dan buah. Sayur dan buah mengandung banyak antioksidan yang
bisa menangkal radikal bebas, selain itu sayur dan buah rendah kolesterol.
5) Suplai Vitamin E yang cukup. Para peneliti dari Columbia Presbyterian Medical Center
melaporkan bahwa konsumsi vitamin E tiap hari menurunkan resiko stroke sampai 50%
vitamin E juga menghaluskan kulit.
F. Komplikasi SNH
Komplikasi stroke menurut Smeltzer (2002,hal 2131):
1) Komplikasi Dini (0-48 jam pertama)
a. Edema serebri: defisit neurologis cenderung memberat, dapat mengakibatkan
peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan akhirnya menimbulkan kematian.
b. Infark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal.
2) Komplikasi Jangka pendek (1-14 hari pertama)
a. Pneumonia: Akibat immobilisasi lama
b. Infark miokard
c. Emboli paru: Cenderung terjadi 7 -14 hari pasca stroke, seringkali pada saat penderita
mulai mobilisasi.
d. Stroke rekuren: Dapat terjadi pada setiap saat.
3) Komplikasi Jangka panjang
Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskular lain: penyakit vaskular perifer.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta. EGC.
Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances dan Geissler, Alice C. 2000. Edisi 3. Rencana
Asuhan Keperawatan. Jakarta.EGC.
Mansjoer, arief, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid Pertama. Jakarta. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Price, Sylvia A. 1995.Edisi 4. Patofisiologi : Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai