J DENGAN STROKE
NON HEMORAGIK (SNH) dd STROKE HEMORAGIK (SH) DI RUANG
RAWAT INAP BERLIAN RSUD Dr.H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2020
OLEH :
NIM 19.31.1385
T.A 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.J DENGAN STROKE
NON HEMORAGIK (SNH) dd STROKE HEMORAGIK (SH) DI RUANG
RAWAT INAP BERLIAN RSUD Dr.H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2020
OLEH :
NIM 19.31.1385
MENGETAHUI,
I. Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTPA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Barito gang 4 no. 83 Kuala Kapuas
No. RM : 44.45.xx
Diagnosa medis : SNH dd SH
Tanggal masuk : 18 Februari 2020
Tanggal pengkajian : 25 Februari 2020
E. Data psikologis
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelum sakit memiliki watak
yang keras serta pekerja keras. Selama sakit pasien tidak pernah
merasa cemas dengan kondisinya, pasien menerima apapun dengan
kondisinya sekarang
F. Data sosial
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dikeluarga baik,
dengan sanak saudara pun baik.
G. Data spiritual
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering ikut
berdzikir dan bersholawat di mushola terdekat.
H. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : pasien terlihat lemah, kesadaran compos
mentis GCS: 15 (E4,V5,M6).
2. Vital sign :
Tekanan Darah : 130/80 mmhg
Nadi : 103x/menit
Respirasi :24 x/menit
Temperatur :36,3 c
Spo2 : 96%, terpasang o2 nasal kanul 2lpm
3. Sistem pernafasan
Inspeksi :
Pada saat inspirasi dan ekspirasi pergerakan dada pasien
simetris, pola nafas teratur,frekuensi nafas 24 x/menit, dan
tidak ada benjolon atau luka pada bagian dada.
Palpasi :
Pada saat di palpasi getaran taktil premitus teraba jelas.
Perkusi : Terdengar suara sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler.
4. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : Tidak ada sianosis,
Palpasi : Nadi 103 x/menit, iktus cordis teraba,
Perkusi : Pada saat di perkusi tidak melebar jantung, bunyi
jantung saat diperkusi pekak.
Auskultasi: Pada saat di auskultasi irama jantung regular,
bunyi jantung (S1,S2) lup dup dan tidak ada bunyi
tambahan.
5. Sistem Persarafan
1) Tingkat Kesadaran
Nilai GCS : 15
E : 4 (membuka mata secara spontan)
V : 5 (orientasi baik)
M : 6 (mengikuti perintah)
pasien terlihat lemah, kesadaran composmentis pasien
refleks cahaya kanan dan kiri positif.
2) Pemeriksaan Syaraf Kranial
a) Nervus I (Olfaktorius)
Dengan mata tertutup pasien dapat mengidentifikasi bau
minyak kayu putih dengan cara menghindari objek bau
b) Nervus II (Optikus)
Pasien dapat melihat tulisan kecil pulpen di kertas
dalam jarak 15 cm.
c) Nervus III (Okulomotor)
Pupil pasien dapat mengecil saat dilewatkan cahaya
senter hp.
d) Nervus IV (Toklear)
Pasien dapat menggerakan bola mata ke bawah.
e) Nervus V (Trigeminus)
Pasien tidak ada mengalami penurunan dalam
mengunyah
f) Nervus VI (Abdusen)
Bibir atas dan bawah pasien tidak simetris, wajah
sedikit tidak simetris, wajah tampak mencong kekanan
g) Nervus VII (Fasialis)
Bibir atas dan bawah pasien tampak tidak simetris
(muka sedikit mencong kesebelah kanan)
h) Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Pasien dapat mendengar detak jarum jam pada jarak 5
cm pada kedua telinga.
i) Nervus IX (Glosofaringeus)
Tidak dapat terkaji
j) Nervus X (Vagus)
Pasien menelan kurang baik. Namun masih mampu
makan sedikit demi sedikit
k) Nervus XI (Aksesorius)
Pasien dapat menggerakkan kepala dengan normal
l) Nervus XII (Hipoglosus)
Pasien dapat menggerakan lidah ke segala arah
6. Sistem pencernaan
Inspeksi : Tampak tidak ada lesi dan asites pada abdomen
Palpasi : Tidak teraba benjolan disemua kuadran
Perkusi : Bising usus 8 x/menit
Auskultasi: Terdengar timpani disemua kuadran
7. Sistem muskuluskeletal
Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga. Keluarga
mengatakan pasien mengalami kelemahan pada sisi kiri
badan.
Skala otot :
5 3
5 3
Keterangan :
0 : Tidak berkontraksi
1 : Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : Mampu melawan gravitasi penuh/kuat.
8. Sistem integumen
Inspeksi : tampak warna kulit hitam, tidak ada alergi. akral
teraba hangat turgor kulit lebih dari 2 detik tidak ada lesi
atas bawah.
9. Sistem endokrin
Inspeksi : tidak ada pembesar kelenjar tiroid dileher sebelah
kanan/kiri dan tidak ada lesi.
10. Genetelia
Inspeksi : jenis kelamin laki-laki, tidak terpasang alat
invasif kateter.
I. Data penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium 25 Februari 2020
K. Terapi
DO :
1. Semua aktivitas pasien tampak
dilakukan ditempat tidur seperti
makan ditempat tidur
2. Pasien tampak dibantu oleh
anaknya untuk memenuhi ADL
pasien
3. Pasien tampak lemah
4. Tanda- tanda vital sign
Tekanan Darah: 130/80 mmhg
Nadi : 103 x/menit
Respirasi:24 x/menit
Temperatur:36,3 c
Spo2 : 96%, o2 nasal kanul
2lpm
5. Skala otot
5 3
5 3
Keterangan :
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak
tahan lama
5: Mampu melawan gravitasi penuh/kuat.
2. Faktor Resiko Resiko ketidak
1. Pasien mengalami pusing, kadang efektifan perfusi
sakit kepala jaringan serebral
2. Kelemahan pada ektrimitas kiri atas
dan bawah
3. Pasien memiliki riwayat hipertensi
dan vertigo
4. Ttv pasien :
Tekanan Darah: 130/80 mmhg
Nadi : 103 x/menit
Respirasi :24 x/menit
Temperatur :36,3 c
Spo2 : 96%, o2 nasal kanul 2lpm
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. Mengajarkan dan
menganjurkan teknik
ROM kepada pasien
dan keluarga untuk
melemahkan otot-otot
agar tidak kaku
Hasil :
Pasien berlatih ROM
setiap 4 jam sekali.
2 Resiko ketidak 1. Mengkaji adanya S:
efektifan perfusi kebingungan, Keluarga mengatakan “pasien
jaringan serebral perubahan pikiran, sering merasa pusing kadang
berhubungan keluhan pusing gelisah”
dengan Hasil: O:
Peningkatan Keluarga mengatakan
1. TTV:
TIK pasien sering merasa
TD : 135/95 mmhg
pusing dan kadang-
Nadi : 64x/menit
kadang gelisah
Respirasi : 24x/menit
2. Mengkaji tanda-tanda
Temperatur : 36.4 c
vital
Spo2 98%, dengan oksigen
Hasil:
nasal kanul 2 %
Tekanan Darah: 130/80
mmhg A: Masalah belum teratasi
Nadi: 103 x/menit Kriteria hasil:
Respirasi:24 x/menit Circulation Status
Temperatur:36,3 c
Spo2: 96%, o2 nasal IR ER
Indikator
kanul 2lpm 1. Tekanan 4 5
darah sistolik
3. Mengkaji status dan diastolic
pernapasan normal
Hasil: 2. Sakit kepala 3 5
RR: 24 x/ menit, menurun
pernapasan vesikuler, 3. Tidak gelisah
tidak ada suara napas 4. Tidak
4 5
tambahan mengalami
4 5
4. Melakukan penurunan
pemeriksaan pupil, kesadaran
catat ukuran, bentuk, 5. Tekanan nadi
kesamaan, dan reaksi dalam rentang
3 5
terhadap cahaya normal
Hasil: 6. Rata-rata
Reflek pupil (+/+), tekanan darah
3 5
pupil isokor dalam rentang
yang
5. Mengatur posisi kepala diharapkan
agak ditinggikan dan 7. Kelemahan
dalam posisi anatomis ekstrim tidak
3 5
Hasil: ada
Kepala pasien diberikan
posisi 30˚ lebih tinggi
P: L/Intervensi
P: L/Intervensi
1. kaji vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien
saat latihan
2. kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
3. Ajarkan keluarga untuk
mengubah posisi miring kanan-
kiri
IR ER
Indikator
1. Tekanan 3 5
darah sistolik
dan diastolic
normal
2. Sakit kepala 3 5
menurun
3. Tidak gelisah 3 5
4. Tidak 3 5
mengalami
penurunan
kesadaran
5. Tekanan nadi 3 5
dalam rentang
normal
6. Rata-rata 3 5
tekanan darah
dalam rentang
yang
diharapkan
7. Pembesaran
pembuluh
3 5
darah tidak ada
8. Kelemahan
ekstrim tidak
3 5
ada
P: L/Intervensi
1. Hambatan 27 februari S:
mobilitas fisik 2020 Keluarga pasien mengatakan
berhubungan 10.00 tangan pasien masih kaku
dengan WITA digerakan namun kaki paisen sudah
kelemahan, lebih leluasa digerakan
adanya O:
penurunan
1. Pasien mengalami penurunan
kekuatan otot
rentang gerak
2. Pasien tampak dibantu oleh
anaknya untuk memenuhi ADL
pasien seperti makan dan
minum
3. Pasien tampak berbaring di
tempat tidur
4. Semua aktivitas pasien
dilakukan di tempat tidur
5. Skala kekuatan otot pasien:
5 3
5 4
Keterangan :
3 : Mampu melawan gravitasi tapi
tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5: Mampu melawan gravitasi
penuh/kuat
P: L/Intervensi
1. Kaji vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien
saat latihan
2. Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
3. Ajarkan keluarga untuk
mengubah posisi miring kanan-
kiri
4. Ajarkan teknik ROM setiap 4
jam sekali
IR ER
Indikator
1. Tekanan darah 4 5
sistolik dan
diastolic
normal
2. Sakit kepala 4 5
menurun
3. mengalami 4 5
penurunan 4 5
kesadara
4. Tekanan nadi
dalam rentang
normal 4 5
5. Rata-rata
tekanan darah
dalam rentang 3 5
yang
diharapkan
6. Kelemahan 3 5
ekstrim tidak
ada
P: L/Intervensi
1) Kaji adanya kebingungan,
perubahan pikiran, keluhan
pusing
2) Kaji status neurologi dengan
ketat dan bandingkan dengan
nilai normal
3) Kaji tanda-tanda vital
4) Atur posisi kepala ditinggikan
30 derajat lebih tinggi
5) Pertahankan tirah baring
6) Berikan obat sesuai indikasi :
Injeksi Ramipiril 2x20 mg/IV