Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Asuhan Keperawatan Maternitas


Dosen Pembimbing : Anggorowati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.

Disusun oleh:

Nama: Putri Erlina Febrianti


NIM: 22020115130092

Kelas A 15.2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Unit : Puskesmas Ngesrep


Ruang/Kamar : Ruang Pasca Bersalin
Tgl. Masuk : 4 Maret 2018
Tgl. Pengkajian : 5 Maret 2018
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. IDENTIFIKASI
1. BAYI
Nama Inisial : By. Ny. A
Tempat/jam lahir : Puskesmas
Jenis kelamin : Perempuan
2. IBU
Nama Inisial : Ny. A
Umur : 29 tahun
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
Daerah : Jawa Tengah
Asing :-
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat rumah : Jl. Jangli Krajan
3. AYAH
Nama Inisial : Tn. M
Umur : 31 tahun
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
Daerah : Jawa Tengah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat rumah : Jl. Jangli Krajan

4. PENANGGUNG JAWAB
Nama Inisial : Tn.
Alamat : Jl. Jangli Krajan
Hubungan dengan klien : Suami

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi sedikit menggigil setelah dilakukan perawatan. Sesaat setelah
lahir bayi sianosis perifer dan akral dingin, suhu bayi 36,5oC
2. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Riwayat kehamilan/prenatal
Ny. A dengan G3P2A0, lama kehamilan 37 minggu + 2 hari.
HPHT 20 Juni 2017 dan HPL 27 Maret 2018. Saat diukur lingkar
lengan ibu S 26 cm dengan BB 64 kg. Klien sudah 4 kali
memriksakan kehamilannya di Puskesmas Ngesrep (2 kali
Trimester 1, dan 2 kali pada trimester 2). Ny. A sudah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali, yaitu pada usia
kehamilan 2 bulan. Pada saat usia kehamilan 0-5 bulan, Ny. S
sering mual dan muntah, nafsu makan menurun, setiap makan
merasa mual dan memuntahkan apa yang sudah dimakan. Saat
awal kehamilan klien mengalami mual muntah yang membuat BB
klien turun dari 70 menjadi 59 kg. Namun, saat usia kehamilan
lebih dari 5 bulan, nafsu makan membaik dan tidak merasa mual
atau muntah lagi.
b. Riwayat persalinan
Pada tanggal 04 Maret 2018, pukul 10.15 WIB, klien datang ke
Puskesmas Ngesrep dengan keluhan merasa kenceng-kenceng dari
jam 04.00 pagi, kemudian pasien dianjurkan untuk jalan-jalan dan
miring kiri. Pada pukul 13.00, Ny. A merasa kesaitan, dan hasil
pemeriksaan VT menunjukan sudah pembukan 5. Selanjtnya pukul
14.10 pembukaan sudah lengkap kemudian dilakukan amniotomi,
Bayi Ny. A lahir dengan spontan dan menangis kuat pada pukul
14.15 WIB.
Jenis persalinan : Normal spontan
Pertolongan persalinan : Bidan
Usia kehamilan : Postterm Aterm Preterm
Imaturus
Anak ke : Tiga (Hidup : 3 Meninggal : - )
Lama persalinan : Kala I : 10 jam
Kala II : 5 menit
Kala III : 8 menit
Kala IV : 2 jam
Waktu Pecah Ketuban : Pukul 14.10 WIB Amniostomi
Warna air ketuban : Putih keruh tidak berbau
Bayi lahir 30 detik : Menangis Tidak menangis
Inisiasi Menyusui Dini: Dilakukan Tidak dilakukan
Alasan : Setelah melahirkan bayinya, Ny. S ingin
segera bertemu dan menyusui bayinya untuk pertama kali agar
bayinya mendapatkan ASI segera.

APGAR SCORE

NO. KRITERIA 1 MENIT 5 MENIT

1. Appearance 2 2

2. Pulse 2 2
3. Grimace 2 2
4. Activity 2 2
5. Respiratory 2 2
TOTAL 10 10
C. RIWAYAT KEHAMILAN
Antenatal Care : Dokter : - kali
Bidan : 4 kali
Lain-lain : Tidak pernah
Imunisasi TT : 1 kali
Tablet Fe :-
Keluhan : Tidak terkaji
Trimester I : Mual muntah disertai nafsu makan menurun
Trimester II : Mual (sampai bulan ke 5), nafsu makan membaik
Trimester III : Tidak mual muntah, nafsu makan membaik
Kebiasaan waktu hamil
Makan : Sayur-sayuran
Minum : 1500-2000 mL/hari dan susu kehamilan
Obat-obatan : Mengkonsumsi vitamin dan asam folat dari Bidan
Jamu : Tidak pernah
Rokok : Tidak pernah
Penyulit Kehamilan : Tidak pernah

E. ASUHAN KEPERAWATAN SAAT BAYI LAHIR


1. IMD: Dilakukan IMD 15 menit pertama setelah melahirkan
2. Pemberian Suntik Vitamin K
3. Pemberian salep mata antibiotika profilaksis
4. Imunisasi HBO

F. RIWAYAT KESEHATAN
1. Penyakit yang Diderita oleh Ibu
Dari pernyataan klien, klien tidak memiliki penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit menular seperti
TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit lainya seperti
malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan. Klien mengaku hanya
memiliki penyakit maag yang dimiliki sejak klien belum menikah.
2. Riwayat Operasi Ibu
Ny. A tidak pernah melakukan operasi apapun.
3. Penyakit yang Diderita oleh Ayah
Dari pernyataan klien, klien tidak memiliki penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit menular seperti
TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit lainya seperti
malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan.
4. Penyakit yang Diderita Keluarga
Dari pernyataan klien, keluarga klien tidak memiliki penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit
menular seperti TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit
lainya seperti malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan.

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya:
Menerima Menolak
2. Penerimaan suami & keluarga terhadap bayinya:
Menerima Menolak
3. Hubungan ibu dengan suami & keluarga: Kurang Baik Baik
4. Keluarga yang masih tinggal serumah : Mertua Kakak kandung

H. RIWAYAT SOSIAL CULTURAL


Adat istiadat yang dilakukan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas:
Dalam keluarga Ny. A tidak boleh makan-makanan yang amis setelah
melahirkan.
I. NUTRISI
ASI, on demand : Ya Tidak
Colostrums : Ya Tidak, Alasan:
J. ELEMINASI
Miksi : Belum Sudah, lebih dari 4 x/24 jam
Mekonium : Belum Sudah, 4 x/24 jam
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning

K. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik Lemah
TTV : Pernafasan : 60 x/menit
HR : 140 x/menit
Suhu : 36,5oC
BB Bayi Lahir : 2800 gr
Lingkar Kepala (LK) : 32 cm
Panjang Badan : 50 cm
PB sekarang : 50 cm
Aktivitas Bayi : Aktif Merintih Tidak menangis
Letargi
Kulit :Normal, berwarna keerahan setelah lahir
Lanugo : Ada Tidak ada
Vernik Caseosa : Ada Tidak ada
Tanda lahir : Tidak ada

a. Kepala
Kepala : Bersih Kotor
Bentuk kepala : Normal Caput suksedanium Cephal
haematoni Hydrocephal Anencephal Makrocephal
Mikrocephal
Sutura : Normal Molage/moulding Melebar
b. Mata
Sclera : Ikterik Tidak ikterik
Conjungtiva : Anemis Tidak anemis
Palpebra : Edema Tidak Edema
Bentuk : Normal Menonjol Cekung Strabismus
Nigtagmus
Perdarahan : Ada Tidak Ada
c. Hidung
Bentuk : Simetris Tidak Simetris
Nafas Cuping Hidung: Ada Tidak ada
d. Mulut
Bentuk : Normal Labio skizis Labio palate
skizis
Kebersihan : Bersih Ada monilial
Luka pada bibir : Ada Tidak ada
Lidah : Kotor Tidak kotor
e. Leher
Glandula thyroidea : Bengkak Tidak Bengkak
Struma : Ada Tidak ada
Torticolis : Ada Tidak ada
f. Dada
Bentuk : Normal Funnel chest Barrel chest
Retraksi : Ada Tidak ada
Clavikula : Normal Abnormal
Bunyi nafas : Vesikuler Bronkovesikuler Whezing
Ronkhi
Bunyi jantung : Normal Rales Mur-mur
g. Abdomen
Bentuk : Normal Skapoid Distensi Omfalokel
Auskultasi abdomen : Tympany Hypertimpany
Bising usus : Terdengar Ada : 3 kali/menit
Perkusi abdomen : Sonor Pekak
Tali pusat : Arteri : 2 buah Vena : 1 buah
Normal Layu
h. Punggung
Bentuk : Normal Lordosis Kiposis Skoliosis
Spina bifida : Ada Tidak ada
Meningocele : Ada Tidak ada
Dimple : Ada Tidak ada
i. Genetalia Laki-Laki
Penis : Normal Hipospadia Epispadi Hemaprodite
Scrotum : Ada Tidak ada Gidrokel
Anus : Ada Atresia ani
j. Ekstremitas Atas dan Bawah
Jumlah jari tangan : Lengkap Tidak lengkap
Jumlah jari kaki : Lengkap Tidak lengkap
Polidaktili : Ada Tidak ada
Paralisis : Ada Tidak ada
Fraktur : Ada Tidak ada
k. Refleks Bayi
1) Refleks Hisap
Ada refleks hisap atau datang kearah rangsangan saat
disentuhkan objek/dimasukkan ke mulut bayi
2) Refleks Moro/Startle
Ada, saat dikejutkan oleh suara atau gerakan tangan bayi akan
mengembangkan tangan dan jari lebar-lebar lalu
mengembalikan dengan cepat seakan-akan memeluk
3) Refleks Genggam (Grasp)
Ada, timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi,
maka bayi akan menutup telapak tangannya
4) Refleks Plantar
Ada, bila telapak kaki disentuh, bayi akan menutup telapak
kakinya
5) Refleks Babinski
Ada, bila bayi dirangsang seperti diberi sentuhan pada telapak
kaki ibu jari akan bergerak keatas dan jari-jari lain seperti
membuka
6) Refleks Rooting
Ada, saat ada stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut bayi
memutar kepalanya seperti mencari putting susu.
I. ANALISA DATA
Data Fokus Problem Etiologi
DO: Kesiapan meningkatkan -
- Refleks hisap bayi pemberian ASI (00106)
bagus
DS:
- Ny. S mengatakan
kesiapan untuk
meningkatkan
kemampuan ASI
eksklusif
DS: - Risiko ketidakseimbangan Proses adaptasi bayi
suhu tubuh terhadap lingkungan di
DO:
ekstrauteri
- Bayi sedikit
menggigil setelah
dilakukan perawatan
- Sesaat setelah lahir
bayi sianosis perifer
dan akral dingin
- Suhu 36,5oC
II. PRIORITAS MASALAH
No Tanggal Prioritas Masalah Pembenaran Ttd
1. 4 Maret High Priority: Urgency
2018 Risiko ketidakseimbangan Hipotermia akibat pengeluaran panas secara berlebihan adalah masalah yang
suhu tubuh membahayakan hidup bayi baru lahir. Hipotermia menyebabkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metabolis
anaerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan
berlanjut dengan kematian. Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi
panas seringkali mendekati kapasitas orang dewasa. Akan tetapi
kecenderungan pelepasan panas yang cepat pada lingkungan yang dingin lebih
besar dan sering menjadi suatu keadaan yang membahayakan bayi baru lahir.
Maka dari itu suhu tubuh bayi baru lahir harus dipertahankan dengan cara
memberikan lingkungan yang hangat dan mencegah kehilangan panas tubuh bayi
melalui radiasi, konduksi, konveksi maupun evaporasi.

Medium Priority: Urgency:


Kesiapan meningkatkan ASI Kesiapan ibu dalam memberikan ASI sangat penting karena bayi baru lahir perlu
mendapat perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang
ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain ASI dan
pemberian ASI secara eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa
tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI namun banyak kendala yang
timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi, akan tetapi dengan motivasi ibu/ayah yang kuat, pengetahuan
dasar yang dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus menerus, sabar dan tekun
akan membantu Ibu dalam mempersiapkan kesiapannya dalam memberikan ASI.
Apabila ibu belum siap akan mempengaruhi pemberian ASI untuk anaknya
sehingga ASI yang keluar juga akan terpengaruh (banyak/sedikitnya). Jika ASI
yang keluar sedikit maka akan menganggu pemenuhan nutrisi pada bayi karena
kecukupan gizinya belum tercukupi secara optimal.
Keefektifan intervensi:
Dalam meningkatan kesiapan Ibu dalam pemberian ASI dapat dengan
memberikan edukasi dan konseling mengenai pentingnya pemberian ASI untuk
bayinya, khususnya bayi baru lahir.
III. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Umum Rencana Tindakan Paraf
Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan Mandiri:


keperawatan selama 1x30 menit
Risiko Temperature Regulation
diharapkan risiko ketidakseimbangan
ketidakseimba suhu tidak terjadi pada bayi, dengan 1. Pantau suhu tubuh bayi dan warna kulit bayi. Rasional :
ngan suhu kriteria hasil: Untuk memastikan bayi dalam kondisi suhu tubuh dan warna
tubuh kulit normal
berhubungan 1. Bayi dalam rentang suhu normal

dengan proses 2. Akral bayi hangat 2. Pantau bayi akan adanya tanda-tanda hipotermia (kulit teraba Putri

adaptasi bayi 3. Bayi tidak menggigil dingin, akral dingin, penurunan suhu, sianosis/pucat).

terhadap - Rasional : Dengan mengetahui adanya tanda-tanda hipotermia

lingkungan di pada bayi dapat segera dilakukan tindakan

ekstrauteri Newborn Care

Berikan bayi selimut, penutup kepala, sarung tangan, atau


bedong bayi. Rasional : untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap
hangat

Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Konseling Laktasi Putri


meningkatkan keperawatan selama 7×24 jam - Menyediakan informasi yang akurat mengenai pemberian
pemberian diharapkan ASI eksklusif untuk bayi selama 6 bulan
ASI pada Ny. Ny. S siap meningkatkan pemberian - Mengoreksi kesalahan informasi dan persepsi ibu mengenai
A ASI pemberian ASI eksklusif
dengan kriteria hasil: - Menyarankan ibu untuk menyusui dengan satu payudara
1. Menghindari konsumsi obat-obatan sampai habis, lalu lanjut ke payudara yang lainnya
selama pemberian ASI untuk
bayinya Menurut jurnal “Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Peningkatan
2. Mengetahui keuntungan dari ASI Produksi ASI Ibu Menyusui di Puskesmas Plus Mandiangin”
ekslusif untuk bayi dan ibu Mengajarkan teknik pijat oksitosin yang bermanfaat untuk
3. Ibu merasa puas saat dapat memperlancar dan meningkatkan produksi ASI
memberikan ASI eksklusif untuk
bayinya
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal No. Dx Implementasi Respon Paraf

1. 4 Maret 2018 1 Temperature Regulation Putri

15.00 1. Memantau suhu tubuh bayi dan S: -


warna kulit bayi.
O: Suhu 36,5oC. Kulit bayi kemerah-merahan.

15.10 S: -
2. Memantau bayi akan adanya
O: Suhu 36,5oC. Kulit bayi hangat, akral mulai
tanda-tanda hipotermia (kulit
hangat, masih sianosis perifer.
teraba dingin, akral dingin,
penurunan suhu, sianosis/pucat).

Newborn Care
15.30
1. Memberikan bayi selimut, S : -
penutup kepala, sarung tangan,
O : Setelah diberikan vit K, bayi dipakaikan baju
atau bedong bayi. dan dibedong.

2. Selasa, 5 Maret 2 1. Menyediakan informasi yang S: Ny. A mengatakan bersedia untuk mendapatkan Putri
2018 akurat mengenai pemberian edukasi dari perawat
ASI eksklusif untuk bayi
O: Klien antusias dan Kooperatif
selama 6 bulan
2. Mengoreksi kesalahan
informasi dan persepsi ibu
11.00
mengenai pemberian ASI
eksklusif
3. Menyarankan ibu untuk
menyusui dengan satu
payudara sampai habis, lalu
lanjut ke payudara yang
lainnya
4. Mengajarkan teknik pijat
oksitosin yang bermanfaat
untuk memperlancar dan
meningkatkan produksi ASI

V. EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal No.Dx Evaluasi Paraf

1. Minggu, 4 Maret 2018 1 S: - Putri

15.45 O: Suhu bayi 36,5oC. Kulit bayi kemerah-merahan. Bayi digendong ibu dan
dibedong. Akral bayi mulai hangat.

A: Masalah teratasi

P: Melanjutkan intervensi agar keseimbangan suhu tubuh bayi tetap terjaga

- Temperature regulation

- Newborn care

2. Senin, 5 Maret 2018 S: Klien mengatakan memahami yang disampaikan perawat Putri
O: Klien dapat menyampaikan hasil edukasi yang diajarkan perawat dan
memperagakan pijat payudara

A: Masalah teratasi

P: Klien akan dibantu Ibu Klien untuk melakukan pijat payudara

Anda mungkin juga menyukai