Disusun oleh:
Kelas A 15.2
I. PENGKAJIAN
A. IDENTIFIKASI
1. BAYI
Nama Inisial : By. Ny. A
Tempat/jam lahir : Puskesmas
Jenis kelamin : Perempuan
2. IBU
Nama Inisial : Ny. A
Umur : 29 tahun
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
Daerah : Jawa Tengah
Asing :-
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat rumah : Jl. Jangli Krajan
3. AYAH
Nama Inisial : Tn. M
Umur : 31 tahun
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa
Daerah : Jawa Tengah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat rumah : Jl. Jangli Krajan
4. PENANGGUNG JAWAB
Nama Inisial : Tn.
Alamat : Jl. Jangli Krajan
Hubungan dengan klien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi sedikit menggigil setelah dilakukan perawatan. Sesaat setelah
lahir bayi sianosis perifer dan akral dingin, suhu bayi 36,5oC
2. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Riwayat kehamilan/prenatal
Ny. A dengan G3P2A0, lama kehamilan 37 minggu + 2 hari.
HPHT 20 Juni 2017 dan HPL 27 Maret 2018. Saat diukur lingkar
lengan ibu S 26 cm dengan BB 64 kg. Klien sudah 4 kali
memriksakan kehamilannya di Puskesmas Ngesrep (2 kali
Trimester 1, dan 2 kali pada trimester 2). Ny. A sudah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali, yaitu pada usia
kehamilan 2 bulan. Pada saat usia kehamilan 0-5 bulan, Ny. S
sering mual dan muntah, nafsu makan menurun, setiap makan
merasa mual dan memuntahkan apa yang sudah dimakan. Saat
awal kehamilan klien mengalami mual muntah yang membuat BB
klien turun dari 70 menjadi 59 kg. Namun, saat usia kehamilan
lebih dari 5 bulan, nafsu makan membaik dan tidak merasa mual
atau muntah lagi.
b. Riwayat persalinan
Pada tanggal 04 Maret 2018, pukul 10.15 WIB, klien datang ke
Puskesmas Ngesrep dengan keluhan merasa kenceng-kenceng dari
jam 04.00 pagi, kemudian pasien dianjurkan untuk jalan-jalan dan
miring kiri. Pada pukul 13.00, Ny. A merasa kesaitan, dan hasil
pemeriksaan VT menunjukan sudah pembukan 5. Selanjtnya pukul
14.10 pembukaan sudah lengkap kemudian dilakukan amniotomi,
Bayi Ny. A lahir dengan spontan dan menangis kuat pada pukul
14.15 WIB.
Jenis persalinan : Normal spontan
Pertolongan persalinan : Bidan
Usia kehamilan : Postterm Aterm Preterm
Imaturus
Anak ke : Tiga (Hidup : 3 Meninggal : - )
Lama persalinan : Kala I : 10 jam
Kala II : 5 menit
Kala III : 8 menit
Kala IV : 2 jam
Waktu Pecah Ketuban : Pukul 14.10 WIB Amniostomi
Warna air ketuban : Putih keruh tidak berbau
Bayi lahir 30 detik : Menangis Tidak menangis
Inisiasi Menyusui Dini: Dilakukan Tidak dilakukan
Alasan : Setelah melahirkan bayinya, Ny. S ingin
segera bertemu dan menyusui bayinya untuk pertama kali agar
bayinya mendapatkan ASI segera.
APGAR SCORE
1. Appearance 2 2
2. Pulse 2 2
3. Grimace 2 2
4. Activity 2 2
5. Respiratory 2 2
TOTAL 10 10
C. RIWAYAT KEHAMILAN
Antenatal Care : Dokter : - kali
Bidan : 4 kali
Lain-lain : Tidak pernah
Imunisasi TT : 1 kali
Tablet Fe :-
Keluhan : Tidak terkaji
Trimester I : Mual muntah disertai nafsu makan menurun
Trimester II : Mual (sampai bulan ke 5), nafsu makan membaik
Trimester III : Tidak mual muntah, nafsu makan membaik
Kebiasaan waktu hamil
Makan : Sayur-sayuran
Minum : 1500-2000 mL/hari dan susu kehamilan
Obat-obatan : Mengkonsumsi vitamin dan asam folat dari Bidan
Jamu : Tidak pernah
Rokok : Tidak pernah
Penyulit Kehamilan : Tidak pernah
F. RIWAYAT KESEHATAN
1. Penyakit yang Diderita oleh Ibu
Dari pernyataan klien, klien tidak memiliki penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit menular seperti
TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit lainya seperti
malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan. Klien mengaku hanya
memiliki penyakit maag yang dimiliki sejak klien belum menikah.
2. Riwayat Operasi Ibu
Ny. A tidak pernah melakukan operasi apapun.
3. Penyakit yang Diderita oleh Ayah
Dari pernyataan klien, klien tidak memiliki penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit menular seperti
TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit lainya seperti
malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan.
4. Penyakit yang Diderita Keluarga
Dari pernyataan klien, keluarga klien tidak memiliki penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi, asma, epilepsi, ginjal, dan penyakit
menular seperti TBC, gonorhoe, HIV, hepatitis, kista, dan penyakit
lainya seperti malaria, syphilis, serta penyakit kejiwaan.
G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya:
Menerima Menolak
2. Penerimaan suami & keluarga terhadap bayinya:
Menerima Menolak
3. Hubungan ibu dengan suami & keluarga: Kurang Baik Baik
4. Keluarga yang masih tinggal serumah : Mertua Kakak kandung
K. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik Lemah
TTV : Pernafasan : 60 x/menit
HR : 140 x/menit
Suhu : 36,5oC
BB Bayi Lahir : 2800 gr
Lingkar Kepala (LK) : 32 cm
Panjang Badan : 50 cm
PB sekarang : 50 cm
Aktivitas Bayi : Aktif Merintih Tidak menangis
Letargi
Kulit :Normal, berwarna keerahan setelah lahir
Lanugo : Ada Tidak ada
Vernik Caseosa : Ada Tidak ada
Tanda lahir : Tidak ada
a. Kepala
Kepala : Bersih Kotor
Bentuk kepala : Normal Caput suksedanium Cephal
haematoni Hydrocephal Anencephal Makrocephal
Mikrocephal
Sutura : Normal Molage/moulding Melebar
b. Mata
Sclera : Ikterik Tidak ikterik
Conjungtiva : Anemis Tidak anemis
Palpebra : Edema Tidak Edema
Bentuk : Normal Menonjol Cekung Strabismus
Nigtagmus
Perdarahan : Ada Tidak Ada
c. Hidung
Bentuk : Simetris Tidak Simetris
Nafas Cuping Hidung: Ada Tidak ada
d. Mulut
Bentuk : Normal Labio skizis Labio palate
skizis
Kebersihan : Bersih Ada monilial
Luka pada bibir : Ada Tidak ada
Lidah : Kotor Tidak kotor
e. Leher
Glandula thyroidea : Bengkak Tidak Bengkak
Struma : Ada Tidak ada
Torticolis : Ada Tidak ada
f. Dada
Bentuk : Normal Funnel chest Barrel chest
Retraksi : Ada Tidak ada
Clavikula : Normal Abnormal
Bunyi nafas : Vesikuler Bronkovesikuler Whezing
Ronkhi
Bunyi jantung : Normal Rales Mur-mur
g. Abdomen
Bentuk : Normal Skapoid Distensi Omfalokel
Auskultasi abdomen : Tympany Hypertimpany
Bising usus : Terdengar Ada : 3 kali/menit
Perkusi abdomen : Sonor Pekak
Tali pusat : Arteri : 2 buah Vena : 1 buah
Normal Layu
h. Punggung
Bentuk : Normal Lordosis Kiposis Skoliosis
Spina bifida : Ada Tidak ada
Meningocele : Ada Tidak ada
Dimple : Ada Tidak ada
i. Genetalia Laki-Laki
Penis : Normal Hipospadia Epispadi Hemaprodite
Scrotum : Ada Tidak ada Gidrokel
Anus : Ada Atresia ani
j. Ekstremitas Atas dan Bawah
Jumlah jari tangan : Lengkap Tidak lengkap
Jumlah jari kaki : Lengkap Tidak lengkap
Polidaktili : Ada Tidak ada
Paralisis : Ada Tidak ada
Fraktur : Ada Tidak ada
k. Refleks Bayi
1) Refleks Hisap
Ada refleks hisap atau datang kearah rangsangan saat
disentuhkan objek/dimasukkan ke mulut bayi
2) Refleks Moro/Startle
Ada, saat dikejutkan oleh suara atau gerakan tangan bayi akan
mengembangkan tangan dan jari lebar-lebar lalu
mengembalikan dengan cepat seakan-akan memeluk
3) Refleks Genggam (Grasp)
Ada, timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi,
maka bayi akan menutup telapak tangannya
4) Refleks Plantar
Ada, bila telapak kaki disentuh, bayi akan menutup telapak
kakinya
5) Refleks Babinski
Ada, bila bayi dirangsang seperti diberi sentuhan pada telapak
kaki ibu jari akan bergerak keatas dan jari-jari lain seperti
membuka
6) Refleks Rooting
Ada, saat ada stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut bayi
memutar kepalanya seperti mencari putting susu.
I. ANALISA DATA
Data Fokus Problem Etiologi
DO: Kesiapan meningkatkan -
- Refleks hisap bayi pemberian ASI (00106)
bagus
DS:
- Ny. S mengatakan
kesiapan untuk
meningkatkan
kemampuan ASI
eksklusif
DS: - Risiko ketidakseimbangan Proses adaptasi bayi
suhu tubuh terhadap lingkungan di
DO:
ekstrauteri
- Bayi sedikit
menggigil setelah
dilakukan perawatan
- Sesaat setelah lahir
bayi sianosis perifer
dan akral dingin
- Suhu 36,5oC
II. PRIORITAS MASALAH
No Tanggal Prioritas Masalah Pembenaran Ttd
1. 4 Maret High Priority: Urgency
2018 Risiko ketidakseimbangan Hipotermia akibat pengeluaran panas secara berlebihan adalah masalah yang
suhu tubuh membahayakan hidup bayi baru lahir. Hipotermia menyebabkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metabolis
anaerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan
berlanjut dengan kematian. Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi
panas seringkali mendekati kapasitas orang dewasa. Akan tetapi
kecenderungan pelepasan panas yang cepat pada lingkungan yang dingin lebih
besar dan sering menjadi suatu keadaan yang membahayakan bayi baru lahir.
Maka dari itu suhu tubuh bayi baru lahir harus dipertahankan dengan cara
memberikan lingkungan yang hangat dan mencegah kehilangan panas tubuh bayi
melalui radiasi, konduksi, konveksi maupun evaporasi.
dengan proses 2. Akral bayi hangat 2. Pantau bayi akan adanya tanda-tanda hipotermia (kulit teraba Putri
adaptasi bayi 3. Bayi tidak menggigil dingin, akral dingin, penurunan suhu, sianosis/pucat).
15.10 S: -
2. Memantau bayi akan adanya
O: Suhu 36,5oC. Kulit bayi hangat, akral mulai
tanda-tanda hipotermia (kulit
hangat, masih sianosis perifer.
teraba dingin, akral dingin,
penurunan suhu, sianosis/pucat).
Newborn Care
15.30
1. Memberikan bayi selimut, S : -
penutup kepala, sarung tangan,
O : Setelah diberikan vit K, bayi dipakaikan baju
atau bedong bayi. dan dibedong.
2. Selasa, 5 Maret 2 1. Menyediakan informasi yang S: Ny. A mengatakan bersedia untuk mendapatkan Putri
2018 akurat mengenai pemberian edukasi dari perawat
ASI eksklusif untuk bayi
O: Klien antusias dan Kooperatif
selama 6 bulan
2. Mengoreksi kesalahan
informasi dan persepsi ibu
11.00
mengenai pemberian ASI
eksklusif
3. Menyarankan ibu untuk
menyusui dengan satu
payudara sampai habis, lalu
lanjut ke payudara yang
lainnya
4. Mengajarkan teknik pijat
oksitosin yang bermanfaat
untuk memperlancar dan
meningkatkan produksi ASI
V. EVALUASI KEPERAWATAN
15.45 O: Suhu bayi 36,5oC. Kulit bayi kemerah-merahan. Bayi digendong ibu dan
dibedong. Akral bayi mulai hangat.
A: Masalah teratasi
- Temperature regulation
- Newborn care
2. Senin, 5 Maret 2018 S: Klien mengatakan memahami yang disampaikan perawat Putri
O: Klien dapat menyampaikan hasil edukasi yang diajarkan perawat dan
memperagakan pijat payudara
A: Masalah teratasi