S
DENGAN NYERI KRONIS
Oleh:
Denny Safiudin
22020120210087
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan saya yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Gerontik Pada Ny.S dengan Nyeri Kronis” bebas dari plagiarisme
dan bukan merupakan hasil karya orang lain. Apabila kemudian hari ditemukan
sebagian atau seluruh bagian dari laporan ini terindikasi plagiarism, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan akademik yang sudah ditetapkan
UNDIP.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan
dari siapapun.
Denny Safiudin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup,
tidak hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan Lestari dkk (2014) Penuaan ini mengalami proses
alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus-menerus, dan
berkesinambungan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan
biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan(Maryam, 2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan pertama adalah
faktor genetik, yang melibatkan perbaikan DNA, respons terhadap stress,
pertahanan terhadap antioksidan. Kedua adalah faktor lingkungan, yang
meliputi pemasukan kalori dan berbagai macam penyakit, salah satu dari
penyakit tersebut adalah arthritis gout (Asam Urat) yang merupakan
penyakit radang sendi akibat terakumulasinya kristalmikroskopik asam
urat atau dikenal dengan sebutan tophi dalam persendian, yang
menimbulkan peradangan. Hal ini dikarenakan tingginya kadar asam urat
dalam darah atau hiperurisemia (Muchtadi, 2013).
Gout Arthritis ini menduduki urutan kedua di Indonesia setelah
osteoartritis, penderita penyakit ini di Indonesia di perkirakan 1,6-
13,6/100.000 orang, prevalensi ini akan meningkat seiring dengan
peningkatan umur.(Ari & Liana, 2016) Penyakit gout yang terjadi pada
lansia ini pada umumnya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dimana
penderita penyakit asam urat tingkat lanjut akan mengalami radang sendi
yang timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Penderita tidur tanpa ada
gejala apapun, namun ketika bangun pagi harinya terasa sakit yang sangat
hebat hingga tidak bisa berjalan. Proses penyakit ini apabila berlanjut,
dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan atau kaki, lutut, dan siku
(Apriyanti, 2013) Pada penderita Gout arthritis biasanya akan timbul
masalah jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada
sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum
ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut akan
menimbulkan nyeri hebat.(Zahara, 2014)
Nyeri merupakan pengalaman sensori nyeri dan emosional tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan
potensial dalam tubuh yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh ataupun
sering disebut dengan istilah distruktif dimana jaringan rasanya seperti di
tusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi, perasaan takut dan mual
(Judha, 2012). Nyeri pada penderita Gout Arthritis saat tidur tanpa
merasakan ada gejala nyeri sedikitpun, namun ketika bangun pagi harinya
terasa nyeri yang sangat hebat hingga tidak bisa berjalan. Proses penyakit
ini apabila berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan
atau kaki, lutut, dan siku (Apriyanti, 2013) Kemudian gejala nyeri yang
dirasakan penderita Gout Arthritis ini juga dapat menyebabkan perubahan
fisiologis yang berpengaruh terhadap penampilan fisik dan menurunnya fungsi
tubuh pada kehidupan sehari-hari. Penderita Gout Arthritis dapat mengalami
gangguan mobilitas fisik, gangguan tidur, bahkan gangguan interaksi sosial.
Sehingga hal tersebut perlu mendapat penanganan tepat dan segera.
(Kowalak,2011)
Berdasarkan hasil pengkajian di rumah Ny. S pada tanggal 29 September
2020 diperoleh hasil bahwa Ny. S mempunyai masalah keperawatan berupa
nyeri kronis. Pasien terlihat seringkali memegangi lutut kananya. Pasien
mengatakan nyeri lutut kanannya sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pada
saat pengkajian pasien telihat menahan rasa sakit saat kaki kanan ditekuk dan
digerakkan, nampak pembengkakan di lutut kanan. Pengkajian yang telah
dilakukan pada Ny.S tentang nyeri dengan menggunakan konsep PQRST,
didapatkan hasil bahwa Ny.S mengalami nyeri pada sendi lutut dengan skala 4
dari rentang 1-10. Ny. S mengatakan nyeri seperti tertusuk dan sering dirasakan
saat ditekuk dan digerakkan. Nyeri akan bertambah apabila Ny.S sedang
beraktivitas terutama saat kaki kanan ditekuk dan digerakkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan gerontik pada Ny.
S sesuai dengan masalah keperawatan yang telah ditemukan serta
memperhatikan proses penuaan yang dilihat dari bio-psiko-spiritual dan
sosial
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny. S meliputi
dimensi biofisik, dimensi psikologis, dimensi fisik, dimensi sosial,
dimensi tingkah laku dan dimensi sistem kesehatan.
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai
hasil pengkajian yang sudah dilakukan pada Ny. S
c. Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah, tujuan dan
kriteria hasil berdasarkan diagnosa keperawatan yang sudah
dirumuskan.
d. Mahasiswa mampu menerapkan intervensi sesuai dengan masalah
yang ditemukan.
e. Mahasiswa mampu menerapkan terapi nonfarmakologis pada
implemantasi yang dilakukan.
f. Mahasiswa mampu merumuskan evaluasi dan rencana tindak lanjut
dari asuhan keperawatan yang sudah diberikan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Lanjut Usia
1. Pengertian
Lanjut usia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang, di
mana manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari
bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua.(Azizah, 2011) Lanjut
usia juga bisa diartikan sebagai tahap lanjut kehidupan manusia yang
ditandai dengan penurunan kemampuan dan fungsi tubuhnya baik secara
fisik maupun psikologis (Munawwarah, 2015).
2. Batasan umur lansia
Menurut World Health Organization (WHO) terdapat 4 kategori lansia
berdasarkan batasan usia
Lansia, yaitu:
a. pertengahan (middle age) : 45 – 59 tahun
b. lanjut (fiderly) : 60 – 74 tahun
c. Lansia tua (old) : 75 – 90 tahun
d. Lansia sangat tua(very old) : > 90 tahun
3. Karakteristik lansia
Menurut Padila (2013), lansia memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berusia lebih dari 60 tahun yang sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU
No.12 tentang kesehatan.
b. Kebutuhan hidup dan masalah yang muncul bervariasi dari rentang
sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial hingga spiritual,
serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
c. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.
4. Tugas perkembangan lansia
Menurut Potter & Perry (2005) tugas perkembangan lansia sebagai
berikut:
a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
b. Mempersiapkan diri untuk pensiun.
c. Membentuk hubungan Dinik dengan orang seusianya.
d. Mempersiapkan kehidupan baru.
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial serta masyarakat
secara santai.
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangannya.
5. Perubahan pada lansia
Perubahan fisik yang terjadi pada seorang lansia secara fisik meliputi
perubahan dari tingkat sel keseluruhan sistem organ, antara lain sebagai
berikut: (Maryam, et al, 2008)
a. Perubahan fisik
1) Sistem respirasi
B. Nyeri Kronis
1. Definisi
Menurut PPNI (2016) Nyeri kronis merupakan pengalaman
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung
lebih dari 3 bulan, sedangkan menurut NANDA (2018-2020),
Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan
sebagai suatu kerusakan. Rasa nyeri yang tiba-tiba atau lambat
dengan intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau
berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung lebih dari 3 bulan.
2. Faktor yang Berhubungan
Faktor yang berhubungan menurut NANDA (2018-2020) yaitu
agen pencedera, malnutrisi, gangguan muskuloskeletal kronis,
isolasi sosial, kerusakan sistem saraf, distress emosi, cedera otot,
gangguan metabolik, keletihan, ketidakseimbangan
neurotransmiter, dan kompresi otot.
3. Pengkajian Nyeri
Pengkajian nyeri adalah suatu proses dialog antara pasien dan
tenaga kesehatan tentang tiga hal: deskripsi nyeri dan
intensitasnya, respon pasien terhadap nyeri, serta dampak nyeri
terhadap kehidupan pasien.(Powell, 2010) Berikut adalah bentuk
pengkajian nyeri PQRST:
a. Provokes and Palliatet (P)
Apa penyebab nyeri? Apa yang mengurangi nyeri? Apa saja
pengobatan yang sudah diterima dan apakah obat diminum
dengan rutin? Apa yang memperburuk nyeri?
b. Quantity (Q)
Bagaimana deskripsi nyerinya? Tajam? Tumpul? Seperti rasa
tertusu/terbakar/diremas-remas?
c. Region and radiation (R)
Dimana lokasi nyeri? Apakah hanya pada satu tempat? Apakah
menjalar? Ke mana? Apakh nyeri muncul di tempat lain?
d. Severity (scale) (S)
Bagimana intensitasnya? Bagaimana pengaruh nyeri terhadap
tidur, fungsi fisik, kemampuan bekerja, ekonomi, mood,
kehidupan keluarga, kehidupan sosial dan seks?
e. Time (T)
Kapan nyeri tersebut mulai muncul? Apakah muncul terus
menerus atau hilang timbul? Berapa lama munculnya? Kapan
hilang? Kapan timbul? Apakah bisa tidur di malam hari?
Apakah mengganggu aktivitas di siang hari? Apakah nyeri saat
bergerak?
4. Penatalaksanaan
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi nyeri yaitu menggunakan manajemen nyeri.
Menurut PPNI (2016) definisi dari manajemen nyeri yaitu
mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitam dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan, hingga berat dan konstan. Tindakannya
sebagai berikut:
a. Observasi:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
b. Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
(tens, hypnosis, akupresur, terapi musik, terapi piajt,
aromaterapi, kompres hangat/dingin dan terapi bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbnagkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
c. Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
C. Risiko Kesepian
1. Definisi
Menurut Sears, et al. (2006:212) bahwa kesepian menunjuk pada
kegelisahan subjektif yang kita rasakan pada saat hubungan sosial
kita kehilangan ciri-ciri pentingnya. Hal ini bisa bersifat
menyenangkan atau tidak menyenangkan, kesepian mencerminkan
isolasi sosial yang dirasakan atau terbuang, sedangkan menurut
NANDA 2018-2020, risiko kesepian yaitu rentan mengalami
ketidaknyamanan yang berkaitan dengan keinginan atau
kebutuhan untuk melakukan lebih banyak kontak dengan orang
lain, yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Faktor Risiko
Deprivasi afek, deprivasi emosional, isolasi fisik, isolasi sosial
3. Bentuk-bentuk Kesepian
Sears et al. (2009: 215) membedakan dua tipe kesepian,
berdasarkan hilangnya ketetapan sosial tertentu yang dialami oleh
seseorang yaitu:
a) Kesepian emosional
Timbul dari ketiadaan figure kasih sayang yang intim, seperti
yang biasa diberikan oleh orang tua kepada anaknya atau yang
bias diberikan tunangan atau teman akrab kepada seseorang.
b) Kesepian sosial
Terjadi bila orang kehilangan rasa terintegrasi secara sosial
atau teritegrasi dalam suatu komunikasi, yang bisa diberikan
oleh sekumpulan teman atau rekan kerja.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesepian
Ada dua faktor yang mendorong kesepian (Cheryl & Parello 2008)
yaitu:
a) Faktor situasional
b) Faktor characterological
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Lansia : Ny. S
2. Usia : 74 thn
3. Agama : Islam
4. Suku : Jawa
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Pendidikan : Sekolah Dasar
7. Riwayat Pekerjaan : Pedagang
8. Status Perkawinan : Menikah
B. Dimensi Biofisik
1. Riwayat Penyakit (Dalam 6 bulan terakhir)
Pasien mengatakan “keluhanku 6 bulan terkahir yo iki mas,
sikilku sik tengen loro, ditekuk dengkule kroso loro, rodo aboh”
5. Riwayat Vaksinasi
Pasien mengatakan “aku ra ngerti mas divaksin opo ora, ngertine mbiyen pas
cilik yo imunisasi”
C. Status Gizi
Berat badan : 44 kg
Panjang lutut : 44 cm
Tinggi badan : 84,89 - (0,24 x 74) + (1,83 x 44)
80,52. : 84,89 – 21,12 + 75,03
: 147,65 cm
IMT : BB/TB2
: 20,091 (normal)
Kategori IMT
Kurang < 18,5
Normal 18,5-25,0
Lebih > 25,0
D. Masalah Kesehatan Terkait Status Gizi
a. Masalah Pada Mulut
Pasien mengatakan “untune wes podo copot mas, iki tinggal sebagian sik
utuh, iki aku yo ora nganggo untu pasangan.”
Keterangan:
41-56 : risiko jatuh rendah
21-40 : risiko jatuh sedang
0-20 : risiko jatuh tinggi
Pasien mengatakan : “Ndisik pernah tibo mas, kiro-kiro ya 6
bulan wingi, tibone mergo kepleset”
b. Berpakaian
Pasien dapat berpakaian sendiri, dan dapat mengganti pakaian
setiap mandi pagi dan sore. Pasien mengatakan “aku adus,,
klamben yo iso dewe mas. Kabeh iso tak lakoni dewean ora ono
sik bantu”
d. Toiletting
Pasien dapat melakukan toileting tanpa bantuan orang lain
Pasien mengatakan “aku adus, bak, bab, kabeh dewe mas.
Kabeh iso tak lakoni dewekan, ora pengen ngrepoti anak”
e. Personal Hygiene
Pasien dapat membersihkan dirinya sendiri (mandi) tanpa
bantuan.
Pasien mengatakan “aku adus, sikatan, klamben iso dewe mas.
Kabeh iso tak lakoni dewekan. Ora pengen ngrepoti anak”
f. Mandi
Pasien dapat mandiri secara mandiri
J. Dimensi Psikologi
1. Status Kognitif (SPMSQ (short portable mental state quetionnaire))
Jawaban
Pertanyaan Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini? √
2. Hari apa sekarang ini? √
3. Apa nama tempat ini? √
4. Berapa nomor telepon anda? √
5. Berapa usia anda? √
6. Kapan anda dilahirkan? √
7. Siapa presiden indonesia sekarang? √
8. Siapa presiden sebelumnya? √
9. Siapa nama ibu anda? √
10. 5+6 adalah? √
Jumlah jawaban salah 2 Ny.S tidak mengalami gangguan
intelektual sedang
“aku ditakoni sik gampang yo iseh kelingan mas, nak angel ora iso”
b. Perubahan Perilaku
Pasien lebih sering menyendiri, pasien mengatakan “Aku ki
ngobrol-ngobrol karo tonggo nak pas ono sik mrene wae
mas, biasane gur dewe lungguh nang ngarepan kadang ning
ngarep tv karo nonton tv dewe.”
c. Mood
Pasien mengatakan “Ndisik ki jamane iseh roso kerjane aku
dodolan jamu keliling” Pasien sangat kooperatif data pengkajian,
pasien dapat bercerita dengan penuh semangat.
d. Kesepian
Tidak Kadang-
No Pertanyaan Jarang Selalu
Pernah kadang
1 Apakah anda pernah merasa cocok
√
dengan orang-orang disekitar anda?
2 Apakah anda pernah merasa tidak /
√
kurang memiliki teman?
3 Apakah anda pernah merasa tidak ada
seorang pun yang dapat diandalkan / √
anda mintai tolong?
4 Apakah anda pernah merasa sendiri? √
5 Apakah anda pernah merasa menjadi
bagian dari kelompok teman-teman √
anda?
6 Apakah anda merasa bahwa anda
memiliki banyak persamaan dengan √
orang-orang di sekitar anda?
7 Apakah anda pernah merasa bahwa
√
anda tidak dekat dengan siapapun?
8 Apakah anda pernah merasa bahwa
minat dan ide anda tidak dibagikan √
dengan orang-orang di sekitar anda?
9 Apakah anda pernah merasa ramah /
√
mudah bergaul dan bersahabat?
10 Apakah anda pernah merasa dekat
√
dengan orang lain?
11 Apakah anda pernah merasa
√
ditinggalkan?
12 Apakah anda pernah merasa hubungan
√
anda dengan orang lain tidak berarti?
13 Apakah anda pernah merasa tak
satupun orang mengerti anda dengan √
baik?
14 Apakah anda pernah merasa terasing
√
dari orang lain?
15 Apakah anda dapat menemukan teman
/ persahabatan ketika anda √
menginginkannya?
16 Apakah anda merasa bahwa ada √
seseorang yang benar-benar dapat
mengerti anda?
17 Apakah anda pernah merasa malu? √
18 Apakah anda pernah merasa bahwa
orang-orang banyak di sekitar anda, √
tetapi tidak bersama Anda?
19 Apakah anda merasa bahwa ada orang √
yang dapat anda ajak bicara (ngobrol)
?
20 Apakah anda merasa bahwa ada orang
yang dapat anda andalkan / dimintai √
tolong?
NILAI : Tidak Pernah 1, Jarang 2, Kadang-kadang 3, Selalu 4
TOTAL SKOR: 57 (Kesepian Sedang)
Keterangan:
20-34 : tidak kesepian
35-49 : kesepian rendah
50-64 : kesepian sedang
65-80 : kesepian berat
K. Dimensi Fisik
1. Luas Rumah
Luas tanah adalah ± 100 m2, sedangkan luas bangunan adalah ± 90 m2
2. Keadaan Lingkungan di Rumah
a. Penerangan
Penerangan ruang baik, setiap ruangan terpasang lampu, terdiri
dari 7 lampu, lampu emergency tidak ada. Ketika siang hari
lampu dimatikan dengan kondisi tirai dibuka, untuk jendela
rang di buka, banyak dibukanya pintu rumahnya, sirkulasi
udara masuk melalui pintu-pintu rumah dan lubang di atas
jendela, sinar matahari dapat masuk menerangi ruangan.
c. Sirkulasi Udara
Menurut hasil observasi, sirkulasi udara di rumah terdapat 9
pintu, 1 pintu utama, 1 pintu samping rumah, 1 pintu belakang,
2 pintu dapur dan 1 pintu toilet dan 3 pintu kamar. Terdapat
pula ventilasi di atas pintu dan jendela yang terpasang di rumah
pasien.
d. Keamanan
Rumah yang ditempati pasien berada di kampung tidak
memiliki petugas satpam, jika membutuhkan pertolongan
hanya ada 1 anaknya di pagi dan malam hari yang menjaganya.
Kondisi lantai rumah bahan keramik, bagian dapur memakai
lantai plester semen, pegangan untuk pengaman pasien
biasanya perabotan di dalam rumah seperti almari, kursi,
kebanyakan pegangan dinding rumah, alaram keamanan dalam
rumah tidak ada.
e. Sumber Pencemaran
Sumber pencemaran di sekitar rumah terdapat dari depan
rumah yang merupakan jalan kampung yang sering dilewati
warga, sehingga terdapat banyak debu berterbangan.
L. Dimensi Sosial
1. Hubungan Lansia Dengan Anggota Keluarga
Pasien mengatakan “aku ning omah biasane karo anakku
wedok mas, anak liyane wes omah dewe-dewe, kadang ya putu-
putuku dolan rene, bapak ibu wes meninggal, bojoku ya wes
meninggal”
2. Hubungan Antara Lansia Dengan Komunitas
Pasien mengatakan “aku nak karo tetangga sik sak umuran ning
masyarakat ya biasa-biasa wae mas, ngobrol seperlune, ora tau
musuhan, wes tua wayahe podo sadar dewe-dewe, biasane ngobrol ya
nak ono sik lewat kene”
3. Hubungan Lansia Dengan Care Giver Utama Keluarga
Pasien mengatakan “aku ning omah iki ya karo anakku sik paling cilik
dewe mas, anak wedok dewe durung nikah, sik biasa ngurusi aku
mbendinane, hubungane ya apik-apik wae karo aku, bocahe manut
karo aku”
4. Kegiatan Organisasi Sosial
Pasien mengatakan “organisasi sosial ya ora melu mas, paling
ya alon-alon ning masjid jama’ah sholat, kabeh biasa wae iso
nrimo sopo wae”
2. Pola Tidur
3. Pola Eliminasi
a. BAK
Keterangan Saat dikaji
Frekuensi 5-6 kali sehari
Warna Kuning
Bau Khas urin
Perasaan Lega
b. BAB
Keterangan Saat dikaji
Frekuensi 1 kali dalam sehari
Warna Kuning
Bau Khas
Konsistensi Lembek
4. Kebiasaan Buruk Lansia
Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk seperti mabuk alkohol,
merokok, maupun narkoba.
5. Pelaksanaan Pengobatan
Pasien mengatakan “yen loro aku wes ra iso nahan ya tak obatke
ning mantri mas, biasane obat tak ombe nganti entek.”
6. Kegiatan Olahraga
Pasien mengatakan “aku suwe ora olahraga mas, ora betah
dengkule loro“.
7. Rekreasi
Pasien berkata “hiburane ya lungguh ning ngarepan, kadang ya
hiburane tv karo nak ono putu dolan mrene.”
8. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan oleh pasien dan anaknya.
O. Pemeriksaan Fisik
Masalah
No Bagian/region Hasil Pemeriksaan Keperawatan Yang
Muncul
P. Pengkajian Nyeri
Pasien mengatakan “dengkule loro mas, ki nganti abuh”
P: Pasien mangatakan “dengkule loro mas, nak tak gawe
nekuk”
Q: Pasien mangatakan “ rasane ki senut-senut ngono
mas”
R: Pasien mangatakan “lorone nang dengkul tengen
mas”
S: Pasien mangatakan “lorone rasane yo loro senut-senut
mas” (nyeri skala 4)
T: Pasien mangatakan “ya lorone ki ilang timbul
mas, nak tak pijit-pijit alon ya rodo penak sitik”
II. ANALISA DATA
Tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1 Oktober DS: Nyeri kronis b.d agen pencedera (00133)
2020 - Ny. S mengatakan “dengkule sikil tengen iki loro senut-
senut mas”
- Pengkajian nyeri
P: Pasien mangatakan “dengkule loro mas, ki nganti
abuh”
Q: Pasien mangatakan “ rasane ki senut-senut ngono
mas”
R: Pasien mangatakan “lorone nang dengkul tengen
mas, iki bentuke wis bedo karo sing kiwo, sik tengen
rodo aboh”
S: Pasien mangatakan “lorone rasane senut-senut mas,
nak kanggo nekuk lara” (nyeri skala 4)
T: Pasien mangatakan “ya lorone ki ilang timbul mas, nak
tak pijit-pijit alon ya rodo penak sitik”
- Pasien mengatakan : “dengkulku iki loro ya wes 1 tahunan
ono mas, durung mari-mari.”
- Pasien mengatakan “mlaku ya iseh iso alon-alon mas,
dengkul ketekuk lara”
DO:
- Pasien terlihat memegangi dan mengurut lutut kanannya
- Wajah pasien terlihat mengerutkan dahi menahan rasa nyeri
- Pasien telihat menahan rasa sakit saat lutut kanannya
digerakkan menekuk
- Pengkajian keseimbangan lansia (dengan berg balance
scale) skor 46 ( risiko jatuh rendah)
- Pengkajian resiko jatuh lansia (dengan morse fall scale) skor
65 (≥51 resiko jatuh tinggi)
- Kaki kanan bagian lutut terlihat bengkak
- Kekuatan otot pada kaki 5-4
- Usia pasien 74 tahun
Dampak:
Rasa nyeri yang dirasakan dapat mempegaruhi rasa nyaman pasien dan juga
mempersulit pasien dalam melakukan aktivitas. Selain itu, jika pasien mengalami
kejadian jatuh dapat menimbulkan permasalahan kesehatan baru. Oleh karena itu
perlu penanganan pencegahan supaya lansia tidak mengalami nyeri dan mengurangi
risiko jatuh.
Intervensi:
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian kompres
hanga, kemudian menjaga lingkungan agar tetap aman sehingga meminimalkan
risiko jatuh, apabila pasien mengalami hambatan di tengah perjalanan anjurkan
untuk beristirahat.
Resiko Kesepian Low Urgency:
(00054) Kesepian berhubungan dengan perubahan status mental sehingga menyebabkan
hubungan komunikasi antara pasien dengan orang lain, sehingga hubungan sosial
antara pasien dengan orang lain juga tidak akan terjalin
Dampak:
Kesepian tidak ditangani maka akan berdampak pada psikologis dan hubungan
dengan orang lain
Intervensi:
Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan sosial dan dukungan
emosional dari keluarga
IV. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Keperawatan Tujuan Kode Intervensi
Umum Khusus NIC
1 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan Setelah dilakukan a. Observasi:
Agen pencedera tindakan keperawatan tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi, karakteristik,
(00133) selama 7 hari selama 7 x 30 menit durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
diharapkan pasien diharapkan masalah dan sakala nyeri
memperlihatkan nyeri pada pasien dapat - Identifikasi respon nyeri non verbal
upaya mengurangi teratasi dengan kriteria - Identifikasi faktor yang
nyeri dari skala 4 hasil: memperberat dan meringankan
menjadi tidak nyeri - Tidak terjadi nyeri pada nyeri
lutut kanan pasien - Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
b. Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (kompres
hangat dengan jahe)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
c. Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
2 Risiko Setelah dilakukan 5100 Socialization Enhancement
Kesepian tindakan keperawatan
- Kaji tingkat kesepian lansia
(00054) selama 7 hari
- Motivasi lansia untuk berkomunikasi orang
diharapkan kesepian
lain
lansia berkurang
- Ajak lansia untuk mengikuti kegiatan di
dengan kriteria hasil :
masyarakat
- Skor UCLA - Dorong lansia untuk berkumpul dengan
menurun dari orang lain atau tetangga sekitar
kesepian sedang - Beritahu lansia arti penting orang lain bagi
menjadi kesepian hidup lansia
ringan atau tidak
kesepian Emotional Support
- Lansia mengatakan - Selalu dengarkan ketika lansia
5270
tidak merasa sepi mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia dengan empati
(melibatkan keluarga)
V. IMPLEMENTASI
Hari ke-1
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Jum’at, 2 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengidentifikasi S:
Oktober b.d agen tindakan keperawatan tindakan lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan, “sikil bagian
2020 pukul pencedera selama 7 hari keperawatan durasi, frekuensi, dengkul tengen iki lara mas, nyerine
09.00 WIB (00133) diharapkan pasien selama 7 x 30 kualitas, intensitas yo ilang timbul, nak ditekuk kroso
menit diharapkan dan skala nyeri lara, iki lara rasane senut- senut.”
memperlihatkan
masalah nyeri - Mengidentifikasi - “larane yo nak ditekuk mau mas,
upaya mengurangi nak tak elus-elus karo tak luruske ya
nyeri dari skala 4 pada pasien dapat respon nyeri non
larane ora nemen”
menjadi tidak nyeri teratasi dengan verbal
- “gelem mas dikompres anget
kriteria hasil: - Mengidentifikasi nganggo jahe”
- Tidak terjadi faktor yang - “nyeri sek tak rasake yo
nyeri pada lutut memperberat dan mengganggu aktivitasku mas.”
kanan pasien meringankan nyeri O:
- Mengidentifikasi - Skala nyeri pasien 4, di lutut kanan
pengaruh nyeri pada - Lutut kanan terlihat bengkak
kualitas hidup - Pasien terlihat menahan nyeri ketika
- Mengajarkan dan lutut kanan ditekuk atau digerakkan
memberikan teknik - Ketika berpindah, pasien
non farmakologis perlahan lahan berdiri dan
untuk mengurangi berjalan dengan hati-hati
nyeri (kompres - Pasein dan keluarga kooperatif
hangat dengan jahe) dalam mengikuti penkes
- Mengontrol - Pasien terlihat kooperatif saat
lingkungan yang dilakukan kompres hangat
dengan jahe
memperberat rasa
A: Masalah Nyeri kronis berhubungan
nyeri (suhu dengan agen pencedera belum
ruangan, teratasi
pencahayaan, dan P: Lanjutkan intervensi
kebisingan) - Identifikasi ulang lokasi,
- Memfasilitasi karakteristik, durasi, frekuensi,
istirahat dan tidur kualitas, intensitas dan skala nyeri
- Mempertimbangkan - Identifikasi respon nyeri non verbal
jenis dan sumber - Identifikasi faktor yang
nyeri dalam memperberat dan meringankan
pemilihan strategi nyeri
meredakan nyeri - Identifikasi pengaruh nyeri pada
- Menjelaskan kualitas hidup
penyebab, periode - Ajarkan teknik kompres hangat
dan pemicu nyeri - Kontrol lingkungan yang
(penkes) memperberat rasa nyeri (suhu
- Menjelaskan ruangan, pencahayaan, dan
startegi meredakan kebisingan)
nyeri (penkes) - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Menganjurkan - Pertimbangkan jenis dan sumber
lansia memonitor nyeri dalam pemilihan strategi
nyeri secara mandiri meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Jum’at, 2 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “aku jarang
Oktober Kesepian tindakan kesepian lansia ngobrol karo liyane mas, nang
2020 pukul (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia ngomah yo mung dewean
09.30 WIB 7 hari diharapkan untuk mbendinane, anak mulih sore, nak
kesepian lansia berkomunikasi pas ono tonggo lewat ngajak
berkurang dengan orang lain ngobrol ya mung sekedare, biasane
kriteria hasil : - Mengajak lansia yo meng dewe ning ngarepan
untuk mengikuti lungguh, iki anakku pas prei dadi
- Skor kegiatan di
UCLA menurun iso melu acarane sampean ning
masyarakat kene”
dari - Mendorong
kesepian sedang lansia untuk
menjadi kesepian berkumpul dengan
ringan atau tidak orang lain atau
kesepian tetangga sekitar O :
- Lansia - Memberitahu - Ny.S terlihat jarang mengobrol
mengatakan tidak lansia arti penting
merasa sepi orang lain bagi dengan orang lain
hidup lansia - Ny.S terlihat kurang
- Mendengarkan bersosialisasi dengan orang
ketika lansia
lain, cenderung sendirian di
mengungkapkan
perasaannya rumah
- Mendiskusikan - Ny.S terlihat diam sendirian,
perasaan yang kebiasaan terlihat di depan
dirasakan lansia rumah.
- Memberi - Skor UCLA Ny.M adalah 57
dukungan pada
lansia dengan (Kesepian sedang)
empati A : Masalah belum teratasi
(melibatkan P : Lanjutkan intervensi
keluarga) - Kaji tingkat kesepian klien
- Motivasi lansia untuk
berkomunikasi orang lain
- Ajak lansia untuk mengikuti
kegiatan yang ada di masyarakat
- Dorong lansia untuk berkumpul
dengan orang lain atau tetangga
sekitar
- Beritahu lansia arti penting
orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
kelurga)
Hari ke 2
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Sabtu, 3 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengidentifikasi S:
Oktober b.d agen tindakan tindakan lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan, “ijeh kroso
2020 pencedera keperawatan selama keperawatan durasi, frekuensi, loro mas sikile, bar dikompres
pukul (00133) 7 hari diharapkan selama 7 x 30 kualitas, intensitas wingi rodo penak, tapi iki nyerine
11.00 menit diharapkan dan skala nyeri ijeh podo”
Pasien
WIB masalah nyeri - Mengidentifikasi P: nyeri saat kaki kanan
memperlihatkan
upaya mengurangi pada pasien dapat respon nyeri non ditekuk
nyeri dari skala 4 teratasi dengan verbal Q: seperti ditusuk tusuk
menjadi tidak nyeri kriteria hasil: - Mengidentifikasi R: nyeri lutut kaki kanan
- Tidak terjadi faktor yang S: skala 4
nyeri pada lutut memperberat dan T: hilang timbul
kanan pasien meringankan nyeri O:
- Mengidentifikasi - Pasien sering memegangi
pengaruh nyeri pada lutut kaki kanannya
kualitas hidup - Lutut kanan masih terlihat
- Mengajarkan dan bengkak
memberikan teknik - Saat berjalan masih terlihat
non farmakologis berhati-hati
untuk mengurangi - Terlihat kooperatif saat
nyeri (kompres dilakukan kompres hangat
hangat dengan jahe) dengan jahe
- Mengontrol A: Masalah nyeri kronis berhubungan
lingkungan yang dengan agen pencedera belum
memperberat rasa teratasi
nyeri (suhu ruangan, P: Lanjutkan intervensi
pencahayaan, dan - Identifikasi ulang lokasi,
kebisingan) karakteristik, durasi, frekuensi,
- Memfasilitasi kualitas, intensitas dan skala nyeri
istirahat dan tidur - Identifikasi respon nyeri non
- Mempertimbangkan verbal
jenis dan sumber - Identifikasi faktor yang
nyeri dalam memperberat dan meringankan
pemilihan strategi nyeri
meredakan nyeri - Identifikasi pengaruh nyeri pada
- Menjelaskan kualitas hidup
penyebab, periode - Ajarkan teknik kompres hangat
dan pemicu nyeri - Kontrol lingkungan yang
- Menjelaskan memperberat rasa nyeri (suhu
startegi meredakan ruangan, pencahayaan, dan
nyeri kebisingan)
- Menganjurkan - Fasilitasi istirahat dan tidur
lansia memonitor - Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
nyeri secara
meredakan nyeri
mandiri - Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Sabtu, 3 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “Aku ota tau
Oktober Kesepian tindakan kesepian lansia beda-bedake tonggo mas, kabeh
2020 (00054) keperawatan - Memotivasi lansia tak anggep podo.”
pukul selama 7 hari untuk Aku nek melu kegiatan ning
11.30 diharapkan berkomunikasi mayarakat yo melu seneng, ngobrol
WIB kesepian lansia orang lain yo seperlune pas ketemu”
berkurang dengan - Mengajak lansia O :
kriteria hasil : untuk mengikuti
kegiatan di - Ny.S masih terlihat jarang
- Skor UCLA masyarakat mengobrol dengan orang lain
menurun dari - Mendorong
kesepian sedang lansia untuk - Ny.S masih terlihat kurang
menjadi kesepian berkumpul dengan bersosialisasi dengan orang
ringan atau tidak orang lain atau lain, cenderung sendirian di
kesepian tetangga sekitar rumah
- Lansia - Memberitahu
mengatakan tidak - Skor UCLA Ny.M adalah 56
lansia arti penting
merasa sepi orang lain bagi (Kesepian sedang)
hidup lansia A : Masalah belum teratasi
- Mendengarkan P : Lanjutkan intervensi
ketika lansia - Kaji tingkat kesepian klien
mengungkapkan
perasaannya - Motivasi lansia untuk
- Mendiskusikan berkomunikasi orang lain
perasaan yang
dirasakan lansia - Ajak lansia untuk mengikuti
- Memberi kegiatan yang ada di masyarakat
dukungan pada
- Dorong lansia untuk berkumpul
lansia dengan
empati (melibatkan dengan orang lain atau tetangga
keluarga) sekitar
- Beritahu lansia arti penting
orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Hari ke 3
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Minggu, Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah - Mengidentifikasi S:
4 b.d agen tindakan keperawatan dilakukan lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan, “lorone sikilku
Oktober pencedera selama 7 hari tindakan durasi, frekuensi, tengen wes sudo mas, wingi
2020 (00133) diharapkan keperawatan kualitas, intensitas mbengi anakku tak ceritane
pukul selama 7 x 30 dan skala nyeri kompres hangat jahe”
Pasien
11.00 P: nyeri saat kaki kanan
WIB memperlihatkan upaya menit - Mengidentifikasi
mengurangi nyeri dari diharapkan respon nyeri non ditekuk
skala 4 menjadi tidak masalah nyeri verbal Q: seperti ditusuk tusuk
nyeri pada pasien - Mengidentifikasi R: nyeri lutut kaki kanan
dapat teratasi faktor yang S: skala 3
dengan kriteria memperberat dan T: hilang timbul
hasil: meringankan nyeri O:
- Tidak terjadi - Mengidentifikasi - Pasien masih terlihat
nyeri pada pengaruh nyeri pada memegangi lutut kaki kanannya
lutut kanan kualitas hidup - Lutut kanan masih terlihat
pasien - Mengajarkan dan bengkak
memberikan teknik - Terlihat kooperatif saat
non farmakologis dilakukan kompres hangat
untuk mengurangi dengan jahe
nyeri (kompres A: Masalah nyeri kronis berhubungan
hangat dengan jahe) dengan agen pencedera belum
- Mengontrol teratasi
lingkungan yang P: Lanjutkan intervensi
memperberat rasa - Identifikasi ulang lokasi,
nyeri (suhu ruangan, karakteristik, durasi, frekuensi,
pencahayaan, dan kualitas, intensitas dan skala nyeri
kebisingan) - Identifikasi respon nyeri non
- Memfasilitasi verbal
istirahat dan tidur - Identifikasi faktor yang
- Mempertimbangkan memperberat dan meringankan
nyeri
jenis dan sumber - Identifikasi pengaruh nyeri pada
nyeri dalam kualitas hidup
pemilihan strategi - Ajarkan teknik kompres hangat
meredakan nyeri - Kontrol lingkungan yang
- Menjelaskan memperberat rasa nyeri (suhu
penyebab, periode ruangan, pencahayaan, dan
dan pemicu nyeri kebisingan)
- Menjelaskan startegi - Fasilitasi istirahat dan tidur
meredakan nyeri - Pertimbangkan jenis dan sumber
- Menganjurkan nyeri dalam pemilihan strategi
lansia memonitor meredakan nyeri
nyeri secara mandiri - Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Minggu, Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “Aku nak
4 Kesepian tindakan kesepian lansia ngobrol ya biasane karo anakku
Oktober (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia wedok mas.”
2020 7 hari diharapkan untuk
pukul Mau anakku sik nomer siji mrene
kesepian lansia berkomunikasi karo putuku, seneng mas, iso ono
01.30 berkurang dengan orang lain
WIB sik diajak ngobrol, iso guyon”
kriteria hasil : - Mengajak lansia
O :
untuk mengikuti
- Skor UCLA kegiatan di - Ny.S sudah mencoba ngobrol
menurun dari masyarakat
kesepian sedang dengan orang lain dalam hal ini
- Mendorong
menjadi kesepian lansia untuk anak dan cucunya
ringan atau tidak berkumpul dengan
kesepian - Di rumah Ny.S sudah mulai
orang lain atau
- Lansia mengatakan tetangga sekitar ada keterlibatan keluarga
tidak merasa sepi - Memberitahu lansia dalam hal memberi dukungan
arti penting orang - Ny. S sudah memperlihatkan
lain bagi hidup rasa senangnya dengan banyak
lansia bercerita kalau anak dan
- Mendengarkan cucunya hari ini datang ke
ketika lansia rumahnya.
mengungkapkan
- Skor UCLA Ny.M adalah 54
perasaannya
- Mendiskusikan (Kesepian sedang)
perasaan yang A : Masalah belum teratasi
dirasakan lansia P : Lanjutkan intervensi
- Memberi dukungan - Kaji tingkat kesepian klien
pada lansia dengan
empati (melibatkan - Motivasi lansia untuk
keluarga) berkomunikasi orang lain
- Ajak lansia untuk mengikuti
kegiatan yang ada di masyarakat
- Dorong lansia untuk berkumpul
dengan orang lain atau tetangga
sekitar
- Beritahu lansia arti penting
orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Hari ke 4
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Senin, 5 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah - Mengidentifikasi S:
Oktober b.d agen tindakan dilakukan lokasi, - Pasien mengatakan, “iki dengkul
2020 pukul pencedera keperawatan selama tindakan karakteristik, tengenku tak tekuk lorone yo podo
09.00 WIB (00133) 7 hari diharapkan keperawatan durasi, frekuensi, wingi mas, iki aku ditukoke jahe
Pasien selama 7 x 30 kualitas, intensitas karo anakku kanggo latihan
memperlihatkan menit dan skala nyeri kompres dewe”
upaya mengurangi diharapkan - Mengidentifikasi P: nyeri saat kaki kanan
nyeri dari skala 4 masalah nyeri respon nyeri non ditekuk
menjadi tidak nyeri pada pasien verbal Q: seperti tertusuk
dapat teratasi - Mengidentifikasi R: nyeri lutut kaki kanan
dengan kriteria faktor yang S: skala 3
hasil: memperberat dan T: hilang timbul
- Tidak terjadi meringankan nyeri O:
nyeri pada - Mengidentifikasi - Pasien saat menekuk tutut
lutut kanan pengaruh nyeri kanannya sudah terlihat tidak
pasien pada begitu menahan nyeri
kualitas hidup - Bengkak di lutut kanan sudah
- Mengajarkan dan berkurang
memberikan teknik - Terlihat kooperatif saat
non farmakologis dilakukan kompres hangat
untuk mengurangi dengan jahe
nyeri (kompres A: Masalah nyeri kronis berhubungan
hangat dengan jahe) dengan agen pencedera belum
- Mengontrol teratasi
lingkungan yang P: Lanjutkan intervensi
memperberat rasa - Identifikasi ulang lokasi,
nyeri (suhu karakteristik, durasi, frekuensi,
ruangan, kualitas, intensitas dan skala nyeri
pencahayaan, dan - Identifikasi respon nyeri non
kebisingan) verbal
- Memfasilitasi - Identifikasi faktor yang
istirahat dan tidur memperberat dan meringankan
- Mempertimbangka nyeri
n jenis dan sumber - Identifikasi pengaruh nyeri pada
nyeri dalam kualitas hidup
pemilihan strategi - Ajarkan teknik kompres hangat
meredakan nyeri - Kontrol lingkungan yang
- Menjelaskan memperberat rasa nyeri (suhu
penyebab, periode ruangan, pencahayaan, dan
dan pemicu nyeri kebisingan)
- Menjelaskan - Fasilitasi istirahat dan tidur
startegi meredakan - Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri nyeri dalam pemilihan strategi
- Menganjurkan meredakan nyeri
lansia memonitor - Jelaskan penyebab, periode dan
nyeri secara pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
mandiri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Senin, 5 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “yo biasa
Oktober Kesepian tindakan kesepian lansia mas, aku ngobrole yo nak
2020 pukul (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia anakku wes ning omah, Lumayan
09.30 WIB 7 hari diharapkan untuk seneng mas, mau ono tanggaku
kesepian lansia berkomunikasi dolan mrene, iso ngobrol, tapi yo
berkurang dengan orang lain
ora suwe
kriteria hasil : - Mengajak lansia
”
untuk mengikuti
- Skor UCLA O :
kegiatan di
menurun dari masyarakat - Ny.S sudah mulai ngobrol
kesepian sedang - Mendorong
menjadi kesepian dengan orang lain
lansia untuk
ringan atau tidak berkumpul dengan - Ny.S terlihat sendirian di
kesepian orang lain atau rumah.
- Lansia tetangga sekitar - Klien tampak senang
mengatakan tidak - Memberitahu
mengikuti pembuatan vidio
merasa sepi lansia arti penting
orang lain bagi intervensi
hidup lansia - Skor UCLA Ny.M adalah 53
- Mendengarkan (Kesepian sedang)
ketika lansia
mengungkapkan A : Masalah belum teratasi
perasaannya P : Lanjutkan intervensi
- Mendiskusikan - Kaji tingkat kesepian klien
perasaan yang - Motivasi lansia untuk
dirasakan lansia
- Memberi berkomunikasi orang lain
dukungan pada - Ajak lansia untuk mengikuti
lansia dengan kegiatan yang ada di masyarakat
empati
(melibatkan - Dorong lansia untuk berkumpul
keluarga) dengan orang lain atau tetangga
sekitar
- Beritahu lansia arti penting
orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Hari ke 5
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Selasa, 6 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah - Mengidentifikasi S:
oktober b.d agen tindakan dilakukan lokasi, - Pasien mengatakan, “alhamdulillah
2020 pukul pencedera keperawatan selama tindakan karakteristik, lara dengkul tengenku wes sudo
08.00 WIB (00133) 7 hari diharapkan keperawatan durasi, frekuensi, akeh mas, saiki ditekuk lumayan
Pasien selama 7 x 30 kualitas, intensitas penak, ora koyo wingi-wingi, tapi
memperlihatkan menit dan skala nyeri aku mlaku yo iseh alon-alon,
upaya mengurangi diharapkan - Mengidentifikasi wingi, mengko pengen jajal
nyeri dari skala 4 masalah nyeri respon nyeri non kompres anget dewe mas”
menjadi tidak nyeri pada pasien verbal P: nyeri saat kaki kanan
dapat teratasi - Mengidentifikasi ditekuk
dengan kriteria faktor yang Q: seperti tertusuk
hasil: memperberat dan R: nyeri lutut kaki kanan
- Tidak terjadi meringankan nyeri S: skala 2
nyeri pada - Mengidentifikasi T: hilang timbul
lutut kanan pengaruh nyeri O:
pasien pada - Pasien saat menekuk tutut
kualitas hidup kanannya sudah terlihat tidak
- Mengajarkan dan begitu menahan nyeri
memberikan teknik - Saat berjalan pasien terlihat hati-
non farmakologis hati
untuk mengurangi - Bengkak di lutut kanan sudah
nyeri (kompres berkurang
hangat dengan jahe) - Terlihat kooperatif saat
- Mengontrol dilakukan kompres hangat
lingkungan yang dengan jahe
memperberat rasa A: Masalah nyeri kronis berhubungan
nyeri (suhu dengan agen pencedera belum
teratasi
ruangan, P: Lanjutkan intervensi
pencahayaan, dan - Identifikasi ulang lokasi,
kebisingan) karakteristik, durasi, frekuensi,
- Memfasilitasi kualitas, intensitas dan skala nyeri
istirahat dan tidur - Identifikasi respon nyeri non
- Mempertimbangka verbal
n jenis dan sumber - Identifikasi faktor yang
nyeri dalam memperberat dan meringankan
pemilihan strategi nyeri
meredakan nyeri - Identifikasi pengaruh nyeri pada
- Menjelaskan kualitas hidup
penyebab, periode - Ajarkan teknik kompres hangat
dan pemicu nyeri - Kontrol lingkungan yang
- Menjelaskan memperberat rasa nyeri (suhu
startegi meredakan ruangan, pencahayaan, dan
nyeri kebisingan)
- Menganjurkan - Fasilitasi istirahat dan tidur
lansia memonitor - Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri secara nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
mandiri
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Selasa, 6 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan
oktober Kesepian tindakan kesepian lansia “alhamdulillah dino iki aku iso
2020 pukul (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia ngobrol karo tanggaku mas, aku
08.30 WIB 7 hari diharapkan untuk mlaku alon-alon ning tanggaku,
kesepian lansia berkomunikasi
jagongan ngobrol, tapi yo mung
berkurang dengan orang lain
kriteria hasil : - Mengajak lansia tonggo cerak”
untuk mengikuti O :
- Skor UCLA kegiatan di - Ny.S sudah mulai ngobrol
masyarakat dengan orang lain
menurun dari - Mendorong
kesepian sedang - Ny.S masih terlihat sendirian
lansia untuk
menjadi kesepian berkumpul dengan di rumah
ringan atau tidak orang lain atau - Skor UCLA Ny.M adalah 52
kesepian tetangga sekitar (Kesepian sedang)
- Lansia - Memberitahu A : Masalah belum teratasi
mengatakan tidak lansia arti penting P : Lanjutkan intervensi
merasa sepi orang lain bagi - Kaji tingkat kesepian klien
hidup lansia
- Motivasi lansia untuk
- Mendengarkan
ketika lansia berkomunikasi orang lain
mengungkapkan
- Ajak lansia untuk mengikuti
perasaannya
- Mendiskusikan kegiatan yang ada di masyarakat
perasaan yang
- Dorong lansia untuk berkumpul
dirasakan lansia
- Memberi dengan orang lain atau tetangga
dukungan pada sekitar
lansia dengan
empati - Beritahu lansia arti penting
(melibatkan orang lain bagi hidup lansia
keluarga) - Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Hari ke 6
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Rabu, 7 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah - Mengidentifikasi S:
Oktober b.d agen tindakan dilakukan lokasi, - Pasien mengatakan, “lara dengkul
2020 pukul pencedera keperawatan selama tindakan karakteristik, tengenku wes sudo meneh iki mas,
08.00 WIB (00133) 7 hari diharapkan keperawatan durasi, frekuensi, ditekuk lumayan penak, mung
Pasien selama 7 x 30 kualitas, intensitas nyeri sitik,wingi bengi arep turu
memperlihatkan menit dan skala nyeri jajal kompres anget dewe mas”
upaya mengurangi diharapkan - Mengidentifikasi P: nyeri saat kaki kanan
nyeri dari skala 4 masalah nyeri respon nyeri non ditekuk
menjadi tidak nyeri pada pasien verbal Q: seperti tertusuk
dapat teratasi - Mengidentifikasi R: nyeri lutut kaki kanan
dengan kriteria faktor yang S: skala 2
hasil: memperberat dan T: hilang timbul
- Tidak terjadi meringankan nyeri O:
nyeri pada - Mengidentifikasi - Pasien saat menekuk tutut
lutut kanan pengaruh nyeri kanannya sudah terlihat tidak
pasien pada begitu menahan nyeri
kualitas hidup - Saat berjalan pasien terlihat hati-
- Mengajarkan dan hati
memberikan teknik - Bengkak di lutut kanan sudah
non farmakologis banyak berkurang
untuk mengurangi - Pasien dan keluarga bisa
nyeri (kompres memptraktekkan sendiri kompres
hangat dengan jahe) hangat
- Mengontrol - Terlihat kooperatif dalam
lingkungan yang kompres hangat dengan jahe
memperberat rasa A: Masalah nyeri kronis berhubungan
nyeri (suhu dengan agen pencedera belum
ruangan, teratasi
pencahayaan, dan P: Lanjutkan intervensi
kebisingan) - Identifikasi ulang lokasi,
- Memfasilitasi karakteristik, durasi, frekuensi,
istirahat dan tidur kualitas, intensitas dan skala nyeri
- Mempertimbangka - Identifikasi respon nyeri non
n jenis dan sumber verbal
nyeri dalam - Identifikasi faktor yang
pemilihan strategi memperberat dan meringankan
meredakan nyeri nyeri
- Menjelaskan - Identifikasi pengaruh nyeri pada
penyebab, periode kualitas hidup
dan pemicu nyeri - Ajarkan teknik kompres hangat
- Menjelaskan - Kontrol lingkungan yang
startegi meredakan memperberat rasa nyeri (suhu
nyeri ruangan, pencahayaan, dan
- Menganjurkan kebisingan)
lansia memonitor - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri secara
nyeri dalam pemilihan strategi
mandiri meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Rabu, 7 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “ngobrol
Oktober Kesepian tindakan kesepian lansia karo wong liyo y owes akeh mas,
2020 pukul (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia iki ana anakku nomer 3 mrene
08.30 WIB 7 hari diharapkan untuk
gawani kebutuhan, anake wes
kesepian lansia berkomunikasi telu, dadi rame, ana tanggaku
berkurang dengan orang lain barang mau dolan rene dadi ya
kriteria hasil : - Mengajak lansia seneng”
untuk mengikuti O :
- Skor UCLA kegiatan di
menurun dari masyarakat - Ny.S sudah banyak ngobrol
kesepian sedang - Mendorong
menjadi kesepian dengan orang lain
lansia untuk
ringan atau tidak berkumpul dengan - Ny.S ditemani oleh anak ke
kesepian orang lain atau tiga dan cucu-cucunya
- Lansia tetangga sekitar - Skor UCLA Ny.M adalah 50
mengatakan tidak - Memberitahu
merasa sepi (Kesepian sedang)
lansia arti penting A : Masalah belum teratasi
orang lain bagi P : Lanjutkan intervensi
hidup lansia - Kaji tingkat kesepian klien
- Mendengarkan
ketika lansia - Motivasi lansia untuk
mengungkapkan berkomunikasi orang lain
perasaannya
- Mendiskusikan - Ajak lansia untuk mengikuti
perasaan yang kegiatan yang ada di masyarakat
dirasakan lansia
- Memberi - Dorong lansia untuk berkumpul
dukungan pada dengan orang lain atau tetangga
lansia dengan
sekitar
empati
(melibatkan - Beritahu lansia arti penting
keluarga) orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Hari ke 7
Waktu Diagnosa Tujuan
Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Kamis, 8 Nyeri kronis Setelah dilakukan Setelah - Mengidentifikasi S:
Oktober b.d agen tindakan dilakukan lokasi, - Pasien mengatakan, “wes sudo
2020, pencedera keperawatan selama tindakan karakteristik, akeh banget iki mas, nyerine gari
pukul (00133) 7 hari diharapkan keperawatan durasi, frekuensi, sitik meneh, wingi sore tak
09.00 WIB selama 7 x 30 kualitas, intensitas kompres meneh mas lebar adus,
Pasien
memperlihatkan menit dan skala nyeri sesuk tak kompres jahe dewe mas,
upaya mengurangi diharapkan - Mengidentifikasi karo latihan, mugo wae iso
nyeri dari skala 4 masalah nyeri respon nyeri non kepenak ngene, nyeri gari sitik
menjadi tidak nyeri pada pasien verbal wes alhamdulillah”
dapat teratasi - Mengidentifikasi P: nyeri saat kaki kanan
dengan kriteria faktor yang ditekuk
hasil: memperberat dan Q: seperti tertusuk
- Tidak terjadi meringankan nyeri R: nyeri lutut kaki kanan
nyeri pada - Mengidentifikasi S: skala 1
lutut kanan pengaruh nyeri T: hilang timbul
pasien pada O:
kualitas hidup - Pasien saat menekuk tutut
- Mengajarkan dan kanannyapasien sudah tidak
memberikan teknik terlihat menahan nyeri
non farmakologis - Saat berjalan pasien masih
untuk mengurangi terlihat hati-hati
nyeri (kompres - Bengkak di lutut kanan sudah
hangat dengan jahe) mulai tidak terlihat
- Mengontrol - Pasien dan keluarga sudah bisa
lingkungan yang memptraktekkan sendiri kompres
memperberat rasa hangat
nyeri (suhu - Terlihat kooperatif saat
ruangan, melakukan kompres hangat
pencahayaan, dan dengan jahe
kebisingan) A: Masalah nyeri kronis berhubungan
- Memfasilitasi dengan agen pencedera belum
istirahat dan tidur teratasi
- Mempertimbangka P: Lanjutkan intervensi
n jenis dan sumber - Identifikasi ulang lokasi,
nyeri dalam karakteristik, durasi, frekuensi,
pemilihan strategi kualitas, intensitas dan skala nyeri
meredakan nyeri - Identifikasi respon nyeri non
- Menjelaskan verbal
penyebab, periode - Identifikasi faktor yang
dan pemicu nyeri memperberat dan meringankan
- Menjelaskan nyeri
startegi meredakan - Identifikasi pengaruh nyeri pada
nyeri kualitas hidup
- Menganjurkan - Ajarkan teknik kompres hangat
lansia memonitor - Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
nyeri secara
ruangan, pencahayaan, dan
mandiri kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan lansia memonitor nyeri
secara mandiri
Kamis, 8 Risiko Setelah dilakukan - Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan “semenjak
Oktober Kesepian tindakan kesepian lansia sampean ajari cara-cara sik iso
2020, (00054) keperawatan selama - Memotivasi lansia ngurangi sepi saiki rodo lega
pukul 7 hari diharapkan untuk
09.30 WIB atiku mas, rasane ora sepi koyo
kesepian lansia berkomunikasi
berkurang dengan orang lain wingi-wingi, anak-anakku dadi
kriteria hasil : - Mengajak lansia sering mrene karo anake, iki aku
untuk mengikuti yo dadi iso ngobrol-ngobrol
- Skor UCLA kegiatan di akeh karo tonggo cerak-cerak
menurun dari masyarakat kene, ya alhamdulillah wes ora
kesepian sedang - Mendorong
menjadi kesepian begitu sepi, iki ya lebar ngobrol
lansia untuk
ringan atau tidak karo tanggaku””
berkumpul dengan
kesepian O :
orang lain atau
- Lansia tetangga sekitar - Ny.S sudah banyak ngobrol
mengatakan tidak - Memberitahu
merasa sepi dengan orang lain
lansia arti penting
orang lain bagi - Ny.S mulai terlihat senang bisa
hidup lansia interkasi dengan tetangga dan
- Mendengarkan keluarga
ketika lansia
- Skor UCLA Ny.M adalah 48
mengungkapkan
perasaannya (Kesepian sedang)
- Mendiskusikan A : Masalah belum teratasi
perasaan yang P : Lanjutkan intervensi
dirasakan lansia - Kaji tingkat kesepian klien
- Memberi - Motivasi lansia untuk
dukungan pada
berkomunikasi orang lain
lansia dengan
empati - Ajak lansia untuk mengikuti
(melibatkan kegiatan yang ada di masyarakat
keluarga)
- Dorong lansia untuk berkumpul
dengan orang lain atau tetangga
sekitar
- Beritahu lansia arti penting
orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia
mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang
dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia
dengan empati (melibatkan
keluarga)
Diagnosa
Evaluasi Sumatif
Keperawatan
S:
Nyeri kronis
- Pasien mengatakan , “sikilku wis sudo akeh mas wes ra loro koyo wingi-wingi meneh, ki tak nggo nekuk
berhubungan nyerine mung gari sitik, wes penak.”
dengan Agen - pasien mengatakan “iya mas, kompres anget nganggo jahe penak mas, iki wes mulai tak tlateni kompres hangat
pencedera jahe, mugo nyerine sudo meneh”
(00133) O:
- Pasien saat menekuk lutut kanan sudah tidak meringis kesakitan
- Lutut kaki kanan pasien bengkak sudah mulai berkurang dan tidak terlihat
- Pasien terlihat berjalan pelan-pelan
- TD : 14/80 mmHg
- Pasien bisa mempraktekkan kompres jahe hangat
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan sakala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (kompres hangat dengan jahe)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Risiko S :
Kesepian - Pasien mengatakan “rasane y owes ora sepi banget koyo wingi-wingi mas, anak putuku dadi sering mrene, aku yo
(00054) iso cerita-cerita, saiki mlaku-mlaku ning tonggo cerak ya penak, iso jagongan cerita”
O :
- Pasien terlihat bercerita dengan tetangga di depan rumah, sudah terlihat senang
- Sudah terlihat dukungan keluarga untuk pasien dengan sering mendatangi pasien
- Pasien terlihat mau membangun komunikasi dengan tetangga.
- Skor UCLA turun menjadi 48 (kesepian rendah)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat kesepian klien
- Motivasi lansia untuk berkomunikasi orang lain
- Ajak lansia untuk mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat
- Dorong lansia untuk berkumpul dengan orang lain atau tetangga sekitar
- Beritahu lansia arti penting orang lain bagi hidup lansia
- Selalu dengarkan ketika lansia mengungkapkan perasaannya
- Diskusikan perasaan yang dirasakan lansia
- Beri dukungan pada lansia dengan empati
Ny.S berusia 74 tahun mengeluh nyeri dibagian lutut kanan. Selain itu,
pasien mengatakan lutut kanan sulit dan nyeri jika digerakkan atau ditekuk, bisa
buat berjalan tetapi dengan pelan-pelan, dan dalam mobilitas lainnya dilakukan
dengan berhati-hati. Selain itu, keterbatasan pasien dalam berjalan menjadi salah
satu penyebab resiko kesepian pada pasien. Hal tersebut didukung oleh hasil skor
pengkajian UCLA dimana didapatkan hasil bahwa pasien mengalami kesepian
sedang (skor 57). Pasien akan berjalan ke tetangga sekitarnya hanya untuk kegiatan
yang dirasa penting, pasien mengatakan kalau siang sendirian di rumah, pasien
mengatakan kurang suka berbincang dengan orang lain, berbincangnya kalau ada
tetangga yang lewat menghampirinya dan mengajak ngobrol sekedarnya.
A. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
Hasil pengkajian pada Ny.S didapatkan hasil bahwa Ny.S mengeluh lutut
kanannya terasa nyeri saat ditekuk atau digerakkan, bisa buat berjalan tetapi
pelan-pelan, riwayat jatuh karena terpeleset sejak 5 bulan yang lalu sehingga
memperberat nyeri yang dialaminya. Ny.S masih mampu melakukan
mobilitas secara mandiri (mandi dan toileting) namun dengan berhati-hati.
Nyeri yang dirasakn hilang timbul. Nyeri sangat terasa ketika Ny. S menekuk
lutut kanan atau menggerakkannya. Nyersi skala 4.
Berdasarkan grafik setelah dilakukan intervensi selama 7 hari Ny. S
mengalami penurunan skala nyeri yang sebelumnya 4 menjadi 1. Hasil ini
didapat menggunakan pengkajian PQRST.
Chart
Title
4
3
2
1
0
Sebelum Sesudah
intervensi intervensi
Skala
Nyeri Column
1
Score
6 UCLA
0
5
0
4
0
3
0
2 Sebelum Sesudah
0 intervensi intervensi
Score
1
UCLA
0
0
PRE PLANNING
PELAKSAAN INTERVENSI KOMPRES HANGAT JAHE PADA NY. S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIS
DS :
- P : Ny. S mengeluhkan nyeri bertambah apabila kaki kanan ditekuk
- Q : Ny.S mengatakan kualitas nyeri yang dirasakan seperti cenut-
cenut
- R : Ny.S berkata daerah yang dirasakan nyeri pada bagian lutut
kanannya
- S : Ny.S mengatakan nyeri yang dirasakan adalah skala nyeri 4
- T : Ny.S mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
DO :
- Klien terlihat menahan nyeri, memegangi lutut kanan dan mengurut-
urutnya
- Klien telihat menahan rasa sakit saat kaki kanan ditekuk
- Kaki kanan klien bagian lutut terlihat bengkak
Diagnosa keperawatan : Nyeri kronis berhubungan dengan agen
pencedera (00133)
b. Tujuan umum
= Ny.S
= Mahasiswa
Susunan Acara
Sehari sebelumnya perawat melakukan kontrak waktu dengan klien
dan membuat jadwal saat klien sudah selesai mandi dan tidak di
jam makan atau jam tidur klien.
Waktu Kegiatan
10-00 – 10.05 Pre Orientasi :
1. Mempersiapkan klien
2. Mempersiapkan materi dan tempat
10.05 – 10.20 Orientasi :
1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Evaluasi dan validasi
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur
5. Kontrak waktu latihan kompres air
hangat
6. Persetujuan klien
10.20 –10.30 Tahap kerja :
Pelaksanaan latihan kompres air hangat
menggunakan jahe
10.30 – 10.35 Terminasi dan Evaluasi :
1. Evaluasi respon
2. Evaluasi pengetahuan latihan kompres
air hangat menggunakan jahe
3. Rencana tidak lanjut
4. Mengucapkan terima kasih dan salam
g. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Mempersiapkan pre-planning 2 hari sebelum hari
pelaksanaan.
b) Kontrak waktu dan tempat dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan bahan
2. Evaluasi Proses
- Klien kooperatif dalam kegiatan intervensi
- Pelaksanaan kegiatan sesuai kontrak waktu yang telah di
tentukan
- Tersedianya alat dan media
- Klien dapat menilai keefektifan tindakan
- Klien mampu melaporkan peningkatan status kesehatan
- Klien dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a) Klien mengetahui manfaat kompres air hangat
menggunakan jahe
b) Klien mampu melakukan latihan kompres air hangat
menggunakan jahe secara mandiri
c) Klien mampu mempraktikkan kompres air hangat
menggunakan jahe dengan benar
d) Klien berkeinginan untuk menerapkan kompres air hangat
menggunakan jahe setiap saat ketika klien merasakan nyeri
pada lutut kirinya
h. Materi
1. Pengertian Kompres hangat
Kompres hangat adalah salah satu manajemen nyeri non
farmakologis dengan memberikan cairan hangat kepada pasien
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya
spasme otot, dan memberikan rasa hangat. (Fajriyah dan
Warsinah, 2013) Air yang digunakan untuk kompres yaitu air
dengan suhu 370- 400C.
2. Kandungan Jahe
Jahe mengandung Olerasin atau Zingerol yang dapat menghambat
sintesis prostaglandin, sehingga nyeri reda atau radang
berkurang. Prostaglandin itu sendiri adalah suatu senyawa
dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dari radang atau
inflamasi.(Ilmiah & Sandi, 2020) selain itu penggunaan jahe
secara topikal dapat mempengaruhi penyerapan sistemik.
Bahan aktif dalam jahe adalah gingerol dan shagaol yang
memiliki kelarutan yang sedang dalam air dan minyak sehingga
memungkinkan potensi yang baik dalam penyerapan ke dalam
kulit (Rahayu H, Rahayu N, & Sunardi, 2017).
3. Tujuan
Menurut Kozier (2009) kompres air hangat bertujuan untuk:
a) Pelunakan jaringan fibrosa
b) Membuat otot tubuh menjadi rileks
c) Menurunkan rasa nyeri
d) Memperlancar pasokan aliran darah
e) Memberikan ketenangan pada klien
4. Langkah-langkah (Pambudi, 2018)
a) Observasi skala nyeri sebelum diberikan terapi kompres
hangat dengan jahe
b) Bila pasien sudah selesai diobservasi, isi baskom dengan air
hangat rebusan jahe
c) Ukur suhu air rebusan dengan thermometer dengan skor
normal yaitu hangat 370- 400C.
d) Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai lokasi nyeri
yang dirasakan
e) Masukkan kain ke dalam baskom air rebusan jahe
f) Letakkan kain yang sudah direndam rebusan jahe pada
daerah yang akan dikompres
g) Angkat kain setelah 15-20 menit
h) Evaluasi : observasi perubahan yang terjadi setelah
kompres selesai dilakukan
DAFTAR PUSTAKA