Oleh:
A. Latar belakang
Kesehatan menurut UU nomor 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
social dan ekonomi. Kesehatan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh semua manusia.
Kesehatan menjadi harta manusia yang paling berharga sejak zaman dahulu sampai sekarang. .
Tanpa kesehatan manusia tidak bisa beraktivitas dan bekerja. Oleh arena itu kesehatan wajib
dipelihara oleh semua manusia. Dalam hal ini pemerintah dan sarana kesehatan mempunyai
kewajiban untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan.
Tingginya angka kesakitan di Indonesia menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia..
Berdasarkan hasil Riskeda tahun 2018 disimpulkan bahwa prevalensi penyakit menular dan
penyakit tidak menular di Indonesia semakin naik dibanding Riskeda tahun 2013. Menurut web
news Pikiran Rakyat 15 November 2018 menyebutkan bahwa sedikitnya 6.192 anak di
Purwakarta menderita stunting akibat dari kekurangan asupan gizi saat masih berada di dalam
kandungan.Hal ini mencerminkan lemahnya peran pemerintah dan sarana kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan khususnya dibidang promotif dan preventif. Padahal dari
segi efektif dan efisiennya lebih baik mencegah daripada mengobati.
Untuk menjamin pemenuhan hak setiap orang dalam mendapatkan informasi dan edukasi
tentang kesehatan, serta menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang paripurna,
optimal, efektif, efisien, terpadu dan berkesinambungan pemerintah mengeluarkan PERMENKES
RI nomor 44 tahun 2018 isinya menyebutkan bahwa rumah sakit wajib menyelenggarakan
promosi kesehatan. Promosi kesehatan berisikan pesan pesan dan kiat kiat untuk menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan serta mencegah kesakitan. Dalam hal ini yang paling berperan
adalah alam, tubuh dan perilaku.
Hanya satu rumah sakit di Indonesia yang lbih mengtamakan promotif dan preventif yaitu
Indonesian holistic tourist hospital. IHTH adalah rumah sakit satu satunya di Indonesia yang
memadukan konsep alam dan wisata sebagai sebagai sarana penyembuhan pasien. Di IHTH ini
lebih mengutamakan konsep back to nature yaitu konsep pengobatan yang lebih mengajak kita
untuk hidup lebih sehat dan berkualitas dengan menjadi dokter bagi diri sendiri. IHTH memiliki
berbagai disipin ilmu mulai dari kedokteran konvensional sampai komplementer. Semua disiplin
ilmu tersebut dipadukan untuk menghasilkan konsep pengobatan holistic.
Pada hari selasa 26 Pebuari 2019 jam 20.30 mahasiswa UNDIP kelas A16 dan B 18
melakukan kunjungan ke rumah sakit holistik Indonesia yang ada di Purwakarta yang dikenal
dengan nama IHTH (Indonesian holistic tourist hospital). Mahasiswa menggunakan armada bus
sebanyak 3 bus dan didampngi oleh dosen pembimbing bapak Madya Sulisno, S.Kep. M.Kes.
sampai di IHTH pada hari rabu jam 08.00 mahasiswa disambut dengan ramah oleh petugas
diklat setempat. Mahasiswa diarahkan masuk ke ruang aula untuk mendapatkan informasi
tentang IHTH.
Acara dimulai dengan sambutan dari pihak UNDIP dan dari pihak IHTH. Sambutan dari
UNDIP diwakili oleh Bapak Madya dan sambutan dari IHTH diwakili oleh dr Fany. Di acara
tersebut terdapat 2 narasumber dari IHTH yaitu dr fanni dan Bapak Ade. Di acara selanjutnya
ada penyampaian profil IHTH yang diberikan oleh dr Fanny dan penyampaian materi perawatan
komplementer yang disampaikan oleh ketua tim promosi kesehatan rumah sakit yaitu bapak
Ade. Setelah pemberian materi selesai, diadakan sesi tanya jawab yang dibuka 3 sesi oleh 3
penanya. Mahasiswa UNDIP tampak antusias dalam bertanya ke narasumber, terihat dari
banyak sekali pertanyaan yang di sampaikan ke narasumber.
Sesi terakhir dari acara yaitu ospital tour yang akan dipandu oleh petugas IHTH yang
sudah dibagi per kelompok. Setiap kelompok berjalan mengelilingi rumah sakit sesuai dengan
arahan pemandu masig-masing. Terdapat banyak ruangan di IHTH. Ruang perawatannya terlihat
asri dan nyaman karena letaknya yang di selingi dengan pemandangan alam yang indah seperti
taman bunga, pohon, kolam ikan, dan gazebo tempat untuk berteduh.
Di IHTH ada 2 jenis ruangan perawatan yang digunakan. Yang pertama yaitu ruangan
perawatan konvensional yaitu diperuntukkan untuk pasien sakit dengan pengobatan
konvensional biasanya dengan sumber dana BPJS. Yang kedua yaitu ruang perawatan
komplementer yaitu untuk pasien umum yang mendapatkan pelayanan komplementer dari
IHTH. Selain itu IHTH juga dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana rumah sakit
kovensional seperti IGD,OK, rawat jalan, radiologi, laborat dan lain-lain.
Konsep pengobatan holistic lebih menekankan pada usaha melenyapkan penyebab
penyakit bukan gejalanya, dengan mengembalikan keseimbangan kerja organ tubuh secara
optimal yang melibatkan keseimbangan kerja fisik, psikis, mental, dan emosional dengan
mengutamakan makanan atau diet sebagai obat utama. Dari konsep inilah terlihat bahwa IHTH
lebih menekankan pada konsep promotif (mempromosikan hidup sehat) dan preventif
(pencegahan suatu penyakit) selain melakukan usaha kuratif dan rehabilitative. Usaha promotif
dan preventif dinilai lebih efektif dan efisien daripada kuratif dan rehabilitative. Dengan system
promosi kesehatan yang kuat diharapka IHTH mampu memberikan manfaat yang lebih bagi
pasien, keluarga pasien, pengunjung, SDM rumah sakit dan masyarakat sekitar.
IHTH telah melakukan berbagai macam usaha promotif di bidang kesehatan yang meliputi
berbagai area dan dengan cara yang beraneka ragam. Diantaranya yaitu :
1. Promosi kesehatan melalui media poster dan brosur.
Berbagai macam poster yang ditempel di lingkungan rumah sakit diharapkan
mampu sebagai sarana penyalur informasi untuk pasien, keluargapasien dan pengunjung
rumah sakit. Poster berisikan berbagai informasi mengenai konsep kesehatan secara
holistic misalnya poster perilaku hidup bersih dan sehat, poster larangan merokok, poster
pengobatan tradisional yang berkualitas, dan masih banyak yang lainnya. Selain poster,
IHTH juga menyediakan brosur yang bisa dibaca oleh pasien, keluarga pasien, pengunjung
dan masyarakat sekitar. Pembagian brosur ini biasanya diberikan saat diadakan penyuluhan
kesehatan, training, ataupun saat kegiatan diluar rumah sakit.