Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL

Diagnosa Keperawatan: Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan


peningkatan suhu tubuh diatas normal
Intervensi Utama: Lakukan pendinginan eksternal
Implementasi: Kompres Hangat dengan Spons
Jurnal 1
Judul Differences in the Effectiveness of Warm Compresses with Water
Tepid Sponge in Reducing Fever in Children: A Study Using a
Quasi-Experimental Approach
Perbedaan Efektivitas Kompres Hangat dengan Spons Tepi Air dalam
Mengurangi Demam pada Anak: Studi dengan Pendekatan Kuasi
Eksperimental
Publikasi/tahun International Journal of Pharmaceutical Research vol.2 / 2020
Author Riska Hediya Putri, Yetty Dwi Fara, Rusmala Dewi, Komalasari1,
Riona Sanjaya, Hamid Mukhlis
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rata-rata sebelum kompres
hangat adalah 38,4 ° C setelah kompres hangat adalah 37,5 ° C. Suhu
rata-rata nilai sebelum spons air hangat adalah 38.6oC dan setelah
spons air hangat adalah 37.3oC. Ada efek antara keduanya sebelum
dan sesudah kompres hangat dengan perbedaan rata-rata 0,85oC (nilai
p 0,001). Ada efek sebelumnya dan setelah spons air hangat dengan
perbedaan rata-rata 1,36oC (nilai-p 0,001). Ada perbedaan antara a
kompres hangat dan spons air hangat, yaitu 0,25 0C. Disarankan agar
orang tua memberi air hangat-hangat kuku memberi spons kepada
anaknya yang demam atau kejang demam sebelum mencapai
pelayanan kesehatan lebih lanjut.
Jurnal 2
Judul Tepid sponge and sponge bath to change body temperature
children with dengue fever
Spons hangat dan spons mandi untuk mengubah suhu tubuh anak
penderita demam berdarah
Publikasi/tahun South East Asia Nursing Research vol.2/ 2020
Author Witri Hastuti, Novi Murdiana Sari, Indah Wulaningsih
Hasil Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan terdapat efek spons yang
suam-suam kuku pada suhu tubuh anak DBD dengan p-value 0,001. Itu
Uji-t dependen menunjukkan ada pengaruh mandi spons pada tubuh
anak suhu dengan nilai p DBD 0,000. Tes Mann witney menunjukkan
hal itu Mandi spons lebih efektif daripada spons hangat dalam
menurunkan demam dengan pvalue 0,000. Kesimpulan dari penelitian
ini dapat digunakan sebagai pedoman mengobati anak demam dengan
penerbitan SPO standar
Jurnal 3
Judul Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat
Suhu 37°C Terhadap Penurunan Suhu Pada Anak Dengan
Hipertermia
Publikasi/tahun Jurnal Keperawatan Mersi Vol VIII/2019
Author Anggraeni Beti Dwi Lestari, Bambang Sarwono, Adi Isworo.
Hasil Analisis data menggunakan hasil uji Mann Whitney adalah p = 0,001
(p <0,1). Penelitian ini menyimpulkan bahwa Air Tepid Sponge lebih
efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada anak hipertermia.
Dari 3 jurnal dapat disimpulkan bahwa terapi Tepid Sponge air hangat sangat efektif dalam
menurunkan suhu pada kasus hipertermi khususnya kasus demam karena DHF, menjadi
rekomendasi dalam tindakan awal pasien sebelum dibawa ke rumah sakit. Walupun dalam
penelitian ada yang mengakatan bahwa bath sponge lebih efektif daripada tepid sponge tapi
dalam kedua perbandingan tersebut tetap dalam konsep kompres hangat Cuma berbeda dalam
alat saja.

Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis ditandai
dengan nyeri sendi, otot dan kepala.
Intervensi Utama: Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Implementasi: relaksasi Guided Imagery
Jurnal 1
Judul Relaxation Therapy with Guided Imagery for Postoperative Pain
Management: An Integrative Review
Terapi Relaksasi dengan Citra Terpandu untuk Penanganan Nyeri
Pasca Operasi: Tinjauan Integratif
Publikasi/tahun The American Society for Pain Management Nursing / 2020
Author Marcia Marques dos Santos Felix, Candidate, MSc, PhD
Maria Beatriz Guimaraes Ferreira, PhD,
Luciana Falcao da Cruz, Candidate, MSc, PhD
and Maria Helena Barbosa, PhD
Hasil Sintesis pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan
bahwa bukti dapat diidentifikasi pada penggunaan guided imagery
yang terkait dengan terapi relaksasi sebagai pendekatan pelengkap
untuk obat analgesia dalam kontrol nyeri pasca operasi memperkuat
indikasinya praktik keperawatan.
Jurnal 2
Judul The effect of reiki and guided imagery intervention on pain and
fatigue in oncology patients: A non-randomized controlled study
Pengaruh reiki dan intervensi guided imagery pada nyeri dan
kelelahan pada pasien onkologi: Sebuah studi terkontrol non-acak
Publikasi/tahun EXPLORE /2019
Author Zeliha Buyukbayram, Seyhan Citlik Saritas
Hasil Reiki dan pasien kelompok guided imagery menjalani intervensi
masing-masing selama tiga berturut-turut hari secara terpisah (25-30
menit; rata rata: 15,53 menit). Intervensi Reiki dan guided imagery
mengurangi rasa sakit dan kelelahan pada pasien onkologi. Dianjurkan
agar perawat onkologi menggunakan Reiki dan guided imagery dalam
perawatan pasien
Jurnal 3
Judul Beneficial Effects of Guided Imagery or Clinical Massage on the
Status of Patients in a Progressive Care Unit
Efek Menguntungkan dari Guided imagery atau Pijat Klinis pada
Status Pasien di Unit Perawatan Progresif
Publikasi/tahun Critical Care Nurse /2017
Author Gail Elliott Patricolo, Amanda LaVoie, Barbara Slavin, Nancy L.
Richards, Deborah Jagow.
Hasil Intervensi pijat menunjukkan penurunan langsung dan signifikan pada
nyeri yang dilaporkan sendiri dan kecemasan (P <.001); juga, sejumlah
besar pasien melaporkan sendiri bahwa guided imagery membantu
meredakan nyeri, kecemasan, dan insomnia (P <.001). KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pijat klinis dan guided
imagery dapat bermanfaat bagi pasien di unit perawatan progresif
Dari 3 jurnal dapat disimpulkan bahwa terapi guided imagery sangat direkomendasikan dalam
menangani nyeri, dalam penelitian diatas data pasien yang digunakan ada berbagai jenis, dari
pasien kritis hingga pasien paliatif yaitu pasien kanker. Di beberapa peneltian terapi guided
imagery menjadi terapi gabungan contohnya pada pijat, yang hasilnya juga cukup signifikan
terhadap pengurangan nyeri pasien.

Anda mungkin juga menyukai