Anda di halaman 1dari 17

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre

exsperiment dengan desain one grup pretest and posttest design (Sugiyono,

2012 : 79). Langkah-langkah desain pre eksperimen dapat dijabarkan sebagai

berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2
Tabel 4.1
one grup pretest and posttest design
(Sugiyono, 2012)
Keterangan :
O1 = Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)
X = Perlakuan (Treatment)
O2 = Nilai Posttest (setelah diberi perlakuan)

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek/obyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi Sectio

Caesarea yang dirawat di RSU Al-Rohmah Jajag Banyuwangi tahun 2021.

4.2.2. Sampel Penelitian

1. Sampel penelitian
2

Sampel penelitian adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.

Besaran sampel pada penelitian ini sebesar 15 responden yang

telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sbb:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti

(Nursalam, 2017).

Dalam penelitian ini criteria inklusi nya adalah:

1. Bersedia menjadi subyek penelitian

2. 6 jam – 1 hari post operasi sectio caesarea

3. Pasien post operasi sectio caesarea yang kooperatif

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah mengeliminasi subjek atau sampel

yang tidak layak menjadi sampel (Nursalam, 2017).

Kriteria eksklusi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pasien post operasi sectio caesarea dengan skala nyeri

0 atau tidak merasakan nyeri

2. Pasien post operasi sectio caesarea yang mendapatkan

obat-obat analgesik.

2. Tehnik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi populasi dari populasi yang

ada. Tehnik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam


pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar benar

sesuai dengan keseluruhan subyek peneliti (Nursalam, 2016).

Penelitian ini menggunakan jenis sampel nonprobability

sampling dengan tehnik Accidental Sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017)


4

4.3. Kerangka Kerja

Populasi
Seluruh pasien post operasi sectio caesarea
di RSU Al-Rohmah Jajag Banyuwangi

Accidental sampling
Sampling
Sampel
Pasien post operasi sectio caesarea sebanyak 15 responden

Pre Exsperiment
one grup pretest and posttest design

Informed concent

Pretest

Perlakuan Relaksasi Benson

Posttest

Pengumpulan data
wawancara dan lembar observasi

Pengolahan data dan analisa data coding scoring dan tabulating


Analisa data dengan wilcoxon

Hasil dan Laporan Penelitian

Gambar 4.1. Kerangka Kerja :


Pengaruh Relaksasi Tehnik Benson terhadap tingkat nyeri pasien post operasi
sectio caesarea di RSU Al-Rohmah Jajag Banyuwangi 2021
4.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.4.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari oleh peneliti sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan

solusi pada permasalahan.Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel

yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

Menurut Sugiyono (2018:39) variabel bebas (independen) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependen), yang disimbolkan dengan simbol

(X). Kemudian variabel terikat (dependen) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, yang

disimbolkan dengan simbol (Y).

Dalam Penelitian ini terdapat dua variabel, yang menjadi variabel

bebas yaitu relaksasi benson (X) dan tingkat nyeri (Y) merupakan variabel

terikat
6

4.4.2. Defiinisi Operasional

Tabel 4.2 Definisi Operasional


Pengaruh Terapi Relaksasi Tehnik Benson Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RSU Al-Rohmah Jajag
Banyuwangi 2021
Instru
No Variabel Definisi Operasional Parameter men Skala Kriteria
Variabel Teknik Relaksasi Tehnik relaksasi benson SOP - -
1
independent Nafas Dalam yang
Relaksasi diberi kan kepada
Benson pasien post operasi
sectio caesarea
yang digabungkan
dengan keyakinan
yang dianut oleh
pasien.

2 Variabel Skala nyeri Skala numeric nyeri berupa lembar intensitas nyeri yang terdiri Numeric Ordin Tidak Nyeri :
dari angka 1-10 dengan memilih salah satu angka
dependen merupakan rating al 0

nya Skala gambaran tentang scale Nyeri Ringan


7

Nyeri seberapa parah nyeri (NRS) : 1-3

yang dirasakan oleh Nyeri Sedang

individu, diukur : 4-6

dengan cara Nyeri Berat :

menggunakan skala 7-10

intensitas nyeri dari

rentang 0-10
l
4.5. Instrument penelitian

Instrument yang digunakan untuk mengajarkan tenik relaksasi

benson adalah panduan atau SPO tehnik relaksasi benson. Instrument yang

digunakan untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan pasien dengan

menggunakan skala NRS (Numeric Rating Scale) dan disertakan

instrument data demografi responden.

4.5.1. Numeric Rating Scale (NRS)

Merupakan sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur

nyeri sebelum dan sesuadah intervensi relaksasi benson dengan skala nyeri

jenis Numeric rating scale. Pasien di minta untuk melaporkan rasa sensasi

nyeri apa adanya pada salah satu angka dari 0 sampai 10 yang dianggap

paling tepat untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan. skala ini

merupakan pengukuran yang efektif digunakan pada pengkajian skala

nyeri sebelum dan sesudah intervensi (Potter&Perry, 2006 dikutip

Criscilla Molly 2020)

Keterangan :

Tidak Nyeri : 0
Nyeri Ringan : 1-3
Nyeri Sedang : 4-6
Nyeri Berat : 7-10

4.5.2. Panduan / SPO Relaksasi Benson

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR RELAKSASI TEHNIK BENSON
(SOP)

Pengertian Teknik Relaksasi benson adalah teknik pernapasan


dalam yang melibatkan keyakinan seseorang dengan
kata-kata/frase religi yang diyakini dapat menurun
kan beban yang dirasakan atau dapat meningkatkan
kesehatan
Tujuan Menurunkan atau mengurangi nyeri ,mengendalikan
ketegangan otot , dan juga mengendalikan pernapasan
Waktu Selama 10 – 15 menit, 1-2 x sehari

Persiapan Klien dan 1. Identifikasi tingkat nyeri klien


lingkungan
2. Kaji kesiapan klien dan perasaan klien
3. Berikan penjelasan tentang terapi Benson
4. Minta klien mempersiapkan kata-kata yang diyakini
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman di sekitar klien
Peralatan 1. Pengukur waktu
2. Catatan observasi klien
3. Pena dan buku catatan kecil
Tahap Orientasi 1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
Prosedur 1. Anjurkan klien mengambil posisi yang dirasakan
paling nyaman, bisa berbaring atau duduk
2. Pejamkan mata dengan pelan tidak perlu dipaksakan,
sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata.
3. Kendorkan otot-otot serileks mungkin, mulai dari kaki,
betis, paha, perut, dan lanjutkan ke semua otot tubuh.
Tangan dan lengan diulurkan kemudian lemaskan dan
biarkan terkulai wajar. Usahakan agar tetap rileks
4. Mulai dengan bernapas yang lambat dan wajar, serta
mengucapkan dalam hati kata-kata yang sudah
dipilih pada saat menarik napas dan diulang saat
mengeluarkan napas. Lemaskan seluruh tubuh
disertai dengan sikap pasrah.
5. Ulang terus point 4 selama 10-15 menit

Terminasi 1. Evaluasi perasaan pasien


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam
Dokumentasi Catat hasil observasi di dalam catatan perkembangan klien

4.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Bersalin RSU Al-Rohmah

Jajag Banyuwangi.

4.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi tiga tahapan waktu,

yakni persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. Tahap persiapan

dimulai pada tanggal 27 Februari 2021 sampai dengan tanggal 30

Agustus 2021. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan studi

pendahuluan dan studi kepustakaan hingga dilanjutkan dengan

penyusunan proposal, sidang proposal, dan revisi proposal hingga

diizinkan untuk melakukan penelitian. Tahap pelaksanaan untuk

pengumpulan data di mulai pada tanggal 1 September 2021 sampai

dengan tanggal 30 September 2021. Tahapan selanjutnya yaitu

pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian yang dimulai tanggal

1 oktober 2021 sampai tanggal 15 oktober 2021.

4.7. Cara pengumpulan Data


Cara pengumpulan data diawali dengan tahap persiapan. Peneliti

menyusun proposal penelitian yang diawali dengan pengajuan judul

penelitian kepada Lembaga pusat penelitian dan pengabdian masyarakat

(LP3M) untuk mendapatkan izin tinjau lapangan ke tempat penelitian.

Setelah melalui seminar proposal yang disidangkan dihadapan team

penguji selanjutnya Peneliti melakukan Uji Etik penelitian di …….Untuk

mendapatkan kelayakan dalam penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu(1)

tahap pengukuran skala nyeri pada dua kelompok, (2) tahap perlakuan

kelompok experiment, (3) tahap pelaksanaan posttest/tes akhir untuk

kedua kelompok.

Proses penelitian ini diawali setelah mendapatkan izin penelitian,

peneliti menuju ke bangsal meminta izin ke kepala unit selanjutnya

mencari informasi terkait pasien post operasi sectio caesarea. Peneliti

menemui pasien untuk identifikasi dan perkenalan, menyampaikan

maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh relaksasi

benson terhadap tingkat nyeri post operasi dan menjelaskan proses

penelitian.

Peneliti memberikan informed consent pada responden, kemudian

ditanda tangani sebagai bukti bahwa responden bersedia mengikuti

prosedur penelitian dari awal sampai akhir. Peneliti melakukan pengkajian

tingkat nyeri menggunakan instrument pengukur nyeri NRS (Numeric rate

scale) kepada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan cara

menanyakan langsung kepada responden dan responden diminta untuk


menyebutkan skala nyeri yang dirasakan. Peneliti mencatat hasil data yang

didapat saat pre test. Peneliti membagi pelaksanaan penelitian pada dua

waktu yaitu untuk penganbilan data tanggal 1-15 september untuk

kelompok eksperimen dengan perlakukan sedangkan tanggal 16-30

september untuk kelompok kontrol.

Tahap pelaksanaan penelitian pada kelompok intervensi peneliti

meminta responden untuk melakukan prosedur relaksasi tehnik benson

sesuai penjelasan sebelumnya, sebagai berikut :

1. Mengatur kenyamanan responden dengan berbaring ditempat tidur

dan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang.

2. Pejamkan mata dengan pelan tidak perlu dipaksakan, sehingga tidak

ada ketegangan otot sekitar mata.

3. Instruksikan responden untuk menarik atau menghirup nafas dalam

dari hidung sertai ucapan kalimat pilihan sesuai keyakinan dan setelah

mengeluarkan nafas ucapkan kembali kalimat pilihan sesuai

keyakinan.

4. Sambil terus melakukan langkah nomor 3 ini, rileks kan seluruh tubuh

disertai dengan sikap pasrah. Anjurkan untuk mengulangi prosedur

relaksasi 2-3 kali dalam waktu 10 mnt. bila sudah selesai bukalah

mata perlahan-lahan.

5. Prosedur relaksasi benson di lakukan 3 kali/hari sampai hari kedua

post operasi (6 kali intervensi/perlakuan). Selanjutnya peneliti

melakukan posttest baik pada kelompok intervensi maupun pada

kelompok kontrol (Diah Astutiningrum, 2019)


4.8. Pengolahan dan analisa data

4.8.1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap selanjutnya akan

dilakukan pengolahan data dengan proses komputerisasi, langkah-

langkah proses pengolahan data sebagai berikut:

1) Editing (proses penyuntingan),

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Secara umum editing

dilakukan untuk mengecek, atau perbaikan isi lembar observasi atau

penulisan hasil pengukuran skala nyeri.

2) Coding (pengkodean data),

Coding yaitu melakukan pemberian kode (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode data ini sangat

penting bila pengolahan data dan analisis data menggunakan

computer.

3) Entry data (memasukkan data),

Proses memasukan data dari hasil obeservasi dari

responden akan diolah melalui komputer pada program

statistiaka. pengolah data agar dianalisis. Data yang telah di entri

dengan menggunakan komputer, setelah semua data observasi

terpenuhi dan benar, dan sudah melewati proses pengkodingan

dan tabulasi, maka langkah selanjutnya peneliti akan memperoses

data agar dapat dianalisis,

4) Scoring
Data yang diolah telah dimasukkan dan diberikan

penilaian skor masing-masing sehingga data tersebut dapat

dianalisis.

5) Cleaning

Merupakan kegiatan pemeriksaan kembali data yang sudah

dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Apabila semua data

dari setiap sumber data atau responden selesai maka data-data

tersebut siap untuk dianalisi.

6) Teknik analisa data,

Analisa data bertujuan untuk menjelaskan tentang metode

statistika yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian

(Hidayat, 2009 dalam afnijar wahyu, 2018).

4.8.2. Analisa Data

Setelah data terkumpulkan kemudian dilakukan analisa data secara

univariat untuk menghitung distribusi frekwnsi sehingga dapat diketahui

gambaran karakteristik responden seperti Umur, tingkat pendidikan, suku

dan agama.

Analisa bivariat untuk menganalisa dua data skala data termasuk

data ordinal sehingga menggunakan uji Non Parametrik. Untuk

mengetahui perbedaan nilai pretest dan post test pada kelompok kontrol

maupun kelompok intervensi relaksasi benson menggunakan uji Mann-

Whitney U Test

4.9. Etik Penelitian


Responden yang memiliki syarat akan dilindungi hak-hak nya

untuk menjamin kerahasiannya. Sebelum proses penelitian dilakukan,

responden terlebih dahulu diberikan penjelasan manfaat dan tujuan

penelitian. Setelah setuju, dipersilahkan menandatangani surat persetujuan

untuk menjadi responden. Berikut masalah etika yang harus dijadikan

perhatian :

4.9.1. Informed Consent (Lembar Persetujuan )

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap

tantang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak

bebas untuk berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada

informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang

diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu

(Nursalam, 2020).

4.9.2. Anonimity (Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor atau kode saja untuk

menjamin kerahasiaan identitasnya. Apabila sifat peneliti memang

menuntut untuk mengetahui identitas subjek, ia harus memperoleh

persetujuan terlebih dahulu serta mengambil langkah-langkah

dalam menjaga kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut

(Wasis, 2018).

4.9.3. Confidentiality (Kerahasiaan)


Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek akan

dijamin kerahasiaan nya oleh peneliti. Pengujian data dari hasil

penelitian hanya akan ditampilkan di akademik.

4.9.4. Veracity (Kejujuran)

Jujur saat pengumpulan data, pustaka, metode, prosedur,

penelitian, hingga publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau

kegagalan proses penelitian. Tidak mengakui pekerjaan yang

bukan pekerjaannya.

4.9.5. Non Maleficence (Tidak Merugikan, Do No Harm)

Non malaficense adalah suatu prinsip yang mempunyai arti

bahwa setiap tindakan yang dilakukan seseorang tidak

menimbulkan kerugian secara fisik maupun mental (Abrori, 2016).

4.9.6. Respect for person (Menghormati Harkat dan Martabat

Manusia)

Menghormati atau menghargai orang ada dua hal yang

perlu diperhatikan, yaitu peneliti harus mempertimbangkan secara

mendalam terhadap kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan

penelitian dan melakukan perlindungan kepada responden yang

rentan terhadap bahaya penelitian.

4.9.7. Justice (Keadilan Bagi Seluruh Subjek Penelitian)

Justice adalah suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain

yang menjunjung tinggi prinsip moral, legal, dan kemanusiaan.

Prinsip keadilan juga ditetapkan pada pancasila Negara Indonesia


pada sila ke 5 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(Abrori, 2016).

4.9.8. Beneficence (Memaksimalkan Manfaat dan Meminimalkan

Resiko)

Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat

sebesar – besarnya dan memperkecil kerugian atau risiko bagi

subjek dan memperkecil kesalahan penelitian. Dalam hal ini

penelitian harus dilakukan dengan tepat dan akurat, serta

responden terjaga keselamatan dan kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai