Dosen Pembimbing :
Endah Sri Wijayanti, SST., M. Kes.
Disusun Oleh :
Iin Novita Sari
NIM. 151811913049
3
Fase ketiga / Tahap controling (ansietas berat)
Yaitu pengalaman sensori menjadi berkuasa. Pada tahap ini termasuk dalam
gangguan psikotik
Karakteristik : Klien mendengar bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol,
menguasai dan mengontrol klien
Gejala : Klien menjadi terbiasa, dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.
Perilaku klien : Kemauan dikendalikan halusinasi, rentang perhatian hanya beberapa
menit atau detik, tanda-tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor, dan tidak
mampu mematuhi perintah.
R. Adaptif R. Maladaptif
5
Ketidakefektifan
penatalaksanaan program
terapeutik
3. Pohon masalah
Risiko Mencederai
Diri Sendiri Risiko Ketidakberdayaan
6
- klien kesal dan ingin memukul-mukul , melempar barang –barang agar suara
tersebut hilang.
Data Obyektif :
I. rambut tidak di sisir dan kotor
II. Kumis dan jangkut tidak terawatt
III. panjang dan hitam, baju kotor
IV. Selama di rumah sakit klien selalu menyendiri duduk di pojok atau tiduran di
tempat tidur
V. klien berjalan mondar-mondir.
VI. Klien sering berbicara sendiri.
Isi Halusinasi : Data dikaji dengan menanyakan suara siapa atau apa yang didengar.
Waktu dan frekuensi halusinasi. Data yang dikaji dengan menanyakan kepada klien
kapan pengalaman halusinasi muncul, berapa kali sehari, seminggu atau bulan,
pengalaman halusinasi itu muncul, bila mungkin klien diminta menjelaskan kapan
persisnya waktu terjadi halusinasi tersebut.
Situasi pencetus halusinasi. ata dapat dikaji dengan menanyakan kepada klien peristiwa
atau kejadian yang dialami sebelum halusinasi muncul.
Respon klien, untuk menentukan sejauh mana halusinasi telah mempengaruhi klien bisa
dikaji dengan menanyakan apa yang dilakukan oleh klien saat mengalami pengalaman
halusinasi. Apakah klien masih bisa mengontrol stimulus halusinasi atau sudah tidak
berdaya lagi terhadap halusinasi.
5. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran b.d gangguan pendengaran (SDKI
D.0085 Hal. 190)
2) Resiko Perilaku Kekerasan b.d Halusinasi (SDKI D. 0146 Hal. 312)
3) Isolasi Sosial b.d Perubahan Status Mental (SDKI D. 0121 Hal 268)
4) Risiko Ketidakberdayaan b.d Harga Diri Rendah yang berlangsung lama (SDKID.0103 Hal.
224)
5) Defisit Perawatan Diri b.d Penurunan motivasi/ minat (SDKI D. 0109 Hal. 240)
7
6. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Gangguan persepsi Sensori b.d Gangguan Pendengaran (SDKI D. 0085 Hal 190).
Intervensi Utama : Manajemen Halusinasi (SIKI I. 09288 Hal. 178)
Observasi
Monitor Perilaku yang mengindikasi halusinasi
Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
Monitor isi halusinasi mis. Kekerasan atau membahayakan diri
Terapeutik
Pertahankan lingkungan yang aman
Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku
Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
Hindari perdebatan tentang validasi halusinasi
Edukasi
Anjurkan monitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan
umpanbalik korektif terhadap halusinasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas,jika perlu
b. Risiko Perilaku Kekerasan b.d Halusinasi (SDKU D. 0146 Hal. 312)
Intervensi Utama : Pencegahan perilaku kekerasan (SIKI I 1454)
Observasi
Monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan mis. Benda tajam
Monitor keamanan barang yang dibawa oleh pengunjung
Monitor selama penggunaan barang yang dapat membahayakan mis. Pisau
Cukur
Terapeutik
Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
Libatkan keluarga dalam perawatan diri
8
Edukasi
Anjurkan pengunjung dan keluarga buntuk mendukung keselamatan pasien
Latih cara mengungkapkan perasaan secara asertif
Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan nonverbal mis. Relaksasi,
bercerita
c. solasi Sosial b.d Perubahan Ststus Mental (SDKI D. 0121 Hal 268)
Intervensi Utama : Promosi Sosialisasi (SIKI I. 13498 Hal. 385)
Observasi
Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
Terapeutik
Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan
Motivasi kesabaran dam mengembangkan suatu hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas batu dan kegiatan kelompok
Motivasi berinteraksi di luar lingkungan mis. Jalan-jalan
Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam komunikasi dengan orang lain
Berikan perencanaan kegiatan di masa depan
Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan
Edukasi
Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain
Latih mengekspresikan kemarahan dengan tepat
d. Risiko Ketidakberdayaan b.d Harga Diri Rendah yang berlangsung lama (SDKI D.
0103 Hal 224)
Intervensi Utama : Promosi Harapan (SIKI I. 09307 Hal. 364)
Observasi
9
Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam mencapai hidup
Terapeutik
Sadarakan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting
Pandu memingat kembali kenangan yang menyenangkan
Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
Edukasi
Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
Anjurkan mempertahankan hubungan mis. Menyebutkan nama orang yang
dicintai
Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain
e. Defisit Perawatan Diri b.d Penurunan Motivasu/ minat ( SDKI D. 0109 Hal. 240)
Intervensi Utama : Dukungan Perawatan Diri (SIKI I. 11348 Halm 36)
Observasi
Identifikasi kebiasaan aktivitas diri sesuai usia
Monitor tingkat kemandirian
Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias dan makan
Terapeutik
Sediakan lingkungan yang terapeutik
Siapkan keperluan pribadi mis. Parfum,sikat gigi dan sabun mandi
Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
10
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
HARI PERTAMA SP P
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : Klien mengatakan bahwa ia sering mendengar suara-suara yang
ingin membunuh dirinya. Suara-suara itu sangat menakutkan sehingga klien kesal dan inginb
memukul-mukul , melempar barang –barang agar suara tersebut hilang.
2. Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus : Klien mampu untuk mengenal halusinasi.
4. Tindakan keperawatan :
Membantu klien mengenali halusinasi
Membantu klien mengenali isi halusinasi
Membantu klien cara menghardik halusinasi
B. Strategi Komunikasi DalamPelaksanaan Tindakan Keperawatan
Teknik komunikasi terapeutik yang digunakan adalah
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“ Assalamualaikum pak, selamat pagi. Saya perawat Iin yang akan bekerja sama dengan bapak
untuk membantu menyelesaikan masalahnya bapak, oh ya nama bapak siapa? Senang
dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/ validasi:
“ Bagaiaman perasaan bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan? “
c. Kontrak
1) Topik :
“Baiklah, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang suara-suara yang selama ini Kakak
dengar tapi tak nampak wujudnya”
2) Waktu :
“ Oh ya, bisakah kita berbincang-bincang, sekarang tanggal 20 April 2020 jam 08.00 WIB
Bagaiaman kalau 15 menit saja ya? “
3) Tempat :
11
“ Dimana kita bisa berbincang-bincang pak? Disini saja ya?”
12
2. Kerja (langkah-langkahtindakankeperawatan)
“ Apakah Kakak mendengar suara tanpa dengan wujud? Apa yang dikatakan suara itu?
Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu paling sering
Kakak dengar? Berapa kali sehari Kakak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakah pada waktu sendiri? Apa yang bapaak rasakan pada saat mendengar suara-suara
itu? Apa yang bapak lakukan pada saat mendengar suara-suara itu? Apakah dengan cara
itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-
suara itu muncul? Pak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang ke empat, minum obat
dengan teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara
menghardik. Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang
pergi, saya tidak mau dengar, saya tidak mau dengar kamu suara palsu. Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah, begitu.. bagus
sekali pak! Coba lagi! Ya,,, bagus, bapak bisa.”
3. Terminasi
1) Evaluasiresponklienterhadaptindakankeperawatan
1) Evaluasisubjektif: “Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan tadi?”
2) Evaluasiobjektif : Apa yang bapak lakukan jika suara-suara itu muncul?”
2) Tindaklanjutklien (apa yang perludilatihkliensesuaidenganhasiltindakan yang
telahdilakukan):“ Pak, jika suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya ?”
3) Kontrak yang akandatang :
1) Topik :“Bagaimana kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?”
2) Waktu : “ Jam berapa pak? Bagaimana kalau hari Senin 21 April 2020 jam 08.00
seperti hari ini ya pak”
3) Tempat : “ Dimana kita bisa berbincang-bincang lagi pak? Bagaimana kalau di
tempat ini saja?”
13
14
HARI KEDUA SP P
A. Proses Keperawatan
• Kondisi klien : Klien selalu menyendiri duduk di pojok atau tiduran di
tempat tidu
• Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Pendengaran
• Tujuan khusus : Klien mampu untuk mengenal halusinasi, cara-cara
mengontrol halusinasi dengan cara kedua, bercakap-cakap dengan orang lain.
• Tindakan keperawatan :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
15
“Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Jadi kalau bapak mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk
diajak ngobrol. Minta teman untuk berbicara dengan bapak. Contohnya begini, Tolong,
saya mulai dengar suara-suara, bisa ngobrol dengan saya? coba bapak lakukan seperti itu!
Ya,, begitu..!! bagus,,! Coba sekali lagi pak! Bagus,,,! Bapak harus latihan terus ya!!”
4. Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif: “Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi?”
3) Evaluasi objektif : “ Jadi sudah berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah suara-
suara itu? Bagus “
5. Tindak lanjutklien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan): “Coba kedua cara ini bapak lakukan jika mengalami halusinasi lagi. Bagaimana
kalau kita masukan dalam kegiatan sehari-hari bapakk? Nah, nanti lakukan secara teratur dan
gunakan sewaktu-waktu bila suara itu muncul ya”
6. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : “ Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga yaitu melakukan
aktifitas yang terjadwal?”
2) Waktu : “ jam berapa bapak mau melakukan? Bagaimana kalau besok tanggal 22
April 2020, jam 08.00 WIB seperti hari ini?”
3) Tempat : “ Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau disini saja
pak? sampai ketemu besok ya pak. Wassalamu alaikum”
16
HARI KETIGA SPP
A. Proses Keperawatan
Kondisi klien : Klien sering mondar-mondir
Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Tujuan khusus :Klien mampu untuk mengontrol halusinasi dengan cara
ketiga yaitu melaksanakan aktifitas yang terjadwal.
Tindakankeperawatan :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
biasa dilakukan dirumah.
Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian.
3. Kerja (langkah-langkahtindakankeperawatan)
17
“Kegiatan apa saja yang biasa bapaklakukan pagi-pagi? Terus jam berapa kegiatan
berikutnya? Wah, ternyata banyak sekali kegiatannya. Apa bapak sudah melakukan kedua
cara yang telah kita pelajari kemarin saat mendengar suara-suara? Bagus, sekarang kita
akan melatih cara ketiga yaitu melakukan kegiatan pada saat suara-suara itu terdengar, jadi
bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan Kakak tadi untuk mencegah halusinasi. Coba
bapak ulangi. Bagus sekali!! Bapak bisa lakukan kegiatan ini? Kegiatan ini dapat
dilakukan untuk mencegah suara-suara yang muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih
lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan yang bapak lakukan”
4. Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif:“Bagaimana perasaan bapaksetelah kita bercakap-cakap tentang cara
yang ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali”
2) Evaluasi objektif : “ Coba sekarang sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk
mencegah suara-suara! Bagus sekali”
5. Tindak lanjut klien (apa yang perludilatihkliensesuaidenganhasiltindakan yang telahdilakukan):
“ Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Coba bapak lakukan sesuai jadwal
ya!”
6. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : “ Kita akan membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat”
2) Waktu : “ Kapanbapak mau melakukan? Bagaiaman kalau besok tanggal 23
April 2020 pukul 08.00 WIB seperti hari ini? Waktunya 15 menit saja, apakah bapak
setuju’?”
3) Tempat : “ Untuk tempatnya bapak mau dimana? Bagaimana kalau disini saja?”
18
HARI KEEMPAT SP P
Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : Klien sering berbicara sendiri
2. Diagnosa keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Tujuan khusus :Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara ke-empat yaitu
minum obat dengan teratur.
4. Tindakan keperawatan :
Menjelaskan jenis obat
Menjelaskan cara menggunakan obat
Menjelaskan manfaat mengkonsumsi obat dengan teratur .
19
jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih
(THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang
merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau
suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan
dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke
keadaan semula. Kalau obat habis bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi.
Bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya
bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak. Jangan keliru
dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada
waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya.
Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10
gelas per hari”
4. Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif:“ Bagaiman perasaan bapak setelah kita berbincang-
bincang tentang cara mencegah suara-suara yang muncul dengan minum
obat?”
2) Evaluasi Objektif : “ Nah, sekarang coba bapak sebutkan ada berapa
macam obat yang tadi sudah kita bahas” Bagus”
5. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
6. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : “ Baik pak, untuk hari ini sudah ya, sampai bertemu besokkita akan
membahas keempat cara yang sudah kita diskusikan ya”
2) Waktu : “ Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Besok tanggal 24 April
2020 Bagaiaman kalau besok jam 08. 00 WIB seperti hari ini?”
3) Tempat : “ Dimana bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja
pak?”
20
STRATEGI PELAKSANAAN TINDKAN KEPERWATAN
SPIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga tampak sedih melihat keadaan bapak “X”
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga mampu mengenal masalah yang diraskan keluarga dalam merawat klien, mengetahui
pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi serta proses terjadinya
halusinasi dan cara merawat klien halusinasi.
4. Tindakan keperawatan
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, jenis halusinasi serta proses terjadinya halusinasi.
c. Menjelaskan cara merawat klien halusinasi
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum, selamat pagi. Saya mahasiswa D3 Keperawatan Unair, nama saya Iin
yang sedang praktek di RSJ “Y”, yang merawat bapakX, nama anda siapa, senang
dipanggil siapa?
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan semua (keluarga) hari ini”?
c. Kontrak
1. Topik: “Hari ini kita akan berbincang-bincang dan belajar masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat klien, mengetahui pengertian, tanda dan gejala halusinasi,
jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi
dalam keluarga.
2. Waktu : “Berapa lama keluarga bersedia berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit saja? Apakah semuanya setuju?
21
3. Tempat : “Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja?
22
2. Fase kerja
1. “Apa masalah keluarga dalam merawat klien?”
2. “Saya akan menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta
proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi. Apakah semuanya
setuju?”
3. “Pertama, apa itu halusinasi? Halusinasi yaitu penerapan (persepsi) tanpa adanya
rangsangan apapun pada panca indra seseorang yang terjadi pada keadaan sadar atau
bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik atau histerik”
4. “Apa tanda dan gejalanya? Yaitu berbicara sendiri, mendengar suara-suara yang tak
nampak wujudnya, marah-marah, dan melakukan perilaku kekerasan pada orang
disekitarnya”
5. “Jenis-jenis halusinasi? Yaitu :
a. Halusinasi penglihatan, yang dilihat seolah-olah berbentuk orang, binatang atau
benda.
b. Halusinasi pendengaran, seolah-olah mendengar suara manusia, suara hewan, suara
mesin, suara musik, dan suara kejadian alami.
c. Halusinasi penciuman, seolah-olah mencium bauan tertentu.
d. Halusinasi pengecap, seolah-olah mengecap suatu zat atau rasa tentang sesuatu yang
dimakan.
e. Halusinasi perabaan, seolah-olah merasa diraba, disentuh, dicolek, ditiup, dirambati
ular”
6. “Proses terjadinya halusinasi adalah pada waktu klien lagi sendiri, dia biasanya bicara
sendiri, marah-marah dan juga tertawa sendiri”
7. “Nah lalu bagaimana cara merawat klien halusinasi? Yaitu caranya pertama-tama kita
ajak berbicara kepada klien dan berkenalan setelah itu kita tanya kepada klien apa yang
biasa klien dengar, terus kita dengar, dan kita bilang suara-suara itu palsu atau tidak
nyata. Bapak X bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Setelah bapak isa
mengontrol halusinasinya kita ajak bapak untuk merawat diri sendiri secara perlahan-
lahan, kita ajar cara makan, mandi, mencuci tangan, dan menyisir rambut. Apa
semuanya bisa dimengerti?”
23
24
3. Fase terminasi.
a. Evaluasi/validasi
1) Subjektif : “Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang?”
2) Objektif: “Coba ulangi kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis
halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dam cara merawat klien
halusinasi”
4. Rencana tindak lanjut.
“Baikalah semua, kalau begitu saya harap apa yang sudah saya ajarkan dapat diulang dan
kita akan melanjutkan cara melatih atau mempraktekkan cara merawat klien halusinasi”
5. Kontrak yang akan datang.
1. Topic : “Bagaimana kalau besok kita akan mempraktekkan langsung cara merawat
klien halusinasi, apa semua setuju?”
2. Waktu : “Bagaimana kalau kita ketemu jam 08.00 WIB ?”
3. Tempat : “Kitasenang berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau diruang tamu
saja?”
25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPIIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga sudah mulai tenang melihat keadaan bapak “X”
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga dapat mempraktekan cara merawat klien dengan halusinasi
4. Tindakan keperawatan
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasi
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien halusinasi.
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu Alaikum, selamat pagi semua”?
b. Evaluasi /validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?
c. Kontrak.
1. Topik : “Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan dan lelatih
langsung kepada bapak X cara merawat dirinya”.
2. Waktu : “Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya”?
Bagaimana kalau 20 menit? Setuju?”
3. Tempat : “Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini lagi?”
26
2. Fase kerja
a. “Kegiatan apa saja yang telah keluarga lakukan hari ini? Apakah telah melakukan kegiatan
yang saya ajarkan kemarin? “
b. “Baikalah saya akan memberikan kesempatan menjelaskan arti halusinasi, tanda dan gejala,
jenis halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi serta mempraktekkan cara merawat
langsung klien halusinasi, yang mana prinsip pelatihan merawat diri agar klien dapat
mandiri seperti kebersihan badan, yaitu cuci tangan, cuci muka, mandi, serta menyisir
rambut dan mengenal keluarga dekat.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif: “Bagaimana perasaanya setelah berbincang-bincang?”
2. Objektif : “Coba jelaskan kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi”.
b. Rencana tindak lanjut.
“Baikalah kalau begitu, saya berharap apa yang saya ajarkan kepada keluarga tentang halusinasi
dan cara merawat klien bisa anda masukkan dalam jadwal aktifitas di rumah.”
c. Kontrak yang akan datang.
1. Topik : “Bagaimana kalau besok kita lanjutkan dengan pembuatan jadwal aktifitas
dirumah, serta menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan (follow up) pada klien,
setuju?”
2. Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang, bagaimana kalau disini lagi”?
3. Waktu : “ Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB ya?’
27
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPIIIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga sudah tenang, tidak gelisah lagi melihat keadaan bapak “X”
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga dapat mengetahui pentingnya pemeriksaan bagi klien dirumah.
4. Tindakan keperawatan
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat.
b. Menjelaskan pemeriksaan kepada klien ketempat kesehatan.
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik.
“Assalamu Alaikum, selamat pagi semua? “
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin”?
c. Kontrak
1. Topik : “Sesuai persetujuan kita kemarin, hari ini kita akan menjelaskan pentingnya
pemeriksaan kesehatan klien”.
2. Waktu : “Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20
menit? Setuju?”
3. Tempat: “Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?”
2. Fase kerja.
“Kegiatan apa saja yang keluarga lakukan hari ini? Apa telah melakukan kegiatan yang saya
ajarkan kemarin? Sekarang kita akan membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum
obat sehingga keluarga mudah mengontrol aktifitas klien.. Adapun pentingnya
pemeriksaan kesehatan (follow up) yaitu agar kita tahu tanda-tanda vital klien misalnya
tekanan darah, apakah dia tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, untuk
28
mengetahui apakah dia demam atau tidak, apa keluarga mengerti?”
29
3. Fase terminasi.
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif : “Bagaimana perasaannya setelah berbincang-bincang?”
2. Objektif : “Coba ulangi kembali cara membuat jadwal dan pentingnya pemeeiksaan
kesehatan bapak X”
b. Rencana tindak lanjut.
“Baikalah kalau begitu saya harapkan apa yang saya ajarkan kepada keluarga hari ini tentang
membuat jadwal dan pentingnya pemeriksaan kesehatan, saya harapkan keluarga bisa
melakukan kegiatan ini.”
c. Kontrak.
“Berhubung waktu praktek saya di RSJ ini sudah selasai, kita akhiri pertemuan kita hari ini,
saya berharap apa yang sudah di ajarkan dapat dilakukan dirumah dan dimasukan dalam
jadwal kegiatan harian. Mudah-mudahan klien cepat sembuh. Sampai ketemu lagi dilain
kesempatan, Assalamu Alaikum dan selamat siang”
30
Kasus
1. TN B umur 45 tahun ,duda, mempunyai anak satu orang. Klien sudah 10 tahun bercerai. Klien
beragama Islam. Pendidikan akademi tamat. Saat ini klien tidak bekerja,klien tinggal di rumah
hanya dengan pembantu. Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya yang meninggal dua
tahun yang lalu. Klien dirawat di rumah sakit jiwa untuk ke 3 kalinya. Dengan alasan amuk.,
merusak lingkungan dan tidak mengurus diri. Klien mengatakan dirinyatidak mampu menjadi
kepala keluarga yang baik, dan tidak berdaya untuk melakukan apapun. Klien juga mengatakan
bahwa ia sering mendengar suara-suara yang ingin membunuh dirinya. Suara-suara itu sangat
menakutkan sehingga klien kesal dan inginb memukul-mukul , melempar barang –barang agar
suara tersebut hilang.
Dari observasi didapat data rambut tidak di sisir dan kotor, kumis dan jangkut tidak terawatt,
kukupanjang dan hitam, baju kotor,. Selama di rumah sakit klien selalu menyendiri duduk di
pojok atau tiduran di tempat tidur, kadang-kadang klien berjalan mondar-mondir. Klien sering
berbicara sendiri.
31
FORMULIR PENGKAJIANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
VII. IDENTITASKLIEN
Inisial : Tn. X (L) Tanggal Pengkajian : 02 Mei 2020
Umur : 55 Tahun RMNo. : 112xxx
Informan : Klien,petugas,RM,
pemeriksaan fisik
IX.FAKTOR PREDISPOSISI
1.Pernah mengalami gangguan jiwa di Tidak
Ya
masa lalu? ✓
tidak berhasil
✓ kurang
2.Pengobatansebelumnya.
berhasil
Berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/UsiaSaksi/Usia
Aniayafisik - - - - - -
- - - - - - 32
Aniaya
seksual
- - - - - -
Penolakan
33
5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan sudah 10 tahun bercerai. Saat ini klien tidak bekerja,klien tinggal di rumah hanya
dengan pembantu. Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya yang meninggal dua tahun yang
lalu.
Masalah Keperawatan
X. FISIK
1.Tanda vital :TD: 130/90 mmHg S: 36,5°C P:
N:70x/menit
2.Ukur :TB: 160 cm BB:60 kg
3.Keluhanfisik : Ya ✓ Tidak
XI. PSIKOSOSIAL
1.Genogram
PSIKOSOSIAL
2 Genogram:
Keterangan :
Perempuan : Bercerai :
Klien :
Jelaskan: klien anak kedua dari tiga bersaudara, klien bercerai sudah 10 tahun yang lalu dan
ditinggal mati oleh ibunya dua tahun yang lalu. Saat ini klien tinggal dengan
anaknya dan pembantunya
2. Konsep diri
a Gambaran diri :Klien mengatakan namanya adalah X, bagian tubuh yang
disukai X adalah panca indera
b. Identitas :Klien mengatakan bahwa dirinya salah seorang laki-laki dan
berpakaian seperti laki-laki
c. Peran :Klien mengatakan peran di rumah sebagai ayah
d. Ideal diri :Klien mengatakan bahwa ingin cepat pulang dari RSJ karena
ingin menguru anaknya
e. Harga diri :Klien mengatakan bahwa sering berkumpul dengan teman-
temannya dan tidak minder
Masalah :
Keperawatan
6.Hubungan Sosial
a.Orang yang berarti:Klien mengatakan bahwa orang yang paling penting dalam hidupnya adalah
ibu dan anaknya
b.Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan bahwa sebagai warga di
desanya sering mengikuti kegiatan di desanya seperti kerja bakti dan ronda
c.Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain: Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain
7. Spiritual
a.Nilai dan keyakinan :Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam
b.Kegiatan ibadah :Klien mengatakan saat ini berusaha menjaga sholat lima waktu
2.Penampilan
✓
3.Pembicaraan
4.Aktivitas Motorik:
✓
Lesu Tegan Gelisa Agitasi
g h
5.Alamperasaaan
✓
6.Afek
✓
8.Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang ingin membunuh dirinya
Masalah Keperawatan:Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
9.ProsesPikir
✓
flightofid blocki pengulangan pembicaraan/persevarasi
ea ng
Jelaskan :Klien sering berhenti berbicara dan terkadang terdiam kemudian berbicara lagi
Masalah Keperawatan :Gangguan Komunikasi Verbal
Waham
nihilist ic
sisip Siar pikir Kontrol pikir
pikir
Jelaskan :Klien mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh dan tidak ada gangguan dengan waham
Disorientasi
12. Memori
14. Kemampuanpenilaian
Gangguanringan gangguanbermakna
Jelaskan :Kemampuan penilaian klien baik
Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah
3.Makan
4.BAB/BAK
Jelaskan : Klien makan 3x sehari sesuai dengan jadwal yang ditentukan bangsal. Klien dapat
makan secara mandiri. Klien menghabis satu porsi setiap kali makan, dengan lauk dan sayur
yang bermacam-macam sesuai menu RSJ. BAK dan BAB secara mandiri
Bantuanminimal✓ Bantualtotal
-
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
8.Penggunaan obat
9.Pemeliharaan Kesehatan
Jelaskan :Klien di rumah dengan pembantu jadi semua tugas rumah diberikan kepada pembantunya
Masalah Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri: mandi dan berhias
Ketidakberdayaan
XIV. MekanismeKoping
Adaptif Maladaptif
Mampu menyelesaikan
Olahraga✓ mencederaidiri
-
Lainnya lainnya:
Masalah Keperawatan:
Isolasi Diri
-
Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik
Masalah ekonomi,spesifik
Masalah lainnya,spesifik
-
-
XVI. Pengetahuan KurangTentang:
✓ Penyakitjiwa systempendukung
Koping✓ obat-obatan
Lainnya:
Masalah Keperawatan:Kurang pengetahuan
Analisa
Data
XVII. AspekMedik
Terapi Medik:
Nama Obat Dosis Indikasi Efek samping
Haloperidol 5 mg 1/2-0- Psikosis akut dan insomnia, eforia, agitasi,
1/2 kronis. pusing, depresi, lelah,
sakit kepala, mengantuk,
Halusinasi pada
bingung, vertigo, kejang.
skizofrenia
Clozapine NI 25 mg 1/2-0- Antipsikotik, Mengantuk, berat badan
1/2 menenangkan naik, air liur bertambah,
pikiran dan pusing, konstipasi, mual,
menghilangkan sesak napas, mengompol
halusinasi saat tidur
Trihexypenidyl 2 0-0-1 Kaku-kaku tubuh Mengantuk, pusing,
mg dan mengurangi penglihatan kabur,
gemetar disorientasi, hipotensi,
mual, muntah, retensi
urine
Perawat,
ANALISA DATA
Nama : Tn. X
Ruangan : Mawar
No. RM : 122xxx
DATA-DATA ETIOLOGI MASALAH KEPER TTD
AWATAN
Data Subjektif : Risiko Ketidakberdayaan Gangguan Persepsi ¥
- Klien mengatakan Sensori : Halusinasi
sering mendengar Pendengaran
suara-suara yang
ingin membunuh
dirinya. Suara- Isolasi Sosial
suara itu sangat
menakutkan
sehingga klien Gangguan Persepsi
kesal dan inginb Sensori : Halusinasi
memukul-mukul , Pendengaran
melempar barang –
barang agar suara
tersebut hilang.
Data Objektif :
- Klien menyendiri
duduk di pojok
atau tiduran di
tempat tidur.
- klien berjalan
mondar-mondir
- Klien sering
berbicara sendiri.
Setelah dilakukan
2 kali interaksi
diharapkan
keluarga mampu :
Merawat klien
dengan halusinasi 1. Agar keluarga mengetahui
apa yang dimaksud
1. Latih keluarga cara merawat halusinasi
klien dengan halusinasi 2. Keluarga mempraktekkan
2. Anjurkan keluarga cara merawat klien dengan
Keluarga mempraktikkan cara merawat halusinasi saat di rumah
mampu klien dengan halusinasi.
08 Mei 2020 mempraktekkan
10.00 cara merawat
klien
IMPLEMENTASIKEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn. X Ruangan : Mawar
Umur : 55 tahun No RM : 122xxx
Diagnosa/
Tanggal Pukul Implementasi TT
Tuk
Gangguan 02-04-2020 SP 1 pasien ¥
Persepsi 10.00 1. Memperkenalan diri dengan klien
Sensori: R/ Klien mennaggapi ¥
Halusinasi 10.15 2. Menananggapi pembicaraan klien
pendengar R/ Klien muali berbicara
an 3. Berbicara dengan tegas, jelas, jujur. ¥
10.30 R/ Klien mulai memperhatikan
4. Memberikan sikap hangat dan bersahabat. ¥
R/ sikap klien mendengarkan
10.35 5. Menemani klien saat keinginan mencederai
diri meningkat.
R/ Klien merasa diperhatikan ¥
6. Menjelaskan apa yang dimaksud halusinasi
10.45 R/ Klien mendengarkan
7. Memonitor isi halusinasi
R/ Isi halusinasi adanya suara ingin membunuh ¥
klien
11.00 8. Mempertahankan lingkungan yang aman
11.15
¥
11.20
03-04-2020 10..00 SP 1 pasien
1. Memperkenalan diri dengan klien
R/ Klien menanggapi ¥
2. Menananggapi pembicaraan klien
10.20 R/ Klien muali berbicara
3. Berbicara dengan tegas, jelas, jujur. ¥
10.22 RR/ Klien mulai memperhatikan
4. Memberikan sikap hangat dan bersahabat. ¥
R/ sikap klien mendengarkan
10.25 5. Menemani klien saat keinginan mencederai
diri meningkat. ¥
RR/ Klien merasa diperhatikan
10.30 6. Menjelaskan apa yang dimaksud halusinasi
R/ Klien mendengarkan ¥
7. Memonitor isi halusinasi
R/ Isi halusinasi adanya suara ingin ¥
membunuh klien
8. Mempertahankan lingkungan yang aman
R/ Klien merasa aman
04-04-2020 SP 3 Pasien
10.00 ¥
1. Mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan
sehari-hari selama di rumah
R/ Klien menyebutkan kegiatan
2. Mengkaji kegiatan yang sekiranya bisa
dilakukan di RSJ. ¥
10.15 RR/ Kegiatan terkaji
3. Membantu membuat jadwal kegiatan sehari-
hari ¥
10.25 R/ Klien merasa terbantu
4. Melatih klien melakukan kegiatan sampai
bisa.
R/ Klien melakukam kegiatan ¥
10.35 5. Memberi pujian pada setiap kegiatan yang
dilakukan
R/ Klien lebih bersemangat
10.40
05-04-2020 SP SP 4 Pasien ¥
10.00 1. Mendiskusikan nama, dosis, frekuensi,
efek, dan efek samping minum obat).
R/ Klien mendengarkan
2. Mengajarkan untuk mengidentifikasi apa ¥
saja obat yang diminum
R/ Klein menyebutkan obat apa saja yang
diminum
10.07 3. Menjeelaskan manfaat obat yang diminum ¥
R/ Klien mendengarkan
4. Menjelaskan bila tidak meminum obat
dengan teratur
R/ Kllen berpartisipasi ¥
10.18 5. Mengajnurkan klien mengulang kembali
nama, obat apa saja yang diminum manfaat
dan kerugiun bila tidak meminum obat.
RR/ Klien menyebutkan ¥
10.20 6. Memberi umpan balik positi
R/ Klien termotivasi
10.30
11.00
06-04-2020 SP 1 Keluarga ¥
10.00 1. Mengkaji masalah yang dialami keluarga
dalam merawat klien
R/ Keluarga menyebutkan apa saja
maslaha yang dialami
2. Menjelaskan pengertian halusinasi
R,/ keluarga mengetahui ¥
3. Menjelaskan jenis halusinasi
10.15 R/ keluarga mengetahui
4. Menjelaskan proses terjadinya halusinasi ¥
R/ keluarga memahami
10.20 5. Menjelaskan cara merawat klien ¥
halusinasi.
10.25 RR/ keluarga mengerti
10.37
07-04-207- SP SP 2 Keluarga ¥
04-2020 10.00 1. Melatih keluarga cara merawat klien
dengan halusinasi
R/ Keluarga memahami cara merawat ¥
klien
10.13 2. Menganjurkan keluarga mempraktikkan
cara merawat klien dengan halusinasi.
R/ keluarga mamapumempraktekkan cara
merawat klien
EVALUASI KEPERAWATAN
A : SP 1 teratasi sebagian
P : Lanjutkan SP 1
- Jelaskan apa yang dimaksud halusinasi.
- Monitor isi halusinasi
Pertahankan lingkungan yang aman