OLEH :
UMYATI 012221058
MEDIANA 012221059
UNIVERSITAS BINAWAN
20222
TINJAUAN PUSTAKA
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat bayi kurang untuk
memiliki berat badannya kurang dari 2500 gram. Keadaan BBLR ini akan
BBLR karena prematuritas atau Bayi Kurang Bulan Murni adalah bayi
2. BBLR (KMK) :
Bayi Berat Badan Lahir Rendah karena Bayi Kecil untuk Masa
6
7
a. Bayi dengan berat lahir 2500 – 1500 gram adalah bayi berat
b. Bayi dengan berat lahir 1500 – 1000 gram adalah bayi berat
2500 gram.
1. Faktor ibu
a. Usia
dan melahirkan.
b. Parietas
empat atau lebih) 2,4 kali lebih berisiko untuk melahirkan anak
c. Gizi
Kurang saat hamil Ibu yang mengalami gizi kurang saat hamil
d. Jarak kehamilan
rutin.
e. Pola hidup
2. Faktor kehamilan
a. Eklampsia / Pre-eklampsia.
c. Perdarahan Antepartum.
e. Faktor janin
Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
7. menangis lemah
8. Kepala bayi lebih besar dari badan , kepala tidak mampu tegak,
subkutan sedikit.
kali/menit
terjadi oedem, garis telapak kaki sedikit, telapak kaki halus, tumit
mengkilat
13. Genetalia : pada bayi laki-laki skrotum kecil dan testis tidak teraba
dengan sempurna
minora
belum turun
terbentuk
minora
1. Hipotermi
2. Hipoglikemia
otak
3. Gangguan Imunologik
matang
kehamilan.
5. Masalah Eliminasi
6. Gangguan Pencernaan
7. Hiperbilirubinemia
sempurna
8. Fibroplasia
badan relative luas. Oleh karena itu bayi premature harus dirawat di
kain dan di sampingnya di taruh botol yang berisi air panas atau
yang sesuai dengan kebutuhan bayi BBLR. ASI (Air Susu Ibu )
3. Pencegahan Infeksi
bayi BBLR dari bahaya infeksi. Oleh karena itu bayi BBLR tidak
2012).
dengan ketat.
5. Pemberian Oksigen
menimbulkan kebutaan.
kehilangan berat badan 15% selama 7-10 hari pertama. Berat lahir
Kenaikan berat badan bayi BBLR dengan berat badan <1500 gram
(Sudarti, 2012).
hipoksia dan akhirnya kematian. Selain itu bayi BBLR tidak dapat
2.1.7 Patofisiologi
bayi aterm.
2.1.8 Pathway
BBLR
Organ pencernaan
Oredikitnya lema Penambahan
Sistem dinding Sedikitnya lemak di Sistem imun
imatur dada belum sempurna bawah jaringan kulit yang belum
Imatur dada dibawah imun matang
Sistem termoregulesi
Tidak efektifnya yang imatur
Reflek menghisap
dan menelan pola pernafasan
belum
berkembang
Termoregulesi tubuh
dengan baik
tidak efektif
Perubahan
nutrisi kurang Sumber : Proverawati dan Ismawati, (2010)
dari kebutuhan Gambar 2.1 Pathway BBLR
tubuh
20
kelahiran rata – rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari
ketiga
2.2.1 Pengkajian
dan laboratorium serta informasi dari tim kesehatan serta keluarga klien
21
1. Riwayat kesehatan
Kesadaran apatis, daya hisap lemah atau bayi tak mau minum,
ekstravaskuler
subkutan tipis, daya hisap lemah atau bayi tak mau minum,
didalamnya.
22
e. Riwayat imunisasi
f. Riwayat nutrisi
dari 35 minggu dan berat lahir lebih dari 2000 gram umumnya
2. Kebutuhan dasar
terganggu
BAB dan BAK harus diganti popok khusus bayi BBLR yang
normal berkisar antara 1-2 ml/kg berat badan per jam, jadi bila
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
140x/menit
40x/menit
b. Pemeriksaan ABCD
cm (Proverawati,2010)
standar yakni 2500 gram dan pada kasus ini biasanya juga
dokter.
1) Kepala
menutup
2) Mata
3) Hidung
liter/menit
4) Mulut
5) Telinga
imatur
6) Wajah
7) Leher
8) Paru-paru
ringan
(Ridha, 2014).
9) Jantung
10) Abdomen
2014, p. 112).
11) Punggung
12) Genetalia
13) Ekstremitas
14) Anus
1) Reflek Morrow
4 bulan.
28
4) Reflek Menggenggam
bulan.
6) Reflek Gallant
7) Stepping Reflek
8) Swallowing Reflek
akan segera dia hisap, lalu dia telan. Reflek ini tidak akan
menelan.
imaturitas.
kurang.
Faktor Risiko :
3. Malnutrisi
a. Gangguan peristaltik
c. Perubahan sekresi pH
g. Merokok
31
a. Penurunan hemoglobin
b. Imunonosupresi
c. Leukopenia
lainnya
10. Baju ujung pengikat
tepat berada dibawah
kuping bayi
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur perawatan
kangguru
2. Jelaskan keuntungan
kontak kulit ke kulit
orang tua dan bayi
3. Anjurkan orang tua
menggunakan pakaian
nyaman dengan bagian
depan terbuka
2.2.4 Implementasi
suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang
2.2.5 Evaluasi
data informasi berupa ungkapan keluhan dari pasien. O (objective) merupakan data
merupakan interpretasi makna data subjektif dan objektif untuk menilai sejauh mana
Kriteria hasil yang dicapai menurut SLKI (2016) adalah kebersihan tangan
kemerahan menurun, nyeri menurun, bengkak menurun, vesikel menurun dan kadar
sel darah putih membaik. Jika tujuan telah tercapai,maka perawat akan
keperawatan. Menurut pandangan islam Syekh Abdul Azis bin Fathi as-
agar ia tetap kuat melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT,'' tutur Syekh Abdul
Azis. Sedangkan orang yang mengobati harus berniat untuk membantu saudaranya
mata untuk mendapatkan pahala dari Allah serta memberi manfaat bagi saudaranya
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS DATA
Nama: By. Ny. S
III. PEMERIKSAAN
Keadaan Umum : baik
Tingkat kesadaran : 15 compos mentis
Tanda vital Nadi : 140 x/menit
Suhu : 36,4°C
RR : 51 x/menit
TD :-
Saat lahir
1. Berat Badan 1.600 g
2. Panjang Badan 43 cm
3. Lingkar perut 23 cm
4. lingkar dada 25 cm
Beri tanda ( cek ) pada istilah yang tepat dari data-data dibawah ini.
Gambarkan semuatemuan abnormal secara obyektif, gunakan kolom
komentar bila perlu.
1. Tonus / aktivitas
a. (√) Aktif (√) tenang ( ) Letargi ( ) Kejang
b. ( ) Menangis keras () Lemah ( ) Melengking ( ) Tidak menangis
2. Kepala / leher
a. Gambaran wajah
(√ ) Simetris : tidak ada ikterik, tidak sianosis, tidak berkerut ( ) Asimetris
b. Molding
( ) Caput Succedaneum (√ ) Chepalohematoma : ubun-ubun tidak
chepalohematoma
3. Mata
(√ ) Bersih : Merah muda ( ) Sekresi
4. THT
a. Telinga
(√ ) Normal: simetris ujung daun telinga sejajar dengan mata bentuk dan kekerasan
daun telingfa sudah baik
( ) Abnormal
b. Hidung
(√ ) Normal: tidak ada pengeluaran lendir, tidak ada pernafasan cupin hidung
( ) Obstruksi
( ) Cuping Hidung
c. Palatum
(√) Normal : mukosa bibir lembab
( ) Abnormal (labioskisis)
( ) Abnormal (labiaopalastokisis)
5. Abdomen
a. (√ ) Lunak : tidak ada penonjolan sekitar tali pusat dan tidak ada perdarahan tali
pusat, perut tidak kembung dan ada bising usus
( ) Tegas
( ) Datar
( ) Kembung
b. Lingkar perut : 23 cm
c. Liver : ( ) kurang dari 2 cm ( ) Lebih dari 2 cm
6. Thoraks
a. (√ ) Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi : (√ ) Normal : tidak ada retraksi dada, pada
payudara aerola agak menonjol 3-4 MM
( ) Abnormal
7. Paru-paru
a. Suara nafas : (√) Sama kanan kiri ( ) Tidak sama kanan kiri
(√ ) Bersih ( ) Ronchi ( ) Rales ( ) sekret
b. Bunyi nafas
( ) terdengan di semua lapang paru (√) Vesikuler
d. Retraksasi dada
(√ ) Tidak () ya, jelaskan : ringan
e. Respirasi
(√ ) Spontan , jumlah 51x/menit
( ) Sungkup/boxhead, jumlah...........................x/menit
8. Ekstrimitas
By Ny S, neonates cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan BBLR. Ibu mengatakan
selama hamil sering memeriksakan kehamilannya di Puskesmas, riwayat persalinan SC,
langsung menangis, bernafas spontan, tonus otot baik, warna kulit merah muda, TTV suhu
36,4 C, RR 51 x/mnt, HR 140 x/mnt. BB lahir 1600 gr, PB 43 cm, lingkar dada 25 cm,
lingkar perut 23 cm.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko ketidakseimbangan nutrisi b.d kurang berat badan dari normal (D.0019)
b. Risiko infeksi d.d dengan efek prosedur invasive
c. Risiko gangguan pertumbuhan d.d kurang pengetahuan ibu
C. ANALISA DATA
22/11/ DS: -
Resiko ketidak
2022 DO: Defisit nutrisi seimbangan nutrisi b.d
kurang berat badan
- Berat badan : 1600 dari normal
gr (D.0019)
16.00
22/11/ DS :
13/12/ DS :
2022 DO :
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
1 Defisit Nutrisi Tujuan dan kriteria Manajemen Nutrisi
hasil : Observasi :
Setelah dilakukan 6. Identifikasi status
tindakan keperawatan nutrisi
diharapkan status nutrisi 7. Identifikasi alergi dan
membaik, dengan intoleransi makanan
kriteria hasil : 8. Identifikasi perlunya
• Porsi makan penggunaan selang
yang dihabiskan nasogastric
meningkat 9. Monitor asupan
• Serum albumin makanan
meningkat 10. Monitor berat badan
• Bising usus Terapeutik :
membaik 4. Lakukan oral hygiene
• Membrane sebelum bayi minum,
mukosa jika perlu
membaik 5. Sajikan makanan
• Berat badan dengan suhu yang
sesuai
membaik
6. Hentikan pemberian
• Indeks massa
makanan melaui selang
tubuh membaik nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi :
Kolaborasi
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan
Abay, W., & ST, D. (2019). Birth asphyxia and its associated factors among newborns in public
hospital, northeast Amhara, Ethiopia. Plos One, 1(2).
Alfira, N., Mila, H., & Pristiya Perri. (2020). Pencegahan dan Pengendalian BBLR Di Indonesi.
Indonesian Journal of Health Development, 2(3).
Alimul Hidayat. (2016). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita (Esty Wahyuningsih (ed.); Edisi 1).
Buku Kedokteran EGC.
Ani, T., Putri, D. I., Rifa, A., & Yanti Juli Selfi. (2015). Kegawatdaruratan Maternal
Dan Neonatal (Handayani Putri (ed.); Edisi 1). Depublish.
Anna, R., & Adisasmita. (2019). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Kematian Neonatal
pada Bayi Berat Lahir >2500 Gram dan pada Bayi Berat Lahir Rendah di Indonesia.
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(2).
https://core.ac.uk/download/pdf/322466501.pdf
Astuti, D. D., Rustina, Y., Waluyanti, F. T., & Iskandar, A. T. (2016). Optimalisasi pemenuhan
kebutuhan nutrisi enteral pada bayi berat lahir rendah (BBLR) melalui pengaturan posisi
dengan pendekatan teori konservasi levine = Optimizing the fulfillment of enteral nutrition
in low birth weight (LBW) infants through positionin. Jurnal Keperawatan, 2(5).
Aulia, Z., Radityo, A. N., & Mulyono. (2018). Pengaruh Durasi Kanguru Mother Care Terhadap
BBLR. Jurnal Kedokteran Ponogoro, 7(2), 56.
Bagus, W. I., Wayan, S. B., & Sucipta Made. (2018). Hubungan antara bayi berat lahir rendah
dengan asfiksia neonatarum di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Directory Of Open
Acess Journal (DOAJ), 9(2), 1–5.
https://isainsmedis.id/index.php/ism/article/viewFile/167/179
Bireshwa, S., Sommerfelt, H., & Ashron. (2021). Effect of community initiated Kangaroo
Mother Care on Postpartum Depressive Symptoms and Stress Among Mother of Low Birth
Weight a Randomized Controlled Trial. Journal of Pediatrics, 12.
Daswati. (2021). Menurunkan Kecemasan Ibu Nifas Dengan Metode Kanguru (Edisi 1). Media
Sains Indonesia.