Definisi
Operasional 1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga
kesehatan.
2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi
yang dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan
minimal dua penanda identitas seperti: nama lengkap,
tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan
yang ditetapkan di Rumah Sakit.
3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan
atau verbal (lisan).
4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara
benar pada setiap keadaan terkait tindakan intervensi
pasien seperti :
● Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian
cairan intravena, pemberian darah dan produk darah,
radioterapi, dan nutrisi.
● Prosedur tindakan : tindakan operasi atau tindakan
invasif lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan rumah
sakit.
● Prosedur diagnostik : pengambilan sampel, pungsi
lumbal, endoskopi, kateterisasi jantung, pemeriksaan
radiologi, dan lain-lain.
● Kondisi tertentu : pasien tidak dapat berkomunikasi
(dengan ventilator), pasien bayi, pasien tidak sadar,
bayi kembar.
5. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi pelayanan
melakukan identifikasi seluruh tindakan intervensi yang
dilakukan dengan benar.
Jenis indikator Proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
(pembilang)
Denominator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
observasi
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
kesehatan.
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan pemasangan gelang identitas
pasien
Pengambilan
Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Bulanan, Triwulan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Ruang Rawat Inap
Jawab
2. Kepastian Tepat Lokasi Operasi
Judul indikator Kepastian tepat lokasi operasi
Dasar pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Keselamatan Pasien.
2. Ketepatan tepat lokasi operasi menjadi
sangat penting untuk menjamin
keselamatan pasien dan mencegah
insiden keselamatan pasien.
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya mutu keselamatan pasien bedah instalasi
bedah sentral
Definisi Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien di
Operasional operasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya
dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
Jenis indikator Output
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu
bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Kejadian Operasi Salah Sisi
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam Medic
Instrumen Laporan Kejadian Operasi Salah Sisi
Pengambilan
Data
Besar Sampel
N 150
n= 2 , n= 2 = 109
1+( N e ) 1+(150 x 0,05 )
Cara Sample acak sederhana
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Bulanan, Triwulan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Ruangan Kamar Operasi dan Katim
Jawab
Metode Survei
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil survei
Instrumen Kuisioner (terlampir)
Pengambilan
Data
Besar Sampel Sesuai tabel Sampel Krejcie dan Morgan
Cara Stratified Random Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode Semesteran
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Run chart
Periode Analisis Semesteran, Tahunan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Bagian Humas
Jawab
D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. Ketaatan dokter untuk melakukan validasi laporan metode TBaK dari perawat
Judul indikator
Ketaatan dokter untuk melakukan validasi laporan metode TBaK
dari perawat
Dasar pemikiran Peraturan menteri kesehatan
Dimensi mutu Efektif
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan rawat inap
Definisi Validasi laporan TBaK dilakukan setiap laporan konsul oleh
Operasional perawat maupun dokter jaga terhadap DPJP. TBaK meliputi
Tulis, Baca, kembali
Jenis indikator proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah TBaK lengkap
(pembilang)
Denominator Jumlah Pasien yang dilakukan konsultasi ( TBAK )
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi :
seluruh pasien yang dilakukan TBAK terisi lengkap ( via wa, tlp )
Eksklusi:
Tidak ada
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam Medis
Instrumen Formulir laporan TBaK
Pengambilan
Data
Besar Sampel
N 350
n= 2 , n= 2 = 187
1+( N e ) 1+(350 x 0,05 )
Cara Total Sampel ( sampel acak )
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala unit rawat inap/ PJ
Jawab
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSU Menteng Mitra Afia
Nomor :
Tentang : Penetapan Indikator Mutu Prioritas Unit Tahun 2022 RSI Aminah Sidoarjo
INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT TAHUN 2022 RSU Menteng Mitra Afia
1. Unit IGD / PONEK
1. Respon time SPGDT
2. Kemampuan menangani life saving
3. Waktu tanggap pelayanan IGD
4. Tidak ada keselahan pemberian obat
5. Angka kegagalan pemasangan infus lebih dari 2x
6. Angka kematian pasien di IGD
2. Farmasi
1. Tidak adanya kesalahan pemberian obat
2. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan <60 menit
3. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi <30 menit
3. Fisioterapi
1. Tidak adanya kesalahan tindakan Fisioterapi
2. Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Fisioterapi yang Direncanakan
4. Gizi
1. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
2. Tidak ada kejadian reaksi transfusi
5. Hemodialisa
1. Tidak ada kejadian clotting durante HD
2. Tidak ada kejadian reaksi transfusi
6. Instalasi Bedah Sentral
1. Kepastian Tepat Lokasi Operasi
2. Kepastian Tepat Prosedur Operasi
3. Kepastian Tepat Pasien Operasi
4. Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing
5. Kejadian Kematian di Meja Operasi
7. VK dan Perina
1. Kemampuan menangani BBLR 1500 Gr – 2500 Gr
2. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
3. Kejadian Kematian Bayi
4. Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi BARU Lahir Selama Perawatan (IMD)
8. Unit Rekam Medis
1. Tersedianya Laporan Resume Medis 1x24 Jam
2. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Inap (dari memo ranap)
3. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan
4. Kelengkapan Informed Consent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas
9. PPI
1. Tidak ada kejadian tertusuk jarum
2. Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)
3. Terlaksananya kegiatan Pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit (ILO,
IDO, Plebitis, VAP, ISK, IADP)
10. ICU
1. Rerata Pasien yang kembali dengan Kasus yang Sama < 72 Jam
2. Kematian pasien >48 jam sejak masuk ICU
11. Laboratorium
1. Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
2. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium
12. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax Cito
2. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen
13. Rawat Jalan
1. Kesediaan Pasien Poli Untuk Rawat Jalan Dengan Indikasi Rawat
2. Pemberi Pelayanan di Poli Spesialis
3. Jam Buka Pelayanan Poli Sesuai
14. Rawat Inap
1. Ketaatan dokter untuk melakukan validasi laporan metode TBaK dari perawat
2. Pengkajian Awal Medis
3. Pengkajian Awal Keperawatan
4. Kejadian Flebitis
5. Tidak Ada Kejadian Salah Obat
6. Kejadian Pulang Sebelum Dinyatakan Boleh Pulang (APS)
7. Kejadian Pasien Kabur
PROFIL INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT TAHUN 2022
G. VK DAN PERINA
1. Kemampuan menangani BBLR 1500 Gr – 2500 Gr
Judul indikator Kemampuan menangani BBLR 1500 Gr – 2500 Gr
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
Dimensi mutu Efektivitas dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani
BBLR
Definisi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr –
Operasional 2500 gr
Jenis indikator Outcome
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil ditangani
(pembilang)
Denominator Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang ditangani
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi :
Bayi BBLR 1500gr-2500gr
EKLUSI : -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Formulir penanganan bayi BBLR 1500-2500 gr
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total sampel
Cara Acak sederhana
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala unit perina / katim
Jawab
2. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Inap (dari memo ranap)
Judul indikator Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat
Inap
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik rawat inap
Definisi Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen
Operasional rekam medis pasien baru atau pasien lama yang
digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah
waktu mulai dari mendapatkan kamar hingga rekam medik
diterima oleh dokter / perawat (<15 menit)
Jenis indikator Proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Penyediaan rekam medis rawat inap <15 menit
(pembilang)
Denominator Total penyediaan rekam medis rawat inap
(penyebut)
Target 80%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:
Seluruh pasien rawat inap
Eksklusi: -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Formulir waktu penyediaan rekam medis
Pengambilan
Data
Besar Sampel
N 400
n= 2 , n= 2 = 222
1+( N e ) 1+(400 x 0,05 )
Cara Sample acak
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala unit rekam medis, Staf customer service, staf rm
Jawab (Assembling ranap)
I. PPI
1. Tidak ada kejadian tertusuk jarum
Judul indikator Tidak ada kejadian tertusuk jarum
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya angka kejadian tertusuk jarum di RS
Definisi Kejadian tertusuk jarum ialah, kondisi tenaga Kesehatan
Operasional yang tertusuk jarum yang telah digunakan kepada
pasien sebelumnya
Jarum yang dimaksud dapat berupa spuit, iv cath,
Jenis indikator Outcome
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Karyawan yang tertusuk jarum
(pembilang)
Denominator Karyawan yang bersinggungan dengan tindakn medis dan
alat bekas pakai
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:
seluruh unit pelayanan keperawtan dan kebidanan
Eklusi: -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder laporan kejadian tertusuk jarum
Instrumen Formulir laporan kejadian tertusuk jarum
Pengambilan
Data
Besar Sampel
89
Cara Acak sederhana
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung PPI
Jawab
Eksklusi:
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam Medis
Instrumen Laporan kesalahan pemberian hasil laboratorium
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total Sampel
Cara -
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Triwulan
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Anisa solikha
Jawab
2. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium
Judul indikator Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
Operasional pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu
tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil
sample sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi.
Jenis indikator Outcome
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvey dalam 1 bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
dalam bulan tersebut.
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:
Seluruh pasien yang diperiksa
Eksklusi: -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Survey
Instrumen Laporan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total Sampel
Cara -
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Triwulan
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Anisa solikha
Jawab
L. Radiologi
1. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax untuk pasien kritis (Cito)
Judul indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax untuk pasien kritis
(Cito)
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Efektivitas pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi Waktu tunggu hasil thorax foto adalah tenggang waktu mulai
Operasional pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah di
ekspertisi
Jenis indikator Proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah pasien dengan Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto
Thorax untuk pasien kritis (Cito) ≤ 3 jam
(pembilang)
Denominator Jumlah pasien yang di foto thorax cito dalam bulan tersebut
(penyebut)
Target >80%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi : seluruh pasien dengan cxr cito
eksklusi : -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Laporan Waktu tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax untuk
pasien kritis (Cito)
Instrumen Formulir waktu tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax untuk
pasien kritis (Cito)
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total sampel
Cara Total sampel
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Yusuf Kepala Unit, Kurniawan Julianto, PJ Pelayanan dan
Jawab Mutu
2. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen
Judul indikator Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Efektivitas pelayanan
Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan
diagnosis
Definisi Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis
Operasional radiologi yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan foto rontgen/hasil pemeriksaan radiologi. Bukti
pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda
tangan dokter spesialis radiologi pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta
Jenis indikator Outcome
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter
spesialis radiologi dalam satu bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam satu bulan
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi : seluruh hasil foto rontgen
eksklusi : -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Registrasi radiologi
Instrumen Formulir Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total sampel
Cara Total sampel
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kurniawan Julianto, PJ Pelayanan dan Mutu
Jawab
M. Rawat Jalan
1. Kesediaan Pasien Poli Untuk Rawat Jalan Dengan Indikasi Rawat
Judul indikator Kesediaan pasien poli untuk rawat dengan indikasi rawat
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Efektif
Tujuan Terwujudnya pelayanan berkesinambungan terhadap pasien
dengan indikasi rawat
Definisi Pasien poli dengan indikasi rawat adalah pasien poli yang
Operasional saat dilakukan pemeriksaan awal di rawat jalan dengan hasil
di indikasi untuk rawat inap (bersedia untuk di rawat)
Jenis indikator Out come
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Total pasien rawat jalan dengan indikasi rawat inap yang
bersedia untuk di rawat inap
(pembilang)
Denominator Total pasien rawat jalan dengan indikasi rawat inap
(penyebut)
Target 60%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi: seluruh pasien yang indikasi ranap bersedia untuk di
rawat
Eklusi:tidak ada
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Formulir kesediaan pasien poli untuk rawat dengan indikasi
rawat
Pengambilan
Data
Besar Sampel
N 100
n= 2 , n= 2 = 80
1+( N e ) 1+(100 x 0,05 )
Cara sampel acak sederhana
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala unit rawat jalan & katim
Jawab
2. Pemberi Pelayanan di Poli Spesialis
Judul indikator Pemberi Pelayanan di Poli Spesialis
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Efektif
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang
kompeten
Definisi Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah
Operasional sakit yang dilayani oleh dokter spesialis
Jenis indikator Input
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu satu
bulan
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:
seluruh sampel yg karakter nya yang kita ambil sesuai kriteria
(seluruh dokter dalam memberikan pelayanan)
Eklusi:
Tidak sesuai dengan kriteria (seluruh dokter yg cuti)
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Registrasi rawat jalan, rekam medik
Instrumen Formulir Rawat jalan poli spesialis
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Semua dokter spesialis
Cara Total sampel
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala instalasi rawat jalan dan katim
Jawab
3. Jam Buka Pelayanan Poli Sesuai
Judul indikator Jam Buka Pelayanan Poli Sesuai
Dasar pemikiran SPM
Dimensi mutu Orientasi pasien, tepat waktu
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik sesuai
jadwal yang telah dibuat
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat
Operasional jalan oleh tenaga spesialis sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
Jenis indikator Outcome
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu
bulan
(penyebut)
Target 80%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:seluruh pelayanan poli rawat jalan
Eklusi: seluruh dokter yg cuti
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Registrasi rawat jalan, rekam medis
Instrumen Formulir Rawat jalan poli spesialis
Pengambilan
Data
Besar Sampel
Total Sampel
Cara Total Sampel
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala instalasi rawat jalan & katim
Jawab
N. Rawat Inap
1. Ketaatan dokter untuk melakukan validasi laporan metode TBaK dari perawat
Judul indikator Ketaatan dokter untuk melakukan validasi laporan metode
TBaK dari perawat
Dasar pemikiran Peraturan menteri kesehatan
Dimensi mutu Efektif
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan rawat inap
Definisi Validasi laporan TBaK dilakukan setiap laporan konsul oleh
Operasional perawat maupun dokter jaga terhadap DPJP. TBaK meliputi
Tulis, Baca, kembali
Jenis indikator proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah TBaK lengkap
(pembilang)
Denominator Jumlah Pasien yang dilakukan konsultasi ( TBAK )
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Inklusi:
Seluruh pasien yang dilakukan TBAK terisi lengkap (via wa,
tlp)
Eksklusi: -
Formula Numerator
x 100%
Denumerator
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Rekam Medis
Instrumen Formulir laporan TBaK
Pengambilan
Data
Besar Sampel N 350
n= 2 , n= 2 = 187
1+(N e ) 1+(350 x 0,05 )
Cara Sampel acak
Pengambilan
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data □ Run chart
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala unit rawat inap/ PJ
Jawab