Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA, NIC, DAN NOC

DISFUNGSI RESPON PENYAPIHAN VENTILATOR (00034)


Tgl/No Diagnosa Keperawatan (NANDA) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Disfungsi Respons Penyapihan NOC : NIC :
Ventilator (00034) Respons penyapihan ventilasi Penyapihan ventilator mekanik (3310)
Difinisi : mekanik: Dewasa (0412)  Pastikan kesiapan pasien dalam melakukan
Ketidakmampuan beradaptasi degan Kriteria hasil : weaning
penurunan tingkat dukunganventilator 1. Respon terhadap upaya  Monitor prediktor dari kemampuan pasien
mekanik yang menghambat dan penyapihan dari ventilator dalam melakukan weaning sesuai protokol
memperlama proses penyapihan. mekanik yang ditetapkan RS.
Berhubungan dengan :  Kapasitas inspirasi dan  Pastikan bahwa pasien bebas dari infeksi yang
1. Fisiologi ekspirasi dalam batas signifikan sebelum weaning dilakukan.
 Gangguan pada pola tidur normal.  Monitor status elektrolit dan cairan yang
 Ketidakefektifan jalan nafas  Kapasitas vital dalam batas optimal.
 Nutrisi tidak adekuat normal  Lakukan penghisapan lendir
 Nyeri  Nilai PaO2, PaCO2, pH, dan  Lakukan chest fisoterapi
2. Psikologis saturasi oksigen dalam batas  Konsultasikan dengan dokter metode weaning
 Cemas normal. yang dipilih
 Penurunan motivasi  Pergerakan dada simetris  Awali weaning dengan tahap mencoba dengan
 Ketakutan  Ekspansi dinding dada melakukannya setelah pasien istirahat cukup.
 Kehilangan harapan simetris.  Monitor tanda-tanda kelelahan otot pernafasan.
 Kurang pengetahuan mengenai  Tidak ada kesulitan bernafas  Bantu pasien untuk dapat membedakan nafas
proses penyapihan. dengan ventilator spontan dengan nafas yang disupport oleh
 Kurang percaya pada tenaga  Tidak ada gangguan kulit ventilasi mekanik
kesehatan disekitar trakeostomi  Hindari penggunaan sedasi di saat weaning
 Harga diri rendah  Tidak ada hipoksia dan  Dampingi pasien selama proses weaning
 Tidak percaya diri pada infeksi pulmonal. pertama. Berikan dukungan dan motivasi agar
kemampuannya untuk 2. Status Respirasi : Kepatenan pasien percaya diri
penyapihan. Jalan nafas (0410) Manajemen ventilasi mekanik: pencegahan
3. Situasional  RR dalam batas normal pneumonia (3300)
 Halangan lingkungan (Distraksi,  Kedalaman inspirasi normal  Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien.
perawat kurang berinteraksi  Pasien mampu  Gunakan APD saat melakukan tindakan yang
dengan pasien, tenaga kesehatan membersihkan sekretnya berhubungan dengan cairan pasien.
yang tidak familiar) dari jalan nafas : Batuk  Monitor kebersihan rongga mulut, adanya
 Riwayat gagal penyapihan efektif. plaque, perdarahan, candidiasis
 Riwayat ketergantungan ventilator  Tidak ada dispneu  Lakukan oral hygiene dengan antiseptik oral

BUKU PANDUANG ASUHAN KEPERAWATAN JILID II


1
RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO

0769/rev00/BK/2016
DIAGNOSA, NIC, DAN NOC

lebih dari 4 hari.  Tidak ada bantuan otot nafas  Lakukan suctioning secara berkala
 Ketidaksesuaian langkah tambahan saat bernapas.  Jaga agar kepala tempat tidur ditinggikan 30-
penyapihan. 3. Status Respirasi : Ventilasi 45 derajat.
 Kurang dukungan social (0403)  Ubah posisi pasien tiap 2 jam
 Tidak terkontrolnya kebutuhan  RR dan ritme pernapasan  Kolaborasi untuk melakukan interupsi sedasi
energy. dalam batas normal. setiap harinya.
Ditandai dengan :  Tidak ada retraksi dada  Monitor kesiapan pasien untuk ekstubasi
1. Ringan  Tidak ada gangguan  Monitor tanda dan gejala infeksi pernafasan.
 Tidak nyaman saat bernafas. ekspirasi  Monitor dan dokumentasikan saturasi oksigen
 Kelelahan.  Tidak ada atelectasis
 Ketakutan bila mesin tidak bekerja  Tidak ada ortopneu
seharusnya.
 Peningkatan focus pada
pernapasan.
 Peningkatan ringan pada
frekuensi nafas.
 Kebutuhan oksigen meningkat.
 Gelisah.
2. Sedang.
 Warna kulit abnormal (pucat,
sianosis, kusam).
 Penurunan air entry saat
auskultasi.
 Diaphoresis
 Ekspresi wajah ketakutan.
 Focus berlebihan pada aktivitas
 Ketidakmampuan berkerjasama
dengan tenaga kesehatan.
 Ketidakmampuan untuk mengikuti
arahan penyapihan ventilator.
 Kenaikan tensi darah lebih dari
20mmhg dari angka normal.
 Kenaikan nadi lebih dari 20 kali
permenit dari normal.

BUKU PANDUANG ASUHAN KEPERAWATAN JILID II


2
RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO

0769/rev00/BK/2016
DIAGNOSA, NIC, DAN NOC

 Penggunaan otot respirasi


minimal.
 Peningkatan frekuensi nafas
diatas rata-rata.
3. Parah.
 Warna kulit abnormal ; pucat,
kusam, sianosis.
 Suara nafas abnormal.
 Agitasi.
 Nafas dengan ventilator tidak
sinkron.
 Penurunan level kesadaran.
 Gangguan pada tingkat pH darah
arteri.
 Peningkatan tekanan darah lebih
dari 20mmhg dari nilai normal.
 Peningkatan nadi lebih dari
20x/menit dari nilai normal.
 Pernapasan paradoksal abdomen.
 Diaphoresis.
 Peningkatan frekuensi nafas yang
signifikan.
 Penggunaan otot nafas tambahan.

BUKU PANDUANG ASUHAN KEPERAWATAN JILID II


3
RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO

0769/rev00/BK/2016

Anda mungkin juga menyukai