Anda di halaman 1dari 13

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

PROGRAM STUDI PROFESI NERS STASE KOMUNITAS


JL.Harapan No.50 Lenteng Agung, Jakarta 12610
Telp.(021) 78894043-46 | Fax. (021) 78894048
Website :www.stikim.ac.id | Email : stikim@atikim.ac.id

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan :
Topik : Diabetes Mellitus
Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan diabetes mellitus
Sasaran : Keluarga Tn. D
Hari/Tanggal : Jum’at, 09 Agustus 2019
Waktu : 20 Menit
Tempat : Rumah keluarga Tn. D Jl. Lapangan Merah II
RT 011/RW 007, Kelurahan Sereng Sawah

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 20 menit, keluarga Tn. D
khususnya Tn. D mampu memahami dan mengerti tentang penyakit diabetes
mellitus serta mengontrol dan melakukan pengobatan di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain:
Kognitif :
Keluarga Tn. D mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
akibat (komplikasi), cara mengontrol diabetes mellitus serta mengetahui cara
pembuatan obat tradisional secara sederhana untuk penderita diabetes mellitus.
Afektif :
Keluarga Tn. D memahami bahwa penyakit diabetes mellitus dapat dikontrol.
Psikomotor :
Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai perawatan keluarga dengan diabetes mellitus.

Purnama, S.Kep 1
C. Materi
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Macam-macam Diabetes Mellitus
3. Penyebab dan gejala Diabetes Mellitus
4. Resiko dan Komplikasi Diabetes Mellitus
5. Cara mencegah dan mengontrol diabetes mellitus
6. Cara mengatur diet pada Diabetes mellitus

D. Strategi Penyampaian
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub
topic diabetes mellitus antara lain:
a. Ceramah
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan
pengertian diabetes mellitus dan cara perawatannya.
b. Stimulasi
Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit
diabetes mellitus sehingga klien dapat mengerti dengan jelas.
c. Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan
atau pada saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan klien
mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat


Media : Leaflet, dan contoh obat tradisional

Purnama, S.Kep 2
F. Penataan Strategi Pengorganisasian

Keterangan:
= Media
= Penyaji
= Pembimbing
= Keluarga

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian


Materi Diabetes Mellitus Terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi


No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pendahuluan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 2 menit
2. Perkenalan salam.
3. Menyampaikan tujuan 2. Menyimak dan
penyuluhan mendengarkan.
4. Menjelaskan tujuan umum
dan tujuan khusus.
5. Kontrak waktu
6. Memberitahu waktu yang
akan digunakan dan strategi
pelaksanaan.

2. Kerja 1. Penyampaian garis besar 1. Mendengarkan 15 menit


materi tentang diabetes dengan penuh
mellitus. perhatian.
2. Memberi kesempatan 2. Menanyakan
peserta untuk bertanya. hal–hal yang
3. Menjawab pertanyaan. belum jelas.

Purnama, S.Kep 3
3. Memperhatikan
jawaban dari
penceramah.
3. Penutup 1. Melakukan evaluasi dan 1. Menjawab 3menit
a. Menjawab pertanyaan pertanyaan
2. Menyimpulkan. 2. Mendengarkan.
3. Salam penutup. 3. Menjawab
salam

I. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan
2. Waktu : 6 Menit
3. BentukSoal : Lisan
4. Jumlah Soal : 6 Buah

Butir Soal:
1. Bagaimana cara mencegah dan mengobati Diabetes Mellitus?
2. Jelaskan resiko dan komplikasi yang terjadi pada Diabetes Mellitus!
3. Bagaimana tanda dan gejala Diabetes Mellitus?
4. Jelaskan cara meracik obat tradisonal untuk diabetes mellitus!

Purnama, S.Kep 4
LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELLITUS

A. Definisi
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolism dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensis ekresi
insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya
(Francis dan John 2000).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan
multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart
2001).
Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin
baik absolute maupun relatif (Suyono, 2002).
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar guladarah di dalam tubuh
sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.

B. Macam-macam Diabetes Mellitus


1. Diabetes Tipe I
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas.
Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan
diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.Faktor-faktor genetik.
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke arah terjadinya
diabetes tipe I. Kecenderungan ini ditemukan pada individu yang memiliki
tipe antigen HLA(human leucocyt antigen) tertentu. HLA merupakan
kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan
proses imun lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga

Purnama, S.Kep 5
hingga lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua
tipe HLLA tersebut.
Faktor-faktor imunologi pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu
respon otoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan
tersebut yang dianggapnnya seolah-olah jaringan asing. Faktor-faktor
lingkungan. Adanya faktor eksternal yang dapat memicu proses otoimun
yang menimbulkan destruksi sel beta. (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000).

2. Diabetes Tipe II
Faktor genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya
resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang
berhubungan dengan proses terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktor
ini adalah :
a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)

C. PenyebabDiabetes Mellitus
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

D. Tanda dan GejalaDiabetes Mellitus


1. Berat badan menurun
2. Banyak makan banyak minum
3. Banyak kencing
4. Luka sulit sembuh

Purnama, S.Kep 6
5. Cepat lelah & mengantuk
6. Kesemutan pada jari
7. Penglihatan kabur
8. Perasaangatal pada tubuh

E. Resiko Terkena Diabetes Mellitus


1. Anak-anak
2. Remaja
3. Orang tua
4. Obesitas

F. Komplikasi Diabetes Mellitus


1. Kerusakan ginjal
2. Infeksi pada kulit
3. Kebutaan

G. Cara Mencegah dan Mengontrol Diabetes Mellitus


1. Mengatur makanan yang sehat
2. Menjalani pemeriksaan gula darah
3. Berolah raga secara teratur
4. Menjaga keseimbangan berat badan
5. Menggunakan obat sesuai anjuran dokter
6. Makanlah secara teratur sesuai dengan jadwal
7. Penggunaan gula dibatasi
8. Batasi penggunaan makanan sumber hidrat arang kompleks, misalnya nasi,
lontong, ketan dan jagung.

H. Gizi Seimbang Untuk Penderita Diabetes Mellitus


1. Makanlah aneka ragam makanan
a. Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
b. Sumber zat pembangun ( Protein )
c. Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral

Purnama, S.Kep 7
2. Makanlah makanan unutk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4. Batasi konsumsi lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok teh perhari
6. Makanlah sumber zat besi
7. Biasakan makan pagi
8. Minum air bersih dan cukup (kurang lebih 8 gelas perhari)
9. Olahraga teratur
10. Hindari minuman alkohol dan merokok

I. Pengobatan Tradisional
Cara mengobati diabetes mellitus dengan teh hitam:
1. Siapkan 1 sendok makan teh hitam dan air hangat 200 ml
2. Campurkan teh hitam dan air hangat
3. Konsumsilah teh hitam 2 kali sehariselama 1 minggu dan lakukan
pengecekkan kadar gula darah rutin

Senam kaki diabetes


1. Duduk dengan kaki menyentuh lantai

2. Letakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

Purnama, S.Kep 8
3. Letakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat
ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara
bergantian dan diulangi sebanyak 10kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak
10 kali.

5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan


memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Purnama, S.Kep 9
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10kali.

7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
Ulangi sebanyak 10 kali.

8. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan


pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali.
9. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.

Purnama, S.Kep 10
10. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja :
a. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
c. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

(Atun. 2010. hlm, Kamariyahs. 2011)

Purnama, S.Kep 11
REFERENSI

http://dhewi-hany.blogspot.com/2012/01/sap-diabetes-mellitus.html. Dikutip pada


tanggal 18 Maret 2017 pukul 5.36 PM

Purnama, S.Kep 12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA TN. D DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS

OLEH:

PURNAMA

18180000059

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2019

Purnama, S.Kep 13

Anda mungkin juga menyukai