Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya
sehingga penulis mampu melaksanakan hospital tour manajemen keperawatan di ruang rawat
inap Bougenvile SMC Rumah Sakit Telogorejo Semarang dengan lancar dan mendapatkan
banyak ilmu yang berguna sesuai dengan materi manajemen keperawatan saat mengikuti
perkuliahan di kelas.

Laporan ini dibuat sebagai penugasan individu untuk memenuhi persyaratan di modul D1-2
Profesionalisme Keperawatan dengan topik khusus manajemen keperawatan. Dalam menyusun
laporan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan, diantaranya:

1. Ibu Ns. Ratnasari, M.Kep selaku dosen wali Prodi S-1 Keperawatan Semester VII
2. Ibu Veronica selaku kepala ruang di ruang rawat inap Bougenvile SMC RS Telogorejo
Semarang
3. Ibu Ninik selaku PN di ruang rawat inap Bougenvile SMC RS Telogorejo Semarang
4. Semua perawat di ruang rawat inap Bougenvile SMC RS Telogorejo Semarang
5. Rekan kelompok hospital tour manajemen keperawatan di ruang rawat inap Bougenvile
SMC RS telogorejo Semarang yang telah mendukung dan mau bekerjasama dalam
bertukar informasi dan pengalaman selama melakukan hospital tour.

Penulis menyadari bahwa banyak hal yang belum benar di dalam pembuatan laporan ini, maka
dari itu penulis akan senang hati bila pembaca mau memberikan masukan saran dan kritik yang
positif untuk penulis agar kedepannya dalam membuat laporan bisa lebih baik lagi. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf, semoga laporan ini dapat memberikan
dampak yang positif bagi para pembaca.

Semarang, 7 Januari 2020


Anis Fuadiyah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PERAN PERAWAT
A. Peran Kepala Ruang
B. Peran Ketua Tim/Perawat Primer
C. Peran Perawat Associate
BAB III KEGIATAN PERAWAT
A. Kegiatan Kepala Ruang dalam 1 Shift
B. Kegiatan Ketua TIM/Perawat Primer dalam 1 Shift
C. Kegiatan Perawat Associate dalam 1 Shift
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Manajemen keperawatan adalah suatu
tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber- sumber yang ada baik SDM, alat,
maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada
pasien, keluarga dan masyarakat (Nursalam, 2015).
Fungsi manajemen keperawatan adalah Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai
dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian
kegiatan untuk mencapainya, melalui perencanaan yang akan daoat ditetapkan tugas- tugas
staf. Dengan tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan
supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam
menjalankan tugas- tugasnya. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan
manajemen untuk menghimpun semua sumber data yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Actuating (directing,
commanding, coordinating) atau penggerakan adalah proses memberikan bimbingan kepada
staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan
ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
Controlling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi (Nursalam, 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui proses manajemen keperawatan di ruang rawat inap Bougenvile, SMC
Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui peran dan kegiatan kepala ruang dalam satu shift
b. Mengetahui peran dan kegiatan ketua tim dalam satu shift
c. Mengetahui peran dan kegiatan perawat associate dalam satu shift
C. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai pertimbangan dan masukan bagi peningkatan manajemen keperawatan rumah sakit
dalam melengkapi fasilitas dan kebijakan peraturan diruang rwat inap Bougenvile
khususnya mengenai tugas-tugas perawat.
2. Bagi Perawat
Sebagai masukan bagi perawat dalam upaya peningkatan profesionalitas pemberian asuhan
keperawatan diruang rawat inap Bougenvile dengan mengedepankan peran dan kegiatan
yang sesuai dengan teori manajemen keperawatan kepada semua perawat.
3. Bagi Mahasiswa
Sebagai penambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai praktik dalam teori
manajemen keperawatan yang sudah didapatkan dalam mengikuti perkuliahan untuk bisa
di implementasikan di lahan praktik rumah sakit, sekaligus melihat dengan djelas
bagaimana penerapan teori manajemen keperawatan di suatu unit ruangan di rumah sakit.
BAB II

PERAN PERAWAT

Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan keperawatan, perlu melakukan kegiatan


koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan
evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan
pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah
pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

Kepala Ruangan diberikan tanggung jawab untuk memperkerjakan,mengembangkan dan


mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter& Perry, 2005).

1) Fungsi Kepala Ruangan :

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000), yaitu :

1. Perencanaan

Penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan-peraturan, membuat


perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan
pengelolaan rencana perubahan.

2. Pengorganisasian

Pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian


asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk
mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan
menggunakan power serta wewenang dengan tepat.
3. Ketenagaan

Ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf baru,
penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.

4. Pengarahan

Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi untuk
semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi.

5. Pengawasan

Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya tersebut
sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi,
personalia dan lain - lain.

2) Kepala Ruangan Sebagai Manager Keperawatan

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Depkes (1994) adalah
sebagai berikut:

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, yaitu:

1. Menentukan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.

2. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan

3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan Keperawatan yang akan


diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:

1. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.

2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan,Mingguan, harian).
3. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yang
bekerja di ruang rawat.

4. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan


keperawatan sesuai standart.

5. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak yang
terlibat dalam pelayanan ruang rawat.

6. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan sesuai
kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.

7. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.

8. Pelindung dan advocad klien

Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan


mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari
kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau
pengobatan.Dalam menjalankan perannya sebagai advocath, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secara hukutn, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya
dibutuhkan.

9. Manajer kasus

Perawat mengoordinasikan aktivitas anggota tim kesehatan lain, misalnya ahli gizi
dan ahli terafi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien,
Selain itu perawat juga mengatur waktu kerja dan sumber yang tersedia di tempat kerja.

10. Rehabilitator
Merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah
sakit,kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya, sering kali
klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka dan perawat
membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.

11. Pemberi kenyamanan.

Merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran tradisional dan historis
dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai sesuatu peran yang penting dimana
perawat melakukan peran baru. Selama melakukan tindakan keperawatan, perawat dapat
memberikan kenyamanan dengan mendemonstrasikan perawatan kepada klien sebagai
invidu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.

12. Komunikator

Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain,
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antara sesama perawat dan
profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunikasi

13. Penyuluhan

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data - data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran.

14. Peran karier

Sejumlah peran dan fungsi di bebankan pada perawat di berbagai lingkungan kerja.
Berkarier, merupakan kebalikan dari semuanya, dimana perawat ditempatkan posisi jabatan
tertentu. Karena kesempatan bekerja bagi perawat meningkat, perkembangan perawat
sebagai profesi dan meningkatnya perhatian pada keahlian dalam pekerjaan, maka profesi
perawat menawarkan peran tambahan dan kesempatan dan kesempatan berkarier yang
lebih luas.

15. Perawat pendidik


Perawat pendidik bekerja terutama di sekolah keperawatan, departemen
pengembangan staf dari suatu lembaga perawatan kesehatan, dan departemen pendidikan
klien.
BAB III

KEGIATAN PERAWAT

A. Kegiatan Kepala Ruang


1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Menentukan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b.Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
b.Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang
berada diwilayah tanggug jawabnya.
c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui
pertemuan ilmiah.
d.Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
e. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
f. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain
yang akan bekerja diruang rawat.
g.Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
h.Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya
sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang
diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
k.Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapinya.
l. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
m. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
n.Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
o.Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
p.Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
q.Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
r. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan
pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk
melaksanakannya.
s. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala
bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u.Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan
keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v.Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
b.Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien,
d.Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

B. Peran Ketua Tim atau Perawat Primer


1. Membuat jadwal perjanjian klinik.
2. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
3. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
4. Mengikuti timbang terima
5. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
6. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
7. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
8. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin
lain maupun perawat lain.
9. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
10. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
11. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
12. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin
ilmu lain maupun perawat lain.
13. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
14. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat.
19. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat
associate.
20. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
21. Membuat jadual perjanjian klinik.
22. Mengadakan kunjungan rumah.
23. Melaksanakan sentralisasi obat.
24. Mendampingi visite.

C. Peran perawat associate


1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada catatan
perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan serta diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
11. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.
12. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
13. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
14. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
15. Membuat laporan harian.
16. Mengikuti timbang terima.
17. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
18. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
19. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
20. Melakukan evaluasi formatif.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Touring manajemen keperawatan dilakukan oleh mahasiswa semester tujuh sejumlah tujuh
mahasiswa di ruang rawat inap SMC Rumah Sakit Telogorejo Semarang, pada tanggal 6
Januari 2020 pukul 07.00 sampai 14.00 WIB atau selama satu shift. Touring manajemen
keperawatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, diawali dengan melakukan rapat kecil
bersama PN dimana dijabarkan beberapa hal mengenai ruang rawat inap Amarilys 10 berupa
SDM dan fasilitas yang ada, memberikan peraturan selama melakukan touring manajemen
keperawatan berupa larangan menggunkan handphone saat berada di lingkungan yang banyak
dilihat oleh orang, menyimpan barang-barang berharga pribadi dan selalu menjunjung tinggi
nilai I CARE. Setelah itu seluruh mahasiswa mulai melakukan kegiatan touring manajemen
keperawatan sesuai tugasnya masing-masing yaitu sebagai kepala ruang, PN dan perawat
associate mengikuti proses kerja perawat yang ada di ruang rawat inap Amarylis 10 hingga
shift selesai.
B. Saran
1. Untuk Instansi
Touring manajemen keperawatan perlu diadakan kembali karena berdampak positif bagi
mahasiswa khusunya yang sedang menempuh modul manajemen keperawatan, agar tidak
hanya terpapar teori juga harus bisa merasakan praktik di Rumah Sakit.
2. Untuk Pembimbing Klinik
Bagi pembimbing klinik agar tidak terlalu terburu-buru dalam memberikan bimbingan
sehingga beberapa hal yang seharusnya mahasiswa bisa terima menjadi tidak bisa.
3. Untuk Mahasiswa
Bagi mahasiswa diminta untuk dapat mempersiapkan diri dan pengetahuan sebelum datang
ke ruamh sakit agar dapat lebih fokus dan dapat menjawab segala pertanyaan oleh
pembimbing klinik.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2011) Pembelajaran model praktek keperawatan profesional pendekatan modifikasi


keperawatan primer, PSIK FK UMY
Arwani & Supriyatno, H (2006) Manejemen bangsal keperawatan, Jakarta: EGC.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 3/ Nursalam. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Edisi 5/ Nursalam. Jakarta: Salemba Medika.

Rusdi, I 2008, Model pemberian asuhan keperawatan (nursingcaredeliverymodels), diakses 2


April2011,< http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/model-pemberian-asuhan-
keperawatan/ >
Sudarta Wayan, dkk. (2019). Manajemen Keperawatan : Teori dan Aplikasi Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Wahyuni, S 2007, Analisis kompetensi kepala ruang dalam pelaksanaan standar manajemen
pelayanan keperawatan dan pengaruhnya terhadap kinerja perawat dalam
mengimplementasikan model praktik keperawatan profesional di instalasi rawat inap
BRSUD Banjarnegara, Pasca Sarjana UNDIP, diakses 25 Maret 2011
LAPORAN HOSPITAL TOURING MANAJEMEN
KEPERAWATAN ANALISIS SWOT
DI RUANG CATLEYA 10
SMC RS TELOGOREJO
SEMARANG

Disusun Oleh:
Anis Fuadiyah
116008

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO
SEMARANG
2020

Anda mungkin juga menyukai