Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

D DENGAN
NEFROBLASTOMA DI RUANG AMARYLIS
SMC TELOGOREJO SEMARANG

Disusun oleh :
ANIS FUADIYAH (520008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2020
F.019/SOP/018-023/AKD

FORM ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Unit : Rawat inap Tanggal Pengkajian : 9 November 2020


Ruang : A10 Waktu Pengkajian : 11.00 WIB
Tanggal Masuk: 2 november 2020 Auto Anamnesa :
Jam : 20.55 WIB Allo Anamnesa :

I. IDENSITAS
A. Pasien
Nama : An.D
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Warga Negara : Indonesia
Nama Ayah : Tn. A
Nama ibu : Ny. S
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Alamat Rumah : Semarang
Dx Medix : Nefroblastoma

B. Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Alamat : Semarang
Hubungan dengan Pasien : ibu

C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengalami mual dan muntah

2. Riwayat Kesehatan sekarang


Keluarga pasien datang ke UGD SMC Telogorejo pukul 20.55 wib mengatakan
anaknya mual muntah sejak pukul 16.00 sudah 6x, disertai pusing, dan badan lemas.
Anak tampak rewel, gelisah saat dilakukan tindakan,tidak ada demam, batuk dan
pilek. Di UGD pasien mendapatkan terapi infus RL 120ml/jam selama 2 jam
selanjutnya 20tpm, injeksi ondansetron 3mg, injeksi omeprazole ½ amp, dan pukul
22.30 mendapatkan injeksi ondansetron 3mg. An. D tidak mempunyai riwayat
alergi, hasil pemeriksaan tanda vital S : 36ºC, N : 140x/mnt, RR : 20x/mnt, SpO2
98%. Kemudian pasien dipindah ke ruang rawat inap dan mendapat terapi infus RL
20tpm, ondansetron 3x 2mg, paracetamol 3x 300mg, furamin 2x 1 amp, omeprazole
2x20mg dan ceftriaxone 2x500mg.

3. Riwayat kesehatan lalu


Keluarga pasien mengatakan pasien baru kali ini masuk RS dan mengalami sakit
mual muntah sehingga harus di rawat inap.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak terdapat keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan seperti HT, diabetes mellitus, dantidak ada riwayat penyakit
yang menurun seperti TBC,HIV.

5. Riwayat sosial
a. Yang mengasuh : Ibu pasien mengatakan yang mengasuh pasien adalah dirinya.
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan dengan anggota keluarga baik,
ibu pasien mengatakan An. D sering berkunjung ke rumah nenek dan
pamannya.
c. Hubungan Dengan Teman Sebaya : ibu pasien mengatakan An. D sering
bermain bersama teman temanya ddirumah dan di sekolah
d. Pembawaan Secara Umum Anak tampak lemas, tampak gelisah
6. Genogram
Keterangan :

= Laki – laki

= Perempuan

= Hubungan

= Keturunan

X = Meninggal

= Pasien

: tinggal bersama

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. Tanda-tanda vital
1. Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Skala Coma Glassgow : Respon Motorik :6

Respon Verbal :5
Respon Membuka mata : 4
Kesimpulan : 15
2. Suhu : 360C
3. Pernapasan : Frekuensi : 20x/mnt

Irama : Regular
Jenis : Dada
SpO2 : 98%
4. Nadi : 140x/mnt
B. Antropometri

1. Tinggi Badan : 120cm


2. Berat Badan : 22 kg
3. IMT : 15,28 kg/m2 (bb dalam batas normal)

C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Bentuk kepala mesocepal, kulit kepala bersih, rambut hitam
2. Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik, pupil bulat isokor
3mm
3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada mukus, tidak menggunakan cuping
hidung saat bernapas
4. Telinga : Ada serumen (kotoran), bentuk simetris
5. Mulut : Rongga mulut bersih, tidak berbau, gusi berwarna merah tidak ada
stomatitis, terdapat caries gigi, mukosa bibir kering
6. Leher : Tidak ada pembesaran thyroid
7. Thorax ( paru- paru )
Inspeksi : Dada simetris, pengembangan dada kanan kiri sama
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, teraba vocal fremitus
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikular
8. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak, tidak ada nyeri tekan dan lesi
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pelebaran batas jantung, pekak
Auskultasi : tidak terdengar bunyi jantung tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : Peristaltik normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
10. Ekstremitas
Edema :-
Turgor Kulit : tidak elastis
Luka : Tidak ada luka
Kekuatan otot : Atas
Kanan 5555 5555 kiri
5555 5555

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. Persepsi kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan
Di Rumah : Orang tua mengatakan bahwa selalu memeriksakan kondisi anaknya
secara berkala, melakukan imunisasi lengkap sesuai dengan usia anak. Orang tua tidak
merokok

B. Pola Nutrisi Metabolik :


Dirumah : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa makan 3x sehari dengan
lauk pauk dan sayur juga susu, pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan.
Di RS :
A (Antropometri) : BB Sebelum sakit : 22 kg, BB Sesudah sakit : 22kg, TB/Panjang
Badan : 120, skringi gizi tidak beresiko. Skor MST : 0
B (Biochemical) : Hb 10gdl

C (Klinis) : konjungtiva anemis, membran mukosa kering, tampak lemas, mual


dan muntah ±500cc

D (Diet) : bubur halus, minum ± 200 cc


Balance cairan : input – (output+ IWL)
1.115- (1000- 550) = - 435

C. Pola Eliminasi
Di rumah : ibu pasien mengatakan BAB (Buang Air Besar) Frekuensi : 1x sehari,
Warna : kuning, Konsistensi : lembek, Gangguan / Kelainan : tidak ada. BAK (Buang
Air Kecil) Frekuensi : 4x sehari, Jumlah : ± 500, Warna kuning jernih.
Di Rs : ibu pasien mengatakan BAB (Buang Air Besar) Frekuensi : 1x sehari,
Warna : kuning, Konsistensi : lembek, Konsistensi : keras, Gangguan / Kelainan :
konstipasi. Untuk BAK (Buang Air Kecil) Frekuensi : 4x sehari, Jumlah : ± 500cc,
Warna kuning keruh
D. Pola Aktifitas - Pola Latihan

KONDISI DIRUMAH DI RS SKOR


Kegiatan sehari– hari Ibu pasien Anak tampak 3
mengatakan anak tertidur di bed
biasanya bermain
dengan tetangga
sebelah rumah
Pengaturan jadwal Ibu mengataan tidak Tidak ada jadwal 3
harian ada jadwal harian harian
Penggunaan alat Anak tidak Saat beraktifitas 3
bantu aktivitas menggunakan alat An. D dibantu
bantu saat beraktifitas ibunya
Kesulitan dalam Tidak ada kesulitan Anak tampak 3
bergerak saat bergerak rewel, gelisah
karena terpasang
infus.

Tingkat kemandirian anak:


 Level 0 : mandiri
 Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
 Level 2 : membutuhkan supervisi/pengawasan orang lain
 Level 3 : membuthkan bantuan dari orang lain
 Level 4 : ketergantungan/tidak berpartisipasi

E. Pola Istirahat – Tidur


Di rumah : Ibu pasien mengatakan pasien biasa tidur siang pukul 13.00-14.00 dan
pada malam hari pukul 21.00-06.00 wib, tidak ada gangguan tidur
Di RS : pasien tampak sering tertidur dan terbangun saat tidur

F. Pola kognitif-persepsi
Dirumah : Keluarga pasien mengatakan bahwa dapat memahami apa yang
dikatakan orang lain. Pasien mengatakan dalam mengungkapkan apa yang dikatakan
dengan jelas
Di RS : Keluarga pasien mengatakan pasien takut dengan tindakan dari perawat
dan serta mematuhi instruksi perawat demi kesehatan

G. Koping – Pola Toleransi Stress


Dirumah : Harga diri tidak bermasalah, identitas diri tidak bermasalah, peran
tidak bermasalah.
Di Rumah Sakit : Saat di rumah sakit harga diri pasien tidak bermasalah, identitas
diri tidak bermasalah, peran pasien tidak bermasalah, pasien
tampak rewel saat akan dilakukan tindakan

H. Pola Peran –berhubungan


An. S diasuh kedua orang tua, hubungan dalam anggota keluarga yaitu sebagai anak,
hubungan dengan teman sebaya baik, hubungan dengan orang lain baik, perhatian
terhadap lawan bicara baik dan sopan

I. Nilai – Pola- Keyakinan


Pasien memeluk agama nasrani dan kedua orang tua selalu berdoa untuk diberikan
kesembuhan pada An. D

IV. DATA PENUNJANG


A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan laboratorium tanggal 5 November 2020 jam : 18.50


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
SEKRESI & EKRESI
Warna kuning
Kejernihan Agak keruh
Protein 100 negatif
*duplo test negatif
Glukosa negatif Negatif
pH 5.5 5.0- 9.0
Berat jenis 1.030 Randome urine
24 hour urine
Bilirubin Negatif negatif
Urobilinogen 0.1 mg/dl Negatif
Benda keton 15 mg/dl Negatif
Eritrosit H 50 /uL 0-5
Lekosit 0 /uL 0-10
Nitrit Negatif Negatif
Urine sedimen
Lekosit 1-3 /lpb 1-5
Eritrosit 10-15 /lpb 0-2
Epitel squamous 15-20 /lpk
Kristal urine
Kristal Ditemukan
Uric acid POS (+++)
Silinder urine
Silinder Ditemukan
Hyalin 1-3 /Ipk
Lain lain (urine)
Lain lain Ditemukan
Bakteri POS (+)
Benang lendir POS (+)

B. PEMERIKSAAN RONTGEN
Pemeriksaan pada tanggal 4 november 2020
Kesan : gambaran illeus obstruction

C. TERAPI

Obat Dosis Cara Indikasi


NaCl 0,9 % 250 ml IV Untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang
RL 500ml (20tpm) IV Untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang
Omeprazole 2x20 mg IV Untuk mengurangi mual muntah
Ceftriaxone 2x 500mg IV Sebagai antibiotik
Keterola x 10 mg IV Untuk mengurangi rasa nyeri setelah
pembedahan
Ondansetron 3x 2mg IV Mencegah mual muntah akibat
kemoterapi
Smof kabiven 12tpm IV Untuk memnangun protein
Bfluid 15tpm IV Untuk mengganti cairan
Lacto B 2x1 sachet PO Untuk mempercepat penyembuhan diare
pada anak
Sanmol syr 15 ml PO Untuk mengatasi demam, nyeri
punggung

V. ANALISA DATA

NO Hari/tgl Data Etiologi Problem


1 Senin,9 DS : keluarga pasien mengatakan Kekurangan hipovolemia
Novembe badan pasien lemas karena mual intake cairan
r 2020 muntah
DO : Pasien tampak lemas, turgor
kulit tidak elastis, membran
mukosa kering, konjungtiva
anemis, nadi 140x/mnt, balance
cairan -435cc
2 Senin , 9 DS : pasien mengatakan takut saat Ancaman Ansietas
Novembe perawat akan melakukan tindakan terhadap
r 2020 DO : pasien tampak rewel, gelisah konsep diri
saat didekati perawat
VI. DIAGNOSA
1. Hipovolemi berhubungan dengan kekurangan intake cairan ditandai dengan merasa
lemas, membran mukosa kering, HR meningkat (D.0023)
2. Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan pasien tampak gelisah,
rewel,tampak tegang (D.0080)

VII. INTERVENSI

N
SDKI SLKI SIKI
o
1. Hipovolemi Luaran utama : Intervensi utama : Manajemen hipovolemia
berhubungan Status cairan (I.03116)
dengan (L.03028) Tindakan :
kekurangan intake Setelah dilakukan Observasi
cairan ditandai tindakan keperawatan - Periksa tanda dan gejala hipovolemi
dengan merasa selama 1x 30 menit ( ftrekuensi nadi meningkat, nadi
lemas, membran diharapkan status teraba lemah, TD menurun, turgor
mukosa kering cairan membaik kulit menurun, membran mukosa
(D.0023) dengan kering, lemah)
KH : - Monitor intake dan output cairan
- kekuatan nadi dari
2 menjadi 5 Terapeutik :
- Turgor kulit dari - Hitung kebutuhan cairan
1 menjadi 5 - Berikan asupan cairan oral
- Frekuensi nadi
dari 2 menjadi 5 Edukasi :
- - Anjurkan memperbanyak asupan
dari 2 menjadi 5 cairan oral
- Anjurkan menghindari perunahan
posisi mendadak

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl, RL)
- Kolaborasi pemberian produk darah
Intervensi pendukung :
Pemantauan tanda tanda vital
Terapi intravena
2. Ansietas b.d Luaran utama : tingkat Intervensi utama : reduksi ansietas (09314)
ancaman terhadap ansietas (L.09093) Tindakan :
konsep diri Setelah dilakukan O:
ditandai dengan tindakan keperawatan - identifikasi saat tingkat ansietas
pasien tampak selama 2x 24 jam berubah
gelisah, tegang, diharapkan tingkat - identifikasi kemampuan
sering terbangun ansietas menurun - monitor tanda ansietas
saat tidur (D.0080) dengan KH : T:
- Verbalisasi - Ciptakan suasana terapeutik untuk
kebingungan menumbuhkan kepercayaan
menurun dari 1 - temani pasien untuk mengurangi
menjadi 5 ansietas
- Verbalisasi - dengarkan penuh perhatian
khawatir akibat E:
kondisi yang dihadapi - Informasikan secara faktual
menurun dari 1 mengenai diagnosis,pengobatan, dan
menjadi 5 prognosis,
- Perilaku gelisah - latih kegiatan pengalihan untuk
dari 1 menjadi 4 mengurangi ketegangan
- Perilaku tegang - latih relaksasi
dari 1 menjadi 4 K:
- kolaborasi pemberian obat
antiansietas

VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


TGL DX JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
SENIN 1 12.00 Memeriksa tanda Ds : keluarga pasien Anis
9 /11- .00 gejala hipovolemia mengatakan badan anaknya
2020 masih lemas, masih muntah
Do : pasien tampak lemas,
mukosa bibir kering,
konjungtiva anemis balance
cairan -435

1 12.15 Menghitung Ds: ibu pasien mengatakan Anis


kebutuhan cairan pasien lemas, mual muntah
Do: Balance cairan 1.115-
1550 = -435

1 12.30 Menganjurkan Ds: ibu pasien mengatakan Anis


memperbanyak pasienkadang kadang masih
asupan cairan (air muntah
putih hangat) DO : pasien tampak lemas,
mukosa bibir kering

1 13.00 Berkolaborasi Ds: ibu pasien mengatakan Anis


dengan dokter anaknya lemas, tidak ada
pemberian cairan iV keluhan gatal atau bengkak
di area pemasangan infus
DO:- RL 20 tpm dan Nacl
0,9% 20tp diberikan secara
iv, tidak tampak kemerahan
diarea pemasangan
2 13.15 Menciptakan suasana Ds: ibu pasien mengatakan Anis
terapautik untuk anaknya takut dengan
menumbuhkan perawat dan dokter
kepercayaan Do: Pasien masih tampak
tegang
2 12.00 Memberikan kegiatan Ds: pasien mengatakan Anis
pengalihan untuk senang saat diberikan
mengatasi ansietas mainan
(memberikan mainan) Do: Pasien kooperatif,
tampak lebih tenang
Selasa 1 07.30 Menghitung Ds: ibu pasien mengatakan Anis
10/ 11- kebutuhan cairan anaknya muntah 3x
2020 semalam
Do: Balance cairan 1200-
1350= -150 mukosa bibir
kering, turgor kulit tidak
elastis

1 12.00 Menganjurkan Ds: ibu pasien mengatakan Anis


memperbanyak anaknya kadang masih
asupan cairan (air muntah, susah disuruh
putih hangat) minum air putih
DO : pasien tampak lemas

1 12.30 Berkolaborasi Ds: ibu pasien mengatakan Anis


dengan dokter anaknya lemas, tidak ada
pemberian cairan iV keluhan gatal atau bengkak
di area pemasangan infus
DO:- Nacl 0,9% 20tpm 250
ml dan RL 20tpm 500ml
diberikan secara iv, tidak
tampak kemerahan diarea
pemasangan
2 09.00 Menciptakan suasana Ds: pasien mengatakan Anis
terapautik untuk tidak takut lagi degan dokter
menumbuhkan dan perawat
kepercayaan Do: Pasien tampak tenang
2 12.00 Memberikan kegiatan Ds: pasien mengatakan Anis
pengalihan untuk senang saat diberikan
mengatasi ansietas mainan
(memberikan mainan) Do: Pasien kooperatif,
tampak lebih tenang
Rabu 1 07.30 Menghitung Ds: ibu pasien mengatakan Anis
11/11- kebutuhan cairan anaknya lemas, mual
2020 muntah masih
Do: Balance cairan : 1200-
1300 : -100 cc, mukosa bibir
kering, konjungtiva anemis

1 08.00 Menganjurkan Ds: ibu pasien mengatakan Anis


memperbanyak anaknya susah minum air
asupan cairan (air putih
putih hangat) DO : pasien tampak lemas,
mukosa bibir kering

2 09.00 Memberikan kegiatan Ds: pasien mengatakan Anis


mengalihan untuk tidak takut
mengurangi cemas Do: Pasien kooperatif,
tampak lebih tenang, tidak
rewel

IX. EVALUASI
HARI/TGL DX EVALUASI TTD
Senin, DS : ibu pasien mengatakan anaknya masih mual , Anis
9/11/2020 muntah, dan lemas, dan rewel
DO : Pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor
kulit tidak elastis, konjungtiva anemis, TD :
140x/mnnt,S: 360C, pasien tampak tegang dan rewel

SOAP PULANG
1 S :ibu pasien mengatakan anaknya masih mual
muntah, badannya lemas
O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor
kulit tidak elastis, konjungtiva anemis, balance cairan
-435cc
A: Masalah hipovolemia belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Hitung kebutuhan cairan
- Anjurkan perbanyak asupan cairan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
intravena

2. S : ibu pasien mengatakan anaknya masih rewel ingin


pulang
O : pasien tampak gelisah, rewel
A : masalah ansietas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab ansietas
- Gunakan teknik terapeutik untuk membangun
kepercayaan
- Berikan kegiatan pengalihan
- Latih teknik relaksasi

Selasa DATA FOKUS Anis


10/11/2020 DS: ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah 3x
semalam, rewel, sering terbangun saat tidur
DO: Pasien tampak lemas, tampak gelisah, rewel,
mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis , balance
cairan – 325 cc, N: 138x/ menit spO2 : 98%

SOAP DATANG
1. S : ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah 3x
semalam
O : Pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor
kulit tidak elastis , balance cairan – 325 cc, N: 138x/
menit
A: Masalah hipovolemia belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Hitung kebutuhan cairan
- Anjurkan perbanyak asupan cairan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
intravena

2. S : ibu pasien mengatakan masien masihh rewel


O : pasien tampak gelisah, rewel, tampak tegang
A : masalah ansietas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab ansietas
- Gunakan teknik terapeutik untuk membangun
kepercayaan
- Latih teknik relaksasi

SOAP PULANG
1. S : ibu pasien mengatakan bahwa intensitas muntah
pasien berkurang, tetapi masih susah minum air putih.
O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering,turgor
kulit tidak elastis, balance cairan -150 cc
A: Masalah hipovolemia belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Hitung kebutuhan cairan
- Anjurkan perbanyak asupan cairan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
intravena

2. S : Pasien mengatakan sudah tidak takut dengan dokter


dan perawat
O : pasien tampak tenang dan kooperatif
A : masalah ansietas sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Gunakan teknik terapeutik untuk membangun
kepercayaan
- Latih teknik relaksasi

Rabu DATA FOKUS Anis


11/11/2020 DS : ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah
tapi hanya 2x, badan masih lemas, dan sudah tidak
rewel
DO: mukosa bibir kering, pasien tampak, turgor kulit
tidak elastis,balance cairan -10 cc
TD: 125/80 mmHg
S: 36,5 0c
N: 80x/ menit
RR: 17 x/ menit
spO2 : 99%

1. SOAP DATANG
S : pasien mengatakan mual sudah agak berkurang,
nafsu makan masih belum meningkat
O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, porsi
makan tidak di hbiskan, balance cairan -100cc
A: Masalah hipovolemia teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Hitung kebutuhan cairan
- Anjurkan perbanyak asupan cairan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
intravena

2. S : Pasien mengatakan sudah tidak takut dengan doktor


dan perawat
O : pasien tampak tenang, pasien kooperatif
A : masalah ansietas teratasi
P : hentikan intervensi
SOAP PULANG
1. S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak muntah tapi
bada masih lemas
O : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor
kulit tidak elastis, balance cairan -100cc
A: Masalah hipovolemia teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Hitung kebutuhan cairan
- Anjurkan perbanyak asupan cairan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
intravena

Anda mungkin juga menyukai