K DENGAN
METEORISMUS DD ISERTAI DENGAN SUSPEK ILIUS
MEGAKOLON DI BANGSAL DAHLIA II RSUD
WONOSARI
Oleh :
PujiSetiawan
P200545
ProfesiNers
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
KLATEN
2020/2021
NamaMahasiswa : Pujisetiawan
Tanggal : 21 Desember 2020
Ruanag : Dahlia 2
I. IDENTITAS
1. Nama : An K
2. Tgl. Lahir : 24 September 2020
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Usia : 3 bulan
5. Pendidikan :-
6. Alamat: Wonosari
7. Nama Ayah/Ibu :-
8. Pekerjaan Ayah :-
9. Pekerjaan Ibu : -
10. Agama : Islam
11. Alamat: Wonosari
12. Suku / Bangsa : Jawa
V. RIWAYAT KELUARGA
Ibu mengatakan keluaganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan
Genogram tidak terkaji
VI. RIWAYAT SOSIAL
Anak K diasuh oleh kedua orang tuanya karena ibu An. K ingin mengasuh
anaknya serta memberikan perhatian kepada anaknya serta melihat
perkembangan anaknya. Lingkungan rumah pasien bersih, serta barang pecah
belah sudah disimpan ditempat yang aman serta ventilasi rumah baik.
X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Usia pasien adalah usia penyesuaian yaitu 3 bulan
a. Personal sosial : menatap wajah ibu dan petugas saat memberikan
tindakan
b. Adaptasi motorik halus : mengangkat kepala dan kepala menoleh ke
samping kanan dan kiri bila mendengar suara.
c. Motorik kasar : tangan dan kaki bergerak aktif ( menendang dan
memasukan tangan ke mulut)
d. Bahasa : bereaksi terhadap bunyi/suara.
XI. TERAPI YANG DIBERIKAN
Inf D5Y4 ns 8 tpm mikro
Terapi sebagai penggganti cairan saat dehidrasi
Inj. Cevotaxim 165mg/8 jam
Sebagai obat antibiotik penyebab infeksi
Pemasangan NGT
Untuk memberikan obat atau makanan kepada pasien atau untuk
mengosongkan lambung.
Pemasangan schorstein
Untuk mengeluarkan udara sampai ke kolon desenden melalui anus
dengan menggunakan selang.
XIV. PERENCANAAN
NO Diagnose TujuandanKriteriaHa Intervensi Rasional
. sil
1. Konstipasi Setelah dilakukan NIC : manajemen 1. Untuk
berhubungan asuhan keperawatan konstipasi : menyusun
dengan ileus selama 3x24 jam 1. Monitor tanda dan rencana
diharapkan gangguan gejala konstipasi penanganan
eliminasi fekal 2. Monitor suara usus yang efektif
(konstipasi) pada 3. Motivasi untuk dalam mencegah
pasien hilang dengan memperbanyak konstipasi dan
kriteria hasil : intake cairan impaksi fekal
Berkurangnya 4. Instruksikan 2. Untuk
distensi badomen keluarga untuk meyakinkan
Rasa tidak nyaman mencatat warna, terpai
berkurang (pasien volume, frekuensi penggantian
tidak menangis) dan konsistensi cairan yang
feses. adekuat.
3. Untuk
meningkatkan
terapi
penggantian
cairan dan
hidrasi
4. Untuk
membantu
adaptasi
terhadap fungsi
fisiologis
normal
5. Untuk
meningkatkan
eliminasi feses
padat atau gas
dari saluran
pencernaan,
pantau
kefektifan.
2. Resiko Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
ketidakseimbangan tindakan keperawatan 1. Kaji riwayat 1. Memberi
nutrisi kurang dari selama 3x24 jam jumlah informasi
kebutuhan tubuh diharapkan resiko makanan/masukan tentang
berhubungan nutrisi kurang dari nutrisi yang biasa kebutuhan
dengan penurunan kebutuhan tubuh tidak di konsumsi pemasukan
asupan. terjadi dengan kriteria 2. Monitor kalori dan /defisiensi
hasil : asupan makanan 2. Mengkaji
Tidak ada 3. Monitor pasokan nutrisi
penurunan berat kecenderungan yang adekuat
badan terjadinya 3. Mengkaji
Konjungtiva tidak penurunan dan adanya
anemis kenaikan BB pengeluaran out
4. Anjurkan pasien put berlebih
terkait dengan 4. Sebagai
kebutuhan nutrisi indikator
tertentu langsumg dalam
berdasarkan mengkaji
kebutuhan menurut perubahan
usia setatus nutrisi
5. Anjurkan ibu untuk 5. Untuk
tetap memberikan mempertahanka
ASI ekslusif n masukan
6. Pastikan det nurtisi pada
mencakup pasien
makanan tinggi 6. Untuk
kandungan serat menambah
untuk mencegah masukan nutrisi
konstipasi. yang baik bagi
pasien.
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan Perawatan selang 1. Tujuan mencuci
berhubungan tindakan keperawatan gastrointestinal : tangan yang
dengan tindakan selama 3x24 jam 1. Pantau terkait benar adalah
invasif diharapkan tidak penempatan tabung cara terbaik
menunjukan adanya yang benar sesuai untuk mencegah
tanda-tanda infeksi prosedur patogen
dengan kriteria hasil : 2. Amankan selang 2. Pennggunaan
Tidak adanya kebagian tubuh sarung tangan
patogen yang yang tepat dengan steril yang tepat
terlihat dalam pertimbangan dapat
kultur untuk kenyamanan melindungi
Luka atau insisi pasien dan tangan pada saat
terlihat bersih intregritas kulit memegang luka
tampak merah 3. Monitor adanya yang dibalut
muda dan bebas kenyang, mual atau saat
dari drainage muntah melakukan
purulen 4. Monitor suara usus tindakan
5. Monitor adanya 3. Mencegah dan
diare meminimalkan
6. Monitor status kolonisasi
cairan dan bakteri.
elektrolit
7. Monitor jumlah,
warna dan
konsistensi output
nasogastrik
8. Bilas selang sesuai
prosedur
9. Pantau pemberian
makan melalui
enteral sesuai
protokol
10. Anjurkan keluarga
cara perawatan
tabung, jika
diindikasikan.
Kontrol infeksi :
1. Monitor tanda-
tanda vital
2. Pastikan perawatan
luka yang tepat
3. Anjurkan keluarga
Cuci tangan
sebelum dan
setelah kegiatan
perawatan luka
dengan tekhnik
yang tepat
4. Lakukan tindakan-
tindakan yang
bersifat universal.
5. Gunakan sarung
tangan yang steril
dengan tepat
6. Ajarkan keluarga
pasien mengenai
tanda-tanda dan
gejala terjadinya
infeksi dan kapan
harus melaporkan
kepada petugas
kesehatan.
7. Ajarkan keluarga
pasien mengenai
bagaimana
menghindari
infeksi
8. Jaga lingkungan
aspetik yang
optimal
XV. IMPLEMENTASI
Hari/tangga No. Implementasi Evaluasiformatif TTD
l Dx
Senin, 21 1. Monitor rasa S : puji
Desember kembung, dan ibupasienmengatakanperutanaknyakemb
2020. Jam distensi abdoen, ung dan anak muntah
09.00 kram perut serta O :
terbentuknya gas Pasien terpasang Schorstein
yang berlebih Abdomen teraba keras (distensi)
disaluran cerna Kembung
mulai dari
mulut Bising usus 6x/menit.
sampai ke anus Pasien tidak nyaman
Senin, 21
Tidak BAB
Desember
S : Ibu pasien mengatakan anaknya
2020. Jam 2. muntah/gumoh dan perutnya kembung
10.10 O:
Memonitor mual Pasien tampak lemah
dan muntah pasien Pasien terbaring ditempat tidur
BBS : 4930gr
PB : 55cm
LK : 39cm
S:-
O:
Mukosa tampak lembab
Jam 10.20 2.
Hasil lab 19/12/20 :
Hb : 11,1 gr/dl
Kolaborasi dalam
Al : 9,300
pemberian nutrisi,
Kalium : 5,7 mmol/L
mengecek residu
Trombosit : 395.000
dan momonitor
Natrium : 133mmol/L
turgor kulit serta
momonitor hasil Clorid : 108mmol/L
Lab yang relevan HCT : 32%
dengan Terpasang Sonde
keseimbangan Residu post 3 jam dengan hasil
cairan jernih
Sonde ASI 5-10cc/3 jam
Terpasang infus IUDF D5Y4 ns 8
tpm mikro di tangan kiri.
S : 36,6c
S:-
O:
Senin, 21 3. Pasien tampak menangis saat obat di
Desember masukan/di suntik
2020.10.30 Obat diberikan melalui intravena.
S:-
O:
Kolaborasi dalam Pasien terpasang NGT dan
pemberian obat Schorstein
cefotaxim 160mg/8 Selang tampak masih bersih
Jam 11.00 jam Tidak ada tanda-tanda infeksi
Memonitor dan
membersihan selang
NGT dan schorstein
Selasa, 22 1. Monitor rasa S : ibu pasien mengatakan perut Puji
Desember kembung dan anaknya masih kembung
2020. Jam distensi O:
08.30 abdomen,kram Pasien terpasang schorstein
perut dan Perut teraba keras (distensi)
terbentuknya gas Kembung
berlebih disaluran Bising usus 7x/menit
cerna mulai dari LP : 39cm
mulut sampai anus
Belum Bab
Pasien masih tidak nyaman
Selasa, 22
Desember 2.
S:-
2020. Jam
O:
09.00 Menimbang BB BBS : 4930gr
pasien
Jam 3.
S:-
11.00
O:
Pasien tampak menangis saat di
Kolaborasi dalam suntikan obat.
pemberian obat
Obat di masukan melalui intravena.
cefotaxim 160mg/8 jam
S : 36,6c
Jam
11.40 3
S : keluarga/ibu bersedia untuk
diberikan cara cuci tangan yang benar
O:
Ibu dan keluarga tampak mengerti
Mengajarkan keluarga
dan memahami cara yang di ajarkan.
pasien cara cuci tangan
yang benar
S:-
Kolaborasi dalam
O:
Jam 2. pemberian nutrisi
Pukul 15.00 Pemberian sonde 20cc
15.00 dan mengecek
BBS : 4900gr.
residu serta monitor
turgor kulit.
S:-
O:
Mengajarkan
Jam 3. keluarga pasien Pasien meringis saat disuntik
12.10 dalam mengenali Obat masuk melalui intravena
tanda gejala infeksi S : 36,8
Kolaborasi dalam
pemberian obat
cefotaxim 160mg/8
jam
XVI. EVALUASI
Tanggal No Dx Diagnosakeperawatan Evaluasi TTD
Senin ,21 1. Konstipasi S : ibu mengatakan perut anak kembung Puji
Desember. Jam berhubungan dengan dan anak muntah
09.00 ileus O:
Distensi abdomen (+)
Pasien terpasang schorstein
Abdomen teraba keras ( distensi)
Kembung
Bising usus 6x/menit
Ibu tampak bingung
Anak terlihat lemah
Hr : 169x/menit
Rr : 45x/menit
S : 36,6 c
Spo : 99%
Lp : 39cm.
A : konstipasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor TTV
Monitor bising usus
Monitor adanya sensasi
kenyang,mual dan muntah.
puji
Senin, 21 2. S:-
Desember 2020. Resiko O:
Jam 10.10 ketidakseimbangan Pasien tampak lemah
nutrisi kurang dari
Pasien terbaring ditempat tidur
kebutuhan tubuh
BBS : 4930gr
berhubungan dengan
Lp : 39cm
penurunan asupan
Pb : 55cm
Residu post 3 jam terdapat 3cc
dengan warna jernih.
Sonde ASI 5-10cc/3 jam
pasien terpasang NGT
A : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi :
monitor asupan nutisi dan gizi pada
pasien
monitor BB pasien
monitor turgor kulit
kolaborasi dalam pemberia terapi
obat.
Senin, 21 3
Desember Infeksi berhubungan S : -
2020.Jan 10.30 dengan prosedur O :
infvasif. BBS : 4930gr
Pemberian terapi obat cefotaxim
160mg/8jam
Mukosa lembab
Pasien terpasang infus di
ekstrimatas atas deksta
S : 36,6c
A : resiko infeksi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kolaborasi dalam pemberian terapi
obat.
Monitor TTV
Ajarkan keluarga pasien dalam cuci
tangan yang benar.
Selasa, 22 Puji
Desember 2020. 1. Konstipasi S : ibu pasien mengatakan perut
Jam 08.30 berhubungan dengan anaknya masih kembung.
ileus O:
Pasien terpasang schortein
Abdomen teraba keras (distensi)
Kembung
Bising usus 7x/menit
LP : 39cm
Tidak BAB
Pasien masih tidak nyaman
A : konstipasasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor ttv
Monitor bising usus
Selasa 22 2.
Desember 2020. Ketidakseimbangan S:-
Jam 09.00 nutrisi kurang dari O :
kebutuhan tubuh Pasien tampak lemah
berhubungan dengan Pasien tampak terbaring ditempat
penurunan asupan tidur
BBS : 4930gr
Jam 09 sonde ASI masuk 10cc
Residu 2cc post 3 jam dengan warna
jernih.
Pasien terpasang NGT
Terpasang infus IUFD D5Y4 ns 8
tpm di ekstremitas atas dekstra.
A : resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi :
Monitor asupan nutrisi gizi yang
tepat
Monitor BB
Kolaborasi dalam pemberian terapi
obat.
Selasa ,22
Desember 2020. 3.
Jam 11.00 Infeksi berhubungan
S:-
dengan prosedur invasif
O:
Pemberian obat cefotaxim 160mg/8
jam
Mukosa lembab
Pasien terpasang schorstein
S : 36.6c
Pasien mengerti dan memahami cara
cuci tangan yang benar.
A : resiko infeksi teratasi sebagian
P : Lanjutkan interfensi
Kolaborasi pemberian obat
Monitor ttv
Rabu, 23
Ajarkan keluarga pasien dalam
Desember 2020.
mengenali tanda gejala infeksi.
Jam 09.00
1.
Konstipasi
berhubungan ileus
S : ibu pasien mengatakan anaknya
sudah tidak kembung
O:
Pasien terpasang schorstein
Tidak kembung
Bising usus 10x/menit
Lp : 39cm
Belum Bab
A : tujuan tercapai sebagian
S:-
O:
S : 36.8c
Pasien terpasang infus di ekstemitas
atas dekstra
Pasien terpasang NGT
Mukosa lembab
Tidak terdapat tanda gejala infeksi
A : Tujuan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
Kolaborasi dalam pemberian obat
Monitor tanda tanda vitas
Monitor tanda gejala infeksi.