Anda di halaman 1dari 30

KONSEP KB PIL DAN ASUHAN KEPERAWATAN KB PIL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Maternitas
yang dibina oleh Ibu Sumirah Budi. P,S.Kep.NS.MKep

Oleh
Sari Kristina Putri (P17220181015)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
September 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat kan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
kuasaNya penulis bisa mengerjakan makalah di bawah ini yang berjudul “Konsep KB
PIL” terselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang baik atau masih belum
sempurna serta masih banyak kesalahan dan kekurangan di makalah ini. Untuk itu
penulis membutuhkan saran dan kritik dari makalah ini, supaya makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi.

Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak khusus nya
kepada Bapak/Ibu dosen Keperawatan Maternitas yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini. Sekian dari penulis ini apabila ada kesalah dari makalah
ini penulis mohon maaf sebesar nya.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar Isi....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB Pil .....................................................................................................
2.2 Jenis-jenis KB Pil .....................................................................................................
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan KB Pil .........................................................................
2.4 Efek Samping KB Pil ...............................................................................................
2.5 Cara Menggunakan KB Pil ......................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV PENITUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................................

Daftar Rujukan ...............................................................................................................


Lampiran .......................................................................................................................

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan


intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi
yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi
dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia
diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini
tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang
mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga
pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat
bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh
tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini
diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan
tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang
ditemukan (Sastrawinata, 2000).
Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni
estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja. Kedua
hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena ovulasi atau
keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun tidak berbuah. Angka
keberhasilan memakai pil dibilang hampi selalu efektif dalam mencegah kehamilan.
Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap tumor
yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan payudara,
mengidap penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau varices thrombophlebitis,
pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing manis. Mereka mutlak tidak
boleh memakai pil, dan harus memilih cara kontrasepsi yang lain.
Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila mengidap darah
tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim (mioma uteri) dan haidnya jarang. Oleh
karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat suntik, maka memilih suntikan
juga perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi akseptor. Pilihan pil KB sering
ditinggalkan karena faktor efek sampingnya. Efek samping estrogen sering
menimbulkan mual, nyeri kepala, air tertahan dalam tubuh dan nyeri payudara.
Sedangkan efek samping progesteron menjadikan perdarahan vagina tidak teratur,
nafsu makan bertambah sehingga bertambah gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit
dan kemungkinan payudara mengecil (Nadesul, 2007).

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut.
1. Apa pengertian KB Pil ?
2. Apa saja jenis-jenis KB Pil ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan KB Pil ?
4. Apa efek samping dari KB Pil ?
5. Bagaimana cara menggunakan KB Pil ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut tujuan penulisan makalah ini.

1. Mengetahui pegertian dari KB Pil


2. Mengetahui jenis-jenis KB Pil
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan KB Pil
4. Mengetahui efek samping dari KB Pil
5. Mengetahui cara menggunakan KB Pil

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KB Pil


Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi
yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu
jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah
didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi
hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau
mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan
konsisten (Sastrawinata, 2000).

2.2 Jenis-jenis KB Pil

Ada 5 jenis pil KB/kontrasepsi oral, yaitu : (Saifuddin, 2006)

1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill


Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum sehari
sekali. Estrogen dalam pil oral kombinasi, terdiri dari etinil estradiol dan
mestranol.Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama
efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. Progestin dalam
pil oral kombinasi, terdiri dari noretindron, etindiol diasetat , linestrenol,
noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan gestoden.Terdiri dari 21-22
pil KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin
dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB/kontrasepsi oral pertama mulai
diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil
selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi oral
terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan
perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus
sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan, yaitu :

6
a. Kemasan 28 hari7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap
siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat
b. besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan
diri minum pil setiap hari.
c. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7
hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan
kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari
tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7
setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau
tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika
pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil
tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.

2. Pil KB/kontrasepsi oral tipe sekuensial


Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap
siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan
selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen
selama 5-7 hari terakhir. Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi
derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin.
Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit
lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil mini


Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil
KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali.
Berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari
21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis
progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin
yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil
mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan
selama haid.
Contoh pil mini, yaitu :
 Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.
 Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
 Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
 Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.

7
 .Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat

4. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pill)

Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis
tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan
dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu
kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

5. Once A Moth Pill


Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu pil yang
diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.
Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain :
1.Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron
yang digunakan dalam uji klinis penelitian.
2.Ormeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa modulator
reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan KB Pil


a. Kelebihan KB Pil
Menurut Planned Parenthood, organisasi nonprofit yang menyediakan
pelayanan kesehatan reproduksi di Amerika Serikat, pil KB 99 persen efektif
mencegah kehamilan jika dikonsumsi dengan benar. Mengonsumsi pil setiap hari di
waktu yang sama dapat meningkatkan efektivitas pil dalam mencegah kehamilan.
Sebaliknya, jika terlewat bahkan hanya satu hari saja risiko kegagalan pun meningkat.
Agar tidak bingung, berikut berbagai kelebihan dari pil KB jika dikonsumsi sesuai
anjuran.
1. Mampu mengurangi gejala PMS (sindrom pramenstruasi).
2. Melindungi Anda dari penyakit radang panggul.
3. Mengurangi risiko fibrosis, kista ovarium, dan penyakit payudara
nonkanker.
4. Sama sekali tidak mengganggu seks karena dikonsumsi dengan cara
diminum.

5. Periode menstruasi lebih teratur, ringan, dan tidak terlalu menyakitkan.

8
6. Mengurangi risiko kanker indung telur, rahim, dan usus besar.
7. Bisa langsung program hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB.

b. Kekurangan KB Pil

Di samping kelebihannya, pil KB juga memiliki berbagai kekurangan dan


efek samping yang perlu dipertimbangkan, seperti:

1. Tidak melindungi Anda dari penyakit kelamin.


2. Harus diminum setiap hari di jam yang sama dan tidak boleh terlewat jika
ingin mendapatkan perlindungan penuh.
3. Bisa meningkatkan tekanan darah.
4. Menyebabkan berbagai efek samping seperti sakit kepala, mual, nyeri pada
payudara, dan perubahan mood yang drastis di awal-awal pemakaian.
5. Terkadang mengakibatkan adanya perdarahan di luar haid pada bulan-bulan
pertama pemakaian.
6. Dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan
kanker payudara.

Kelebihan dan kekurangan pil KB ini bisa dijadikan acuan untuk


membandingkannya dengan alat kontrasepsi lain. Pilihlah alat kontrasepsi yang
paling membuat Anda nyaman dan juga tenang.

2.4 Efek Samping KB Pil

Obat kontrasepsi oral memang dirasa cukup efektif untuk mencegah atau
menunda kehamilan, namun tahukah ada berbagai efek samping yang ditimbulkan
ketika mengonsumsi pil KB. Apa saja itu?

1. Bercak darah lebih banyak atau menstruasi lebih lama.

Hampir 50% orang yang menggunakan pil KB, mengeluarkan darah atau
bercak darah dari vaginanya di luar jadwal menstruasi yang biasa terjadi. Setidaknya
hal ini akan terjadi kurang lebih 3 bulan pertama penggunaan pil PK. Selama
mengeluarkan bercak darah, pil KB akan tetap efektif mencegah kehamilan. Pil KB
membuat rahim selalu meluruh agar tidak siap dan matang jika terjadi pembuahan.
Meluruhnya dinding rahim inilah yang membuat perdarahan semakin sering. Ketika
mengonsumsi pil KB, rahim akan menyesuaikan untuk terus meluruh agar tidak
terjadi kehamilan. Namun, jika Anda mengalami perdarahan berat selama 3 hari atau
lebih, sebaiknya konsultasikan hal tersebut kepada dokter.

2. Muncul perasaan mual

9
Sebagian orang mengalami gejala mual ringan, namun mungkin sebagian
orang lainnya mengalami gejala mual dengan tingkat sedang, ketika mengonsumsi pil
KB. Efek samping ini biasanya terjadi dalam jangka waktu yang sebentar. Meminum
pil KB dengan cara ditelan bersamaan dengan makanan atau meminumnya ketika
sebelum tidur, dapat membantu mencegah rasa mual tersebut muncul. Namun jika
rasa mual yang muncul sangat parah, maka Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri
ke dokter.

3. Nyeri pada payudara

Konsumsi pil KB dapat menyebabkan payudara membesar atau bahkan nyeri


pada payudara. Efek ini terjadi pada minggu-minggu pertama setelah mengonsumsi
pil dan akan menghilang setelah itu. Mengurangi makanan atau minuman yang
mengandung kafein dan gula, serta menggunakan bra dengan ukuran yang tepat,
dapat meringankan gejala nyeri payudara yang Anda rasakan.

4. Sakit kepala atau migrain

Tidak seimbangya kadar hormon yang berhubungan dengan sistem


reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, dapat menimbulkan gejala sakit kepala
dan migrain. Oleh karena itu, mengonsumsi pil KB dengan jenis dan dosis yang
berbeda, akan menimbulkan tingkat sakit kepala yang berbeda pula. Beberapa studi
menyatakan bahwa pil KB dengan kadar hormon yang rendah, akan menurunkan
risiko gejala sakit kepala.

5. Berat badan naik

Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan
konsumsi pil KB dapat membuat berat badan menjadi naik. Walaupun begitu,
sebagian wanita yang mengonsumsi pil KB menyatakan bahwa mereka mengalami
edema (pembengkakan akibat tertahannya cairan dalam tubuh) pada bagian payudara
dan pinggul. Estrogen yang terkandung pada pil KB juga dapat mempengaruhi sel
lemak. Pengaruh yang terjadi yaitu membuat sel lemak menjadi lebih besar dari
ukuran sebelumnya, namun tidak membuat sel bertambah banyak.

6. Suasana hati sering berubah

Penelitian yang dilakukan pada 90 wanita yang dilakukan pada tahun 2015,
menemukan bahwa penggunaan pil KB berhubungan dengan penipisan otak bagian
orbitofrontal cortex dan cingulate cortex yang merupakan bagian otak yang
berhubungan dengan fungsi kognitif, sebagai penerima stimulus, dan pemberi respon.
Peneliti dari penelitian tersebut menyebutkan, suasana hati dapat berubah-ubah
karena penipisan pada bagian otak tersebut.

10
7. Menurunkan atau meningkatkan gairah

Karena mengandung estrogen dan progesteron, pil KB dapat mempengaruhi


gairah seksual wanita. Untuk sebagian orang pil KB dapat menurunkan gairah,
sedangkan untuk sebagian orang lainnya konsumsi obat ini malah bisa meningkatkan
gairah seksual.

8. Keputihan

Untuk sebagian orang yang mengalami keputihan akibat mengonsumsi pil


KB, hal ini dapat meningkatkan atau menurunkan lubrikasi pada vagina dan
mempengaruhi gairah seksual. Gejala keputihan biasanya tidak berbahaya dan
berlangsung dalam waktu singkat.

2.5 Cara Menggunakan KB Pil

Panduan cara penggunaan pil KB adalah sebagai berikut :

a. Pil Kombinasi

1. Petunjuk Umum
Panduan penggunaan pil kombinasi secara umum :
1. Pil kombinasi sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama.
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.
3. Penggunaan pil kombinasi dianjurkan diminum pada hari pertama haid.
4. Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari
yang ada pada kemasan.
5. Bila kemasan 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari kemasan yang
baru.
6. Bila kemasan 21 pil habis, tunggu 1 minggu kemudian mulai minum pil dari
kemasan yang baru.
7. Minum pil yang lain, apabila terjadi muntah dalam waktu 2 jam setelah
meminumnya.
8. Penggunaan pil kombinasi dapat diteruskan, apabila tidak memperburuk
keadaan saat terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam.
9. Penggunaan pil apabila terjadi muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari
atau lebih sama dengan aturan minum pil lupa.
10. Tes kehamilan dilakukan apabila tidak haid.

2. Aturan Pil Lupa


Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), maka setelah ingat segera minum 2 pil
pada hari yang sama (tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain). Apabila
lupa minum 2 pil (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadual yang

11
ditetapkan (sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai pil habis).

3. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Tidak Menyusui


Pil kombinasi diminum setelah 3 minggu post partum. Jika sudah 6 minggu
post partum dan sudah melakukan hubungan seksual, sebaiknya menunggu haid dan
gunakan metode barier.

4. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Menyusui


Petunjuk untuk pasien post partum yang menyusui sama dengan petunjuk
umum dan aturan pil lupa. Sebelum menggunakan pil kombinasi, berikan konseling
dan KIE pada pasien tentang berbagai metode kontrasepsi.

b. Pil Sequential
Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.
Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14–16
hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5–7 hari terakhir.

c. Mini Pil atau Pil Progestin


1. Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil atau Pil Progestin
Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus
haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila:

a) Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid.
b) Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti
dengan mini pil.
c) Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang
mengandung hormon).

Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila :


a) Diduga tidak terjadi kehamilan.
b) Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil
(sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan
kontrasepsi lain untuk 2 hari).
c) Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila
menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).
d) Selain itu, mini pil dapat digunakan saat :

1) Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan


ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu

12
menunggu haid berikutnya, apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya
digunakan dengan benar dan tidak hamil.
2) Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin
ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada jadual suntikan berikutnya dan
tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan lain.
3) Cara Minum Mini Pil atau Pil Progestin

Di bawah ini merupakan petunjuk minum pil progestin atau mini pil, yaitu:
1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama sampai habis.
2. Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus haid.
3. Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu post partum
4. walaupun haid belum kembali.
5. Pada pasien 9 bulan post partum sebaiknya beralih menggunakan pil
kombinasi karena efektifitas mini pil mulai menurun.
6. Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minum pil
yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain jika akan melakukan
hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
7. Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah paket terakhir
habis.
8. Bila pasien mendapat haid teratur setiap bulan dan kehilangan 1 siklus (tidak
haid), atau merasa hamil, maka lakukan tes kehamilan.
9. Apabila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval,
tetap minum pil sesuai jadual (perdarahan biasa terjadi selama bulan-bulan
pertama).
10. Apabila pasien mengalami kram, nyeri perut hebat atau demam maka segera
periksa ke pelayanan kesehatan.
11. Sarankan pada pasien untuk menggunakan kondom ataupun spermisida selain
memakai mini pil apabila kemungkinan terinfeksi penyakit menular seksual
(termasuk HBV dan HIV/AIDS) atau lupa minum pil.

3. Aturan Pil Lupa


Cara minum pil-pil yang terlupa selama 7 hari pertama antara lain:
a. Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum pil saat ingat
dan gunakan metode barier selama 48 jam.
b. Bila pasien lupa minum 1 atau 2 pil, segera minum pil yang terlupa dan
gunakan metode barier sampai akhir bulan.

4. Hal yang Perlu Disampaikan pada Pasien


Informasi yang perlu disampaikan pada pasien antara lain:

13
1. Penggunaan mini pil akan merubah pola haid terutama 2 atau 3 bulan pertama.
Pada umumnya perubahan pola haid ini hanya bersifat sementara dan tidak
mengganggu kesehatan.
2. Penggunaan mini pil akan menimbulkan efek samping seperti mual, pusing,
ataupun nyeri payudara.
3. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang, bila pasien mengkonsumsi obat-
obatan tuberkulosis ataupun epilepsi.
4. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur kemudian terlambat haid,
kemungkinan terjadi kehamilan.
5. Bila mengeluh perdarahan bercak disertai nyeri hebat pada perut, kemungkinan
terjadi kehamilan ektopik.
6. Masalah penglihatan kabur, nyeri kepala hebat, kemungkinan terjadi hipertensi
atau masalah vaskuler.
7. Segera ke pelayanan kesehatan apabila menjumpai masalah-masalah di atas.

14
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

LDENGAN KB PIL

3.1 Pengkajian
1. Biodata
Identitas Ibu
Nama klien : Ny. S
Umur : 23 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Ciseeng-Bogor
Identitas suami
Nama suami : Tn. A
Umur : 25 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ciseeng-Bogor
2. Keluhan utama/alasan kunjungan
Ibu mengeluh sesekali mual dan sakit kepala ketika mengkonsumsi pil
3. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertama, pernah menggunakan KB
suntik 3 bulan selama 1 tahun. Setelah itu diganti dengan pil KB selama 3
bulan, kemudian mengalami keluhan mual dan adanya peningkatan berat
badan.
4. Riwayat menstruasi

15
Menarch umur 13 tahun. Siklus haid teratur. Lama haid 7 hari. Tidak
pernah mengalami disminore.
5. Riwayat kehamilan
Thn U Jenis Tmpt Penolong Keadaan Keadaan anak
persalinan K persalinan bersalin Nifas umur J.K BBL H/ M
2012 9 blan spontan Klinik Bidan Baik 2,5 ♀ 3000 H

6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti TBC, hepatitis, asma, jantung, DM, HT, dan lain-lain
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit-penyakit menular,
menurun dan menahun
7. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan suami mendukung ibu memakai KB pil untuk menunda
kehamilan.
8. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pernafasan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat bernafas
b. Nutrisi
Ibu mengatakan porsi makan ibu 3 kali sehari. Tidak ada pantangan
terhadap makanan tertentu. Ibu minum air putih ± 8 gelas sehari.
c. Eliminasi
Ibu BAK ± 5 kali, BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan.
d. Istirahat dan tidur
Ibu mengatakan dapat tidur nyenyak. Ibu tidur malam hari selama ± 8
jam, Ibu juga biasa tidur siang selama ± 1 jam dan tidak ada gangguan
saat tidur.
e. Aktivitas

16
Ibu bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa
9. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : compos mentis
2. TB/BB : 158cm/65kg
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 100/70mmHg
b. Suhu : 36,5oC
c. Nadi : 84X/menit
d. Respirasi : 20X/menit
4. Rambut
I : hitam, bersih
5. Muka
I : tidak ada kelainan
6. Mata
I : konjungtiva (tidak anemis), sklera (tidak icterus)
7. Mulut
I : stomatitis (tidak ada), gigi (tidak ada caries)
8. Leher
I : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
P : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
9. Payudara
I : simetris kanan kiri, puting susu menonjol.
10. Abdomen
I : tidak ada pembesaran perut dan bekas jaringan parut
P : tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada massa/benjolan
dan tidak ada tanda-tanda distensi
11. Genetalia
I : Vulva dan vagina bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak
ada keputihan.
Anus : tidak ada haemorroid

17
12. Ekstremitas
I : Extremitas atas dan exremitas bawah bentuknya simetris, tidak ada
varises, tidak ada oedema, dan pada kuku tidak ada sianosis.
10. Data yang mungkin ditemukan
Ds :
 Klien mengatakan kurang mengetahui tentang KB pil
 Klien mengeluh nyeri pada kepala jika telah mengkonsumsi pil
 Klien mengeluh sesekali mual jika mengkonsumsi pil
Do :
 Klien terlihat bingung
 Klien terlihat lemah
 Klien terlihat gemuk

3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
2. Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake yang
berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pil
KB

3.3 Intervensi
1. Diagnosa : Mual berhubungan dengan pengobatan; KB pil
Tujuan : Mual/muntah menghilang
Kriteria hasil
 Melaporkan bebas dari mual
 Mengidentifikasi hal-hal yang mengurangi mual
 Nutrisi adekuat
Intervensi

18
No Intervensi Rasional
1. Monitor status nutrisi Mengetahui penyebab
pemasukan yang kurang
sehingga dapat menentukan
intervensi yang sesuai dan
efektif.
2. Anjurkan untuk makan pelan-pelan Untuk mengurangi rasa mual
3. Anjurkan klien untuk Untuk mengurangi rasa mual
mengkonsumsi vitamin B 6
4. Anjurkan klien untuk mengambil Dapat menekan reflek mual
nafas dalam
5. Intruksikan klien untuk Bau menyengat dapat
menghindari bau makanan yang menimbulkan mual dan
menyengat muntah

2. Diagnosa : Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai


Tujuan : Nyeri kepala menurun atau menghilang
Kriteria Hasil
 Klien mengeluh tidak nyeri kepala lagi
 Klien terlihat tidak meringis lagi

Intervensi
No Intervensi Rasional
Anjurkan pasien untuk mencatat Mengetahui reaksi
perkembangan tingkat nyeri pemberian obat apakah ada
perubahan penurunan tingkat
nyeri
Anjurkan pada klien untuk Menghindari stimulus nyeri
mengurangi aktivitas yang berat dan meningkatkan rasa

19
dan menambah waktu istirahat nyaman.
Massage kepala dan leher Meningkatkan relaksasi dan
menurunkan ketegangan otot
Kompres hangat atau dingin pada Kompres dingin dapat
daerah kepala mengakibatkan vasodilatasi,
sehingga dapat menurunkan
nyeri kepala. Kompres
hangat dapat meningkatkan
sirkulasi darah dan
menurunkan tegangan otot
anjurkan klien untuk berhenti reaksi nyeri seperti ini
mengkonsumsi konsumsi PIL jika merupakan efeksamping dari
terjadi nyeri hebat dan lama. pil dan ganti dengan pil yang
lain.

3. Diagnosa: Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Intake


yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolisme tubuh
Tujuan : Ketidak seimbangan nutrisi lebih teratasi
Kriteria hasil
 Mengerti factor yang meningkatkan berat badan
 Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat
badan
 Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Anjurkan klien menggunakan pola Untuk mempertahankan
makan sesuai dengan interval yang asupan nutrisi tetap adekuat
teratur sesuai dengan kebutuhan
tubuh

20
2. Timbang berat badan tiap hari Pengawasan kehilangan dan
alat pengkajian kebutuhan
nutrisi.
3. Tekankan pentingnya menyadari Makan berlebih dapat
kenyang dan menghentikan menyebabkan mual/muntah.
masukan.
4. Anjurkan klien untuk banyak Melakukan banyak aktifitas
melakukan aktifitas. dapat lebih banyak
membakar kalori.

4. Diagnosa : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi


tentang pil KB
Tujuan : Pasien menunjukkan pengetahuan tentang pil KB
Kriteria hasil
 Klien menyatakan pemahaman tentang kondisi, prognosis dan program
KB
 Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
 Kien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
Intervensi
No Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang KB pil Memberikan dasar
pengetahuan sehingga pasien
dapat membuat pilihan yang
tepat, menurunkan ansietas
dan dapat meningkatkan
kerjasama dalam program
KB
2. Kaji pengetahuan pasien tentang Memberi pengetahuan

21
KB berdasarkan pola
kemampuan klien untuk
memilih informasi tentang
Kb
3. Jelaskan tanda dan gejala yang Meningkatkan pengetahuan
biasa muncul karena pil KB , dan mengurangi cemas
dengan cara yang tepat
4. Berikan dorongan yang positif meningkatkan optimisme.
5. Diskusikan tentang terapi dan Memberi gambaran tentang
pilihannya pilihan terapi yang bisa
digunakan

3.4 Implementasi
Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
jam
18 Mual berhubungan  Mengkaji Ds:
September dengan pengobatan; keluhan klien  Klien mengeluh
2013 KB pil  Memonitor mual ketika
15.00 nutrisi klien mengkonsumsi
 Menganjurkan pil KB
klien untuk DO :
mengkonsumsi 
vit. B 6
 Mengintruksikan
klien untuk
menghindari bau
makanan yang
menyengat
15.10 Nyeri kepala  Menganjurkan DS :

22
berhubungan dengan pada klien untuk  Klien
pil yang tidak sesuai mengurangi mengatakan
aktivitas yang nyeri kepala
berat dan ketika
menambah waktu mengkomsumsi
istirahat pil
 Menganjurkan DO :
klien untuk  Klien tampak
memeberi pijatan meringis
pada kepala dan  TTV
leher TD :
 Memberi 100/70mmHg
kompres hangat Suhu: 36,5oC
atau dingin pada Nadi: 84X/menit
daerah kepala Respirasi:
klien 20X/menit
 Menganjurkan
klien untuk
berhenti
mengkonsumsi
konsumsi PIL
jika terjadi nyeri
hebat dan lama.
15.20 Ketidakseimbangan  Menimbang berat DS :
nutrisi lebih dari badan klien  Klien
kebutuhan tubuh  Menganjurkan mengatakan
Intake yang klien untuk berat badannya
berlebihan terhadap makan sesuai naik
kebutuhan porsi dengan DO :

23
metabolisme tubuh teratur  Klien terlihat
 Menganjurkan gemuk
klien untuk  BB/TB : 65/158
melakukan
banyak aktivitas
15.30 Kurang  Memberikan DS :
pengetahuan informasi tentang  Klien
berhubungan dengan pil KB mengatakan
kurangnya informasi  Mengkaji masih kurang
tentang pil KB pengetahuan mengetahui
klien tentang KB tentang pil KB
 Jelaskan tanda DO :
dan gejala yang  Klien tampak
biasa muncul bingung
karena pil KB ,  Klien baru
dengan cara yang menggunakan pil
tepat KB selama 3
 Mendiskusikan bulan
dengan klien
tentang terapi dan
pilihannya

3.5 Evaluasi
Diagnosa Evaluasi Paraf
Mual berhubungan dengan S : klien masih merasakan mual
pengobatan; KB pil O : klien tampak lemah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutkan

24
Nyeri kepala berhubungan S : klien mengatakan nyeri kepalanya
dengan pil yang tidak berkurang
sesuai O : klien tidak tampak meringis lagi
A : masalah teratasi
P : intervensi berhenti
Ketidakseimbangan nutrisi S : klien mengatakan berat badannya
lebih dari kebutuhan tubuh belum ada penurunan
Intake yang berlebihan O : BB/ TB : 65/158
terhadap kebutuhan A : masalah belum teratasi
metabolisme tubuh P : lanjutkan intervensi

Kurang pengetahuan S : klien sudah paham penjelasan


berhubungan dengan tentang pil KB
kurangnya informasi O : klien sudah tidak bingung lagi
tentang pil KB A : masalah teratasi
P : intervensi berhenti

25
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan :Keluarga Berencana
Sub pokok bahasan : Alat kontrasepsi hormonal “ PIL KB “
Sasaran : Ibu - ibu
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Aula Kampus Poltekkes
Hari/tanggal : Senin, 04 September 2019
Penyuluh : Nurul Fatimah

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, ibu - ibu diharapkan dapat
mengetahui mengenai PIL KB.

B. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang PIL KB, ibu - ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian PIL KB dengan benar.
2. Menyebutkan kelebihan PIL KB dengan benar.
3. Menyebutkan kekurangan PIL KB dengan benar.
4. Menjelaskan bagaimana cara memakai PIL KB dengan benar.
5. Menyebutkan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan PIL KB dengan benar.
6. Menyebutkan waktu dimulainya pemakaian PIL KB dengan benar.

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian PIL KB.
2. Kelebihan PIL KB.
3. Kekurangan PIL KB.
4. Cara memakai PIL KB.
5. Efek samping PIL KB.

D. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

E. Media
 Laptop/LCD
 PPT

F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan

26
 Menjelaskan tujuan dari  Bertanya
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
 Memberikan pertanyaan
apersepsi
2. 15 menit Inti :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
PIL KB. Menyimak
Menyebutkan kelebihan PIL Mendengarkan
KB. Bertanya
Menyebutkan kekurangan PIL Menjawab
KB.
Menjelaskan cara memakai PIL
KB. 
Menyebutkan siapa saja yang
diperbolehkan menggunakan PIL
KB.
Menyebutkan waktu dimulainya
pemakaian PIL KB.
Penyuluh memberi kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
Penyuluh menjawab pertanyaan
dari peserta
Penyuluh memberi pertanyaan
kepada peserta
3. 2 menit Penutup :
Menyimpulkan isi materi Membalas ucapan
Mengucapkan terimakasih atas terimakasih.
peran serta peserta. Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup. penutup.

G. Sumber bacaan
Ida Bagus Gde Manuaba. 2001. Kapita SelektaPenatalaksanaan Rutin Obstreti
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Riono Notodiharjo. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana. Surabaya :
Kanisius

H. Evaluasi
 Cara : Lisan
 Jenis : Pertanyaan terbuka
 Waktu : Setelah penyuluhan
 Soal :
1. Jelaskan pengertian PIL KB?

27
2. Sebutkan kelebihan PIL KB ( min 5 )?
3. Sebutkan kekurangan PIL KB ( min 2 )?
4. Sebutkan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan PIL KB ?
5. Sebutkan waktu dimulainya pemakaian PIL KB ?

28
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi


yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu
jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB atau oral contraceptives pill
merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang
dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron.
bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan
menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif
dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten

4.2 Saran

Sebaiknya pil KB diminum menjelang tidur setiap hari sehingga resiko lupa
dapat diperkecil karena salah satu faktor keberhasilan dalam penggunaan pil KB
adalah kedisiplinan untuk meminum pil KB.
Dari hasil makalah yang kami buat,kami sadar masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk para pembaca tentunya kami membutuhkan saran kritik yang
membangun untuk kami yang berikutnya akan membuat kami lebih baik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 2,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Sastrawinata RS (1985). Teknologi KB Masa Kini dan Masa Depan.Lokakarya Sukabumi.

30

Anda mungkin juga menyukai