Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HIPOVOLEMIA”

OLEH:
II APRILLA INDAH SARI
193110136
3A

DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Lola Felnanda Amri,M.kep

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


DIII KEPERAWATAN PADANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipovolemia


Waktu pertemuan : 45 menit
Tanggal : 27 Agustus 2021
Tempat : Kediaman Ny.V
Sasaran : Keluarga dan Ny.V
Metode : Ceramah Dan Tanya Jawab
Presentator : Ii Aprilla Indah Sari

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan keluarga
memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota keluarganya yang
mengalami Hipovolemia.

II. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipovolemia pada warga diharapkan warga
mampu :
A. Menyebutkan pengertian hipovolemia
B. Menyebutkan tanda dan gejala hipovolemia
C. Menyebutkan factor yang beresiko terkena
hipovolemia
D. Menyebutkan cara pengobatan hipovolemia
E. Menyebutkan cara pencegahan hipovolemia

III.Materi Penyuluhan
A. Pengertian hipovolemia
B. Tanda dan gejala hipovolemia
C. Factor resiko yang terkena hipovolemia
D. Pengobatan hipovolemia
E. Cara merawat anggota keluarga dengan hipovolemia

IV. Metode
A. Ceramah
B. Pemeriksaan fisik
C. Konseling

V. Media
Leaflet, Flip Chart

VI. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience

Pembukaan :
1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit
2. Apersepsi salam
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Mendengar
kan
Isi :
Menyimak Ceramah
A. Menjelaskan tentang pengertian 10 menit
Leaflet
hipovolemia
Menyimak Ceramah
B. Menjelaskan tentang tanda dan
gejala hipovolemia
C. Menjelaskan faktor yang terkena Menyimak Ceramah
hipovolemia
D. Menjelaskan pengobatan Menyimak Ceramah
hipovolemia
E. Menjelaskan pencegahan Menyimak Ceramah
hipovolemia
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Warga dapat Diskusi 20 menit
menjawab
1. Mengetahui tanda dan gejala semua
diare pertanyaan.
2. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya diare
3. Memutuskan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Memodifikasi perilaku yang
dapat menyebabkan diare

Penutup :
1. Evaluasi Warga Ceramah 10 menit
2. Menyimpulkan membalas
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.

VII.Media Alat Sumber


1. Media : Leaflet, Lembar Balik

VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:
a. Apakah keluarga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipovolemia
b. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala hipovolemia
c. Apakah keluarga dapat cara pencegahan hipovolemia
MATERI DIARE

A Konsep Dasar
1. Pengertian
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES), dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit,
ginjal, gastrointestinal, perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok
hipovolemia (Tarwoto & Wartonah, 2015). Hipovolemia merupakan penurunan
volume cairan intravaskular, interstisial, dan/ atau intraselular (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2016). 9
2. Etiologi Penyebab dari hipovolemia adalah sebagai berikut :
a. Kehilangan cairan aktif
b. Kegagalan mekanisme regulasi
c. Peningkatan permeabilitas kapiler
d. Kekurangan intake cairan
e. Evaporasi
3.Tanda dan gejala Tanda dan gejala dari hipovolemia adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi nadi meningkat
b. Nadi teraba lemah
c. Tekanan darah menurun
d. Tekanan nadi menyempit
e. Turgor kulit menurun
f. Membran mukosa kering
g. Volume urin menurun
h. Hematokrit meningkat
4. Dampak Hipovolemia
Balita-balita dengan diare yang berat dan tidak segera diobati, biasanya meninggal
bukan karena infeksi tetapi karena kehilangan cairan dan elektolit yang sangat banyak
(misalnya, sodium, potassium, kalium, basa) dari buang air besarnya. Kehilangan cairan
dan kelainan elektrolit merupakan masalah penting, terutama pada balita-balita. Pada
diare akut, kehilangan cairan secara mendadak dapat mengakibatkan terjadinya syok
hipovolemik yang cepat. Kehilangan 10 elektrolit melalui feses potensial mengarah ke
hipokalemia dan asidosis metabolik. Pada kasus-kasus yang terlambat meminta
pertolongan medis dapat mengakibatkan syok hipovolemik yang terjadi sudah tidak
dapat diatasi lagi sehingga menimbulkan komplikasi lain yakni Tubular Nekrosis Akut
pada ginjal yang selanjutnya terjadi gagal multi organ (Irianto Koes, 2014).
5.Pencegahan
 Perbanyak minum air putih(minimal 8 gelas/hari)

 Mengkonsumsi makanan bergizi

 Berhati-hati dalam menjalankan aktifitas,supaya tidak terjadi hal yang tidak


diinginkan.

7. Penatalaksanaan
Hipovolemia Pada Diare Bila balita mengalami kehilangan volume cairan saat diare,
dapat dilakukan rehidrasi oral. Cairan oral diberikan sedikit tapi sering (5ml dan 15ml).
Dalam hal kehilangan cairan yang berat balita diberikan terapi intavena untuk mengatasi
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai