Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

DISUSUN OLEH:

ANDREA MARSHANDA

193110125

3A

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. LOLA FELNANDA AMRI, S.KEP, M.KEP

POLTEKKES KEMENKES PADANG

D-III KEPERAWATAN PADANG

2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN NYERI

Masalah : Bagaimana cara mengatasi rasa nyeri


Pokok Pembahasan : Manajemen Nyeri
Sasaran : Keluarga Ny. Y
Jam : 10.00 - selesai
Waktu : 20 menit
Tanggal : 30 November 2021
Tempat : Rumah Ny. Y
Pemateri : Mahasiswa

A. LATAR BELAKANG
Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh
stimulus tertentu. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik atau mental,
sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang
individu (Haswita & Reni, 2017).

Secara umum nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut
adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang timbul tidak
melebihi dalam jangka waktu enam bulan, dan ditandai dengan adanya peningkatan
tegangan otot. Sedangkan nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan,
biasanya berlangsung dalam waktu lama yakni lebih dari enam bulan. Hal yang termasuk
kedalam kategori nyeri kronis yaitu nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri
psikosomatis (Hidayat & Musrifatul, 2014).

B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Keluarga Ny. Y mampu memahami
dan mengerti tentang Manajemen Nyeri.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Manajemen Nyeri, diharapkan
Keluarga Ny. Y dapat:
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menyebutkan klasifikasi nyeri
3. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri
4. Menyebutkan dan mempraktekkan manajemen nyeri non farmakologi
5. Menyebutkan dan mempraktekkan tahapan relaksasi napas dalam

D. MATERI PENYULUHAN
Terlampir

E. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Leaflet
G. KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP KEGIATAN
WAKTU SASARAN MEDIA
. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Pembukaan 3 menit 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam Leaflet
2) Memperkenalkan diri 2) Menyimak dan
3) Menyampaikan tentang mendengarkan
tujuan pokok materi 3) Bertanya
4) Menyampaikan pokok mengenai pokok
bahasan bahasan apabila
5) Kontrak waktu ada yang kurang
jelas

2. Pelaksanaan 12 menit Penyampaian materi : 1) Mendengarkan Leaflet


1) Menjelaskan pengertian dan menyimak
nyeri 2) Bertanya
2) Menyebutkan klasifikasi mengenai hal-hal
nyeri yang belum jelas
3) Menyebutkan tanda dan dan belum
gejala nyeri dimengerti
4) Menyebutkan dan
mempraktekkan
manajemen nyeri non
farmakologi
5) Menyebutkan dan
mempraktekkan tahapan
relaksasi napas dalam

3. Penutup 5 menit 1) Tanya jawab 1) Sasaran dapat


2) Memberikan kesempatan menjawab
pada peserta untuk tentang
bertanya pertanyaan yang
3) Mengevaluasi mengenai diajukan
topik yang telah 2) Mendengarkan
disampaikan 3) Memperhatikan
4) Menyampaikan 4) Menjawab salam
kesimpulan materi
5) Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salam

H. EVALUASI
Diharapkan keluarga Ny. Y mampu :
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menyebutkan klasifikasi nyeri
3. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri
4. Menyebutkan dan mempraktekkan manajemen nyeri non farmakologi
5. Menyebutkan dan mempraktekkan tahapan relaksasi napas dalam
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik atau
mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego
seorang individu (Haswita & Reni, 2017).

B. KLASIFIKASI NYERI
1. Nyeri akut  (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan
cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa
detik hingga enam bulan.
2. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu.
Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

C. TANDA DAN GEJALA NYERI


1. Suara
a. Menangis
b. Merintih
c. Menarik/menghembuskan nafas

2. Ekspresi/wajah
a. Meringis
b. Menggigt lidah, mengatupkan gigi
c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. Menggigit bibir

3. Pergerakan Badan
a. Kegelisahan
b. Mondar-mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Bergerak melindungi tubuh
e. Otot tegang

4. Interaksi Sosial
a. Menghindari percakapan dan kontak sosial
b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu

D. MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI


1. Distraksi: distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal
lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan, contohnya:
a. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Medengarkan musik, radio, dll

2. Relaksasi: teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa


tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.
E. TAHAPAN RELAKSASI NAPAS DALAM
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai