Tentang :
“Asam Lambung”
Dosen Pengampu :
Oleh :
Arifah Adha
193110166
Kelas 3B
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/tanggal :
Waktu :
A. Latar Belakang
Gastroesofageal reflux disease (GERD) merupakan suatu keadaan dimana
terjadinya refluks isi lambung ke dalam esofagus dengan akibat menimbulkan gejala
klinik. Refluks dapat terjadi dalam keadaan normal yang biasanya berhubungan dengan
kondisi tertentu, seperti posisi berbaring setelah makan, pada saat muntah. Bila terjadi
refluks, esofagus akan segera berkontraksi untuk membersihkan lumen dari refluksat
tersebut sehingga tidak terjadi suatu kontak yang lama antara refluksat dan mukosa
esofagus.
Penyakit refluks gastro esofageal (GERD) adalah penyakit organ esofagus yang
banyak ditemukan dinegara barat. Berbagai survei menunjukkan bahwa 20-40% populasi
dewasa menderita heart burn (rasa panas membakar didaerah retrosternal), suatu keluhan
klasik GERD. Di Indonesia penyakit ini sepintas tidak banyak ditemukan, bahkan
mungkin tidak pernah dibuat diagnosisnya, oleh karena sering tidak terpikirkan. Lagi
pula hanya sebagian kecil pasien GERD datang berobat pada dokter karena pada
umumnya keluhannya ringan dan menghilang setelah diobati sendiri dengan antasida.
Dengan demikian hanya kasus yang berat dan disertai kelainan endoskopi berupa
esofagitis dan berbagai macam komplikasinya yang datang berobat pada dokter.
B. Diagnosa Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit mengenai konsep asam
lambung, di harapkan keluarga dengan gizi kurang dapat memahami dan mengerti
konsep asam lambung.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan keluarga mampu :
a. Memahami pengertian asam lambung
b. Memahami penyebab asam lambung
c. Memahami tanda dan asam lambung
d. Memahami pencegahan asam lambung
D. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian asam lambung
2. Meningkatkan pemahaman tentang penyebab asam lambung
3. Meningkatkan pemahaman tentang tanda dan gejala asam lambung
4. Meningkatkan pemahaman tentang pencegahan asam lambung
E. Materi
(Terlampir)
F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media Penyuluhan
1. Leaflet
H. Pelaksanaan Kegiatan
6. Pengorganisasian
Pendemonstrasi : Arifah Adha
7. Setting Tempat
Keterangan
: Perawat
: Keluarga Kelolaan
A. Kegiatan Penyuluhan
b. Memberikan b. Memperhatikan
kesimpulan dan
mendengarkan
4. Penutup Salam penutup Menjawab salam 5 -
menit
B. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang konsep asam lambung
b. Melakukan kontrak waktu kepada keluarga untuk dilakukan satuan acara
penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati.
b. Keluarga memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Keluarga mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian asam lambung
b. Keluarga mampu menjelaskan penyebab asam lambung
c. Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala asam lambung
d. Keluarga mampu menjelaskan pencegahan asam lambung
Lampiran materi
Penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya otot bagian bawah kerongkongan
atau lower esophageal sphincter (LES).
Otot ini berbentuk seperti cincin yang dapat membuka dan menutup saluran kerongkongan. Pada
saat makan, otot LES akan mengendur sehingga makanan dapat masuk dari kerongkongan ke
dalam lambung. Setelah makanan turun ke lambung, otot LES akan menegang dan menutup.
Pada penderita GERD, otot LES melemah sehingga tidak dapat menutup. Akibatnya, isi lambung
dan asam lambung naik ke kerongkongan.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan otot LES melemah, yaitu:
Obesitas.
Kehamilan.
Usia lanjut.
Gastroparesis, yaitu melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung
melambat.
Scleroderma, yaitu suatu penyakit pada jaringan ikat.
Hernia hiatus, yaitu masuknya bagian lambung ke rongga dada.
Saat asam lambung naik, dinding kerongkongan dan mulut dapat mengalami iritasi. Gejala yang
biasa terjadi adalah rasa asam di bagian belakang mulut dan sensasi terbakar di dada (heartburn).
Kedua gejala tersebut dapat bertambah parah saat penderita berbaring atau membungkuk, dan
terutama terjadi setelah makan.
Selain rasa asam di belakang mulut dan heartburn, penyakit asam lambung atau GERD juga
ditandai dengan:
Gejala asam lambung naik atau refluks asam lambung lebih sering terjadi di malam hari,
sehingga menimbulkan gangguan tidur. Penyakit GERD juga dapat mencetuskan gejala asma
dan menimbulkan peradangan pada saluran pita suara (laringitis).
GERD dapat diatasi dengan mengubah perilaku sehari-hari, seperti menurunkan berat badan,
tidak langsung berbaring setelah makan, dan berhenti merokok. Beberapa tanaman herbal,
seperti jahe, juga diklaim bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam lambung.
Pengobatan asam lambung cukup bervariasi mulai dari perubahan gaya hidup hingga langkah
operasi, yang memerlukan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi
kesehatan bisa menjadi solusi praktis untuk menghemat kemungkinan biaya pengobatan
kondisi saat ini, maupun nanti.