1816014
BANDAR LAMPUNG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hemofilia
Waktu : 60 menit
1. Karakteristik Peserta
2) Pendidikan : Diploma
2. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Kegiatan penyuluhan
Hemofilia.
penutup
5. Metode
Ceramah
Tanya jawab
6. Media
Leaflet
7. Evaluasi
A. Pelaksanaan
2. Waktu : 13.00WIB
Lampung Tengah.
4. JumlahPeserta : 10 orang
HEMOFILIA
1. Pengertian
Hemofilia adalah kelompok kelainan pembekuan darah dengan karakteristik sexlinked resesif
dan autosomal resesif, dimana perdarahan dapat terjadi tanpa penyebab trauma yang jelas
atau berupa perdarahan spontan. Hemofilia dibagi atas tiga jenis yaitu hemofilia a, b, dan c.
Hemofilia a dan b diturunkan secara seksual, sedangkan hemofilia c secara autosomal. Pada
kasus hemofilia a terdapat defisiensi faktor viii; kasus hemofilia b dengan defisiensi faktor
2. Penyebab
Hemofilia disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan X-linked. Setiap ibu dengan
hemofilia A atau B maka semua anak laki-laki nya akan memiliki hemofilia dan anak
Gejala yang paling sering terjadi pada hemofilia ialah perdarahan, baik yang terjadi di dalam
tubuh (internal bleeding) maupun yang terjadi di luar tubuh (external bleeding).
Hyphema,
Hematemesis,
Hematoma,
Perdarahan intrakranial,
Hematuria,
Melena,
Dan hemartrosis.
Mulut ketika ada gigi yang tanggal atau pada ekstraksi gigi
4. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul adalah akibat dari perdarahan atau transfusi darah.komplikasi
akibat perdarahan adalah anemia, ambulasis atau deformitas sendi,atrofi otot atauneuritis.
5. Penanganan
Protokol penanganan kasus kelainan pembekuan darah yang dianjurkan berdasarkan kadar
plasma spesifik, yakni kadar faktor pembekuan viii/ix dalam darah. Pada kasus hemartrosis,
bila tidak didapatkan respons dengan pemberian terapi hematologi, perlu dipikirkan tindakan
joint aspiration (arthrocentesis). Tindakan ini harus dilakukan 3-4 hari setelah onset
hemartrosis untuk mengistirahatkan sendi yang terkena, sehingga pada saat joint aspiration
dilakukan, inflamasi yang terjadi tidak terlalu hebat (joint aspiration sendiri sudah bersifat
invasif). Joint aspiration ditujukan untuk membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan
lingkup gerak sendi. Kontraindikasi joint aspiration ialah adanya proses infeksi baik sistemik
maupun lokal yang sedang berlangsung. Pemilihan ukuran jarum sekitar 25-30g untuk
mengurangi nyeri saat penusukan dan inflamasi setelah joint aspiration selesai dilakukan.