Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIAH AYU LUTFIYATI

1816014

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PANCA BHAKTI

PRODI DIII KEBIDANAN

BANDAR LAMPUNG

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hemofilia

Sasaran : Ibu Hamil

Tanggal :1 Oktober 2020

Waktu : 60 menit

Tempat : Desa Banjar Rejo Kec.Way Pengubuan, Lampung Tengah.

1. Karakteristik Peserta

1) Jumlah Peserta : 10orang

2) Pendidikan : Diploma

2. Tujuan Penyuluhan

1) Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Hemofilia

2) Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

 Peserta dapat menjelaskan pengertian Hemofilia

 Peserta dapat menjelaskan penyebab Hemofilia

 Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala adanya Hemofilia

 Peserta dapat menyebutkan komplikasi Hemofilia

 Peserta dapat menyebutkan penanganan Hemofilia

3. Materi Penyuluhan
Terlampir

4. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu

1 Pembukaan Mengucap salam Perkenalan 15 menit

Pendekatan dengan pesarta

Menggali pengetahuan ibu tentang

Hemofilia.

2 Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 30 menit

Hemofilia, Gejala Hemofilia,

penyebab Hemofilia, pengobatan

Hemofilia Memberi kesempatan

peserta untuk bertanya.

3 Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk 15 menit

mengetahui seberapa jauh peserta

paham tentang materi yang

disampaikan Membagikan lieaflet

Menyimpulkan hasil penyuluhan

Ucapan terima kasih dan salam

penutup

5. Metode

Ceramah

Tanya jawab
6. Media

Leaflet

7. Evaluasi

A. Pelaksanaan

1. Tanggal 1 Okrober 2020

2. Waktu : 13.00WIB

3. Tempat :Desa Banjar Rejo Kec.Way Pengubuan,

Lampung Tengah.

4. JumlahPeserta : 10 orang

5. Responter hadap penyuluhan :

 Jumlah peserta yangaktif : 4orang

 Jumlah pertanyaan yang diajukan :5


MATERI

HEMOFILIA

1. Pengertian

Hemofilia adalah kelompok kelainan pembekuan darah dengan karakteristik sexlinked resesif

dan autosomal resesif, dimana perdarahan dapat terjadi tanpa penyebab trauma yang jelas

atau berupa perdarahan spontan. Hemofilia dibagi atas tiga jenis yaitu hemofilia a, b, dan c.

Hemofilia a dan b diturunkan secara seksual, sedangkan hemofilia c secara autosomal. Pada

kasus hemofilia a terdapat defisiensi faktor viii; kasus hemofilia b dengan defisiensi faktor

ix; dan hemofilia c dengan defisiensi faktor xi.

2. Penyebab

Hemofilia disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan X-linked. Setiap ibu dengan

hemofilia A atau B maka semua anak laki-laki nya akan memiliki hemofilia dan anak

perempuannya menjadi karier.

3. Gejala Klinis Hemofilia

Gejala yang paling sering terjadi pada hemofilia ialah perdarahan, baik yang terjadi di dalam

tubuh (internal bleeding) maupun yang terjadi di luar tubuh (external bleeding).

1) Internal bleeding yang terjadi dapat berupa:

 Hyphema,

 Hematemesis,

 Hematoma,
 Perdarahan intrakranial,

 Hematuria,

 Melena,

 Dan hemartrosis.

2) External bleeding dapat bermanifestasi sebagai perdarahan masif :

 Mulut ketika ada gigi yang tanggal atau pada ekstraksi gigi

 Ketika terjadi luka kecil

 Dan perdarahan dari hidung tanpa sebab yang jelas.

4. Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul adalah akibat dari perdarahan atau transfusi darah.komplikasi

akibat perdarahan adalah anemia, ambulasis atau deformitas sendi,atrofi otot atauneuritis.

5. Penanganan

Protokol penanganan kasus kelainan pembekuan darah yang dianjurkan berdasarkan kadar

plasma spesifik, yakni kadar faktor pembekuan viii/ix dalam darah. Pada kasus hemartrosis,

bila tidak didapatkan respons dengan pemberian terapi hematologi, perlu dipikirkan tindakan

joint aspiration (arthrocentesis). Tindakan ini harus dilakukan 3-4 hari setelah onset

hemartrosis untuk mengistirahatkan sendi yang terkena, sehingga pada saat joint aspiration

dilakukan, inflamasi yang terjadi tidak terlalu hebat (joint aspiration sendiri sudah bersifat

invasif). Joint aspiration ditujukan untuk membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan

lingkup gerak sendi. Kontraindikasi joint aspiration ialah adanya proses infeksi baik sistemik
maupun lokal yang sedang berlangsung. Pemilihan ukuran jarum sekitar 25-30g untuk

mengurangi nyeri saat penusukan dan inflamasi setelah joint aspiration selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai