Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYULUHAN RESIKO ANEMIA PADA KELUARGA TN.F DI PERUMAHAN BUKIT


KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG

1. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkan
kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan
kesehatan sehingga perlu dilakukan penyelengaraan penanggulangan, pada tingkat global,
63% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta
jiwa per tahun 80% kematian ini terjadi di Negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses
penyembuhan atau pengendalian kondisi kronisnya yang umumnya lambat.

Indonesia juga mengalami esklasi penyakit tidak menular yang dramatis hasil Riset
Kesehatan Dasar Tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan
secara bermakna, diantaranya prevalensi penyakit stroke meningkat dari 8,3 per mil pada
2007 menjadi 12,1 per mil pda 2013 lebih lanjut diketahui bahwa 61% dari total kematian
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan PPOK tingginya
prevalensi bayi dengan BBL ( 10%, tahun 2013) dan lahir pendek ( 20% tahun 2013)
perlu menjadi perhatian oleh karena berpotensi pada meningkatnya prevalensi obsess
yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian penyakit tidak menular dengan
demikian. Penanggulangan penyakit tidak menular juga perlu mengidentivikasikan
dengan upaya-upaya yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan ( 1000 HPK).
Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas. Angka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data
World Health Organization (WHO) 2010, yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu
hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1% dan Eropa 25,1%. Di
negara-negara berkembang ada sekitar 40% kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
pendarahan akut, bahkan, jarak keduanya saling berinteraksi. Indonesia termasuk salah
satu negara berkembang dengan tingkat kesehatan yang rendah hal ini ditandai dengan
masih tingginya angka kematian pada ibu hamil. Dari hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilakukan pada tahun 2007 menyatakan bahwa angka
kematian ibu secara nasional yaitu sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Propinsi
Jawa Tengah 116 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Data Riskesdas tahun 2013,
terdapat 37,1% ibu hamil dari total populasi yang mengalami anemia dengan proporsi yang
hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).

2. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan
Resiko anemia pada keluarga Tn.F khususnya Ny.S berhubungan dengan
ketidakmampuan mobilitas fisikdi perumahan kemiling permai Bandar lampung
2. Tujuan Umum

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3x24 jam di harapkan tidak
terjadi peningkatan penyakit Anemia Pada keluarga Tn.F khususnya Ny S

3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keprawatan selama 55 menit.keluarga Tn.F diharapkan :
a) Pengetahuan keluarga tentang resiko anemia
b) Keluarga aktif bertanya pada sat penyuluhan
c) Keluarga merasa senang mengikuti pendidikan kesehatan

3. RENCANA KEGIATAN I
a. Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan
b. Topik : Resiko Anemia
c. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
d. Media dan Alat : Lefleat Dan Powerpoint
e. Waktu :,
f. Tempat : Di Rumah keluarga Tn.F
g. Setting

Keterangan :

Moderator Observer

Narasumber Fasilitator

Penyaji Sasaran

h. Pengorganisasian Hipertensi
1. Penyaji : Agnes Riniarti
2. Moderator : Ahmad Syaifuloh
3. Narasumber : Retno

4. Observer : Ahmad Nafsir

5. Fasilitator : Tami
6. Demonstartor : Janati
4. RENCANA KEGIATAN II
a. Kegiatan : Pendidikan kesehatan resiko anemia
b. Topik : Resiko Anemia
c. Metode : Pendidikan kesehatan resiko anemia
d. Media dan Alat : leaflet,lembar balik
e. Waktu :
f. Tempat :Perumahan kemiling permai Bandar lampung .

5. RENCANA KEGIATAN III


a. Rencana kegiatan : demonstrasi gizi seimbang untuk anemia
b. Metode : laqtop dan makanan gizi seimbang
c. Waktu :
d. Tempat : Rumah keluarga Tn.F

6. URAIAN KEGIATAN I PENYULUHAN


Kegiatan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan
Sasaran

1. Pembukaan : 1.  Memberi salam pembuka 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri dan memerhatikan
5 menit
3. Menjelaskan pokok 2. Memperhatikan
bahasan 3. Menyimak
dan  tujuan  penyuluhan
4. Kontrak Penkes
4. Menyetujui
5. Menggali pengetahuan
5. Menyimak dan
tentang resiko anemia
menjawab
pertanyaan
22.  Pelaksanaan : 1. Menjelaskan tentangM
definisi resiko anemia
40 Menit 1. Menyimak materi
2. Menjelaskan penyebab penjelasan
resiko anemia 2. Memperhatikan
demonstrator
3. Menjelaskan Tanda Gejala
resiko anemia

4. Menjelaskan Komplikasi

Resiko anemia

5. Menjelaskan pencegahan

Resiko anemia

6. Menjelaskan pengobatan

dan perawatan resiko


anemia

7. Demonstrasi Perawatan
resiko anemia

Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah
5 menit
diberikan, dan memberi
reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. Terminasi : 1.  Mengucapkan terimakasih
1.      Mendengarkan
atas peran serta  peserta
2        5 menit 2.      Menjawab salam
2.  Mengucapkan salam
penutup

3. Membagikan Leafet

9. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan masyarakat, pembimbing lahan dan
pembimbing akademik.
b) Laporan pendahuluan telah dipersiapkan, dan telah dikonfirmasi dengan pembimbing
lahan serta pembimbing akademik.
c) Topik telah disepakati oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik.

2. Evaluasi Proses
a) Mahasiswa menjalankan sesuai dengan perannya.
b) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi.
c) Masyarakat dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Evaluasi Hasil
a) 85% masyarakat meningkat pengetahuannya tentang asam urat
b) 85% masyarakat yang hadir aktif bertanya
c) 85% masyarakat yang hadir merasa senang mengikuti penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai