Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN SATUAN ACARA

PENYULUHAN TENTANG MENOMETRORAGIA

Disusun Oleh :
ILYAS MUNIF AL GHOFIQI
1911040068

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

MENOMETRORAGIA

1. Latar Belakang

Pendarahan adalah kondisi dimana seseorang

kehilangan darah rata-rata dalam batas normal perdarahan

yaitu 100-300 cc. Darah dapat ditemukan pada organ tubuh

dan pembuluh darah. Apabila organ tubuh atau pembuluh

darah mengalami kerusakan, darah dapat mengalir dengan

bebas di dalam atau di luar tubuh (Lammers, 2011).

Anomali uterus bleeding dapat disebabkan oleh faktor

hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit

sistemik, masalah serviks/ uterus/ kanker. Pola perdarahan

hormonal seringkali sangat membantu dalam menegakan

diagosa secara individual (Ralph. C Benson, 2010). Adapun

komplikasi pada anomali uterus bleeding antara lain

infertilitas dari kurangnya ovulasi, perdarahan haid

berkepanjangan yang menyebabkan anemia, penumpukan

dinding rahim tanpa perdarahan haid yang cukup

Di Indonesia belum ada angka yang menyebutkan

kekerapan perdarahan uterus abnormal secara menyeluruh.

Kebanyakan memperkirakan sama seperti di luar negeri

yaitu 10% dari kunjungan ginekologik. perdarahan uterus


abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering terjadi pada

perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma

uteri dilaporkan mengeluh menoragia (Zinger, 2011). Sekitar

30% wanita datang ke pusat pelayanan kesehatan dengan

keluhan perdarahan uterus abnormal selama masa produktif

mereka (Singh dkk, 2013).

Berdasarkan catatan medis di RSUD dr. R Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga mulai Maret-Mei 2017 terdapat

kunjungan sebanyak 273 ibu dengan masalah ginekologi,

dengan jumlah 82 orang kista ovarium dan mioma uteri,

dengan 21 kunjungan dengan anomali uterus bleeding,

sedangkan sisanya melalui komplikasi sebanyak 170 orang.

Menurut data di atas dapat di simpulkan bahwa angka

penyakit ginekologi anomali uterus bleeding masih cukup

tinggi

2. Rencana Keperawatan

a. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit

tentang menometroragia diharapkan keluarga

dapatmengerti tentang penyakit ini.

b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan

peserta penyuluhanmampu:

1. Mengerti pengertian menometroragia

2. Mengerti penyebab terjadinya menometroragia

3. Mengerti tentang tada dan gejala menometroragia

4. Memahami penatalaksanaan menometroragia

5. Memahami cara mencegah terjadinya

menometroragia

3. Rencana Kegiatan

a. Topik

Penyakit menometroragia

b. Metode

Ceramah, Diskusi / tanya jawab

c. Media

1) Leaflet, Lembar balik, dan Video

d. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : 07 April 2020

Waktu : 16.30 – 17.30 WIB

Tempat : Rumah Ny. M RT 01/ RW 03

Gandrungmangu

Penyampaian Materi : Ilyas Munif Al Ghofiqi


4. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Menyiapkan laporan pendahuluan, SAP, Media,

Lembar balik,leaflet.

2) Waktu pelaksanaan telah disepakati dan

ditetapkan

3) Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan

4) Materi dan media telah dipersiapkan

b. Evaluasi Proses

1) Penyaji menyampaikan materi dengan tepat

2) Pasien dan Keluarga antusias mengikuti

kelangsungan acara

3) Media dan alat bantu dapat digunakan secara

efektif

4) Acara dapat berjalan sesuai rencana

c. Evaluasi Hasil

1) Mahasiswa mengevaluasi pengetahuanpasien dan keluarga


tentang penyakit menometroragia
2) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
penanganan penyakit menometroragia
3) Mahasiswa mengevaluasi kemampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan dalam meningkatkan kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P )
PENYULUHAN BAHAYA ROKOK DAN CARA MENGURANGI
ROKOK

Materi : Cara penanganan penyakit


Menometroragia

PokokBahasan : Penyakit Penometroragia

Hari/ tanggal : 07 April 2020

Waktu : 30 menit
pertemuan

Tempat : Rumah Ny. M RT 01/ RW 03 Gandrungmangu


Sasaran : Ny. M

Penyuluh : Ilyas Munif Al Ghofiqi, Mahasiswa Profesi


Ners FIKES UMP

A. Tujuan

1. TujuanUmum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit

tentang menometroragia diharapkan keluarga

dapatmengerti tentang penyakit Menometroragia.

2. TujuanKhusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan


peserta penyuluhan mampu:

1. Mengerti pengertian menometroragia

2. Mengerti penyebab terjadinya menometroragia

3. Mengerti tentang tada dan gejala menometroragia

4. Memahami penatalaksanaan menometroragia

5. Memahami cara mencegah terjadinya

menometroragia

B. Metode

1. Ceramah,

2. Tanya jawab

3. Diskusi

C. MEDIA

1. Lembar balik, Leafleat.


D. KegiatanPenyuluhan

No. KegiatanPenyuluh Wakt ResponPesert


u a
1 Pendahuluan 5 mnt
a. Menjawabsal
a. Memberisalam
am
b. Memberipertanyaanapersep
b. Memberisala
si
m
c. Mengkomunikasikanpokokb
c. Menyimak
ahasan
d. Menyimak
d. Mengkomunikasikantujuan

2 KegiatanInti 20Mnt
a. Menyimak
a. Memberikanpenjelasan
dan
tentang penyakit
Memperhatik
Menometroragia
an.
b. Memberikankesempatan
b. Bertanya.
kepada untukbertanya
c. Menyimak
c. Menjawabpertanyaan
dan
Memperhatik
an.

3 Penutup 5 mnt
a. Memperhatik
a. Menyimpulkanmateripenyul
an
uhanbersamakeluarga
b. Menjawab
b. Memberikanevaluasisecarali
san c. Menjawab
salam
c. Memberikansalampenutup

E. Setting Tempat

♣ ☺☻
☺☺
Keterangan: ☺ :Keluarga☻ : penyaji ♣ : Dosen Pembimbing
:

F. Penyaji Materi

Ilyas Munif Al Ghofiqi

G. SusunanAcaraPelaksanaan

1. Pendahuluan

2. PenyampaianMateri

3. Diskusi Tanya jawab

4. Penutup

H. Evaluasi

1. Prosedur : Akhir penyuluhan

2. Waktu : 5 menit

3. : 5 soal
JumlahSoal

4. JenisSoal : Menguraikan secara lisan

Pertanyaan :

a. Dari penyuluhan yang saya sampaikan, apakah ibu bisa menjelaskan


lagi tentang penyakit Menometroragia?
b. Apa saja penyebab dari Menometroragia?
c. Jelaskan tanda dan gejala Menometroragia?
d. Jelaskan bagaimana cara menangani jika sudah terjadi
Menometroragia?
e. Jelaskan bagaimana cara mencegah terjadinya Menometroragia?

LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Menometroragia adalah Perdarahan uterus yang tidak teratur,

interval non-siklik dandengan darah yang berlebihan (>80 ml) dan atau

dengan durasi yang panjang ( > 7 hari) Metroragia atau perdarahan antara

haid adalah Perdarahan uterus yang tidak teratur diantara siklus ovulatoir

dengan penyebab adalah penyakit servik, endometritis, polip,mioma

submukosa, hiperplasia endometrium, dan keganasan.

B. ETIOLOGI

Menometrorhagia kebanyakan terjadi karena ketidakseimbangan

hormonal yang mempengaruhi siklus haid.

1. Sebab- sebab organis

Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh pada :

a. serviks uteri, seperti polip serviks, erosion persionis uteri, ulkus

pada porsio, dan CA serviks

b.  korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, mola

hidatidosa, koriokarsinoma, hyperplasia endometrium, sarcoma

uteri, mioma uteri tuba fallopii, seperti KET, radang tuba, tumor

tubaovarium, seperti radanng ovarium, tumor ovarium, dan lain-

lain

2. Sebab- sebab fungsional

Disebut juga dengan perdarahan disfungsional yaitu perdarahan

uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab- sebab

organic.Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur


antara menarche dan menopause, nama lainnya disebut “metropathia

haemorrhagica cystica” atau folikel persisten.

C. TANDA DAN GEJALA

1. Pendarahan diantara 2 siklus haid

2. Pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa

hari berturut-turut

3. Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di

malam hari

4. Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari

5. Darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah

6. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah

lelah, pucat, kurang konsentrasi.

7. Sakit kepala

D. PATHOFISIOLOGI

Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin

releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar melepaskan

Folicle-stimulating hormone (FSH). Hal ini pada gilirannya

menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada pertengahan

siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan

ovulasi. Perkembangan folikel menghasilkan esterogen yang berfungsi

menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan

kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah kehilangan ovum

akanberkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan


mensekresi progesteron. Progesteron menyebabkan poliferasi

endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah

ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi berasal dari dari peluruhan

endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan

progesteron akibat involusi korpus luteum.

Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan adanya

stimulasi dari FSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak

terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang terbentuk dan tidak ada

progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat,

ketika folikel tidak terbentuk produksi esterogen menurun dan

mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung

dengan pendarahan yang normal, namun ketidakstabilan poliferasi

endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

E. PATHWAY
F. KOMPLIKASI
1. Myoma uteri
2. Tumor lapisan otot rahim
3. Radang sekitarrahim
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan umum
2. Anamnesa medik – menstruasi
3. Pemeriksaan ginekologi
4. Hapusan Pap Smear
5. Pemeriksaan darah
6. Ultrasonografi transvaginal
7. Biopsi endometrium

H. PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan pada pasien ini meliputi perbaikan keadaan umum,

transfusi darah sampai dengan Hb ≥ 10 gr/dL, terapi medikamentosa

dengan pemberian Kalnex Tablet 3 x 500 mg, Asam Mefenamat

Tablet 3 x 500 mg, Viliron Tablet 1 x 1, dan Kuretase 

2. Terapi Hormonal :

Setelah perdarahan teratasi berikan :

· Conjugated oestrogen 2.5 mg per oral setiap hari selama 25 hari

· Tambahkan 10 mg medroxyprogesteron acetate untuk 10 hari

terakhir Tunggu perdarahan lucut  5 – 7 hari pasca penghentian

terapi.

DAFTAR PUSTAKA
Achadiat CM. 20012. Prosedur tetap Obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC

Gianti Wijianto; drg. Anastasia L. Juwono; Yasmin Scheiber 2011,Nursing:


Menafsirkan Tnada-Tanda dan Gejala Penyakit.Jakarta : EGC

Helen Varney, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor ,2007 Buku Ajar ASUHAN
KEBIDANAN Edisi4 Volume1. Jakarta : EGC

Joedosapoetro MS. 2011.  Ilmu Kandungan. Wiknjosastro H, Saifudin AB,

Rachimhadi T. Editor. Edisi Ke-2.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Manuaba IBG. 2013. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan Ginekologi.

Edisi 2. Jakarta : EGC

Moore JG. 2014. Essensial obstetri dan ginekologi. Edisi 2.Jakarta : Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai