Anda di halaman 1dari 14

SUSUNAN ACARA PENYULUHAN

(BAHAYA NAPZA DIKALANGAN REMAJA)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1.DIAN NURANNISA

2.DWI MULYANI

3.DWI YANI RATNA DEWI

4.EGINA SUBAWA NINGSIH

5.ERNI ERMAWATI

6. FAJRIANI KURNIANTI

7. FEBRIANI SAMPOLE

8.FITRIANI

9. FITRIANI NURUL HIDAYAH

10.IIN PRATIWI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

1. Pokok bahasan : Pendewasaan Usia Pernikahan

2. Sub pokok bahasan :

a. Pengertian Pendewasaan Usia Pernikahan.

b. Manfaat Program Pendewasaan Usia Pernikahan.

c. Peran PIK Mahasiswa Sebagai Wadah Sosialisasi dan Promosi Program

Generasi Remaja, Khususnya Pendewasaan Usia Pernikahan.

3. Sasaran : Remaja

4. Waktu : 20 menit

5. Tempat : Jl.Thalua Konci

6. Hari / tanggal : Juma’t, 28 Oktober 2016

7. Tujuan penyuluhan

a. Tujuan instruksional umum / TIU :

Remaja diharapkan memahami

pendewasaan usia pernikahan.

b. Tujuan instruksional khusus / TIK :

a) Pengertian program

pendewasaan usia

pernikahan.
b) Manfaat program

pendewasaan usia

pernikahan.

c) Peran PIK mahasiswa

sebagai wadah sosialisasi

dan promosi program

generasi berencana,

khususnya pendewasaan

usia pernikahan.

8. Kegiatan

No Langkah -
Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Sasaran
. Langkah
a. Memberi salam
a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri
1. Pendahuluan 3’ b. Menjawab
c. Menjelaskan maksud
pertanyaan
dan tujuan
2. Penyajian 5’ a. Menjelaskan tentang Mendengarkan

pengertian program dengan seksama

pendewasaan usia

pernikahan.

b. Manfaat program

pendewasaan usia

pernikahan.

c. Menjelaskan tentang
Peran PIK mahasiswa

sebagai wadah

sosialisasi dan promosi

program generasi

berencana, khususnya

pendewasaan usia

pernikahan.

a. Tanya jawab
3. Evaluasi 5’ Partisipasi aktif
b. Menanyakan kembali

a. Meminta / memberi a. Memberikan

4. Penutup 2’ pesan dan kesan pesan dan kesan

b. Memberi salam b. Menjawab salam

9. Metode : Ceramah

10. Media : Leaflet

11. Materi : Terlampir

12. Evaluasi :
Remaja dapat menjelaskan

program pendewasaan usia

pernikahan., menyebutkan

manfaat program pendewasaan

usia pernikahan,dan memahami

peran Pusat Informasi dan

Konseling (PIK) mahasiswa

sebagai wadah sosialisasi dan

promosi program generasi

berencana, khususnya

pendewasaan usia pernikahan

13. Daftar pustaka :

Artikel Pup Memberi Dampak Turunnya Tfr, Akb Dan Aki.Htm. (23-10-2016,

pukul 20.00 wita)

Hubungan Sikap terhadap Penundaan Usia Perkawinan dengan Intensi Penundaan

Usia Perkawinan.htm. . (23-10-2016, pukul 20.00 wita)

Kusuma Anna,2012.Kajian Terhadap Implementasi Program Pendewasaan Usia

Perkawinan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana.Universitas Jember.Jawa timur.

MATERI
A. Pengertian Program Pendewasaan Usia Pernikahan

Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan

usia pada kawin pertama sehingga pada saat perkawinan mencapai usia minimal

21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Batasan usia ini dianggap

sudah siap, baik dipandang dari sisi kesehatan maupun perkembangan emosional

untuk menghadapi kehidupan berumahtangga. Pendewasaan Usia Pernikahan

(PUP) bukan sekedar menunda perkawinan sampai usia tertentu saja, akan tetapi

juga mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa.

Tujuan program pendewasaan usia perkawinan adalah memeberikan pengertian

dan kesadaran kepada remaja agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat

mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga,

kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan

jumlah dan jarak kelahiran.

Tujuan PUP seperti ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin

yang lebih dewasa.Hasil SDKI tahun 2007 menunjukan bahwa median usia kawin

pertama berada pada usia 19,8 tahun, sementara hasil SDKI 2002-2003

menunjukan angka 19,2 tahun. Angka ini menunjukan bahwa separuh dari

pasangan usia subur di Indonesia menikah dibawah umur 20 tahun. Lebih lanjut

data SDKI tahun 2007 menunjukan bahwa angka kehamilan dan kelahiran pada

usia muda (< 20 tahun) masih sekitar 8,5 %.

Pendewasaan Usia Perkawinan merupakan bagian dari program Keluarga

Berencana Nasional. Program PUP akan memberikan dampak terhadap


peningkatan umur kawin pertama yang akan menurunkan Total Fertility Rate

(TFR).

B.Manfaat Program Pendewasaan Usia Pernikahan

Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) dan Perencanaan Keluarga

merupakan kerangka dari program pendewasaan usia perkawinan. Kerangka

tersebut terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu; (1) masa menunda perkawinan

dan kehamilan, (2) masa menjarangkan kehamilan, dan (3) masa mencegah

kehamilan.Persyaratan untuk menikah adalah adanya kesiapan secara fisik,

terutama yang sangat menentukan adalah umur untuk melakukan pernikahan.

Secara biologis, fisik manusia tumbuh berangsur-angsur sesuai dengan

pertambahan usia. Untuk melakukan pernikahan, umur harus cukup dan fisik

harus sehat. Sehat dalam artian kesehatan reproduksinya, yaitu suatu keadaan

sejahtera secara fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari

penyakit atau kecacatan, namun juga sehat secara mental dan sosial

kultural.Dalam masa reproduksi, usia dibawah 21 tahun adalah usia yang

dianjurkan untuk menunda perkawinan dan kehamilan karena masih dalam proses

tumbuh kembang baik secara fisik maupun psikis. pertumbuhan berakhir pada

usia 21 tahun, dengan alasan ini maka dianjurkan perempuan menikah pada usia

21 tahun. Apabila pasangan suami istri menikah dibawah 21 tahun, maka

dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai usia istri mencapai 21 tahun dengan

menggunakan alat kontrasepsi.Maka dari itu, setiap emaja harus dapat

memberikan hak-hak reproduksi tubuh agar pada saat perkawinan terjadi, maka

organ reproduksi telah siap untuk menerima segala perubahan fisik yang akan
terjadi di dalam tubuh.Pendewasaan usia perkawinan juga berdampak pada

pencapaian Suistanable Development Goals (SDG’s),  khususnya pada penurunan

Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) serta menunjang

pada kesehatan ibu. karena jika remaja nikah di bawah usia 20 tahun, akan banyak

risiko yang terjadi karena kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal.

Hal ini dapat mengakibatkan risiko kesakitan dan kematian yang timbul selama

proses kehamilan dan persalinan.Risiko yang mungkin terjadi selama proses

kehamilan diantaranya adalah :

1.    Keguguran (aborsi), yaitu berakhirnya proses kehamilan pada usia kurang

dari 20 minggu.

2.    Preeklampsia, yaitu ketidakteraturan tekanan darah selama kehamilan dan

eklampsia, yaitu kejang pada kehamilan.

3.    Infeksi, yaitu peradangan yang terjadi pada kehamilan.

4.    Anemia, yaitu kurangnya kadar hemoglobin dalam darah.

5.    Kanker rahim, yaitu kanker yang terdapat dalam rahim, hal ini erat kaitannya

dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.

6.    Kematian bayi, yaitu bayi yang meninggal dalam usia kurang dari 1 tahun.

Selain itu, manfaat dari pendewasaan usia perkawinan adalah agar para

remaja terhindar dari TRIAD KRR (Tiga Masalah Kesehatan Remaja) yang terdiri

atas, seksualitas, NAPZA, dan HIV/AIDS.Faktanya banyak remaja yang

melakukan pernikahan dini disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan

sehingga terjadi pernikahan yang tidak bahagia (married by accident).Perilaku

remaja tersebut akan berdampak pada terjadinya seks bebas berulang, penggunaan
narkoba, yang pada akhirnya mendapatkan HIV/AIDS, jika remaja telah

mengidap HIV/AIDS maka seluruh aktivitasnya akan terganggu bahkan akan

berdampak pada generasi penerus bangsa sehingga keluarga kecil bahagia

sejahtera tidak akan tercapai.

C.Peran PIK Mahasiswa Sebagai Wadah Sosialisasi dan Promosi Program

Generasi Remaja, Khususnya Pendewasaan Usia Pernikahan.

PIK mahasiswa berperan penting untuk melakukan sosisalisai dan promosi

genre pada program pendewasaan usia pernikahan. PIK mahasiswa pada

prinsipnya adalah suatu wadah yang dikelola dari, oleh, dan untuk mahasiswa

dalam memberikan informasi dan konseling Kesehatan Reproduksi Remaja ) serta

penyiapan kehidupan berkeluarga.

Oleh karena itu,kegiatan utama PIK mahasiswa adalah memberikan

informasi tentang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) kepada para remaja dan

memberikan pelayanan konseling serta rujukan KRR bagi remaja yang

mempunyai masalah dan sulit untuk memecahkannya. Selain itu, PIK Mahasiswa

fokus untuk memberikan pendidikan keterampilan/kecakapan hidup (life skill)

dalam rangka pemberdayaan sosial ekonomi, seperti menciptakan berbagai kreasi

untuk mendapatkan penghasilan sehingga setiap aktivitas remaja telah diisi

dengan kegiatan positif yang bahkan dapat bernilai jual .Dalam kegiatannya,

fungsi keluarga perlu diinformasikan kepada seluruh remaja dan keluarga agar

terciptanya keluarga kecil bahagia sejahtera. Menurut BKKBN (Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi

menjadi delapan . Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada
dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994,

yaitu : 

1. Fungsi keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan

anggotakeluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala

keluarga untukmenanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur

kehidupan ini dan ada kehidupanlain setelah di dunia ini.

2. Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak,

membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga     

3. Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan

rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga

4. Fungsi melindungi, bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-

tindakan yang tidakbaik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan

merasa aman     

5. Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan

keturunan,memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat

anggota keluarga       

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi dalam keluarga yang

dilakukan dengancara mendidik anak sesuai dengan tingkat

perkembangannya, menyekolahkan anak.Sosialisasi dalam keluarga juga

dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggotamasyarakat yang

baik  
7. Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat

dipisahkan darisebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari

sumber-sumber penghasilanuntuk memenuhi kebutuhan keluarga,

pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untukmemenuhi kebutuhan

keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa

datang.      

8. Fungsi pembinaan lingkungan, adalah menciptakan kehidupan yang

harmonis dengan lingkungan masyarakat sekitar dan alam.

Delapan fungsi keluarga dapat dicapai jika setiap pasang telah siap, baik

secara fisik,mental,sosial dan budaya, maupun ekonomi. Hal tersebut hanya dapat

dicapai jika pendewasaan usia perkawinan dilaksanakan, yaitu menikah diusia 21

tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.

2.4 Program yang dilakukan oleh PIK mahasiswa dalam pendewasaan usia

pernikahan

PIK mahasiswa bertugas untuk mengubah pola pikir terdahulu para remaja

dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan baru sehingga perilaku lama

ditinggalkan. Program yang harus dilakukan oleh PIK mahasiswa, yaitu

menciptakan remaja yang peduli (care), kreatif (creative), dan berpikir kritis

(crictical thinking) melalui pendidikan yang mencakup pendidikan seks yang

sebaiknya diterapkan sejak SD (Sekolah Dasar). Hal ini dimaksudkan agar para

remaja mengetahui dan memahami hak-hak reproduksi yang berfungsi sempurna

pada umur 21 tahun ke atas untuk wanita. Remaja peduli (care), yaitu remaja yang

akan peduli dengan hak-hak reproduksinya, pendidikannya, rencana masa


depannya. Remaja kreatif (creative), yaitu mampu menciptakan ide-ide kreatif

sehingga remaja akan melakukan kegiatan positif, sedangkan remaja berpikir

kritis (crictical thinking) adalah remaja yang dapat mempertimbangkan setiap

tindakan yang akan dilakukannya dalam mengambil keputusan dan dapat menjadi

suatu kekuatan (power) untuk berani menolak hal-hal yang negatif. Program ini

dapat dilakukan melalui sosialisasi, baik secara penyuluhan di sekolah-sekolah

dan tempat lainnya maupun melalui media sosial, seperti

Facebook,Twitter,Path,Instagram,dan lain-lain.

Program ini dimaksudkan agar remaja dapat merrencanakan semua hal

yang ingin dilakukan sehingga terciptanya pendewasaan usia perkawinan dan

Total Fertility Rate dapat terkontrol dan remaja yang akan aktif dalam era bonus

demografi adalah remaja-remaja yang berkualitas.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan

usia pada kawin pertama sehingga pada saat perkawinan mencapai usia minimal

21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Batasan usia ini dianggap

sudah siap, baik dipandang dari sisi kesehatan maupun perkembangan emosional

untuk menghadapi kehidupan berumahtangga. Manfaat pendewasaan usia

pernikahan adalah agar para remaja dapat terhindar dari berbagai penyakit,

TRIAD KRR, kependudukan dapat terkontrol, AKI( Angka Kematian Ibu) dan

AKB(Angka Kematian Bayi) dapat menurun, dan untuk menciptakan generasi

yang berkualitas.

Menciptakan remaja yang peduli (care), kreatif (creative), dan berpikir

kritis (crictical thinking) melalui pendidikan yang mencakup pendidikan seks

yang sebaiknya diterapkan sejak SD (Sekolah Dasar) diharapkan dapat mengatasi

malasah pernikahan dini sehingga pendewasaan usia perkawinan dapat

menurunkan berbagai masalah yang terjad di Indonesia.

3.1 Saran

Makalah ini dibuat dengan materi yang kurang lengkap senhingga

dibutuhkan kritik dan saran, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Artikel Pup Memberi Dampak Turunnya Tfr, Akb Dan Aki.Htm. (23-10-2016,

pukul 20.00 wita)

Hubungan Sikap terhadap Penundaan Usia Perkawinan dengan Intensi Penundaan

Usia Perkawinan.htm. (23-10-2016, pukul 20.00 wita)

Kusuma Anna,2012.Kajian Terhadap Implementasi Program Pendewasaan Usia

Perkawinan pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana.Universitas Jember.Jawa timur.

Anda mungkin juga menyukai