Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Senam Nifas

Sub Pokok Bahasan : Implementasi Senam Nifas

Sasaran : Pasien Post Partum di RSUD Klungkung

Hari, Tanggal : Kamis, 23 Maret 2017

Tempat : RSUD Klungkung, Ruang Belimbing

Pukul : 10.00 – 10.30 WITA

Penyuluh : Triana Savitri

I. LATAR BELAKANG

Masa nifas adalah masa dua jam setelah lahirnya placenta sampai enam
minggu berikutnya. Perawatan ibu nifas meliputi: pemenuhan sehari-hari,
memeriksa payudara, uterus, lokea, perineum (luka episiotomy dan hemoroid),
kandung kencing dan psikis ibu, menganjurkan untuk mobilisasi dini. Salah satu
bentuk mobilisasi setelah bersalin adalah senam nifas yang sangat penting untuk
mengembalikan tonus otot-otot perut. Senam nifas memberikan latihan gerak
secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan
dan persalinan kembali normal.

Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada ibu-ibu nifas yang salah
satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi, sedangkan ketidaklancaran
proses involusi dapat berakibat buruk pada ibu nifas seperti terjadi pendarahan
yang bersifat lanjut dan kelancaran proses involusi. Kenyataanya pada ibu nifas
yang tidak melakukan senam nifas berdampak kurang baik seperti timbul
perdarahan atau infeksi. Masih banyak ibu-ibu nifas takut untuk bergerak
sehingga menggunakan sebagian waktunya untuk tidur terus menerus.

1
Senam nifas ini mempunyai manfaat yang berarti bagi ibu-ibu setelah
melahirkan. Diantaranya adalah para ibu-ibu ingin sekali mengembalikan
penampilannya seperti semula, untuk memperbaiki sirkulasi darah, untuk
mengontrol berat badan sehingga bentuk tubuh stabil, mengencangkan otot perut
atas dan bawah, otot paha, betis dan lengan. Senam nifas ini berguna
mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki regangan pada otot-otot
setelah kehamilan. Dalam melakukan senam nifas ada juga hal-hal yang perlu
diperhatikan, karena ada perbedaan tersendiri senam nifas pasca melahirkan
dengan normal dan caesar. Perlu diperhatikan juga bahwa kondisi fisik setiap
orang berbeda-beda. Jadi sebelum memulai senam nifas atau olahraga, sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter.

II. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Senam Nifas selama 30
menit diharapkan sasaran (pasien) dapat memahami tentang manfaat
Senam Nifas dan cara melakukan Senam Nifas .

B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
dapat:

a. Mengetahui pengertian nifas

b. Mengetahui pengertian senam nifas

c. Mengetahui tujuan senam nifas

d. Mengetahui manfaat senam nifas

e. Mengetahui syarat dilakukannya senam nifas

f. Mengetahui kerugian yang terjadi apabila tidak dilakukan senam


nifas

g. Mengetahui cara melakukan senam nifas

2
III.MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian nifas

b. Mengetahui pengertian senam nifas

c. Mengetahui tujuan senam nifas

d. Mengetahui manfaat senam nifas

e. Mengetahui syarat dilakukannya senam nifas

f. Mengetahui kerugian yang terjadi apabila tidak dilakukan senam


nifas

g. Mengetahui cara melakukan senam nifas

IV. KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta
1 Pendahuluan 5 Menit  Salam pembuka  Menjawab salam
 Perkenalan  Menyimak
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluhan menjawab
 Kontrak waktu pertanyaan
penyuluhan
 Apersepsi
2 Kerja 15 Penyampaian garis besar  Mendengarkan
Menit materi: dengan penuh
a. Pengertian nifas perhatian
 Menanyakan hal-hal
b. Pengertian senam
yang belum jelas
nifas
 Memperhatikan
c. Tujuan senam jawaban dari
nifas penceramah

d. Manfaat senam

3
nifas

e. syarat
dilakukannya
senam nifas

f. kerugian yang
terjadi apabila
tidak dilakukan
senam nifas

g. Cara melakukan
senam nifas

3 Sesi tanya 10  Memberikan  Mengemukakan


jawab Menit kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk
bertanya
4 Penutup 5 menit  Mengucapkan terima  Menjawab
kasih kepada peserta salam penyuluh
 Memberikan salam
penutup

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
4. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Lefleat

2. LCD

VII. ALAT dan BAHAN

4
1. Tempat tidur

2. Bantal

3. Perlak/alas

VIII. SUMBER:

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm:


97-115).
Bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-
menyusui.html
Blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-
6.pdf
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
(hlm: 71-76).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118).
Tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html

IX. PESERTA
Pasien Post Partum di RSUD Klungkung, Ruang Belimbing.

X. WAKTU
Hari : Kamis

Tanggal : 23 Maret 2017

Jam : 10.00 - 10.30 WITA

XI. TEMPAT : RSUD Klungkung, Ruang Belimbing.


Setting Tempat :

A
Peserta
Penyuluh
A
XII. RENCANA EVALUASI

5
A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet. Kurun
waktu dalam persiapan media 1 hari
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan
tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi 2 hari.

B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
Sasaran diharapkan mampu mengerti dan memahami penyuluhan
dan 50% bisa menjawab
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
C. Hasil penyuluhan :
1. Pasien paham tentang pengertian nifas
2. Pasien paham tentang pengertian senam nifas
3. Pasien mengetahui tujuan senam nifas
4. Pasien mengetahui manfaat senam nifas
5. Pasien bisa menyebutkan syarat dilakukannya senam nifas
6. Pasien mengetahui kerugian yang terjadi apabila tidak dilakukan
senam nifas
7. Pasien mengetahui cara melakukan senam nifas

Lampiran I

6
SENAM NIFAS

1. Pengertian Nifas (puerperium)

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir


ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002:122). Masa nifas
(puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kaandungan kembali seperti pra-hamil.masa nifas ini yaitu 6 minggu
(Mochtar, 1998:122)

2. Pengertian Senam Nifas

Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu
menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan. (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, agar otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula.
(Ervinasby,2008). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah
melahirkan guna mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki
regangan pada otot-otot setelah kehamilan.(Alijahbana,2008).

Senam nifas dapat 6-24 jam setelah melahirkan secara normal. Namun,
bagi wanita yang menjalani operasi sesar senam nifas baru boleh dilakukan 3
bulan setelah operasi. Senam nifas dapat dilakuykann pada pagi hari atau sore
hari atau pada saat bayi lahir.

3. Tujuan Senam Nifas

1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke


bentuk semula).
2. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula.
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa
nifas.

7
4. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
5. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan
melahirkan, tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
6. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises

4. Manfaat Senam Nifas


1. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut kebentuk normal.
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan.
3. Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi
stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

5. Syarat Senam Nifas


1. Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
2. Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit
atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.

6. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas


1. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
2. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus tidak baik sehingga
perdarahan.
3. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
4. Timbul varises.

8
7. Cara Melakukan Senam Nifas

1. Latihan Senam Nifas


1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di
bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan
kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen
untuk membantu mengosongkan paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka


keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan.
Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki
kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit


diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan
kemudian rileks.

9
4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk.
Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung
mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian
rileks.

5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat


kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan
dengan perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar
lutut kiri.

10
7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki
diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati
badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan


kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan
kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti
mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

11
9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam
dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana
lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan
tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai
batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah


kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya.

12
Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan
melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama
setengah menit.

13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan.
kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat
yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam
gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah
menit.

DEMONSTRASI SENAM NIFAS

Alat dan Bahan :  


1.    Tempat tidur
2.    Bantal
3.    Perlak/alas

Prosedur Pelaksanaan :
A.    Tahap Pra Interaksi

13
1.    Mengecek program terapi
2.    Mencuci tangan
3.    Menyiapkan alat

B.    Tahap Orientasi


1.    Memberikan salam dan sapa nama pasien
2.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
3.    Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C.    Tahap Kerja

1. Menjaga privacy pasien

2. Mempersiapkan pasien

3. Meminta pasien berbaring dengan lutut di tekuk, Tempatkan tangan diatas


perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan
kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk
membantu mengosongkan paru-paru

4. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.


Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada
regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

5. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik


dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

6. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan


otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

7. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala


dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

14
8. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri.

9. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-
lahan turunkan kembali ke lantai.

10. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi
di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah
lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

11. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari
dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

12. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti
gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

13. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan
memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis,
lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

14. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala.
Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu
bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan.
Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

15. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki
kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama
tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4
detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

16. Merapikan pasien

15
D.    Tahap Terminasi
1.    Melakukan evaluasi tindakan
2.    Berpamitan dengan klien
3.    Mencuci tangan
4.    Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Lampiran 2
EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Apakah pengertian nifas?
2. Apakah pengertian senam nifas?
3. Apa sajakah tujuan senam nifas?
4. Apa sajakah manfaat senam nifas?

16
5. Apa sajakah syarat dilakukannya senam nifas?
6. Apa sajakah kerugian yang terjadi apabila tidak dilakukan senam nifas?
7. Bagaimanakah cara melakukan senam nifas?

B. Kunci Jawaban
1. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002:122).
2. Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani
masa nifas atau masa setelah melahirkan. (Idamaryanti,2009).
3. Tujuan senam nifas :
 Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula).
 Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula.
 Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
 Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
 Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
 Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises

4. Manfaat Senam Nifas


 Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut kebentuk normal.
 Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan.

17
 Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi
stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.
5. Syarat dilakukannya senam nifas:
 Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
 Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit
atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.
6. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas
 Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
 Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
 Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
 Timbul varises.
7. Cara melakukan senam nifas

1. Meminta pasien berbaring dengan lutut di tekuk, Tempatkan tangan


diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui
hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding
abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka


keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan.
Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki
kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit


diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan
kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk.


Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung
mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian
rileks.

18
5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat
kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan
dengan perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian


luar lutut kiri.

7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki


diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati
badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan


meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan
letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari
kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah
menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam
dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan


dimana lutut mendekati badan, be`rgantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung
kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai
10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah


kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-
kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan
melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama
setengah menit.

19
13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping
badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat.
Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-
lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali
selama setengah menit.

20

Anda mungkin juga menyukai