Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SEX EDUCATION DAN PERGAULAN BEBAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matkul Pendidikan dan Promosi Kesehatan


Dosen Pengampu: Aesthetica Islamy,.S.KM,M.P.H

Disusun Oleh:
Kelompok 7
1 Anggi Niki Ayu S. (A2R22062) 2 Antonio Alexander D. (A2R22063)

3 Arieza Nur Pratama (A2R22067) 4 Dian Aryaseta (A2R22074)

5 Elsa Putri Andrian (A2R22078) 6 Jessicha Rexsy A.P.B. (A2R22086)

7 Kharisma Rika W. (A2R22087) 8 Yunisa I’in Febrianti (A2R22114)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
2023/2024
SAP
SEX EDUCATION dan PERGAULAN BEBAS

1. Pokok Bahasan : Sex education dan pergaulan bebas pada remaja


2. Sub Pokok Bahasan :
a. Penyebab pergaulan bebas pada remaja
b. Dampak pergaulan bebas
c. Cara mengindari pergaulan bebas
d. Pengertian sex education
e. Dampak seks bebas pada remaja
f. Penyakit reproduksi
g. Cara menjaga kesehatan alat reproduksi
3. Sasaran : anak remaja
4. Jenis Penyuluhan : Kelompok
5. Hari/ Tanggal : Rabu / 12 April 2023
6. Tempat : SMPN 3 TULUNGAGUNG
7. Alokasi Waktu : 60 menit
8. Tujuan
A. Tujuan Umum (TU)
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan para remaja dapat memahami dampak
pergaulan bebas dan sex bebas
B. Tujuan Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para remaja dapat
menjelaskan kembali:
1) Pengertian pergaulan bebas dan sex bebas
2) Penyebab pegaulan bebas dan sex bebas
3) Dampak dari pergaulan bebas dan sex bebas
4) Penyakit yang disebabkan oleh pergaulan bebas
5) Cara mencegah pergaulan bebas dan sex bebas
6) Cara menjaga kebersihan organ reproduksi
9. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
10. Media : proyektor dan Leaflet
11. Materi : Terlampir
12. Kegiatan Penyuluhan :

No. Tahap Alokasi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden


Waktu
1. Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan Salam Menjawab salam dan
2. Menjelaskan Tujuan memperhatikan
Umum dan Khusus
2. Pelaksanaan 45 Menit 1. Pengertian pergaulan Menyimak Materi
bebas dan sex bebas
2. Penyebab pegaulan
bebas dan sex bebas
3. Dampak dari
pergaulan bebas dan
sex bebas
4. Penyakit yang
disebabkan oleh
pergaulan bebas
5. Cara mencegah
pergaulan bebas dan
sex bebas
6. Cara menjaga
kebersihan organ
reproduksi

3. Evaluasi 5 menit 1. Memberikan Bertanya dan menjawab


kesempatan pada pertanyaan
komunikan/audiance
untuk bertanya.
2. Menanyakan
kembali pada
komunikan/audiance
tentang materi yang
telah diberikan.
4. Penutup 5 menit Pemateri Mengucapkan Menjawab Salam
Salam

13. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Peserta diharapkan duduk menghadap kearah penyaji
 Peserta turut serta dalam kegiatan
b. Evaluasi Proses
 Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan
 Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung
 Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji
c. Evaluasi Hasil
 Peserta mampu menyebutkan pengertian Sex education dan pergaulan bebas
 Peserta mampu mengetahui penyebab pergaulan bebas
 Peserta mampu mengetahui dampak pergaulan bebas
 Peserta mampu mengetahui penyakit yang ditimbulkan pergaulan bebas
 Peserta mampu mengetahui cara pencegahan pergaulan bebas
LAMPIRAN MATERI

PEMBAHASAN

A. Definisi pergaulan bebas pada remaja


Pergaulan bebas pada remaja di era globalisasi ini telah menjadi isu sosial yang
sangat meresahkan masyarakat. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, pergaulan bebas pada remaja semakin meningkat. Pergaulan artinya proses
bergaul, sedangkan bebas yaitu lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan
sebagainya sehingga boleh bergerak, berbicara, berbuat, dsb, dengan leluasa), tidak
terikat atau terbatas oleh aturan-aturan. Dengan kata lain, pergaulan bebas adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban serta melanggar
norma agama maupun norma kesusilaan. Menurut Siti Suhaida, dkk mengatakan
pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang menyimpang dan yang biasanya
mengarah terhadap perbuatan seks. Berdasarkan penjelasan itu, maka penulis
menguraikan beberapa bentuk pergaulan bebas remaja yang sering terjadi di kalangan
masyarakat di era digital, yaitu: (1) kehamilan di luar nikah (2) mengkonsumsi narkoba
(obat-obatan terlarang) dan alkohol. (3) menonton pornografi. (4) tawuran antar
kelompok, dll.
Pergaulan bebas remaja saat ini telah melewati ambang batas. Bahkan pergaulan
bebas remaja bukan hal baru di kalangan masyarakat. Perilaku yang tidak terpuji ini telah
menjadi kebiasaan di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda, makanya tidak
heran jika banyak remaja putri hamil di luar nikah. Menurut hemat Fajri Kasim terjadinya
seks pranikah dikalangan remaja disebabkan minimnya perhatian orang tua yang
kemudian membuat anak muda mencari kesenangan di luar rumah. Umumnya mereka
akan bergaul dengan siapa saja dan memungkinkan mereka terpengaruh dengan hal-hal
baru serta aktivitas-aktivitas yang sebenarnya dilakukan oleh orang dewasa. Sedangkan
menurut Yushak Soesilo, perilaku seks bebas juga dapat disebabkan oleh tidak adanya
pendidikan seks yang memadai dalam keluarga terhadap remaja. Oleh kerena itu,
keluarga pada dasarnya mempunyai peranan untuk membentuk perkembangan,
kepribadian dan sebagai pengontrol bagi anak remajanya untuk dapat memberikan
batasan-batasan dalam menjalani kehidupan sosial. (Ezra Tari, 2019)

a. Penyebab pergaulan bebas pada remaja

Tindakan yang menyimpang dan melanggar norma serta ajaran agama bisa muncul
atau dilakukan pastinya karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pergaulan bebas. Berikut adalah beberapa penyebabnya.

1. Rendahnya tingkat pendidikan keluarga


Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi seseorang, keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan seseorang.
Rendahnya tingkat pendidikan membuat seseorang mudah terpengaruh untuk
melakukan pergaulan bebas. Seseorang yang kurang diperhatikan keluarganya
akan mengakibatkan mudahnya terjerumus kepada hal-hal negatif yang mengarah
kepada pergaulan bebas. sebagai contoh orang tua memberikan izin kepada
anaknya untuk berpacaran tetapi tidak melakukan pengawasan yang benar
sehingga anak tersebut melakukan seks bebas dan hamil diluar nikah.
2. Keluarga broken home
Selain tingkat pendidikan keluarga yang rendah, kondisi keluarga yang
tidak harmonis atau broken home juga menjadi penyebab terjadinya pergaulan
bebas. Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orangtua tetapi bisa
saja kondisi keluarga dimana selalu ada pertengkaran sehingga kondisi rumah
sudah tidak lagi nyaman. Pada umumnya keadaan ini membuat mereka kurang
mendapat perhatian dari kedua orangtuanya dan kurang perhatian dari kedua
orangtuanya. Hal tersebut menyebabkan seseorang yang dalam kondisi keluarga
broken home akan mencari pelampiasan atau pelarian agar mendapat perhatian
dan kasih sayang diluar rumah, salah satunya ke hal negatif seperti pergaulan
bebas.
3. Ekonomi keluarga
Ekonomi Keluarga yang kurang berkecukupan beresiko membuat
seseorang putus sekolah. Apalagi kondisi keluarga yang tidak mendukung dan
tidak berusaha, sehingga membuat anak menjadi liar kemudian bergabung
bersama anak-anak lain yang senasib dengannya tentunya akan menyebabkan
seorang anak tanpa sadar terjerumus dalam pergaulan bebas karena kurangnya
ilmu dan pendidikan.
4. Kurangnya wawasan agama
Kurangnya wawasan agama dan pengetahuan mengenai agama membuat
seseorang banyak yang gagal mengidentifikasi hal-hal yang tidak sesuai dengan
norma dan ajaran agama. Maka dari itu pelajaran agama sangat penting untuk
dipelajari sedari kecil, sehingga selalu senantiasa dekat dengan Tuhan,
melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan yang ada.Peran orangtua
sangat penting juga dalam hal ini, keluarga diharapkan bisa mengajak anak-
anaknya untuk tetap dekat dengan Tuhan dan menjalankan aktivitas sesuai dengan
aturan agama yang ada.
5. Penyalahgunaan internet
Pada zaman berkembangnya internet saat ini, sangat mudah bagi kita
untuk mengakses semua hal hanya dengan melalui smartphone. Namun internet
juga memiliki fungsi yang ternyata bisa mempengaruhi. Peredaran arus informasi
di internet sangatlah masif dan tidak dapat dihindarkan. Internet sangat membantu
jika digunakan sesuai dengan kebutuhan, namun jika internet digunakan untuk
melihat sesuatu yang tidak pantas maka akan sangat berdampak bagi seseorang.
Dengan melihat konten yang tidak pantas, seseorang beresiko untuk meniru apa
yang dia lihat terutama anak-anak yang belum tahu bahwa itu adalah salah. Maka
dari itu pengawasan dan pendampingan orangtua terhadap anak sangat diperlukan
ketika anak sedang menggunakan internet.
6. Faktor lingkungan
Ada sebuah pepatah mengatakan jika kamu bergaul dengan tukang minyak
wangi maka membuat kamu menjadi wangi, namun jika bergaul dengan tukang
minyak tanah maka akan membuat kamu menjadi bau minyak tanah. Intinya
kondisi lingkungan yang baik dan buruk juga turut mempengaruhi perilaku
seseorang.Perhatikanlah lingkungan pertemanan yang saat ini sedang kamu jalani,
jika berpotensi untuk menjerumuskan kamu ke hal-hal yang buruk hendaknya
kamu segera menghindari itu dan mencari lingkungan yang lebih baik lagi.
Contohnya teman-teman kamu sering mengajak kamu untuk mabuk-mabukan
bahkan ada suatu saat menyuruh kamu untuk memakai narkoba, lingkungan
seperti ini yang harus kamu hindari.
7. Kontrol diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas karena lemahnya kontrol diri. Jika
seseorang memiliki kontrol diri yang lemah maka biasanya tidak dapat
membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja
berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan
meskipun seseorang sudah mengetahui tindakan itu salah, ia tetap melakukannya.
8. Gaya hidup
Gaya Hidup modern saat ini juga bisa menyebabkan pergaulan bebas pada
remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang
berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas. Jika tidak mengikuti gaya
hidup atau tren saat ini pasti akan dianggap ketinggalan zaman dan tidak
kekinian.Contohnya adalah ketika semua lingkungan teman sebaya memiliki
smartphone baru yang memiliki kamera bulat-bulat, seseorang yang masih labil
terutama remaja akan mengingini hal itu juga agar sama dengan teman-temannya.
Namun keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk anak itu
mengganti smartphone seperti teman-temannya. Sehingga akhirnya anak tersebut
mencuri untuk mendapatkan barang yang ia inginkan.

b. Dampak pergaulan bebas

Dengan faktor-faktor penyebab yang dapat menyebabkan seorang anak melakukan


pergaulan bebas ada pula dampak yang bisa ia rasakan jika sudah terlanjur terjerumus
kedalam hal-hal negatif, Berikut adalah di antaranya.

1. Seseorang yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan diluar nikah
bahkan para pelaku nya dapat menggugurkan bayi nya alias melakukan aborsi yang
merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan meningkatkan risiko penyakit kelamin
seperti HIV AIDS, epilepsi hingga herpes.
2. Remaja yang mencoba mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat
merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang, jika menggunakan obat-
obatan terlarang secara bersama sama bahkan dapat meningkatkan kemungkinan
penyebab HIV AIDS bahkan menyebabkan kematian.
3. Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya.
Seperti merampok, mencuri hingga membunuh. Seseorang yang sudah memiliki
ketergantungan terhadap narkoba akan menghalalkan segala cara untuk tetap bisa
menggunakan narkoba bahkan disaat dia tidak memiliki uang, maka ia akan mencuri atau
merampok.
4. Dilihat dari segi agama, tentunya remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan
melakukan perilaku menyimpang akan mendapatkan dosa berat.
5. Remaja yang sudah terlibat dalam pergaulan bebas dan memiliki perilaku yang
menyimpang biasanya tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup untuk berhubungan
baik dengan keluarga, teman bahkan bersosialisasi di masyarakat. Jika itu terjadi, sikap
anak akan kurang ajar, mudah marah dan tidak hormat. Meskipun bukan merupakan
keluarga yang broken home tetapi jika anak tersebut sudah terjerumus dalam pergaulan
bebas maka ia akan menjadi anak yang membangkang pada orang tua.
6. Karena pergaulan bebas, bisa mengganggu waktu belajar yang pada akhirnya membuat
prestasi di sekolah atau kampus menurun. Biasanya seseorang yang sudah terjerumus
pergaulan bebas akan lebih memilih untuk membolos sekolah di warnet atau nongkrong
bersama teman-teman yang sama-sama kemudian melakukan hal-hal yang menyimpang.

c. Cara mengindari pergaulan bebas

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan baik dimulai dari dalam diri atau dengan
bantuan lingkungan sekitar seperti keluarga dan teman-teman yang baik. Berikut adalah
cara menghindari pergaulan bebas.

1. Mengakkan aturan hukum


Aturan hukum yang ditegakkan dengan tegas mampu memberikan efek jera kepada
pelaku pergaulan bebas sehingga berfungsi sebagai benteng untuk menyelamatkan
generasi muda yang lainnya.
2. Sosialisasi
Sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama remaja
semakin mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, batas-batas
normal yang berlaku, latar belakang norma-norma, agama dan pandangan
masyarakat. Sebagai langkah pencegahan, sosialisasi ini bisa dimulai dari lingkungan
sekolah kemudian lingkungan RT atau RW atau bisa dilakukan dalam keluarga
secara rutin seperti orangtua yang memberikan nasihat-nasihat.
3. Memperbaiki cara pandang
Dengan mengubah cara pandang kita, sebisa mungkin kita berpikir untuk optimis
dalam menghadapi apa yang terjadi dalam hidup ini. Apabila terjadi kekecewaan dan
kegagalan dalam diri sendiri atau dalam hal yang diinginkan, coba untuk mencari
semangat dari orang lain dan menanggapi nya sebagai pembelajaran baru. Jangan
mencari pelampiasan seperti alkohol.
4. Menjaga keseimbangan pola hidup
Dengan memiliki pola hidup yang baik dan tertata kamu bisa terhindar dari pergaulan
bebas karena kamu sibuk untuk melakukan manajemen waktu, mengisi kegiatan
dengan hal-hal yang positif dan belajar hal-hal baru.
5. Banyak membaca buku
Dengan membaca buku dapat memberikan wawasan luas, baik wawasan dalam
pelajaran disekolah atau wawasan akan kehidupan yang baik. Membaca buku juga
dapat membantu kamu mengisi waktu luang sehingga tidak terpikirkan untuk
melakukan hal-hal yang menyimpang.
6. Memiliki pemikiran untuk masa depan
Dengan kamu memikirkan masa depan kamu, kamu bisa memiliki cita-cita dan
harapan. Hal ini lah yang akan menjadi acuan untuk kamu selalu bertindak dengan
benar dan tidak menyimpang.
7. Tidak menjadikan gaya hidup sebagai pegangan hidup
Ketika kamu tidak bisa memiliki sesuatu yang menjadi tren nya, maka jangan jadikan
itu hal yang memalukan dan kamu harus memiliki itu. Kamu harus masih bisa
bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan tidak memaksakan jika tidak bisa kamu
miliki. Maka kamu akan hidup lebih tenang. (ananda, 2022)

B. Definisi Sex Education


Pendidikan seks adalah salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah
penyalahgunaan seks. Khususnya untuk mencegah dampakdampak negative yang tidak
diharapkan seperti kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit menular seksual, depresi,
dan perasaan berdosa. Ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan pendidikan seks, karena
dikhawatirkan dengan pendidikan seks, anak-anak yang belum tahu tentang seks jadi
mengetahuinya dan karena dorongan keingin tahu yang besar yang ada pada remaja, mereka
jadi mencobanya.
Pandangan pro-kontra pendidikan seks ini pada hakikatnya tergantung sekali
bagaimana kita mendefinisikan pendidikan seks itu sendiri. Jika pendidikan seks diartikan
sebagai pemberian informasi mengenai seluk-beluk anatomi dan proses faal dari reproduksi
manusia semata ditambah dengan teknik-teknik pencegahannya (alat kontrasepsi), maka
kecemasan yang disebutkan di atas memang beralasan.
Pendidikan seks bukanlah penerangan tentang seks semata-mata. Pendidikan seks,
sebagaimana pendidikan lain pada umumnya (Pendidikan Agama atau Pendidikan Moral
Pancasila, misalnya) mengandung pengalihan nilai-nilai dan pendidika subjek-didik. Dengan
demikian informasi tentang seks tidak diberikan “telanjang”, melainkan diberikan secara
“kontekstual”, yaitu dalam kaitan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat: apa
yang terlarang, apa yang lazim dan bagaimana cara melakukannya tanpa melanggar aturan.
Dari pengertian tersebut dapat di pahami bahwa pendidikan seks perlu ditanamkan
kepada peserta didik agar tidak terjerumus kehal-hal yang negatif. Dan dengan adanya
pendidikan seks dapat meluruskan tanggapan tabu yang berhubungan dengan pendidikan
seks. (WATI, 2019)

a. Dampak seks bebas pada remaja

Berikut ini adalah penjelasan dampak pergaulan bebas pada remaja secara lebih rinci:
1. Ancaman Kesehatan

Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus / Acquired Immnune


Deficiency Syndrome (HIV / AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah
satu penyebabnya akibat pergaulan bebas (13). Hasil penelitian di 12 kota di
Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah
sudah pernah melakukan hubungan seksual. Padah kita ketahui sampai saat ini belum
ada obat dari penyakit AIDS ini. Jika telah kena penyakit ini kita hanya menunggu
waktu mati saja, karena kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa. Semakin
memprihatinkan penderita HIV / AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak
permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu
mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja
melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.

2. Meningkatkan praktek Aborsi yang membahayakan

Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun


keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang
melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “. Ini
adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang
sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.

Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan
keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.

3. Menurunkan prestasi belajar dan ancaman putus sekolah

Tidak dapat dihindari jika remaja sudah terlibat dalam sebuah proses pergaulan bebas
akan berprilaku berbeda dari remaja seusianya, apalagi dalam hal belajar dan
berprestasi, prilaku pergaulan dan seks bebas adala perilaku melanggar tatanan norma
masyarakat. Sudah dapat dipastikan para pelakunya akan berusaha menutupi
keburukannya dengan berbagai hal, sehingga timbul perasaan panik, kuatir dan
bersalah sehingga pada akhirnya tidak dapat focus dalam belajar, sehingga prestasi
belajar secara drastic akan turun. Dan ketika harus menghadapi fakta dari pergaulan
bebas tersebut mengakibatkan, kehamilan tentu akan memaksa sebuah pernikahan
dini dan meninggalkan belajar. Banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa tidak
mudah dalam menjalan sebuah pernikahan dini, banyak dari pernikahan dini yang
terjadi berkhir dengan perceraian, yang tentunya sangat merugikan semua pihak dan
terlebih pada anak. (Adityaningrum, 2021)

Tak hanya meningkatkan risiko penyakit menular seksual, perilaku seks bebas juga
bisa memengaruhi kesehatan mental. Berikut ini adalah beberapa risiko terjadinya
masalah kesehatan mental akibat seks bebas:

1. Menurunkan harga diri

Seks bebas umumnya dilakukan dengan model hubungan semalam. Beberapa orang
mungkin merasa lebih baik setelah melakukan hubungan seksual, tetapi karena tidak
adanya ikatan di dalam hubungan ini, maka hal ini bisa memengaruhi kesehatan
mentalmu nantinya.Misalnya, seseorang yang dicampakkan setelah melakukan seks
bebas bisa merasa rendah diri, tidak berharga, yang bisa berlanjut menjadi depresi.
Selain itu, seks bebas yang dilakukan tanpa menggunakan pengaman atau alat
kontrasepsi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan cemas, misalnya
akibat kehamilan yang tidak diinginkan atau kemungkinan tertular penyakit menular
seksual.

2. Merasa malu dan menyesal

Saat melakukan hubungan seks bebas, sesaat mungkin seseorang akan merasa puas
dan terlampiaskan emosinya, apalagi jika kamu melakukannya karena adanya
masalah di pekerjaan atau di lingkungan.  Namun, setelah emosi negatifmu
teralihkan, selanjutnya, kamu justru bisa merasa bersalah, malu atau menyesal.

3. Meningkatkan risiko depresi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perasaan rendah diri, tidak berharga, bahkan
perasaan tidak diinginkan, akibat tidak berlanjutnya hubungan setelah seks bebas bisa
memicu depresi.Penelitian menunjukkan bahka pascaseks bebas bisa muncul
perasaan was-was. Apalagi ada tindakan kekerasan selama melakukan hubungan
seks, sebagian orang bahkan bisa merasa trauma.
C. Penyakit reproduksi

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah suatu gangguan atau penyakit-penyakit yang di
sebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur yang di tularkan dari satu orang ke orang
lain melalui kontak atau hubungan seksual. Penyakit kelamin adalah penyakit yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya
terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau anogenital,
sehuingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak terbatas hanya pada daerah
genital saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstra genital. Jenis-jenis infeksi menular
seksual adalah sebagai berikut:

1. Gonorrhoe

Gonorrhoe adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae
yang bersifat diplococcus.

2. Herpes

Herpes merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritomatosa, dan cendrung bersifat rekuen.

3. Sifilis

Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum, merupakan
penyakit kronis dan bersifat sistemik.

4. Kondiloma Akuminata-Kutil Kelamin

Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua
pasangan.

5. Limfogranuloma Venerium

Limfogranuloma Venerium adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis

6. HIV/AIDS
Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu infeksi virus yang secara
progresif menghancurkan sel-sel darah putih dan menyebabkan AIDS (Marwan Hakim,
2020)

D. Cara menjaga kesehatan alat reproduksi

1. Hindari membersihkan vagina dengan sabun

penggunaan sabun justru dapat mengganggu keseimbangan pH dan membuat vagina


lebih rentan terhadap infeksi vagina

2. Menjaga kebersihan area vagina

Setelah buang air kecil atau besar sebaiknya bersihkan vagina dengan air bersih.
Kemudian, basuh vagina dari depan ke belakang. Jangan lupa untuk mengeringkannya
dengan tisu dari depan ke belakang. Pembersihan dengan cara dari depan ke belakang
untuk menghindari kontaminasi bakteri pada vagina dan menurunkan infeksi kandung
kemih. Jangan lupa untuk mengganti pembalut secara teratur selama menstruasi.

3. Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV

Lakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur untuk menjaga kesehatan vagina. Bagi
perempuan yang berusia 25-64 tahun dan aktif berhubungan seksual dianjurkan
melakukan pemeriksaan atau tes skrining untuk mencegah resiko kanker serviks.
Lakukan Pap smear sesuai jadwal. Biasanya banyak dokter pada perawatan primer yang
sudah terlatih untuk mendiagnosa penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi secara
keseluruhan. Bagi yang usianya lebih muda jangan lupa melengkapi vaksinasi HPV untuk
melindungi tubuh dari inveksi humanpapiloma virus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan
pada anak-anak memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum lengkap
mendapatkan vaksin HPV. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah infeksi human
papillomavirus (HPV).

4. Gunakan pakaian dalam yang tepat

Pilih pakaian dalam yang mudah menyerap keringat dan tidak ketat. Pakaian dalam yang
terbuat dari katun dapat dengan mudah menyerap keringat sehingga mengurangi
kelembapan organ intim. Jenis kain tertentu dan pakaian terlalu ketat membuat kondisi
menjadi hangat dan lembab. Kondisi ini memengaruhi jamur berkembang. Dan juga
pastikan untuk menggantinya setiap hari

5. Berkemih setelah berhubungan

Cara merawat organ reproduksi wanita lainnya ternyata terlihat juga dari kebiasaan kita
sehari-hari. Buang air kecil setelah berhubungan seksual penting dilakukan agar terhindar
dari risiko infeksi saluran kemih (ISK).

6. Keringkan area intim dengan benar

Setelah mandi atau cebok, pastikan untuk mengeringkannya dengan benar untuk menjaga
organ genital tetap kering. Pastikan untuk menggunakan handuk kering dan bersih.
Tepuk-tepuk dengan lembut area intim agar kering sempurna sehingga mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur pada organ intim

7. Gunakan kondom ketika berhubungan

Penggunaan kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga dapat menghindari
risiko penyakit menular seksual, seperti sifilis, herpes genital, gonore, HIV hingga virus
human papillomavirus (HPV). Jika perlu mintalah pasangan Anda untuk menggunakan
kondom saat berhubungan. Dan harus mengganti kondom ketika beralih dari seks oral,
anal atau pun seks vaginal. Selain kondom, pastikan untuk tidak berbagi mainan seks
dengan pasangan karena dapat menyebarkan infeksi menular seksual. Selain itu, lakukan
seks yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan hindari melakukan hubungan
seks di luar nikah

8. Hindari menyukur habis bulu kemaluan

Mencukur bulu kemaluan boleh saja dilakukan, tetapi ada batasannya. Hindari mencukur
habis seluruh rambut kemaluan karena rambut di bagian tersebut untuk melindungi dari
bakteri yang merugikan.

9. Hindari pemakaian produk pewangi untuk daerah kewanitaan


Ada berbagai macam produk pewangi untuk daerah kewanitaan, seperti pembalut
beraroma, semprotan vagina hingga tisu beraroma. Pemakian produk pewangi tersebut
ternyata berisiko menyebabkan iritasi pada daerah kewanitaan.

10. Lakukan hubungan seks dengan aman

Terkadang aktivitas seksual terasa begitu menyeramkan bila tidak dilakukan dengan baik.
Kondisi ini dapat memengaruhi organ intim kita menjadi lecet. Guna menghindari
kejadian tersebut, lakukan foreplay terlebih dahulu agar vagina menjadi lembab. Dengan
begitu, pasangan lebih mudah melakukan penetrasi sehingga momen bercinta menjadi
lebih aman dan nyaman. (hospital, 2022)

REFERENCE

Adityaningrum, A. (2021). PENYULUHAN TENTANG DAMPAK PERGAULAN BEBAS


DAN FREE SEX PADA REMAJA DI DESA DUNGGALA KABUPATEN
GORONTALO. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 135-148.

alodokter. (2022, desember 24). Pengaruh Seks Bebas Terhadap Kesehatan Mental. Retrieved
from www.alodokter.com: https://www.alodokter.com/selain-menularkan-penyakit-seks-
bebas-berisiko-mengganggu-kesehatan-mental#:~:text=Perlu%20diketahui%2C
%20perilaku%20seks%20bebas,seks%20oral%20atau%20seks%20anal

ananda. (2022, agustus). Pengertian Pergaulan Bebas: Ciri, Penyebab, Dampak & Cara
Mencegah. Retrieved from www.gramedia.com:
https://www.gramedia.com/literasi/pergaulan-bebas/amp/

Ezra Tari, T. T. (2019). Tinjauan Teologis-Sosiologis terhadap Pergaulan Bebas Remaja . Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani, 199-211.

hospital, c. (2022, november 3). Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita. Retrieved from
ciputra.com: https://ciputrahospital.com/10-cara-merawat-organ-reproduksi-wanita/

Marwan Hakim, S. S. (2020). SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT


ALATREPRODUKSI MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD
CHAINING. Jurnal TEKNIMEDIA, 59 – 67.
WATI, S. (2019). EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA POWTOON
DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN SEX EDUCATION PESERTA DIDIK
KELAS VIII SMP N 4 BANDAR LAMPUNG. lampung: FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN.

Anda mungkin juga menyukai