Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MIKOLOGI DAN JAMUR

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu dasar keperawatan


Dosen Pengampu: Andyanita Hanif S.Kep, M.Si

Disusun oleh
Kelompok:
1. Metta Dwi Aryanti (A2R22090)
2. Rizka Oktavia Nabilla Putri (A2R22101)
3. Wilda Lutfiatul Karomah (A2R22111)
4. Zatta Rahmadina Sari (A2R22117)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan makalah
yang berjudul “MIKOLOGI DAN JAMUR” dengan tepat pada waktunya. Tidak
lupa sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman islamiah dan kita
harapkan syafaatnya nanti di yaumul qiyamah. Amin ya robbal’alamiin.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bu Andyanita Hanif, S.Kep.,M.Si
selaku dosen pengampu dari mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan yang sudah
memberikan tugas ini sehingga kami bisa memberikan pengetahuan tambahan
yang sesuai dengan progam studi yang kami pelajari.
Oleh sebab itu, kritik dan juga saran kami harapkan demi kebaikan
makalah ini kedepannya. Akhir kata, kami sebagai penyusun berharap supaya
makalah kami dapat memberikan wawasan bagi kita semua, khususnya bagi para
pembaca. Amin ya robbal’alamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 15 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
2.1 PENGERTIAN.....................................................................................6
2.2 MORFOLOGI JAMUR........................................................................7
2.3 REPRODUKSI JAMUR.......................................................................9
2.4 KLASIFIKASI JAMUR.......................................................................10
2.5 PERANAN JAMUR.............................................................................17
BAB III PENUTUP.........................................................................................20
2.1 KESIMPULAN...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Di dunia keperawatan sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu dasar
lainnya, salah satunya yaitu mikologi. Mikologi yaitu ilmu yang mempelajari
tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kata jamur atau fungi
mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang
pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas
tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita
sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut
terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran mikologi
terhadap ilmu kesehatan sangat penting. Karna mikologi dapat memberitahu
mengenai segala hal tentang jamur. Penyakit-penyakit juga timbul salah satunya
disebabkan oleh jamur. Jadi dengan mempelajari mikologi di dunia keperawatan
sangat lah berguna untuk membantu diagnosis terhadap suatu penyakit. Sebelum
mengetahui mengenai penyakit yang disebabkan oleh jamur, perlu juga diketahui
mengenai jamur itu sendiri. Pada makalah ini akan dibahas mengenai mikologi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
suatu permasalahan dalam Makalah ini antara lain sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian dari mikologi ?
1.2.2 Bagaiman struktur tubuh jamur ?
1.2.3 Bagaimana reproduksi jamur ?
1.2.4 Bagaimana klasifikasi jamur ?
1.2.5 Bagaimana peranan jamur terhadap kehidupan?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas mengenai mikologi,
struktur tubuh jamur, reproduksi jamur, klasifikasi jamur, dan perannya terhadap
kehidupan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan
“Logos” yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam
mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dalam
kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jamur banyak digunakan
dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin.
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan,
yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-
warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah
organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan
sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi
memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai
kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat
uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin,
tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta
berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di
daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan
di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di
kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan
yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
Pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang

6
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak).
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah
mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat
berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan.
Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan
strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi
inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia
dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun
bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat
digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan
enzim.

2.2 MORFOLOGI JAMUR


1. Yeast
Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan
diameter 3–15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)
membentuk tunas atau budding cell.
Yeast ada dua yaitu :
1. Yeast murni : merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu
membentuk pseudohifa/ klamidospora
2. Yeast like : merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk
pseudohifa.
Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah /
orange), Cryptococcus neoformans

7
2. Mold / Kapang
• Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa /
filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu
anyaman.
• Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
• Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
• Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai
alat untuk menyerap makanan.
Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum,
Trichophyton, Epidermophyton

3. Dimorfik
 Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
 Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi
37 derajat C,
 Berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu
ruang.
Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

8
Ciri-ciri umum jamur:
1. Bersifat eukarotik (eu: sejati dan cariyon: inti),artinya inti selnya memiliki
selaput inti atau karioteka.
2. Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan
sisa-sisa organnisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme
lain.
3. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
4. Umumnya multi seluler, namun ada juga yang uniseluler, seperti
Saccharomyces cerevisiae.
5. Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari, bersifat
sedikit asam, dan kaya akan zat-zat organic.
6. Belum mempunyai akar batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas
benang-benang halus yang disebut hifa.
7. Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora,
askospora, dan basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas konidia,
zoospore, spora, klamidospora, fragmentasi).

2.3 REPRODUKSI JAMUR


Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan
secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme
uniseluler, tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari
struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan,
pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara
menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air,
spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada
permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan
dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:

9
1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam
setiap askus.
2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin,
pada beberapa cendawan melebur.
4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut
ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk
di dalam anteredium mengasilkan oospora.

2.4 KLASIFKASI JAMUR


Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari
1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum
ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam
mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme
tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau
perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis-
jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka
sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat
yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur
tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari
senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki
kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun sebagai
penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur saprofit adalah
jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini
memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik.

10
Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang telah mati, misalnya pada
serasah atau batang kayu yang telah lapuk.
Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :
1. Divisi Zygomycota
Divisi Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zigospora
merupakan bntuk spora seksual berdinding tebal.
a. Ciri Jamur Zygospora
- Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat.
- Kebanyakan hidup sebagai saprofit.
- Tubuh ber sel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat.
- Tidak menghasilkan sproa berflagel
- Reproduksi seksual menghalkan zigosprora

b. Reproduksi Jamur Zygospora


Untuk mengetahui proses reproduksi jamur zygospora dapat dilihat dari
cara reproduksi rhyzopus. Cara reproduksi amur tersebut dianggap repreentatif
untuk seluruh anggota jamur zygospora. Dapat berproduksi secara aseksual dan
seksual.
- Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang tersimpan
didalam sporangium spora yang terpecah dan terbawa angin yang
jatuh ditepat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.
- Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini
terjadi pada hifa-hifa yang berlainan jenis (+) atau (-).

c. Contoh jamur zigospora


Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan.
Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
- Rhizopus stolonifer disebut juga jamur roti hitam. Sebagian hifa
tumbuh mendatar dipermukaan roti. Struktur hifa seperti ini
disebut stolon. Sebagia hifa tumbuh di dalam roti berbentuk rizoid

11
yang berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap
makanan.
- Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe.
- Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat.

2. Divisi Ascomycota
Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari
keempat diisi jamur.
a. Ciri jamur kantong
- Memiliki struktur khusus yang disebut askus
- Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler
- Hidup sebagai saprofit dan parasit

b. Reproduksi jamur kantong


- Reproduksi aseksual dilakukan dengan dengan cara pembentukan
tunas (pada tunas jamur uniseluler) dan spora aseksual (pada jamur
multiseluler)
- Reproduksi aseksual dilakukan dengan askus. Askus adalah
semacam kanton gspora yang menghasilkan askospora.

c. Contoh jamur kantong


- Saccharomyces merupakan jamur uniseluer. Jamur ini biasa
dikenal oang sebagai ragi, khamir, atau yeast.
- Peicillium hidup sebagai saprofit di berbagai tempat, terutaman
pada substrat yang mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah
yang sudah ranum.
- Aspergillus dapat hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrak
makanan, pakaian, manusia, dan burung.
- Trichoderma umumnya dapat menghasilkan enzim selulose
sehingga jamur ini sering disebut bersifat selulotik.

12
- Neurospora crassa dikenal sebagai jamur onom karena jamur ini
banyak digunakan masyarakat setempat untuk membuat oncom.
- Xylaria tabacna hidup sebagai parasit pada petai cina. Selain itu,
jamur ini banyak terdapat pada batang pohon yang telah busuk.
- Morchella esculenta merupakan jenis jamur yang dapat dijadikan
sebagai bahan makanan. Jamur ini memiliki tngkai pada buahnya.
Tubuh buah umumnya berbentuk kerucut.
- Claviceps purpurea merupakan jenis jamur yang biasa hidup
parasit pada bakal buah graminease.

3. Divisi basidiomycota
Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini
memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.
a. Ciri jamur gada
- Kebanyakan berukuran makroskopis
- Miselium bersek
- Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran
yang berliku-liku, atau bulat.
- Hidup sebagai saprofit dan parasit.

b. Reproduksi jamur gada


Pada umumnya jamur gada bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidium namun reproduksi demikian
jarang terjadi.
- Spora basidium atau kanidium berkecambah, tumbuh menjadi hifa
beekat dengan satu initi (monokariotik). Hifa tersebut tumbuh
membentuk mselium
- Hifa dari dua strain yang berbeda masing-masing ujungnya
bersinggungan dan melebur yang diikuti dengan larutnya masing-
masing miselium

13
- Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang yang lainnya sehingga
sel terseut memiliki dua inti (dikariotik)
- Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik dan seterusnya
tumbuh menjadi tubuh buah.
- Masing – masing basidium memiliki dua inti (2n). Kedua inti
tersebut mengalami meiosis sehingga terbentuk empat inti haploid.
- Inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium atau
disebut juga spora seksual.

c. Contoh jamur gada


- Volvariella volvacea (jamur merang), tubuh buah berbentuk
payung, terdiri atas lembarang – lembaran yang berisi basidium
dan tubuhnya agak berwarna merah, dapat dimakan dan enak
rasanya.
- Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup sebagai saprofit pada
kayu mati, tubuh buahnya enak dimakan untuk sayuran dan sudah
banyak dibudidayakan.
- Pleurotus (jamur tiram) hidup baik pada substrat yank banyak
mengandung lignin dan selulosa. Biasanya jamur ini banyak
terdapat pada batang kayu yank masih hidup / sudah mati.
- Polyporus giganteus (jamur papan), hidup sebagai saprofit pada
kayu, kayu yang telah lapuk.
- Clavaria zippelli (supa mayang), hidup sebagai saprofit di tanah
kawasan hutan. Tubuh buahnya tegak bercabang – cabang
sehingga membentuk bangunan, seperti batu karang.
- Amanita phalloides hidup sebagai saprofit pada sisa sisa kotoran
ternak dan tubuhnya berbentuk seperti payung.
- Puccinia graminis (jamur karat) hidup sebagai parasit pada daun
rumput – rumputan, tubuhnya mikroskopis, tidak memiliki tubuh
buah, dan sporanyaberwarna merah kecoklatan, seperti warna
karat.

14
- Ustilago maydis, sering ditemukan pada tanaman jagung.

4. Divisi Deuteromycota
Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut demikian
karena kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi seksualnya.
a. Ciri jamur imperfekti
- Hifa berseka sekat
- Tubuh berukuran mikroskopis
- Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan
parasit

b. Reproduksi jamur imperfekti 


bereproduksi secara aseksual yaitu dengan konidia. Reproduksi
seksualnya belum diketahui.

c. Contoh jamur imperfekti


- Epidermophyton floocosum è jamur ini merupakan timbunya
penyakit kaki atlet
- Microporum dan Trighophyton è kedua jenis jamur ini sering kali
menjadi penyebab timbulnya penyakit kurap
- Sclerothium rolfsie merupakan penyebab timbulnya penyakit
busuk pada tanaman budi daya
- Helminthosporium orysae hidup sebagai parasit sehingga dapat
merusak kecambah dan buah serta menimulkan noda-noda
berwarna hitam pada daun inangnya
- Candida albcans è bentuk tubuh menyerupai ragi dan hidup sebagai
parasit. Jamur ini menyebabkaninfeksi pada vagina

15
5. Oomycotina (Jamur Air)
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi
seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan
tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan
dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang
membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang
terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa
tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan
berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang
terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan
Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat
menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang
dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium
tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut zoospora. Ketika
zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan
tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual terjadi melalui
penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet
jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan
berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru.

6. Myxomycotina
Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau orange,
walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan
hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir
merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat

16
tumbuh besar hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Walaupun
berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa
tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel. Plasmodium menelan
makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan
pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang
membusuk. Jika habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan
yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi
tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan reproduksi seksual. Contoh
jamur lendir adalah jenis Dyctystelum discridium.

2.5 PERANAN JAMUR

A. Peranan Jamur yang menguntungkan


1) Sebagai sumber makanan
Beberapa jenis jamur dapat dimakan seperti volvariella volvacea (jamur
merang) dan Lentinus edodes (Jamur shitake). Jamur kaya akan protein dan
memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu, ragi kering mengandung 50% vitamin
dan kaya akan vitamin B.

2) Peranan jamur di bidang kedokteran dan kesehatan


Sejumlah antibiotik diperoleh dari spesies jamur. Anti biotik merupakan
subtansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang
dapat mencegah atau membunuh mikroorganisme lain. Antibiotik pertama, yaitu
penicillin notatum ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1928.

3) Peranan jamur di bidang pertanian


Beberapa jamur saprofit dapat meningkatkan kesuburan tanah. Jamur
saprofit menguraikan sisa tumbuhan dn hewan yang sudah mati sehingga
mengembalikan unsur mineral dari tubuh organisme ke tanah, dan membuat tanah
menjadi lebih subur. Jamur mikoriza membantu tumbuhan memperoleh unsur
hara lebih banyak sehingga dapat tumbuh subur.

17
4) Peranan jamur di bidang industri
Jamur banyak digunakan di bidang industri antara lain sebagai berikut:
- Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.
- Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
- Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman
sake, dan bir.
- Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
- Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat,
asam oksalat, dan asam formiat.
- Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan
menjernihkan sari buah.
- Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin
(antibiotik).
- Ganoderma lucidum,  Sebagai bahan obat.
- Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan
kualitas (aroma) keju.
- Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
- Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.

5) Sebagai dekomposer atau pengurai


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jamur memakan sisa tumbuhan
atau hewan yang sudah mati. Selama proses ini jamur menguraikan senyawa
organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, mengembalikan zat
hara yang terdapat di tubuh organisme ke tanah (biodegradasi) dan membuat tanah
menjadi lebih subur. Perannya sebagai dekomposer ini mampu mempertahankan
persediaan nutrien organik yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan, seperti
karbon, nitrogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan
sampah organik sehingga tidak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan untuk
tumbuh. Contoh jamur yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus yang

18
menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup
di kayu.

B. Peranan Jamur yang Merugikan


1) Menimbulkan penyakit pada manusia
Sejumlah penyakit kulit disebabkan oleh beberapa spesies jamur. Demam
tinggi dan alergi juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur.

2) Menyebabkan penyakit pada tumbuhan


Penyakit seperti karat putih pada cruciferaceae, kutu pada kentang dedak
brjamur, karat pada gandum, dan jamur api pada jagung,gandum dan tumbuhan
sereal lainnya disebabkan oleh jamur.

 Daftar jamur yang merugikan

 Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada


manusia.
 Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru – paru burung.
 Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi
yang memakannya.
 Ustilago maydis : Parasit pada tanaman jagung dan tembakau.
 Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.
 Microsporum sp. dan Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.
 Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah
serta menimbulkan noda – noda berwarna hitam pada hospes (inangnya).
 Candinda albicans : Menyebabkan keputihan

BAB III

19
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani “Mykes” yang berarti Jamur dan
“Logos” yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
jamur.
Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat
multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari yeast, mold/kapang dan dimorfik.
Secara umum Fungi terdiri dari 100.000 jenis yang sudah diketahui dan 1000
temuan baru yang sudah diidentifikasi setiap tahunnya. Fungi sendiri memiliki
beberapa ciri umum yaitu hidup ditempat lembab yang sedikit asam dan memiliki
sedikit pencahayaan. Ada beberapa peranan jamur dikehidupan sehari hari yaitu
sebagai sumber makanan, peran dibidang Kesehatan dan kedokteran, peranan di
bidang pertanian, peranan jamur di bidang industry dan decomposer atau
pengurai. Namun jamur juga bisa merugikan yaitu yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan pada tumbuhan seperti jamur candidiasis.

DAFTAR PUSTAKA

20
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.

21

Anda mungkin juga menyukai