“JAMUR”
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Dengan Menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
meyelesaikan Makalah yang berjudul “JAMUR”
Makalah ini saya susun dangan usaha terbaik saya. Untuk itu, menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Saya berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya serta dapat memberikan inspirasi kepada generasi muda.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………….……….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………...………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………...……..2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………...……....2
RANGKUMAN………………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....……...13
SOAL-SOAL..................................................................................................14
KUNCI JAWABAN .........................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya
jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur merupakan tumbuhan yang
tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel sel eukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula
dengan cara generatif. Selain memiliki berbagai macam cara untuk
berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang bermanfaat
maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang
dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur
konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang
hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada
iv
bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat
parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Berdasarkan
penjelasan di atas maka kami menyusun makalah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui serta memahami definisi dari jamur
2. Mengetahui ciri-ciri jamur
3. Mengetahui struktur jamur
4. Mengetahui klasifikasi jamur
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamur
Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:
1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari
sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri
dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau
membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa
dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus),
jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon
(Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring- jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun
dari berkas-berkas hifa.
3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah
'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
vi
daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan
di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di
kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan
yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
B. Ciri-Ciri Jamur
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
vii
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang
sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi
kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan
sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile),
bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan,
dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa
organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih
dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam
mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme
tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau
perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa
jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum
mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-
tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar
yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk
pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
viii
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang
tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
ix
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh
inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang- kacangan
atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di
darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan
organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
E. Klasifikasi Jamur
Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang
disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom ini
ke dalam 6 divisi. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah persamaan
ciri-ciri. Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik spora
berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang sporanya
berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina dan
Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berfl agela dimasukkan ke
dalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina,
Divisi Ascomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga divisi
tersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang reproduksi
seksualnya belum diketahui, diklasifi kasikan ke dalam satu divisi, yang diberi
nama Divisi Deuteromycotina
1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
x
ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter.
Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler. Plasmodium
merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel.
Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini
sambil menjulurkan pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau
kayu yang membusuk. Jika habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada
makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi
menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan reproduksi seksual.
Contoh jamur lendir adalah jenis Dyctystelum discridium.
2. OOMYCOTINA
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi
seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan
tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan
dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang
membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang
terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa
tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan
berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang
terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan
Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat
menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang
dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium
tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut zoospora. Ketika
zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan
tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual terjadi melalui
penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet
xi
jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan
berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru.
3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur
yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold)
atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir
semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit.
Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak
menghasilkan spora yang berflagella.
xii
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan.
Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
a) Rhizophus stolonifera
b) Rhizophus nigricans
xiii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis
tentang materi jamur/ fungi ini adalah:
B. SARAN
xiv
RANGKUMAN
xv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
http://kumpulanmakalahendangsuhara.blogspot.co.id/2011/10/makal
ah- tentang-jamur-biologi-sma.html
Anonim, http://www.segitigabermuda.com/2015/07/makalah-biologi-
tentang- Jamur.html
Anonim,https://www.academia.edu/9089650/
Makalah_Mengenai_JamurBAB_IIP EMBAHASAN
xvi
SOAL PILHAN GANDA
A. Sporangium
B. Askospora
C. Miselium
D. Basidiospora
E. spora
A. Ascomycota
B. Zygomycota
C. Basidiomycota
D. Deuteromycota
A. Ascomycotina
B. Deuteromycotina
C. Myxomycotina
xvii
D. Oomycotina
A. Deuteromycota
B. Basidiomycota
C. Ascomycota
D. Zygomycota
B. saprofit
C. bersimbiosis
D. parasite
A. Rhizopus sp.
B. Saccharomyces
C. Neurospora
D. Volvariella
xviii
7. Jamur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam pembuatan oncom
adalah …..
A. Roselliana arcuate
B. Endomycopsis fibuligera
C. Saccharomyces cereviceae
D. Neurospora crassa
A. Zygospora
B. Konidiofor
C. Spora
D. Zoospora
xix
10. Jenis jamur Penicillium yang mampu menghasilkan antibiotic adalah….
KUNCI JAWABAN
1. C 6. A
2. D 7. D
3. A 8. B
4. A 9. C
5.B 10.B
xx
xxi