i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas Biologi. Makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi
tambahan dalam pelajaran Biologi khususnya tentang Fungi atau Jamur. Makalah ini
dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami tentang Fungi (Jamur) secara lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Fungi (Jamur). Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Tujuan 1
C.Manfaat..........................................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN 3
A. Arti Fungi 3
B. Morfologi Fungi 3
C. Cara Hidup Fungi 5
D. Reproduksi Fungi 6
E. Klasifikasi Fungi 7
F. Peran Fungi Dalam Kehidupan Manusia 8
BAB III. PENUTUP 9
A. Kesimpulan9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Fungi akan terus menjadi bahan bagi penelaah ilmiah dasar, terutama yang
berkaitan dengan morfogenesis. Mereka akan menjadi sangt penting di dalam
proses-proses komersial untuk menyediakan produk-produk yang bermanfaat,
termasuk antibody seperti penisilin. Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik
untuk lebih mendalami dan mengidentifikasi tentang fungi dan peranannya. Oleh
karena itu dalam makalah ini penulis membahas tentang ciri fungi, klasfikasi
fungi, reproduksi fungi, dan peranan dalam kehidupan manusia.
1
C. Manfaat
1. Dengan penulisan makalah ini, penulis mendapat pengalaman dan ilmu
pengetahuan tentang fungi dan peranannya
2. Dapat dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi pembaca,
terutama bagi kalangan pelajar. pembaca mendapatkan informasi tentang
fungi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Fungi
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrof . Mereka memerlukan senyawa
organic untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut,
mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan
kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana, yang
kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan
kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana
membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan
kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi.
Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).Ciri-ciri jamur berbeda dengan
organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
B. Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar
yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir
yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam
ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30
µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau
berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
3
Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel
resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa
filament yang dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan
dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm. Hifa adalah struktur
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai
pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti
sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta
atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel
berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur
yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
4
C. Cara Hidup Fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena
jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang
yang, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
5
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang
hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
6
persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama
adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami
(peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk
bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu:
1. Askospora; Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam
setiap askus.
2. Basidiospora; Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
3. Zigospora; Zigospora adalah spora besar berdindiing tebal yang terbentuk
apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
gametangia.
4. Oospora; Oospora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut
ooginium. Pembuahan telur, oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di
dalam anteredium menghasilkan oospora.
7
2. Oomycotina; Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-
cabang dan mengandung banyak inti.
3. Ascomycotina; Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang
merupakan tempat dihasilkannya askospora.
4. Basidiomycotina; Basidiomycotina dicirikan oleh adanya basidispora yang
terbentuk di luar pada ujung atau sisi basidium.
5. Deutromycotina; Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya
seksualnya belum ditemukan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10