Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

 
Assalamualaikum, wr.wb Segala puji bagi allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tanpa pertolongannya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik sholawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni nabi Muhammad saw. Walaupun
makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki pembahasan
yang cukup jelas bagi pembaca semoga makalh ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca, walaupun makalh ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb

                                                                                   
Daftar Isi

Cover ………………………………………………..………………………………….… i
Kata Pengantar.……………………………………………..………….……………….… ii
Daftar Isi …..………………………………………………………………………...…… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………..…….…………………………..…………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah………….………………………..…………………………….… 1
1.3.1. Tujuan Makalah ……………………………..…………………………………….. 1
1.3.2. Kegunaan Makalah …………………………………………..……………………. 1
BAB II Landasan Teori
2.1. Teknik Penelitian …………………….…………………….……………………...… 2
2.2.  Metode Penelitian …………………………………………………………………... 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1._Pengertian Kelompok Primer( primary group )………………………………..… 3
3.2.  Pengertian Kelompok Sekunder( secoundary group )……………………..…… 4
3.3.  Perbedaan antara kelompok primer dan sekunder……………………………. 5
3.4.  Pengertian Paguyuban (gemeinschaft)……………………… ………… ………. 5
3.5.  Pengertian Patembayan (gesellschaft)………………………………………..… . 6
3.6.  Perbedaan Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft))………. 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………....…..…… 7
B. Saran ………………………………………………………….……………………… 7
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….... 8
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1. Latar Belakang
            Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan
tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong.
Individu-individu yang berkelompok dalam suatu keadaan tertentu di suatu tempat
dan juga pada waktu yang bersamaan tidak bisa disebut dengan kelompok social. Misalnya:
orang-orang yang membeli karcis, memesan makanan di kantin, dan berhenti di lampu
merah.
Menurut Soerjono Soekanto (1990), kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara
timbal balik dan saling mempengaruhi.
Secara sosiologis istilah kelompok social mengandung pengertian suatu kumpulan
dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.
Dengan kata lain, kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri
dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran
bersama akan anggotanya. Menurut Charles Horton Cooley, dalam bukunya Social
Organization ( 1909 )kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu kelompok
primer dan kelompok sekunder.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang disebut dengan kelompok Primer ?
2. Apa yang disebut dengan kelompok sekunder ?
3. Apakah perbedaan antara kelompok primer dan sekunder?
4. Jelaskan pengertian Panguyuban dan Patembayan !
5. Berikan contoh perbedaan panguyuban dan patembayan !
 
1.3. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kelompok primer
didalam komunikasi social.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kelompok sekunder
didalam komunikasi social.
3. Untuk memahami serta mengetahui perbedaan Panguyuban dan Patembayan

1.4. Kegunaan Makalah


Adapun makalah ini dibuat untuk pembaca yaitu memberi pengetahuan tentang Kelompok
Sosial yang tepat.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan yaitu pengumpulan dan pemilihan data-
data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti: buku, internet serta bahan-
bahan lainnya.

B. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian yang digunakan dalam makalah judul diatas yaitu:
1. Heuristik
Kata ini berasal dari akar yang sama dalam bahasa Yunani dengan kata "eureka",
berarti "untuk menemukan". tahap untuk mencari, menemukan, dan
mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk
peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik atau judul
penelitian.
2. Verifikasi
Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan
tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah
menyangkut aspek ekstern dan intern.
3. Interpretasi
Interpretasi adalah Menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi
satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga
diartikan sebagai penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis
terhadap suatu peristiwa.
4. Historiografi
Historiografi adalah sejarah dan graphia artinya penulisan. Historiografi
merupakan tahap akhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah.
BAB III
PEMBAHASAN
 
3.1. Pengertian Kelompok Primer( primary group )
            Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri
kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi. Salah
satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi. Salah satu hasil hubungan tersebut adalah
peleburan individu-individu ke dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan
kelompok. Terdapat dua hal penting dari pendapat yang dikemukakan Cooley yaitu: pertama
ia bermaksud untuk menunjukkan pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok
yang konkret misalnya keluarga, kelompok belajar, rukun tetangga, dan lain-lain. Kedua
adalah istilah saling mengenal yang menekankan hubungan antar individu seperti simpati dan
kerjasama yang spontan. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai makna utama dalam
pelbagai arti terutama sangat penting bagi pembentukan ataupun perwujudan cita-cita social
individu.
            Secara psikoligis, hasil hubugan timbale balik antara anggota-anggota kelompok
tersebut merupakan peleburan individu dengan cita-citanya masing-masing sehingga tujuan
dan cita-cita individu juga menjadi tujuan dan cita-cita kelompok. Sudah tentu tak dapat
dikatakan secara mutlak bahwa kehidupan antara anggota kelomok akan selalu harmonis,
tentu adakalanya terjadi perbedaan faham, perbedaan pendapat, bahkan pertentangan namun
semua itu demi kepentingan kelompok juga.
            Secara singkat dapat dikatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok
kecil yang permanen dan berdasarkan kenal mengenal secara pribadi antara sesame
anggotanya.

3.1.1. Syarat terjadinya kelompok primer


Syarat-syarat kelompok primer :
1. Anggota kelompok secara fisik berdekatan satu dengan lainnya
2. Kelompok tersebut kecil, sehingga masing-masing individu akan mudah berinteraksi
dengan langsung
3. Adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota kelompok yang bersangkutan
4. memiliki tujuan akhir yang sama
            Agar terjadi hubungan yang akrab, Soekanto selanjutnya menyatakan bahwa individu
yang bersangkutan mau tidak mau secara fisik harus saling kenal mengenal. Saling berbicara
& saling melihat merupakan kondisi di mana bisa bertukar pikiran. Kelompok primer seperti
yang telah dikemukakan cirinya adalah di mana dalam interaksi tiap individu dapat leluasa
menyimak lawan bicaranya. Karena wujudnya yang saling berhadapan satu dengan yang lain
maka reaksi di antaranya terlihat bebas. Bebas dalam pengertian keduanya yaitu komunikator
& komunikan dapat langsung memberi tanggapan atau bereaksi jika pembicaraan antara
keduanya tidak terdapat saling pengertian. Adanya saling pengertian antara pihak yang
berkomunikasi dalam kelompok primer sangat diperlukan agar komunikasi berlanjut, &
kedua pihak saling mengerti isi pembicaraan. Untuk yang terakhir ini, Hannesey
menambahkan bahwa yang dimaksud tatap muka tidak perlu diartikan saling berhadapan
secara fisik sebab face to face itu bisa saja terjadi dalam ruang yang berbeda atau berjauhan,
sekali pun jaraknya terpisah beberapa kilometer, puluhan kilometer, berbeda kota, atau
propinsi bahkan benua. Unsur yang penting dari kelompok primer atau jaringan komunikasi
primer adalah orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah perorangan. Kelompok primer &
jaringan komunikasi yang dibentuk oleh mereka sangat berbeda dalam fungsi, tujuan,
keanggotaan, & tingkat formalitasnya. Seperti Cooley, Hannesey (1981, 190) menyatakan
bahwa bentuk komunikasi antar persona atau tatap muka adalah kelompok primer yang
ditandai dengan kerja sama & persatuan tatap muka yang akrab.

3.1.2.   Contoh Kelompok Primer


            Contoh dari kelompok primer adalah dua orang sahabat yang meiliki cita-cita yang
sama. Yuki dan Reina adalah dua orang sahabat yang berasal dari satu kelas. Mereka
memiliki cita-cita yang sama yaitu menjadi seorang dokter. Untuk menjadi seorang dokter,
mereka terlebih dahulu harus berkuliah pada jurusan kedokteran. Pada zaman sekarang
masuk ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta tidaklah mudah. Seleksi dan
persainganya sangat ketat, hanya siswa yang memiliki kemampuan  saja yang bisa diterima
diperguruan tinggi. Untuk mencapai cita-citanya itu, mereka sering belajar bersama agar
mereka bisa berprestasi dan bisa masuk perguruan tinggi sehingga mereka bisa menjadi
dokter.

3.2. Pengertian Kelompok Sekunder( secoundary group )


Kelompok Sekunder, dalam kelompok sosial sekunder didefenisikan sebagai
Kelompok Sosial yang bersifat impersonal dan besar. Kelompok sekunder didasarkan atas
minat, kepentingan atau aktivitas-aktivitas khsusus. Organisasi-organisasi politik biasanya
disebut Kelompok Sekunder. Dalam Kelompok Sekunder ini setiap anggota tidak saling
mengenal secara lebih baik dan hubungan diantara mereka sangat longgar. Kelompok
Sekunder sering dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Kelompok
Sekunder biasanya selalu bersifat formal dan tidak emosional dan memiliki orientasi cita-cita
(goal oreintation) bukan personal.

3.2.1. Ciri-ciri Kelompok Sekunder


Ciri-ciri kelompok sekunder diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kelompok ini terbentuk dari kesadaran diri dan kemauan para anggota
2. Mencapai tujuan dengan bersama-sama
3. Kelompok sekunder terbentuk atas hubungan tidak langsung, jauh dari formal kurang
bersifat kekeluargaan
4. Kelompok sekunder lebih bersifat objektif
5. Kelompok yang anggotanya kurang begitu akrab

3.2.2. Contoh Kelompok Sekunder


Contoh kelompok sekunder antara lain; Koperasi, Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia, serikat
pekerja, Perseroan Terbatas / PT, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ),Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI).
3.3. Perbedaan antara kelompok primer dan sekunder
Perbedaan Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder yaitu:

Bentuk Kelompok

No. Perbedaan Primer Sekunder

1. Jumlah anggota Relatif kecil Relatif besar

2. Pola hubungan Pribadi, akrab, informal Impersonal, formal

Dilakukan langsung secara tatap Sedikit sekali komunikasi dengan


3. Komunikasi muka tatap muka

Bersifat temporer, kebersamaan


Permanen, para anggota berada para anggota dalam waktu relatif
4. Sifat hubungan bersama dalam waktu relatif lama singkat

Keputusan Lebih rasional dan menekankan


5. kelompok Lebih bersifat tradisonal pada efisiensi kerja

3.4. Pengertian Paguyuban (gemeinschaft)


Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki
hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, dan kekal.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan paguyuban sebagai perkumpulan
yang bersifat kekeluargaan, didirikan oleh orang orang yang sepaham (sedarah) untuk
membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya. Contoh daripada paguyuban
adalah : keluarga, kelompok kekerabatan, dan hubungan antar tetangga pada masyarakat
tradisional/pedesaan.

3.4.1. Ciri-Ciri Paguyuban


Menurut Ferdinand Tonnies, paguyuban memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
1. Intim : yaitu hubungan menyeluruh yang mesra
2. Privat : yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
3. Ekslusif : hubungan tersebut hanya untuk kelompok pribadi dan bukan untuk orang
luar.

3.4.1. Tipe Paguyuban


Paguyuban dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu sebagai berikut :
1. Paguyuban berdasarkan ikatan darah : yaitu kelompok yang terbentuk karena
hubungan sedarah. Kelompok ini memiliki solidaritas yang kuat, karena memiliki
kepercayaan bahwa berasal dari satu nenek moyang yang sama. Contoh : keluarga dan
kelompok kekerabatan.
2. Paguyuban berdasarkan ikatan tempat : yaitu kelompok yang terbetuk berdasarkan
lokalitas. Beberapa keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan membentuk Rukun
Tetangga (RT) yang selanjutnya dapat berkembang menjadi Rukun Warga (RW).
Contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga.
3. Paguyuban berdasarkan pemikiran : yaitu kelompok yang terbetuk akibat beberapa
orang memiliki pemikiran, jiwa, dan ideologi yang sama. Contoh : partai politik
berdasarkan agama.

3.5. Pengertian Patembayan (gesellschaft)


Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama dimana di antara anggotanya
terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu relatif pendek.
Wikipedia mengartikan patembayan sebagai kelompok sosial yang anggota-
anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Beberapa
contoh patembayan adalah : ikatan dagang, ikatan pengusaha, organisasi dalam suatu pabrik,
dll.  

3.5.1. Ciri-Ciri Patembayan


Patembayan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
1. Hubungan antaranggotanya bersifat formal
2. Memiliki orientasi pada ekonomi dan tidak bersifat kekal (hanya sementara)
3. Memperhitungkan nilai guna
4. Lebih didasarkan pada kenyataan sosial.

3.6._Perbedaan Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft)

Paguyuban (Gemeinschaft) Patembayan (Gesellschaft)

Adanya hubungan perasaan


Hubungan antaranggota bersifat formal
kasih sayang

Adanya keinginan untuk


Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
meningkatkan kebersamaan

Tidak suka menonjolkan diri Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)

Selalu memegang teguh adat


Lebih didasarkan pada kenyataan sosial
lama yang konservatif

Terdapat ikatan batin yang kuat


antaranggota

Hubungan antaranggota bersifat


informal
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
           Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal
antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi. Sedangkan Kelompok
sekunder yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara
sistematis untuk tujuan-tujuan tertentu.
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya
memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, dan kekal. Sedangkan Patembayan
merupakan bentuk kehidupan bersama dimana di antara anggotanya terdapat ikatan lahir
yang bersifat pokok, dalam jangka waktu relatif pendek
B. Saran
               Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang kelompok
sosial dan juga perbedaannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Jadi penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun baik
dari guru maupun dari teman-teman semua. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua 
Daftar Pustaka
 
https://selladwi.wordpress.com/2014/01/16/sifat-kelompok-sosial/
Soerjono Soekanto.SOSIOLOGI
SUATU PENGANTAR.2007.PT.RajaGrafindoPersada:Jakarta.
http://ayusmansaku.blogspot.com/2014/02/kelompok-primer.html
http://thekingslau.blogspot.com/2017/05/pengertian-paguyuban-dan-patembayan.html
http://fiqri-rizal.blogspot.com/2016/08/paguyuban-dan-patembayan-gemeinschaft.html
TUGAS SOSIOLOGI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA ANGGOTA : 1. DEWI VERAWATI

2. DINA NIRMALA

3. HARIS ERLANGGA VALENTINO

4. KIKI REYSA

5. M. AKBAR YUSTISIO

6. OSAMA PANDITA

7. RAHMA DWI PUTRI

KELAS : XI IPS 2

GURU MATA PELAJARAN : RAHMAT FEBRIADI, M.Pd

SMA N 1 TALANG KELAPA


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai