Anda di halaman 1dari 17

MK.

PANCASILA
PANCASILA
SEBAGAI DASAR
NEGARA
1
RUANG LINGKUP :

1. Pancasila Sebagai Cita Hukum.


2. Kedudukan Pancasila.
3. Kedudukan Pancasila Pasca Terbitnya UU No 12 tahun
2011.

2
PANCASILA SEBAGAI CITA HUKUM
1
 Menurut Rudolf Stamler (beraliran Neo-Kantian)
menyatakan bahwa cita hukum merupakan konstruksi
berpikir yang akan mengarahkan hukum yang akan dibuat
(hukum positif) agar cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai
oleh masyarakat dapat diatur dan dicapai.
 Oleh karena itu cita hukum berfungsi sebagai bintang
pemandu (leitstern) bagi tercapainya cita-cita dan tujuan
masyarakat dan sekaligus sebagai alat untuk menguji
terhadap hukum positif yang dibuat dan berlaku di dalam
masyarakat bersesuaian atau bersimpangan dengan nilai-
3
nilai dasar yang ada dalam cita hukum.
Lanjutan Pancasila Sebagai Cita Hukum

 Menurut Stamler hukum yang adil adalah hukum yang


sesuai dengan nilai-nilai yang dalam cita hukum itu sendiri.

 Pemikiran atau pandangan ini sejalan dengan pendapat dari


Gustav Radbruch yang mengaskan bahwa cita hukum
berfungsi sebagai tolok ukur yang bersifat regulatif artinya
menjadi alat penguji terhadap hukum positif apakah adil dan
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam cita hukum, dan juga
berfungsi sebagai dasar yang bersifat konstitutif yaitu nilai-nilai
dalam cita hukum akan mengilhami dan menaungi terhadap
peraturan yang ada dalam masyarakat.

4
Lanjutan Pancasila Sebagai Cita Hukum

 Hans Kelsen dan Hans Nawiesky sebagai ahli filsafat yang beraliran hukum
alam (hukum kodrat) menyatakan bahwa pada dasarnya terbentuknya suatu
negara berasal dari individu-individu yang
menggabungkan diri dalam suatu masyarakat.
 Selanjutnya dalam masyarakat tersebut disepakati mengenai berbagai aturan-
aturan yang menjadi pedoman hidup bersama, tatacara
menyelenggarakan kepentingan untuk mencapai tujuan bersama, mengatur
tentang pembentukan kelembagaan yang diperlukan, menentukan tentang
penunjukan pemimpin masyarakat yang akan menjalankan
penyelenggaraan hidup bersama, dan menetapkan suatu sistem
penyelenggaraan pemerintahan.

5
Lanjutan Pancasila Sebagai Cita Hukum

 Kesepakatan untuk mengatur hidup bersama tersebut dituangkan dalam


suatu hukum tertinggi yang disebut Konstitusi, sehingga konstitusi
mempunyai kedudukan sebagai hukum dasar atau norma dasar
(grundslaagnorms).
 Hukum dasar atau norma dasar ini nilai-nilainya harus sesuai dengan nilai-
nilai asli dari individu - invidu yang hidup dalam masyarakat yang
melakukan kesepakatan bersama, dan nilai-nilai dasar tersebut dinamakan
nilai kodrati atau fundamentalnorms.
 Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, Pancasila berfungsi sebagai cita
hukum atau nilai kodrati atau norma fundamental Staatsfundamental-
norms) bagi negara Indonesia dan konstitusi (UUD NRI Tahun 1945)
berfungsi sebagai hukum dasar bagi hukum positif di Indonesia.
Lanjutan Pancasila Sebagai Cita Hukum

Pancasila sebagai cita hukum atau staatfundamentalnorms harus memenuhi 3


syarat demensi :

TUMBUH KEMBANG MATINYA


SUATU IDIOLOGI SEBAGAI
CITA CITA HUKUM
DIMENSI REALITA
DIMENSI IDEALISME
NILAINYA TUMBUH
BERANGSUR HASIL
ANGSUR PEMIKIRAN/PEREN
BERSAMA UNGAN MANUSIA
MASYARAKAT DAN DI
SERTA DIYAKINI IMPLEMENTASIKAN
DAN DIJADIKAN DALAM KEHIDUPAN
PANDANGAN NYATA
HIDUP MASYARAKAT
MASYARAKAT.

DIMENSI FLESIELITAS
TIDAK KAKU BISA
DISESUAIKAN DENGAN
DINAMIKAN MASYARAKAT
DAN LINGKUNGAN
KEDUDUKAN PANCASILA
2
 Pancasila sebagai Dasar Negara, seperti tersurat dalam Pembukaan
UUD NRI 1945 pada hakekatnya merupakan nilai nilai instrinsik
Pancasila, yakni sebagai sumber dari segala sumber hukum yang
mengembangkan nilai keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
serta persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga tetap tegak
utuhnya NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari Kepulauan Miangas
sampai Pulau Rote-Ndau yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
 Pada TAP MPRS nomor XVIII/MPRS/1966 mengamanatkan
Pancasila sebagai Ideologi nasional, dasar negara dan falsafah bangsa.
 Dengan terbitnya undang-undang nomor 12 tahun 2011 pasal 7 ayat 1
huruf b, yang memuat hirarki peraturan perundang-undangan yang
berlaku, mencantumkan bahwa TAP MPR merupakan hukum positif
yang berlaku.

8
Lanjutan Kedudukan Pancasila

Belum optimalnya pembenahan Sistem Hukum Nasional karena berbagai


macam faktor masih memerlukan pembenahan, yaitu :

(1) Materi hukum masih ada sekitar 300 undang-undang peninggalan jaman
kolonial Belanda yang masih berlaku dan menunggu terbitnya undang-
undang yang diterbitkan untukmengimplementasikannilai-nilai
Pancasila.
(2) Aparatur Penegak hukum yaitu Hakim, Jaksa dan POLRI masih banyak
yang memprihatinkan kualitas moral dan etika nya bila menggunakan acuan
kritik nilai-nilai Pancasila. Masih memerlukan dukungan masyarakatdan
pengawasan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pengabdian
aparatur penegak hukum yang dilandasi "semangat" untuk beribadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

9
Lanjutan Kedudukan Pancasila

(3) Sarana dan Prasarana dalam upaya penegakkan Hukum


masih sangat memprihatinkan.
(4) Budaya Hukum yang berlaku masih memprihatinkan
masyarakat. Nilai Keadilan masih merupakan hal yang sangat
memprihatinkan. (Hikmahanto, 2006). Selain hal tersebut,
wacana "mafia peradilan" dan aroma tindakan dan kasus "korupsi"
yang banyak menerpa aparatur penegak hukum.

10
Lanjutan Kedudukan Pancasila

 Dalam penjelasan UUD NRI 1945 yang asli, tercantum, "yang penting
semangat Penyelenggara Negara dalam mengelola Negara" , untuk
menuju Masyarakat adil dan Makmur yang dapat mewujudkan
Kepentingan Kesejahteraan dan Masyarakat secara harmonis dengan
Kepentingan Keamanan dan Ketertibaban Masyarakat. Mencermati uraian
diatas, bila kenyataan yang berkembang saat ini , maka perilaku Korupsi
yang sangat terstruktur dan massive para Oknum pejabat Publik
dikalangan Eksekutif, Legislatif perlu mendapatkan perhatian yang serius
oleh kader pemimpin nasional dan seluruh masyarakat.
 Presiden SBY telah meratifikasi Konvesi Perserikatan Bangsa Bangsa Anti
Korupsi, 2003.Telah terbit Undang Undang nomor 7 tahun 2008 tentang
Pengesahan Konvesi PBB Anti Korupsi, 2003.

11
Lanjutan Kedudukan Pancasila

 Implementasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara, banyak


mengalami tantangan dan gangguan secara serius, sehingga para kader
pemimpin nasional dan masyarakat harus waspada dalam merespon issue
tersebut.
 Yang paling mengkhawatirkan bila Rakyat tidak merasakan peningkatan
Kesejahteraannya maka Rakyat akan meninggalkan Pancasila.
 Karena Rakyat merasa tidak ada manfaatnya Pancasila bagi dirinya. Elit
Politik dan para Kader Pemimpin dituntut mempunyai kesadaran moral
untuk mengembangkan nilai nilai Pancasila sebagai Dasar Negara.

 Untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan


perlu dirumuskan dalam suatu peraturan perundang undangan yang
mengikat bagi seluruh warga negara.

12
Lanjutan Kedudukan Pancasila

 Undang Undang No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-


undangan telah mencantumkan pada pasal 2, "Pancasila merupakan
sumber segala sumber hukum negara". Hal ini menegaskan bahwa
Pancasila sebagai Landasan Idiil dalam Paradigma Nasional semakin
menguat. Sedangkan pada Pasal 3 "Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan
Perundang Undangan"
 Mengalir dari pemikiran tersebut menjadi sangat penting landasan
pemikiran Paradigma Nasional dikembangkan untuk menyamakan pola
pikir, pola sikap dan pola tindak bagi seluruh komponen anak bangsa.
 Dalam perumusan kebijakan publik hendaknya landasan pemikiran visional
wawasan nusantara dan wawasan konsepsional ketahanan nasional perlu
dikembangkan sebagai landasan pemikiran orientasi masa depan yang
dipedomani oleh seluruh komponen anak bangsa dalam perumusan
kebijakan publik dalam menata Materi Hukum dan menyelesaikan
permasalahan bangsa.
Lanjutan Kedudukan Pancasila
 

 Setelah Amandemen UUD 45, berkembang wacana yang


berkeinginan untuk kembali ke UUD 45 yang asli, namun ada juga kelompok
Masyarakat yang ingin mengadakan amandemen selanjutnya untuk
menyempurnakan Konstitusi yang berlaku.
 Perlu dicermati yang tercantum dalam Pasal 37, UUD hasil amandemen telah
tersurat, bahwa untuk mengadakan amandemen berikutnya harus melalui
jalan panjang dan berliku, bahkan hampir tidak mungkin diadakan
amandemen UUD berikutnya.
 Sebenarnya, telah tertuang kesepakatan antara lain,
 Pertama, amandemen yang dilaksanakan dengan cara adendum. Artinya,
semua unsur dan kaidah yang tercantum pada UUD 45 yang asli, dan
hasil amandemen berikutnya harus selalu dipedomani dan masih menjadi
rujukan.
 Kedua, sistem Presidensiil masih dipertahankan dan
seharusnya dikembangkan penguatan nya.
3 KEDUDUKAN HUKUM PANCASILA
TERBITNYA UU NO 1 TAHUN 2011
PASCA

 Terbitnya undang-undang nomor 12 tahun 2011, tentang


Pembuatan Peraturan dan perundang-undangan Pasal 2 tersebut diatas
dan Pasal 3 ayat 1 menegaskan bahwa Pancasila adalah sumber
segala sumber hukum negara dan UUD NRI 45 merupakan hukum
dasar negara.
 Mengalir dari pemikiran tersebut, seharusnya legislatif, senator dan
pemerintah segera menerbitkan undang-undang untuk menjabarkan
Pasal-Pasal UUD 45 setelah amandemen. Sekurang kurangnya,
mendesak untuk menerbitkan undang-undang sebanyak 42 (empat
puluh dua) undang-undang. Setiap Pasal Pasal yang mencantumkan kata-
kata,...."untuk pengaturan selanjutnya akan diatur dalam Undang
Undang...". Baca modul amandemen dan sosialisasi UUD NRI 1945.

15
Lanjutan kedudukan hukum Pancasila

 Penerbitan Undang-Undang yang sangat mendesak tersebut, selanjutnya untuk


meluruskan kembali beberapa Pasal-Pasal yang multi tafsir dan cenderung
belum sesuai dengan jiwa dan semangat yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.
 Semua Peraturan dan Perundang-undangan yang akan diterbitkan
seharusnya selalu dilakukan kritik, dengan menggunakan "acuan kritik" nilai-
nilai Pancasila untuk menjaga Kepentingan Nasional Indonesia.
 Semua perbedaan pendapat dalam mengelola Negara akan berkembang
dalam Sistem Nasional yang berdasarkan Landasan Pemikiran Pancasila
sebagai landasan idiil, UUD 45 sebagai landasan
Kosntitusionil, dan Geopolitik Indonesia Wawasan Nusantara sebagai
Landasan Visionil serta Geo strategi Indoensia sebagai landasan
Konsepsional.

16
PENUTUP
Terima Kasih
Quality Education is the Best Investment

PROGRAM S-1 UNHAN COHORT-1 MKDN. PENDIDIKAN PANCASILA TA 2020/2021 19/11/2020 17

Anda mungkin juga menyukai