Kesetimbangan Heterogen
Jadi tekanan O2 tetap, pada temperature tetap dan ini disebut pula tekanan
disosiasi CuO.
pijar
Reaksi ini diselidiki dengan melewatkan uap belerang bersama-sama gas N2 melalui
C pada temperature tertentu dalam oven listrik. Hasil reaksi didinginkan tiba-tiba
dan dianalisis sisa belerang serta CS2 yang terjadi:
Bila temperatur T dan tekanan total P, sedang uap S2 dan CS2 dianggap
ideal:
P V = n R T.
nRT
V=
P
nS 2 R T nCS 2 R T
VS 2 = VCS 2 =
P P
Pc
S (VcS 2 /𝑣) .P VcS
Kp= ( P 2 )=( (VS 2 ). P
)=
S2 VS 2
2
Kp = (PNH 3 ) . (PCO 2 ).
Mula-mula − P1 0
2 1
Kesetimbangan − (P − Pi ) + Pi (P − Pi )
3 3
2P + Pi
3
2P+Pi 2 (P−Pi )
Kp =( ) 3
3
Bila Pi = 0, maka:
(2P)2 (P) 4 P3
Kp = =
27 27
Pi P PNH 3 PCO 2 Kp
0 125 83,3 41,7 2,89 X 105
13,6 124,9 87,8 37,1 2,86
27,3 125,4 92,7 32,7 2,81
52,5 129,5 103,8 25,7 2,77
141,1 174,2 163,2 11,0 2,93
168,6 194,2 185,7 8,5 2,93
Tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Hal ini juga berlaku
untuk kesetimbangan-kesetimbangan lain. Hanya harus diingatm hal ini hanya
berlaku bila fase padat atau fase cairnya cukup.
238 Kimia Fisika
Pengaruh Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap Kp untuk kesetimbangan heterogen, sama
dengan kesetimbangan homogen.
d ln Kp ∆H
= RT2
d T
Kp2 ∆H (T2 −T1 )
ln K =
p1 R T1 T2
d. Kesetimbangan hidrat-hidrat
Dalam keadaan tertentu hidrat-hidrat berdisosiasi menjadi hidrat-hidrat
yang lebih rendah atau zat anhidrous.
Uap air yag terjadi di atas zat padat, mempunyai tekanan tetap pada
temperatur tertentu.
Misal:
Na2 HPO4 . 12H2O (2) →
←
Na2 HPO4 . 7H2O (s) + 5H2O (g)
Hidrat P
MgSO4 .7H2O − MgSO4 . 6H2O 11,5
6H2O − 5H2O 9,8
5H2O − 4H2O 8,8
4H2O − H2O 4,1
H2O − MgSO4 1,0
CuSO4 .5H2O − CuSO4 . 3H2O 7,8
3H2O − H2O 5,60
H2O − CuSO4 0,8
Na2HPO4 . 12H2O − Na2HPO4.7H2O 19,13
7H2O − 2H2O 14,51
2H2O − Na2−HPO4 9,8
Gb. 10.1 Tekanan Uap Air Hidrat Na2 HPO4 pada 250C.
Kp = Px
d ln Px ∆H0
=
d T RT2
∆H0
Bila ∆H0 tetap, maka d ln Px = RT2 dT
P ∆H0 T −T1
ln P2 = ( T2 )
1 xR 1 T2
2. HUKUM DISTRIBUSI
Merkuri bromide dapat larut dalam air dan dalam benzena. Bila larutan
merkuri bromida dalam air dikocok dengan benzena yang tidak bercamour dengan
air, maka HgBr2 akan terbagi dalam air dan benzena. Setelah tercapai
kesetimbangan, perbandingan konsentrasi HgBr2 dalam air dan benzena pada
temperatur tetap, juga tetap.
GA = GA0 + RT ln aA.
GB = G0B + RT ln aB.
Dalam keadaan setimbang:
GA = GB
GA0 + RT ln aA = G0B + RT ln aB
a
RT ln aA = G0B + RT ln aB
B
a G0B −G0A
ln aA = = K.
B RT
aA
= K.
aB
Bila larutan encer atau zat terlarut bersifat ideal a dapat diganti C, hingga:
CA
= K → K = Koefisien distribusi.
CB
Cw (1 – α) Cw α Cw α
(Cw α)2 Cw α2
Ki = (C =
w (1−α) 1−α
α = derajat disosiasi
Cw = konsentrasi total asam dalam air.
Dalam kloroform:
→
(C6H5COOH)2 ←
2 C6H5COOH
Cc− m m
m2
Ki = C
c −m
m Cw (1 – α)
Cw (1−α)
K= m
Cw (1−α)
m= K
Cw (1−α) 2
m2 [ ]
K
Kl = C = C (1−α)
c −m [Cc − w K ]
𝐾1
𝐾 } dapat diketahui, namun demikian untuk setiap Cw harga α dapat dicari dari:
𝑎
(Cw α)2
Ki = (C Ki = 6,6, . 10.5
w (1−α)
Harga K1 tetap, dengan mengambil dua harga untuk Cc, Cw dan a, maka K dapat
ditentukan. Selanjutnya dapat dicari harga m. variasi K terhadap T juga diberikan
oleh persamaan:
d ln Kp ∆H
=
dT RT2
∆H = panas yang diperlukan untuk 1 mol zat tersebut dari pelarut satu ke
pelarut lain.
Hukum distribusi banyak dipakai dalam proses ekstraksi, analisis dan
penentuan tetapan kesetimbangan. Ekstraksi mempunyai arti penting dalam
laboratorium dan teknik. Dalam laboratorium ekstraksi dipakai untuk mengambil
zat-zat terlarut dalam air dengan menggunakan pelarut-pelarut organik yang tidak
bercampur eter, CHCl3. CCl4, dan benzena.
Dalam industri ekstraksi dipakai untuk mengalami zat-zat yang tidak disukai
dalam hasil, seperti dalam minyak tanah, minyak goreng dan sebagainya.
w1 V2
Kw – Kw1 = V1
w1 V2
Kw1 +w1 = Kw
V1
w1 V2
w1 + (K + )= Kw
V1
KV1 +V2
w1 ( )= Kw
V1
Kw . V1 KV1
w1 = = w . KV
KV1+V2 1 +V2
Dari ini dapat diketahui, berapa kali harus diadakan ektraksi, agar zat yang
tinggal sekecil-kecilnya. Dari ini juga dapat diketahui, bahwa ektraksi paling baik
dilakukan beberapa kali dengan pelarut sedikit daripada sekaligus dengan pelarut
banyak.
KV1
wn = w [ KV ]n (n kali ekstraksi)
1 +V2
KV1
wn = w [ KV ] (1 kali ektraksi)
1 +V2